Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Studi eksperimen pemanfaatan limbah aluminium dan limbah kaca untuk pembuatan material komposit Juriah Mulyanti; Syahril Machmud; Sukamto Sukamto; Daniel Afrizal
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol 17 No 1 (2022): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v17i1.303

Abstract

Kajian ini merupakan studi eksperimen dalam pembuatan material komposit dengan penguat serbuk kaca dari limbah rumah tangga dan serbuk aluminium dari limbah industri. Dari kajian ini akan diperoleh karakteristik material komposit dengan variasi komposisi serbuk kaca dan serbuk aluminium sebagai penguat. Kajian ini dianggap perlu dilakukakan untuk mencari bahan komposit yang bukan saja unggul dalam sifat-sifat mekanik, tetapi juga optimal dalam aplikasinya serta memanfaatkan material limbah dalam jumlah cukup besar yang memerlukan pengelolaan tepat agar tidak menimbulkan masalah. Pembuatan material komposit ini menggunakan bahan serbuk kaca, serbuk aluminium dan resin epoksi dengan komposisi perbandingan volume 50% serbuk kaca-20% serbuk aluminium-30% resin, 40%serbuk kaca-30% serbuk aluminium-30% resin, dan 35% serbuk kaca-35% serbuk aluminium-30% resin. Proses pembuatan material komposit ini menggunakan metode hot press dengan tekanan gaya vertikal 4,5 kg pada suhu 80oC selama 60 menit. Karakterisasi yang dilakukan meliputi kekerasan dan laju keausan masing-masing komposisi material. Dari hasil pengujian diketahui bahwa karakteristik terbaik dengan laju keausan terendah dan kekerasan yang tertinggi, diperoleh pada komposisi 35% serbuk kaca-35% serbuk aluminium-30% resin, dengan nilai laju keausan 7,73 x 10-6 gr/mm2.detik dan kekerasan 49,3 HRB.
Studi eksperimen pemanfaatan limbah aluminium dan limbah kaca untuk pembuatan material komposit Juriah Mulyanti; Syahril Machmud; Sukamto Sukamto; Daniel Afrizal
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol. 17 No. 1 (2022): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v17i1.303

