Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Model of Religious Culture Education and Humanity Abdullah, Muhammad Luthfi; Syahri, Akhmad
Nadwa Vol 12, No 2 (2018): Islamic Education and Humanization
Publisher : FITK UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/nw.2018.12.2.2756

Abstract

This study aims to find out how the model of religious cultural education to create human character. This study uses a qualitative method. The research subjects were students at the Darut Tauhid Islamic boarding school in Bandung. The results of the study show that there are 8 (eight) religious cultures implemented in education and become a spirit to form human values, namely TSP (Resistant to littering, storing garbage in its place, picking up garbage insha Allah blessing); Bebaskomiba (Messing, Wet-Drying, Dirty-Cleaning, Leaning, Dangerous)); three M, five K, profit concept, five S, five don't, seven B.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana model pendidikan budaya berbasis agama untuk membentuk nilai-nilai kemanusiaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Subjek penelitiannya adalah mahasiswa di pesantren Darut Tauhid Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 8 (delapan) budaya agama yang diimplementasikan dalam pendidikan dan menjadi semangat untuk membentuk nilai-nilai kemanusiaan yaitu TSP (Tahan dari buang sampah sembarangan, Simpan sampah pada tempatnya,Pungut sampah insya Allah berkah); Bebaskomiba (Berantakan-rapikan, Basah-keringkan, Kotor-bersihkan, Miring-luruskan, Bahaya-amankan); tiga M, lima K, konsep untung, lima S, lima jangan, tujuh B.  Kata Kunci: Model Pendidikan; Budaya Agama; Nilai Kemanusiaan Islam; Program Pesantren Mahasiswa; Daarut Tauhiid
Model of Religious Culture Education and Humanity Abdullah, Muhammad Luthfi; Syahri, Akhmad
Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam Vol 12, No 2 (2018): Islamic Education and Humanization
Publisher : FITK UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/nw.2018.12.2.2756

Abstract

This study aims to find out how the model of religious cultural education to create human character. This study uses a qualitative method. The research subjects were students at the Darut Tauhid Islamic boarding school in Bandung. The results of the study show that there are 8 (eight) religious cultures implemented in education and become a spirit to form human values, namely TSP (Resistant to littering, storing garbage in its place, picking up garbage insha Allah blessing); Bebaskomiba (Messing, Wet-Drying, Dirty-Cleaning, Leaning, Dangerous)); three M, five K, profit concept, five S, five don't, seven B.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana model pendidikan budaya berbasis agama untuk membentuk nilai-nilai kemanusiaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Subjek penelitiannya adalah mahasiswa di pesantren Darut Tauhid Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 8 (delapan) budaya agama yang diimplementasikan dalam pendidikan dan menjadi semangat untuk membentuk nilai-nilai kemanusiaan yaitu TSP (Tahan dari buang sampah sembarangan, Simpan sampah pada tempatnya,Pungut sampah insya Allah berkah); Bebaskomiba (Berantakan-rapikan, Basah-keringkan, Kotor-bersihkan, Miring-luruskan, Bahaya-amankan); tiga M, lima K, konsep untung, lima S, lima jangan, tujuh B.  Kata Kunci: Model Pendidikan; Budaya Agama; Nilai Kemanusiaan Islam; Program Pesantren Mahasiswa; Daarut Tauhiid
Model of Religious Culture Education and Humanity Muhammad Luthfi Abdullah; Akhmad Syahri
Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam Vol 12, No 2 (2018): Islamic Education and Humanization
Publisher : FITK UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/nw.2018.12.2.2756

