Ishak Musaad
Universitas Papua

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

USAHA IbIKK PUPUK FOSFAT-PLUS Ishak Musaad; Kunto Wibowo; Siti H Kubangun
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2018): Jurnal Panrita Abdi - April 2018
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.492 KB) | DOI: 10.20956/pa.v2i1.3268

Abstract

Provinsi Papua Barat memiliki salah satu sumberdaya alam yaitu Tanah Endapan Fosfat Krandalit (TEFK) di Kabupaten Maybrat seluas lebih dari 100.000 hektar dan bahan organik yang dapat diproses menjadi pupuk fosfat-plus. Penelitian tentang pemanfaatan TEFK dan bahan organik yang diproses menjadi pupuk fosfat padat dan cair telah dilakukan dengan menghasilkan produk  pupuk “Papua  Nutrient”. Teknologi produk ini telah memperoleh hak paten (ID P0030110), sehingga perlu dikembangkan lebih lanjut. Produksi Pupuk Fosfat-Plus merupakan usaha melalui kegiatan Iptek bagi Inovasi dan Kreativitas Kampus (IbIKK) milik Jurusan Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan, Faperta Universitas Papua. Penyediaan pupuk dengan formulasi tertentu sangat diperlukan untuk memperoleh nutrisi seimbang sesuai kebutuhan setiap jenis tanaman sehingga lebih efektif dan ekonomis.  Diharapkan dengan adanya unit usaha pupuk IbIKK, dapat dikembangkan menjadi industri pupuk skala menengah sehingga petani di Provinsi Papua Barat dapat memperoleh pupuk lokal berkualitas dengan harga terjangkau dan selalu tersedia. Kegiatan IbIKK pupuk ini merupakan pemanfaatan salah satu produk Intelektual Kampus  Universitas Papua untuk memperoleh manfaat ekonomi. Formula pupuk ini dibuat dengan mencampurkan fosfat alam lokal, bahan organik dan formula tambahan sesuai kebutuhan jenis tanaman. Pada tahun ke-1 program ini telah menghasilkan tiga jenis pupuk organik dan semi organik yaitu: pupuk kompos, pupuk kotoran ternak,  pupuk fosfat cair-plus, pupuk fosfat-plus granul. Produk pupuk ini telah dipromosi ke pengguna yaitu: lingkungan kampus, penyuluh pertanian, dan petani di daerah transmigrasi Manokwari. Pupuk ini juga telah didistribusikan ke kelompok Tani, dan dipasarkan melalui kegiatan open house di kampus UNIPA. Kesimpulan dari kegiatan IbIKK Tahun I adalah rata-rata produksi pupuk per semester adalah 1,2 ton pupuk kompos, 0,5 ton pupuk fosfat granul dan 150 Liter Pupuk Fosfat-Cair.Harga Jual pupuk kompos Rp 10.000 kg-1, Pupuk Fosfat-Plus Granul  Rp 15.000 kg-1. Total penerimaan per semester pada tahun I sebesar   Rp 6.072.000. Pada tahun kedua pemesanan pupuk fosfat cair sebanyak 1006 liter dengan total peneriamaan  sebesar  Rp 62.372.000.
SOSIALISASI PENERAPAN SISTEM AGROFORESTRY UNTUK KEBERLANJUTAN LAHAN PERTANIAN Ponisri Ponisri; Nurul Fajeriana; Sukmawati Sukmawati; Bertha Mangallo; Ishak Musaad; Agnes Dyah Novitasari Lestari
Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024 Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5
Publisher : Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelurahan Jamaimo, Distrik Mariat, Kabupaten Sorong memiliki potensi lahan pertanian seluas 20 ha dengan topografi beragam, dari datar hingga berbukit, yang rentan terhadap erosi dan penurunan kualitas tanah. Masyarakat setempat, dengan berbagai latar belakang profesi, sebagian besar adalah petani yang masih mengandalkan sistem monokultur. Sistem agroforestry diperkenalkan sebagai solusi untuk meningkatkan keberlanjutan lahan melalui integrasi tanaman dan pohon guna mencegah erosi, meningkatkan kesuburan tanah, dan mengurangi ketergantungan pada bahan kimia. Kegiatan sosialisasi dilakukan dengan metode ceramah dan tanya jawab, melibatkan 22 petani untuk memberikan pemahaman mengenai teknik dan manfaat agroforestry. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan petani tentang agroforestry masih rendah, sehingga diperlukan edukasi berkelanjutan untuk mendorong praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan, produktif, dan berkelanjutan. Sosialisasi yang diberikan dapat meningkatkan pemahaman tentang agroforestry, dengan beberapa hal yang terkait pemanfaatan lahan secara optimal dan berkelanjutan, pengurangan ketergantungan pada pupuk kimia, dampak positif dari agroforestry dan kesadaran akan keberlanjutan lahan. Sehingga kedepannya kesadaran kelompok tani akan menerapkan system agroforestry dan keberlanjutan lahan dapat dilaksanakan lebih baik lagi dengan pendampingan secara kontinyu pada kelompok tani.