Abstract

Kajian ini merupakan studi eksperimen dalam pembuatan material komposit dengan penguat serbuk kaca dari limbah rumah tangga dan serbuk aluminium dari limbah industri. Dari kajian ini akan diperoleh karakteristik material komposit dengan variasi komposisi serbuk kaca dan serbuk aluminium sebagai penguat. Kajian ini dianggap perlu dilakukakan untuk mencari bahan komposit yang bukan saja unggul dalam sifat-sifat mekanik, tetapi juga optimal dalam aplikasinya serta memanfaatkan material limbah dalam jumlah cukup besar yang memerlukan pengelolaan tepat agar tidak menimbulkan masalah. Pembuatan material komposit ini menggunakan bahan serbuk kaca, serbuk aluminium dan resin epoksi dengan komposisi perbandingan volume 50% serbuk kaca-20% serbuk aluminium-30% resin, 40%serbuk kaca-30% serbuk aluminium-30% resin, dan 35% serbuk kaca-35% serbuk aluminium-30% resin. Proses pembuatan material komposit ini menggunakan metode hot press dengan tekanan gaya vertikal 4,5 kg pada suhu 80oC selama 60 menit. Karakterisasi yang dilakukan meliputi kekerasan dan laju keausan masing-masing komposisi material. Dari hasil pengujian diketahui bahwa karakteristik terbaik dengan laju keausan terendah dan kekerasan yang tertinggi, diperoleh pada komposisi 35% serbuk kaca-35% serbuk aluminium-30% resin, dengan nilai laju keausan 7,73 x 10-6 gr/mm2.detik dan kekerasan 49,3 HRB.
Pengaruh Waktu Pembongkaran Cetakan Fc 25 Terhadap Kekerasan, Keausan Dan Beban Kejut Ashari, Fajri Nur; Mulyanti, Juriah
Jurnal Mekanika dan Sistem Termal Vol 5, No 1 (2022): Jurnal Mekanika dan Sistem Thermal
Publisher : Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Laju pendinginan pada pengecoran logam salah satu hal yang sangat penting dapat berpengaruh pada sifat material, pada industri pengecoran logam waktu  pembongkaran cetakan juga sangatlah penting dimana laju pendinginan akan sangat berbeda  dan  dapat  mempengaruhi  sifat  material  tersebut.  Pada  industri  pengecoran  logam  masih  ada  yang  kurang memperhatikan waktu pembongkaran cetakan, dimana cetakan dibongkar  tidak berdasarkan waktu yang sama.  Hal ini bertujuan agar mendapatkan karakteristik material yang sama pada setiap produksi.  Bahan yang digunakan  dalam studi  eksperimen ini besi tuang kelas FC  25 dengan perbedaan waktu pembongkaran cetakan 10 menit dan 60 menit,  temperatur tuang 1350˚C dan melakukan pengukuran  temperatur pada saat  pembongkaran serta  setelah 30 menit pembongkaran dari masing masing spesimen lalu melakukan pengujian Kekerasan, Keausan dan Impak. Hasil penelitian ini menunjukan, pembongkaran dengan waktu 10 menit laju pendinginannya lebih cepat dengan hasil pengujian memiliki karakteristik material yang tahan  aus dan keras, sedangkan laju pendinginan yang lebih lambat dengan waktu pembongkaran 60 menit menghasilkan material yang lebih tahan impak. Kata kunci: besi cor, besi tuang kelabu, FC 25, pembongkaran cetakan
Analisis Sifat Keausan dan Kekerasan Komposit Sekampadi dan Serbuk Alumunium dengan Metode Hot Press sebagai Bahan Kanvas Rem S, Rahmat Wahyu; Mulyanti, Juriah
Jurnal Mekanika dan Sistem Termal Vol 5, No 1 (2022): Jurnal Mekanika dan Sistem Thermal
Publisher : Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekam  padi  dan  serbuk  alumunium  merupakan  bahan-bahan  yang  cukup  banyak  ketersediannya  dan  sangat  potensial untuk  direkayasa  menjadi  produk-produk  teknologi  yang  lebih  ramah  lingkungan.  Tujuan  dari  penelitian  ini  untuk mengetahui nilai uji keausan dan uji kekerasan dengan menggunakan resin polyester. Pada penelitian ini menggunakan bahan dasar serbuk sekam padi dan serbuk alumunium dengan ukuran serbuk 320 mesh, dengan komposisi  perbandingan volume 20% sekam padi 20% serbuk alumunium 60% resin, 25% serbuk sekam padi 25% serbuk alumunium 50% resin, dan  30%  serbuk  sekam  padi  30%  serbuk  alumunium  40%  resin.  Proses  pembuatan  menggunakan  metode  Hot  Press bertekanan 20kg dengan waktu tekan 15 menit dengan suhu 200°c didalam oven dan selanjutnya dilakukan uji keausan dan kekerasan kemudian dibandingkan dengan nilai uji keausan dan kekerasan dari kampas rem merk Federal. Dari hasil pengujian  keausan  dan  kekerasan  material  dapat  disimpulkan  bahwa  material  dengan  kandungan  resin  yang  tinggi memiliki laju keausan terendah dan matrial komposit dengan presentase serbuk sekam padi dan serbuk alumunium paling banyak  dari  material  yang  lain  dan  resin  lebih  rendah  presentasenya  memiliki  tingkat  kekerasan  yang  paling  tinggi. Material yang telah dibuat masih belum optimal karena nilai keausannya dan kekerasan masih terpaut cukup jauh dari nilai keausan dan kekerasan kampas rem merk pabrikan. Kata kunci: kampas rem, Sekam padi, serbuk alumunium, Uji keausan, Uji kekerasan
PENGARUH KOMPOSISI MATERIAL KOMPOSIT ALUMINIUM DAN SERBUK TEMPURUNG KELAPA TERHADAP KEAUSAN DAN KEKERASAN Insan, Riko Khairul; Mulyanti, Juriah; Sukamto, Sukamto
Jurnal Mekanika dan Sistem Termal Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Mekanika dan Sistem Thermal
