Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

BINCANG SOAL KORUPSI: SOSIALISASI PENGUATAN INTEGRITAS SEBAGAI SARANA MENUMBUHKAN BUDAYA ANTI KORUPSI PADA MASYARAKAT DI CIREBON Nurhannah Widianti; Aditia Muara Padiatra; Sacandra Aji Rivaldi; Suci Nofita Sari
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2022): Jurnal Panrita Abdi - Januari 2022
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v6i1.12645

Abstract

This community service aims to socialize the understanding of anti-corruption from a theological perspective to foster a more massive anti-corruption culture during society. The method in this community service itself is to hold a talk show. The results of this community service show that this activity is quite effective in increasing the understanding of the socialization participants about the dangers of corruption and the importance of an attitude of Integrity in shaping an anti-corruption culture. --- Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mensosialisasikan pemahaman anti korupsi dalam pespektif teologis sehingga dapat menumbuhkan budaya anti korupsi yang lebih masif ditengah lingkungan masyarakat. Metode dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini sendiri adalah dengan menyelenggarakan talkshow. Hasil dari pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa kegiatan ini cukup efektif dalam meningkatkan pemahaman para peserta akan bahaya korupsi dan bagaimana kemudian pentingnya sikap integritas dalam membentuk budaya anti korupsi.
Eksistensi Kepribadian Manusia Melalui Pendekatan Tafsir Al-Qur’an Nurhannah Widianti; Muhammad Luthfi Abdullah; Agus Hendrarto
Prophetic : Professional, Empathy, Islamic Counseling Journal Vol 3, No 1 (2020): Juni
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/prophetic.v3i1.6952

Abstract

Tingkah laku yang kompleks dapat dipahami dan dianalisis melalui prespektif kepribadian. Dalam hal ini, menjadi hal penting bagi seseorang untuk memahami esensi dari kepribadian, khususnya tentang berbagai fenomena terkait menyikapi kehidupan. Melalui kepribadian yang sehat, maka akan membantu meminimalisir berbagai perilaku yang tidak terpuji. Adapun tujuan penelitian ini, yaitu mengungkapkan makna kepribadian berdasarkan penelusuran dari tafsir Al-Quran. Penelitian ini sendiri mendeskripsikan bahwa nafs merupakan eksistensi kepribadian manusis dan substansi yang tidak terpisah dari jasmani. Nafs diberikan oleh Allah Swt. dan akan menjadi bentuk kepribadian yang sehat apabila selalu disucikan.
KAJIAN STILISTIKA DALAM PUISI “TRAGEDI WINKA & SIHKA” KARYA SUTARDJI CALZOUM BACHRI Nurhannah Widianti; Abdul Mukhlis; Heru Susanto; Sacandra Aji Rivaldi
CAKRAWALA LINGUISTA Vol 3, No 2 (2020): Volume 3 Number 2 December 2020
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/cling.v3i2.2251

Abstract

Puisi merupakan bentuk imajinatif penyair yang mencerminkan perasaan, pengalaman, gagasan, dan lainnya. Puisi disajikan dalam bahasa yang indah, memiliki kedalaman makna, dan tipografi unik. Hal inilah yang tampak dalam puisi “Tragedi Winka dan Sihka” karya Sutardji Calzoum Bachri. Penelitian ini bertujuan mengkaji makna denotasi, konotasi, dan tipografi dengan menggunakan kajian Stilistika. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari segi judul hingga akhir puisi memuat kata “tragedi” dan “kawin”. Di sisi lain, penyair melakukan pemenggalan kata dan pembolak-balikan suku kata. Jika ditafsirkan, ketika sebuah kata utuh (normatif), maka maknanya pun sempurna. Bila kata-kata dibalik, maka maknanya pun terbalik atau berlawanan dengan arti kata aslinya. Berdasarkan penjelasan itu, maka puisi tersebut memuat makna denotasi (tragedi, kawin, ku) dan konotasi (winka, simbol &, sihka). Sementara itu, tipografi disusun secara zig-zag. Tujuannya, yaitu menciptakan makna ikonik atau indeksis. Tipografi semacam gelombang itu memberikan kesan khas bahwa kehidupan rumah tangga tentu akan mengalami pasang surut.
INTERNALISASI NILAI MORAL MELALUI PROGRAM MENDONGENG Nurhannah Widianti; Aditia Muara Padiarta
CAKRAWALA LINGUISTA Vol 4, No 2 (2021): Volume 4 Number 2 December 2021
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/cling.v4i2.2767