Abstract

This study aims to find out how the model of religious cultural education to create human character. This study uses a qualitative method. The research subjects were students at the Darut Tauhid Islamic boarding school in Bandung. The results of the study show that there are 8 (eight) religious cultures implemented in education and become a spirit to form human values, namely TSP (Resistant to littering, storing garbage in its place, picking up garbage insha Allah blessing); Bebaskomiba (Messing, Wet-Drying, Dirty-Cleaning, Leaning, Dangerous)); three M, five K, profit concept, five S, five don't, seven B.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana model pendidikan budaya berbasis agama untuk membentuk nilai-nilai kemanusiaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Subjek penelitiannya adalah mahasiswa di pesantren Darut Tauhid Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 8 (delapan) budaya agama yang diimplementasikan dalam pendidikan dan menjadi semangat untuk membentuk nilai-nilai kemanusiaan yaitu TSP (Tahan dari buang sampah sembarangan, Simpan sampah pada tempatnya,Pungut sampah insya Allah berkah); Bebaskomiba (Berantakan-rapikan, Basah-keringkan, Kotor-bersihkan, Miring-luruskan, Bahaya-amankan); tiga M, lima K, konsep untung, lima S, lima jangan, tujuh B.  Kata Kunci: Model Pendidikan; Budaya Agama; Nilai Kemanusiaan Islam; Program Pesantren Mahasiswa; Daarut Tauhiid
Four Strategies Of Murshid Tariqat In Optimizing Muzakiy Behavior In West Nusa Tenggara Abdullah Abdullah; Akhmad Syahri; Muhammad Luthfi Abdullah
INFERENSI: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Vol 15, No 1 (2021)
Publisher : State Institute of Islamic Studies (IAIN) Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18326/infsl3.v15i1.51-70

Abstract

Indonesia, with 87.18% Of Muslims, has a high zakat potential reaching 217 trillion per year. However, the law and various ways suggested by experts still fail in collecting zakat. Through the data of collecting zakat, which only reaches 1.2%, therefore, a new approach and way are needed to maximize the collection of zakat. Research with observations, documentation, and interviews found that murshid tariqat has a strategic role in maximizing zakat collection. Murshid had a strong influence on students. Students' adherence to murshid in religious and socio-political affairs reached an average of 98%. The readiness of students' obedience in terms of zakat reached 100%. The high compliance and willingness to comply is a reasonable step to maximize the murshid order's strategic role in collecting zakat. Murshid's strategic step in collecting zakat can be maximized through four stages; first, establishing institutions amil zakat infaq and sadaqah; second, socialization and education about the law and wisdom of zakat, third professionalism ammil, fourth, distribution of zakat transparent and on target
Eksistensi Kepribadian Manusia Melalui Pendekatan Tafsir Al-Qur’an Nurhannah Widianti; Muhammad Luthfi Abdullah; Agus Hendrarto
Prophetic : Professional, Empathy, Islamic Counseling Journal Vol 3, No 1 (2020): Juni
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/prophetic.v3i1.6952

Abstract

Tingkah laku yang kompleks dapat dipahami dan dianalisis melalui prespektif kepribadian. Dalam hal ini, menjadi hal penting bagi seseorang untuk memahami esensi dari kepribadian, khususnya tentang berbagai fenomena terkait menyikapi kehidupan. Melalui kepribadian yang sehat, maka akan membantu meminimalisir berbagai perilaku yang tidak terpuji. Adapun tujuan penelitian ini, yaitu mengungkapkan makna kepribadian berdasarkan penelusuran dari tafsir Al-Quran. Penelitian ini sendiri mendeskripsikan bahwa nafs merupakan eksistensi kepribadian manusis dan substansi yang tidak terpisah dari jasmani. Nafs diberikan oleh Allah Swt. dan akan menjadi bentuk kepribadian yang sehat apabila selalu disucikan.
Development of Android Based Learning Media in Qissah Qur'ani and Prophet Materials to Improve the Noble Achievement of Students Muhammad Luthfi Abdullah; Arif Sumardiono; Handayani Nila Praja
Al-Hayat: Journal of Islamic Education Vol 3 No 2 (2019): Al-Hayat: Journal of Islamic Education
Publisher : Al-Hayat Al-Istiqomah Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35723/ajie.v3i2.75