Publisher : Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Serbuk  tempurung  kelapa  dan  serbuk  aluminium  merupakan  bahan-bahan  yang  cukup  banyak ketersediannya dan sangat potensial untuk direkayasa menjadi produk komposit yang lebih ramah lingkungan dengan  konsep  pemanfatan  limbah  rumah  tangga  dan  usaha  manufaktur.  Tujuan  dari  penelitian  ini  untuk mengetahui nilai uji keausan dan uji kekerasan dengan menggunakan resin Epoxy.Penelitian ini menggunakan bahan serbuk tempurung kelapa, serbuk aluminium dan resin Epoxy dengan komposisi perbandingan volume 50% serbuk tempurung kelapa 25% serbuk aluminium 25% resin, 45% serbuk tempurung kelapa 30% serbuk aluminium 25% resin, 40% serbuk tempurung kelapa 35% serbuk aluminium 25%  resin,  dan  40%  serbuk  tempurung  kelapa  40%  serbuk  aluminium  20%  resin.  Proses  pembuatan menggunakan  metode  Hot  Press  denagn  tekanan gaya vertikal  29,4  Newton.  Untuk  proses  penekanan dilakukan didalam oven degan  suhu 150 °C selama 15 menit selanjutnya dilakukan proses uji keausan dan kekerasan.  Hasil pengujian keausan dan kekerasan material dapat disimpulkan bahwa material dengan kandungan serbuk  aluminium  yang  lebih  tinggi  persentasenya  dibandingkan  kadar  serbuk  tempurung  kelapa  dan  resin memiliki  laju  keausan  terendah  dan  nilai  kekerasan  HRB  tertinggi.  Tetapi  perlu  dilakukan  perbaikan  dan pengembangan penelitian agar mendapatkan hasil yang maksimal. Kata kunci: Serbuk aluminium, Serbuk tempurung kelapa, Uji Keausan, Uji kekerasan HRB 
Pengaruh Penambahan Lapisan Oksida Logam pada Elektroda E6013 terhadap Struktur Mikro dan Sifat Mekanis Pengelasan Baja St 37 Saputro, Adi Wahyu; Mulyanti, Juriah
Jurnal Mekanika dan Sistem Termal Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Mekanika dan Sistem Thermal
Publisher : Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Elektroda stick pada pengelasan SMAW adalah logam isian yang dibungkus fluks. Jenis elektroda E6013 merupakan jenis yang  banyak  digunakan  dengan  harga  yang  cukup  murah.  Komposisi  fluks  secara  detail  dari  elektroda  stick  ini  tidak diketahui secara pasti. Fluks pada elektroda stick mempunyai banyak fungsi seperti penambah unsur paduan, terbakar sebagi gas pelindung dan pemantap busur. Penelitian ini dilakukan karena adanya keinginan untuk meningkatkan kualitas sambungan las menggunakan elektroda E6013 dengan biaya yang relatif murah untuk jenis baja yang lain seperti baja karbon medium dan baja paduan rendah. Hasil pengujian tarik menunjukkan adanya peningkaan kekuatan pada daerah weld  metal  untuk  beberapa  jenis  lapisan  tambahan  oksida  logam  dibanding  tanpa  plat  tanpa  tambahan  lapisan  oksida logam.  Lapisan  oksida  logam  dari  jenis  MnO  mempunyai  efek  yang  lebih  besar  dari  lapisan  oksida  logam  lainnnya. Pengujian  bending  juga  menunjukkan  kecendrungan  yang  sama.  Hal  ini  dibuktikan  dengan  kemapuan  ketiga  lapisan oksida logam dalam mereduksi penyusupan hidrogen dan oksigen selama pengelasan. Pengamatan fasa-fasa pada sampel las yang dietsa juga menunjukkan penurunan ukuran butir (grain refinement) yang tampak pada weld metal. Pengaruh yang  lebih  dominan  pada  penurunan  ukuran  butir  pada  weld  metal  terhadap  peningkatan  sifat  mekanik  tidak  bisa ditentukan.  Kata kunci: Fluks Al2O3, TiO2, MnO, Elektroda E6013, Sifat Mekanik, Pengelasan SMAW
PENGARUH ALKALISASI TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN IMPAK PADA KOMPOSIT SERABUT KELAPA Candra, Wahyu; Mulyanti, Juriah; Sukoco, Sukoco
Jurnal Mekanika dan Sistem Termal Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Mekanika dan Sistem Thermal
Publisher : Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai negara kepulauan dan berada di daerah tropis dan kondisi alam yang mendukung, Indonesia merupakan  negara  penghasil  kelapa  yang  utama  di  dunia,  dengan  luas  areal  tanaman  kelapa  di  Indonesia mencapai 3,76 juta Ha, dengan total produksi diperkirakan sebanyak 14 milyar butir kelapa. Maka dari itu dalam penelitian ini, akan diteliti seberapa jauh kekuatan pengaruh alkalisasi serat sabut kelapa  dengan  matrix  berupa  polyster  dengan  tipe  (Bayesian  Quantitative  Trait  Nucleontide)  BQTN  268. Mengetahui  kekuatan  dari  bahan  uji  maka  dilakukan  beberapa  pengujian  yaitu  uji  impak  dan  tarik.  Untuk mengetahui bagaimana kekuatan serabut kelapa dengan prosentase alkalisasi dan tanpa proses alkalisasi.Hasil  pengujian  tersebut  maka  dapat diketahui bahwa  kekuatan  tarik  tertinggi  terjadi  pada  komposit serabut kelapa 10% dengan proses alkalisasi mendapatkan nilai kekuatan tertinggi yaitu sebesar 22,04 N/mm2. Pada pengujian impak nilai kekuatan tertinggi yaitu pada komposit serabut kelapa 30% dengan proses alkalisasi dengan nilai 0,1326 J/mm2. Dari hasil pengujian menunjukan proses akalisasi serat sangat berpegaruh pada asil pengujian yang di lakukan uji tarik dan uji impak. Kata kunci: Alkalisasi, Komposit, Sabut Kelapa, Uji Tarik, Uji Impak
ANALISIS PENGARUH VARIASI ELEKTRODA TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN STRUKTUR MIKRO SAMBUNGAN LAS SMAW PADA BAJA ST 37 Rifaldi, Zaki; Mulyanti, Juriah; Sukamto, Sukamto
Jurnal Mekanika dan Sistem Termal Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Mekanika dan Sistem Thermal
Publisher : Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelasan (welding) adalah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam  induk  dan  logam  pengisi  dengan  atau  tanpa  tekanan  dan  dengan  atau  tanpa  logam  penambah  dan menghasilkan  sambungan  yang  kontinyu.  Salah  satu  proses  pengelasan  yang  paling  umum  dan  sering  kali digunakan yaitu pengelasan SMAW (Shield Metal Arc Welding). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan struktur mikro sambungan las smaw  baja ST 37.Dalam  penelitian  ini  menggunakan  3  macam  variasi  elektroda  E  6013,  E  6019  dan  E  7019. Menggunakan  Amper  sebesar  75,  Untuk  pengujian  Tarik dibutuhkan  9  spesimen  sedangkan  untuk  struktur mikro dibutuhkan 3 spesimen. Spesimen uji kekuatan tarik mengacu pada standar ASTM E8. Kata kunci: Pengelasan, Uji Struktur Mikro, Uji Tarik, Variasi Elektroda
Pemanfaatan Limbah Plastik PET Sebagai Filamen Printer 3D dengan Metode Pultrusi Wirantara, Rizky; Syamsiro, Mochamad; Mulyanti, Juriah
Infotekmesin Vol 16 No 1 (2025): Infotekmesin: Januari 2025
Publisher : P3M Politeknik Negeri Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35970/infotekmesin.v16i1.2467