Abstract

Tujuan penelitian ini, yakni mendeskripsikan proses internalisasi nilai-nilai moral melalui program mendongeng yang dilakukan oleh Rumah Inspirasi (komunitas literasi).  Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan kualitatif etnografi. Lokasi penelitian, yaitu di Rumah Inspirasi, Kabupaten Cirebon. Sumber data penelitian berupa rekaman proses kegiatan mendongeng. Sementara itu, data penelitian adalah penggalan tuturan yang disampaikan oleh pendongeng. Teknik pengumpulan data berupa wawancara dan dokumentasi. Instrumen pengumpulan data menggunakan wawancara terstruktur dan dokumentasi berupa visual dan audio visual. Data dianalisis dengan tahapan pengumpulan data lapangan dan tinjauan pustaka, verifikasi data melalui klarifikasi berdasarkan kategori tertentu, interpretasi data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendongeng dalam setiap kegiatan telah secara konsisten menanamkan berbagai nilai moral pada anak-anak. Setiap dongeng yang disampaikan disisipi nilai-nilai moral, antara lain kejujuran, peduli, mandiri, disipilin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil. Pelaksanaan program mendongeng setiap pekannya pun berlangsung kondusif. Pada setiap pertemuan, anak-anak tampak antusias menyimak dongeng dan merespons berbagai pertanyaan yang diajukan. Program mendongeng ini merupakan wujud konkret dalam upaya menginternalisasikan nilai-nilai moral kepada anak-anak secara konsisten dan berkelanjutan.
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRCUIT LEARNING UNTUK MENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS NARASI PADA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SELAKAU TIMUR Zulfahita Zulfahita; Heru Susanto; Rimawati Rimawati; Nurhannah Widianti
AL-TARBIYAH: Jurnal Pendidikan (The Educational Journal) Vol 31, No 1 (2021)
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teachers Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.472 KB) | DOI: 10.24235/ath.v31i1.8397

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan meningkatkan keterampilan menulis teks narasi siswa pada kelas VII A SMP Negeri 1 Selakau Timur menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe circuit learning. Upaya tersebut dilakukan karena pembelajaran yang cenderung teoretis. Hal itu menyebabkan siswa kesulitan dalam mengonstruksikan antara pengetahuan dan pengalamannya ke dalam bentuk teks narasi. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang akan menjelaskan proses pembelajaran mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Alat pengumpul data yang digunakan, yaitu APKG 1, APKG 2, dan nilai siswa. Penelitian menunjukkan 3 hasil, yaitu: (1) Perencanaan pembelajaran keterampilan menulis teks narasi menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe circuit learning mencapai nilai 46,43% pada siklus I dan 78,57% pada siklus II, dan peningkatan yang dialami sebesar 32,14%. (2) Pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis teks narasi menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe circuit learning mencapai nilai 78,75% pada siklus I, 100% pada siklus II, dan mengalami peningkatan sebesar 21,25%. (3) Hasil pembelajaran keterampilan menulis teks narasi menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe circuit learning menghasilkan nilai individu dan nilai kelompok. Pada siklus I diperoleh nilai 71, siklus II 85 untuk nilai individu. Sementara itu, nilai kelompok pada siklus I, yaitu nilai 75, siklus II 82. Adapun peningkatan nilai individu dari siklus I ke siklus II sebesar 14,04%, sedangkan peningkatan nilai kelompok dari siklus I ke siklus II sebesar 7%.Kata kunci: circuit learning, menulis, narasi, penelitian tindakan kelas AbstractThis study aimed to improve students' narrative text writing skills in class VII A of SMP Negeri 1 Selakau Timur by using a circuit learning type of cooperative learning model. This effort was made because the learning tended to be theoretical. It led students to have difficulties in constructing their knowledge and experience into narrative texts. This research used Classroom Action Research (CAR) which explained the learning process from planning, implementation, to evaluation. The data collection tools used were APKG 1, APKG 2, and students’ scores. The research shows three main results, namely: (1) the planning of learning narrative text writing skills using the circuit learning type of cooperative learning model reached a value of 46.43% in the first cycle and 78.57% in the second cycle, and the increase experienced was 32.14%; (2) the learning implementation of narrative text writing skills using the circuit learning type of cooperative learning model reached a value of 78.75% in cycle I, 100% in cycle II, and the increase experienced was 21.25%; and (3) the results of learning narrative text writing skills using the circuit learning type of the cooperative learning model produce individual and group scores. In the first cycle, the individual scores were 71 in the first cycle and 85 in the second cycle. Meanwhile, the group scores in the first and second cycle were 75 and 82 respectively. The increase in individual scores from cycle I to cycle II is 14.04%, while the increase in group scores from cycle I to cycle II is 7%.Keywords: circuit learning, classroom action research, narrative, writing
Implikasi Nilai-Nilai Anti Korupsi dalam Buku “Byur” sebagai Sarana Pembentukan Karakter Anak Nurhannah Widianti
Prophetic : Professional, Empathy, Islamic Counseling Journal Vol 5, No 1 (2022): Juni
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/prophetic.v5i1.11169