Abstract

Penguatan karakter merupakan salah satu agenda besar dalam pendidikan bangsa Indonesia. Akhlak mulia merupakan salah satu bagian dari tujuan pendidikan nasional. Salah satu metode penanaman akhlak mulia yaitu terdapat metode qissah qur’ani dan nabawi. Sayangnya metode tersebut sebagian besar masih berlangsung di wilayah lembaga pendidikan saja. Oleh karena itu, perlu adanya media yang bisa memfasilitasi pembelajaran peserta didik di manapun ia berada. Salah satunya adalah perangkat smartphone dengan sistem operasi Android. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengembangkan media pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) berbasis Android pada materi qissah qur’ani dan nabawi; (2) menguji tingkat kelayakan media pembelajaran yang dikembangkan; serta (3) menguji pengaruh penggunaan media pembelajaran yang dikembangkan terhadap akhlak mulia peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian research and development. Subjek penelitian yang dipilih adalah mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon. Peneliti membatasi subjek yang diteliti adalah mahasiswa yang mengontrak mata kuliah PAI. Berdasarkan angket penilaian oleh ahli materi didapatkan presentase kelayakan tiap aspek (%) yaitu sebesar 91,25 % dan angket penilaian oleh ahli media pembelajaran sebesar 78,25 % sehingga dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran aplikasi android Akhlaq Mulia bisa dikatakan sangat layak digunakan, serta berdasarkan uji coba pemakaian melalui desain eksperimen Pretest-Posttest Control Group Design, terdapat perbedaan perkembangan akhlak mulia mahasiswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan kata lain peningkatan akhlak mulia mahasiswa yang memperoleh perlakuan melalui media pembelajaran android (kelas eksperimen) berpengaruh positif signifikan.
Pergerakan Muhammadiyah sebagai gerakan agama, ideologis, sosial, dan ekonomi Muhammad Luthfi Abdullah; Akhsanul In'am; Mukhammad Hasbi; Alpan Tanjung
JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia) Vol 9, No 2 (2023): JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/020232121

Abstract

Muhammadiyah sebagai organisasi penting yang berkembang di Indonesia hingga usianya mencapai 100 tahun dan sedikit banyak telah ikut menyumbang dalam perubahan sosial di Indonesia. Nakamura menulis buku berkaitan dengan Pergerakan Muhammadiyah di Yogyakarta, yang banyak menjadi rujukan. Artikel ini berupaya untuk mengungkapkan pembahasan pergerakan Muhammadiyah yang ditinjau berdasarkan pandangan Mitsuo Nakamura. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tinjauan literatur sistematik. Tahapan yang dilakukan dalam tinjuan sistematik literatur ini adalah; (1) pencarian pada database google scholar dengan kata kunci; (2) penyaringan dengan pembacaan abstrak artikel jurnal dan daftar isi pada buku; (3) pemilihan artikel dengan membaca keseluruhan teks dan membaca secara skiming isi jika pada buku. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah Muhammadiyah sebagai Gerakan Agama menegaskan bahwa Muhammadiyah berusaha untuk memurnikan ajaran Islam dari tahayul, bid’ah, dan khurafat. Muhammadiyah sebagai Gerakan Ideologi memberikan landasan pemikiran yang rasional, menerima perubahan, adaptif, terbuka, dan sebagainya. Muhammadiyah sebagai Gerakan Sosial memandang ibadah ritual tidak bisa dipisahkan dengan ibadah sosial bahkan saling beriringan. Muhammadiyah sebagai Gerakan Ekonomi mendorong etos kerja warga Muhammadiyah dalam aktivitas ekonomi yang mendukung satu sama lain dengan organisasi.
INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PENYELESAIAN SENGKETA HUKUM MELALUI LITIGASI Hermanto; Muhammad Luthfi Abdullah
YUSTISI Vol 12 No 1 (2025)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/yustisi.v12i1.18885

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi integrasi nilai-nilai Pendidikan Agama Islam (PAI) ke dalam praktik litigasi di Indonesia, khususnya dalam upaya menciptakan sistem peradilan yang lebih etis dan berkeadilan. Dengan menggunakan metode kajian literatur, penelitian ini menemukan adanya kesenjangan signifikan antara nilai-nilai etika yang diajarkan dalam PAI, seperti keadilan, keseimbangan, dan tanggung jawab, dengan praktik litigasi formal di pengadilan. Sistem hukum Indonesia yang berorientasi pada hukum formal masih memiliki tantangan dalam mengintegrasikan dimensi moral dan etika secara menyeluruh dalam pengambilan keputusan hukum. Penelitian ini mengusulkan integrasi nilai-nilai Pendidikan Agama Islam (PAI) ke dalam sistem litigasi sebagai salah satu pendekatan yang dapat dipertimbangkan, serta menyoroti pentingnya pengembangan kurikulum pendidikan hukum yang lebih memperhatikan aspek etika, termasuk etika Islam. Diharapkan, integrasi ini dapat menciptakan sistem litigasi yang lebih berkeadilan dan mencerminkan aspirasi moral masyarakat Muslim Indonesia. Kata Kunci : Integrasi Nilai Agama Islam; Litigasi Etika Islam; Pendidikan Agama Islam; Sistem Hukum Berkeadilan; Moralitas dalam Litigasi
INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PENYELESAIAN SENGKETA HUKUM MELALUI LITIGASI Hermanto; Muhammad Luthfi Abdullah
YUSTISI Vol 12 No 1 (2025)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/yustisi.v12i1.18885

