Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pemberdayaan Ekonomi Kelompok Usaha Penunjang Pariwisata: Kelompok Kusir Andong “ Kotagede I” Agnes Ratih Ari Indriyani; Sukamto Sukamto; Henry Sarnowo
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2019: 3. Pengembangan Usaha Mikro, kecildan Menengah (UMKM), Serta Ekonomi Kreatif
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.239 KB) | DOI: 10.18196/ppm.23.407

Abstract

Sasaran Program Kemitraan bagi Masyarakat (PKM) ini adalah masyarakat yang produktif secaraekonomi. Mitra program ini adalah kelompok kusir andong di wilayah Daerah Istimewa Yogyakartayaitu kelompok “Kotagede 1”. Tujuan program ini adalah pemberdayaan ekonomi kelompok usahaandong melalui peningkatan kinerja aspek produksi, pemasaran, sumber daya manusia dan aspekekonomi secara umum. Program-program ini kami laksanakan berdasar pada permasalahan: 1)Kurangnya kemampuan paguyuban/kelompok dalam membantu kesulitan keuangan anggota, 2)Kurangmya pemahaman pengelolaan ekonomi keuangan kelompok,3) )Belum adanya upaya pemasarandengan menggunakan media promosi dan kerjasama dengan pelaku wisata yang lain 3) Kurangnyakesadaran dalam menjaga kebersihan terutama penanganan kotoran kuda, 4) rendahnya kemampuanberbahasa Inggris praktis untuk melayani wisatawan mancanegara. Metode yang digunakan yaitumelalui pelatihan dan konsultasi, pendampingan, penerapan IPTEKS, substitusi IPTEKS danpeningkatan kualitas faktor produksi dan advokasi. Paguyuban/kelompok kusir mengalamipeningkatan kemampuan dalam mengatasi kesulitan keuangan anggota, pengelolaan keuangankelompok yang lebih baik, terhubungnya beberapa jejaring wisata dalam upaya peningkatan promosi,meningkatnya kesadaran para kusir tentang perlunya menjaga kebersihan dan peningkatankeberanian/kemampuan dalam melayani wisatawan asing dalam hal komunikasi/bahasa.Kesimpulan dari pelaksanaan program ini, kerjasama antara tim pengabdi dan kelompok mitra mampumeningkatkan keberdayaan kelompok dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki.
Pemanfaatan Whey Menuju Produksi Yang Zerowaste Grace Lestariana Wonoadi; Rahmawati Husein; Sukamto Sukamto
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 4. Kapasitas Daya Saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Desa( BU
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.601 KB) | DOI: 10.18196/ppm.44.709

Abstract

Peningkatan produktivitas dan pemasaran keju artisan dari Rumah Keju Jogja (RKJ) dengan brand KEJUGJA meningkatkan pula volume whey sebagai cairan sisa produksi. Tanpa penanganan yang tepat, whey tersebut hanya menjadi limbah produksi. Menyadari hal itu, RKJ telah berinisiatif memberi nilai tambah pada limbah tersebut dengan kreasi produksi kerupuk dari whey. Permasalahan yang dihadapi RKJ adalah: 1) Terbatasnya jumlah sumber daya manusia untuk proses produksi, dan 2) Ketergantungan pada faktor cuaca dalam proses pengeringan. Oleh karena itu, dalam masa pandemi COVID-19 kegiatan PPM UMY menawarkan solusi :1) Pelatihan pembuatan kerupuk whey bagi warga terdampak COVID-19, dan 2). Pembuatan alat pengering kerupuk. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi Focus Group Discussion, workshop, dan pendampingan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Output kegiatan berupa adanya 13 (tiga belas) orang yang mampu membuat kerupuk whey dan tersedianya cetakan krupuk dan alat pengering kerupuk. Outcome kegiatan meliputi terserapnya limbah produksi keju yang bernilai ekonomis, meningkatnya peluang usaha bagi warga terdampak pandemi, serta meningkatnya kapasitas produksi kerupuk whey.
Studi eksperimen pemanfaatan limbah aluminium dan limbah kaca untuk pembuatan material komposit Juriah Mulyanti; Syahril Machmud; Sukamto Sukamto; Daniel Afrizal
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol. 17 No. 1 (2022): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v17i1.303