Abstract

Tujuan penelitian, yaitu menganalisis buku anak berjudul “Byur!” untuk mengetahui nilai-nilai antikorupsi dan implikasinya terhadap karakter anak. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dan teori sembilan nilai antikorupsi. Sumber data penelitian adalah buku cerita anak “Byur!”. Data penelitian berupa penggalan-penggalan dongeng dan gambar dari judul “Adakah Keranjang untuk Osyi?” serta “Fufu dan Si Pencuri” yang terdapat dalam buku tersebut. Pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi. Analisis data dilakukan mulai dari pengumpulan, reduksi, penyajian data, hingga penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan nilai antikorupsi yang muncul dalam dongeng, yaitu tanggung jawab (implikasinya anak-anak diajarkan untuk mampu merawat barang pinjaman dan mengembalikan kepada pemiliknya), mandiri (anak-anak diajarkan untuk tidak bergantung kepada orang lain dalam menjalani aktivitas sehari-hari), dan berani (anak-anak diajarkan berani mengambil tindakan, tidak takut, maupun tidak ragu-ragu dalam mengambil keputusan yang berorientasinya untuk kebaikan). Di sisi lain, nilai lain yang tampak adalah kesantunan (anak-anak diajarkan mengucapkan maaf apabila melakukan kesalahan dan berkomitmen tidak mengulanginya serta tidak lupa berterima kasih terhadap kebaikan orang lain).
ALIH WAHANA CERITA LEGENDA BUAYA PUTIH CIREBON KE DALAM BENTUK BUKU ANAK Nurhannah Widianti; Aiditia Muara Padiarta; Heru Susanto; Abdul Mukhlis
CAKRAWALA LINGUISTA Vol 5, No 2 (2022): VOLUME 5 NUMBER 2 DECEMBER 2022
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/cling.v5i2.4091

Abstract

Tujuan penelitian ini, yakni mendeskripsikan proses alih wahana legenda Buaya Putih dalam bentuk lisan ke dalam bentuk tulis (buku anak). Metode yang digunakan, yaitu deskriptif kualitatif. Sementara itu, teori alih wahana ekranisasi Sapardi Djoko Damono berfungsi untuk landasan melakukan proses alih wahana. Sumber data penelitian ini adalah legenda “Buaya Putih Cirebon” yang disampaikan langsung oleh Akbarudin Sucipto selaku budayawan Cirebon. Data penelitian berupa penggalan tuturan yang disampaikan narasumber tersebut. Teknik pengumpulan data berupa wawancara dan dokumentasi. Instrumen pengumpulan data menggunakan wawancara terstruktur dan dokumentasi berupa foto serta rekaman. Data dianalisis dengan tahapan pengumpulan data lapangan, verifikasi data melalui klarifikasi berdasarkan kategori tertentu, interpretasi data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan ada tiga aspek yang dilakukan penulis dalam proses alihwahana, yakni (1) pengurangan yang berjumlah satu kali. Peneliti tidak mencantumkan keterangan waktu seperti hal yang disebutkan oleh narasumber sebagai pembuka cerita, (2) penambahan alur cerita dilakukan sebanyak enam kali yang tujuannya untuk memperjelas konteks, (3) perubahan variasi dilakukan sebanyak sembilan kali. Perubahan tersebut mencakup perubahan nama tempat, nama tokoh, diksi, dan kalimat.