Abstract

Polyethylene terephthalate (PET) plastic bottle waste can be recycled into 3D printer filament through pultrusion method. Some previous studies have identified the parameters of PET recycled filament, but have not yet deeply examined the effect of the combination of parameters including the level of roughness. This study aims to evaluate the effects of variations in bed and head temperatures and printing speed on the dimensions of 3D-printed PET filament, to analyze defects, and to assess surface roughness. The results showed that the best products were found at a head temperature of 265°C, a bed temperature of 80°C, and a speed of 35 mm/s. The dominant defects that appeared were under & over-extrusion, weak infill, and layer separation and splitting. Minimal defects were obtained at a head temperature of 265°C and 260°C with a bed temperature of 80°C at a speed of 35 mm/s. The lowest surface roughness results were in class N10, namely Ra = 16.137 µm. This study indicates that optimized parameters produce high quality, making PET a sustainable alternative material.
Pemanfaatan Limbah Plastik PET Sebagai Filamen Printer 3D dengan Metode Pultrusi Wirantara, Rizky; Syamsiro, Mochamad; Mulyanti, Juriah
Infotekmesin Vol 16 No 1 (2025): Infotekmesin: Januari 2025
Publisher : P3M Politeknik Negeri Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35970/infotekmesin.v16i1.2467

Abstract

Polyethylene terephthalate (PET) plastic bottle waste can be recycled into 3D printer filament through pultrusion method. Some previous studies have identified the parameters of PET recycled filament, but have not yet deeply examined the effect of the combination of parameters including the level of roughness. This study aims to evaluate the effects of variations in bed and head temperatures and printing speed on the dimensions of 3D-printed PET filament, to analyze defects, and to assess surface roughness. The results showed that the best products were found at a head temperature of 265°C, a bed temperature of 80°C, and a speed of 35 mm/s. The dominant defects that appeared were under & over-extrusion, weak infill, and layer separation and splitting. Minimal defects were obtained at a head temperature of 265°C and 260°C with a bed temperature of 80°C at a speed of 35 mm/s. The lowest surface roughness results were in class N10, namely Ra = 16.137 µm. This study indicates that optimized parameters produce high quality, making PET a sustainable alternative material.