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi integrasi nilai-nilai Pendidikan Agama Islam (PAI) ke dalam praktik litigasi di Indonesia, khususnya dalam upaya menciptakan sistem peradilan yang lebih etis dan berkeadilan. Dengan menggunakan metode kajian literatur, penelitian ini menemukan adanya kesenjangan signifikan antara nilai-nilai etika yang diajarkan dalam PAI, seperti keadilan, keseimbangan, dan tanggung jawab, dengan praktik litigasi formal di pengadilan. Sistem hukum Indonesia yang berorientasi pada hukum formal masih memiliki tantangan dalam mengintegrasikan dimensi moral dan etika secara menyeluruh dalam pengambilan keputusan hukum. Penelitian ini mengusulkan integrasi nilai-nilai Pendidikan Agama Islam (PAI) ke dalam sistem litigasi sebagai salah satu pendekatan yang dapat dipertimbangkan, serta menyoroti pentingnya pengembangan kurikulum pendidikan hukum yang lebih memperhatikan aspek etika, termasuk etika Islam. Diharapkan, integrasi ini dapat menciptakan sistem litigasi yang lebih berkeadilan dan mencerminkan aspirasi moral masyarakat Muslim Indonesia. Kata Kunci : Integrasi Nilai Agama Islam; Litigasi Etika Islam; Pendidikan Agama Islam; Sistem Hukum Berkeadilan; Moralitas dalam Litigasi
Religious Cultural-based Educational Model Through Mentoring to Form Islamic Humanistic Values Abdullah, Muhammad Luthfi; Nila Praja, Handayani; Mahendra, Diana; Busro, Busro
ISTAWA Vol 5, No 1 (2020): Istawa: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Postgraduate Program Magister Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.854 KB) | DOI: 10.24269/ijpi.v5i1.2234

Abstract

The problem challenge in Education in Indonesia is actions that decrease human dignity. One of them is corruption that becomes a big agenda to be fought in this country. Besides, sexual abuse to children also needs to be taken care of. That is why efforts to return humanistic values are required to be alternatives in education. Consent and planned knowledge which tries to restore human dignity can be formed through culture. Mentoring program is one of the activities that can be used in developing religious culture. This research was aimed to: find out how humanistic and spiritual cultural-based education model is employed through mentoring, and find out how the education model influences humanistic values. This research employed a mixed method. The mixed-method design used is a sequel exploratory design. The research subjects are integrated internship students of Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon. The results of this research showed that; there were three activities as results of mentoring that described humanistic and religious cultural-based education model, those are physical development, social service, and public work for the environment; those three activities gave positive influences towards the forming of humanistic values.Tantangan masalah dalam pendidikan di Indonesia adalah tindakan yang menurunkan martabat manusia. Salah satunya adalah korupsi yang menjadi agenda besar untuk diperangi di negeri ini. Selain itu, pelecehan seksual kepada anak-anak juga perlu diperhatikan. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk mengembalikan nilai-nilai humanistik sebagai alternatif dalam pendidikan. Persetujuan dan pendidikan terencana yang mencoba mengembalikan martabat manusia dapat dibentuk melalui budaya. Program pendampingan adalah salah satu kegiatan yang dapat digunakan dalam mengembangkan budaya agama. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana model pendidikan berbasis budaya humanistik dan agama dilakukan melalui pendampingan, dan mendeskripsikan bagaimana model pendidikan mempengaruhi nilai-nilai humanistik. Penelitian ini menggunakan metode campuran. Desain metode campuran yang digunakan adalah desain eksplorasi sequal. Subjek penelitian adalah mahasiswa magang terintegrasi Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada tiga kegiatan sebagai hasil pendampingan yang menggambarkan model pendidikan berbasis budaya humanistik dan agama, yaitu pengembangan fisik, pelayanan sosial, dan pekerjaan bersama untuk lingkungan; ketiga kegiatan tersebut memberikan pengaruh positif terhadap pembentukan nilai-nilai humanistik.