Abstract

Kajian ini merupakan studi eksperimen dalam pembuatan material komposit dengan penguat serbuk kaca dari limbah rumah tangga dan serbuk aluminium dari limbah industri. Dari kajian ini akan diperoleh karakteristik material komposit dengan variasi komposisi serbuk kaca dan serbuk aluminium sebagai penguat. Kajian ini dianggap perlu dilakukakan untuk mencari bahan komposit yang bukan saja unggul dalam sifat-sifat mekanik, tetapi juga optimal dalam aplikasinya serta memanfaatkan material limbah dalam jumlah cukup besar yang memerlukan pengelolaan tepat agar tidak menimbulkan masalah. Pembuatan material komposit ini menggunakan bahan serbuk kaca, serbuk aluminium dan resin epoksi dengan komposisi perbandingan volume 50% serbuk kaca-20% serbuk aluminium-30% resin, 40%serbuk kaca-30% serbuk aluminium-30% resin, dan 35% serbuk kaca-35% serbuk aluminium-30% resin. Proses pembuatan material komposit ini menggunakan metode hot press dengan tekanan gaya vertikal 4,5 kg pada suhu 80oC selama 60 menit. Karakterisasi yang dilakukan meliputi kekerasan dan laju keausan masing-masing komposisi material. Dari hasil pengujian diketahui bahwa karakteristik terbaik dengan laju keausan terendah dan kekerasan yang tertinggi, diperoleh pada komposisi 35% serbuk kaca-35% serbuk aluminium-30% resin, dengan nilai laju keausan 7,73 x 10-6 gr/mm2.detik dan kekerasan 49,3 HRB.
PENGARUH KOMPOSISI MATERIAL KOMPOSIT ALUMINIUM DAN SERBUK TEMPURUNG KELAPA TERHADAP KEAUSAN DAN KEKERASAN Insan, Riko Khairul; Mulyanti, Juriah; Sukamto, Sukamto
Jurnal Mekanika dan Sistem Termal Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Mekanika dan Sistem Thermal
Publisher : Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Serbuk  tempurung  kelapa  dan  serbuk  aluminium  merupakan  bahan-bahan  yang  cukup  banyak ketersediannya dan sangat potensial untuk direkayasa menjadi produk komposit yang lebih ramah lingkungan dengan  konsep  pemanfatan  limbah  rumah  tangga  dan  usaha  manufaktur.  Tujuan  dari  penelitian  ini  untuk mengetahui nilai uji keausan dan uji kekerasan dengan menggunakan resin Epoxy.Penelitian ini menggunakan bahan serbuk tempurung kelapa, serbuk aluminium dan resin Epoxy dengan komposisi perbandingan volume 50% serbuk tempurung kelapa 25% serbuk aluminium 25% resin, 45% serbuk tempurung kelapa 30% serbuk aluminium 25% resin, 40% serbuk tempurung kelapa 35% serbuk aluminium 25%  resin,  dan  40%  serbuk  tempurung  kelapa  40%  serbuk  aluminium  20%  resin.  Proses  pembuatan menggunakan  metode  Hot  Press  denagn  tekanan gaya vertikal  29,4  Newton.  Untuk  proses  penekanan dilakukan didalam oven degan  suhu 150 °C selama 15 menit selanjutnya dilakukan proses uji keausan dan kekerasan.  Hasil pengujian keausan dan kekerasan material dapat disimpulkan bahwa material dengan kandungan serbuk  aluminium  yang  lebih  tinggi  persentasenya  dibandingkan  kadar  serbuk  tempurung  kelapa  dan  resin memiliki  laju  keausan  terendah  dan  nilai  kekerasan  HRB  tertinggi.  Tetapi  perlu  dilakukan  perbaikan  dan pengembangan penelitian agar mendapatkan hasil yang maksimal. Kata kunci: Serbuk aluminium, Serbuk tempurung kelapa, Uji Keausan, Uji kekerasan HRB 
Rancang Bangun Ulang Alat Pengering Makanan guna Meningkatkan Produktivitas UMKM Kerupuk Susu Sidiq, Wahyu Jamal; Sukamto, Sukamto
Jurnal Mekanika dan Sistem Termal Vol 5, No 1 (2022): Jurnal Mekanika dan Sistem Thermal
Publisher : Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri makanan masih banyak yang belum menggunakan alat yang membantu dalam proses pembuatan sampai menjadi bahan  siap konsumsi.  Salah  satu  alat  yang  bisa  digunakan pada  industri  makanan yaitu alat  pengering  makanan.  Dari sekian banyak jumlah UMKM di Kabupaten Sleman DIY khususnya di bidang industri makanan ada beberapa industri pembuatan kerupuk dan salah satunya adalah industri kerupuk susu. Proses pengeringan kerupuk yang dilakukan oleh UMKM KEJUGJA sebelumnya menggunakan panas matahari dan lahan yang terbatas. Dalam sehari UMKM KEJUGJA hanya  dapat  mengeringkan  sebanyak  ¼  -  ½  kg.  Karena  kerupuk  susu  memiliki  umur  yang  pendek  jika  tidak  segera dikeringkan maka dibuat alat pengering kerupuk guna mempercepat waktu pengeringan. Konsep alat pengering kerupuk menggunakan sistem rotari (putar) dengan poros vertikal serta sumber panas menggunakan kompor LPG. Kapasitas alat pengering kerupuk dapat menampung sebanyak 16 loyang dan dapat menampung sebanyak 1,2 kg kerupuk susu. Produksi kerupuk  susu  pada  UMKM  KEJUGJA  mengalami  peningkatan  sekitar  6x  lipat.  Suhu  yang  ideal  dalam  pengeringan kerupuk susu yaitu 60 - 65 C selama 40 - 45 menit. Laju pengeringan yang terjadi pada saat pengeringan kerupuk susu sekitar 8,9172 x 10-7 kg/jam dengan konsumsi bahan bakar 0,275 kg setiap proses pengeringan selama 45 menit. -7 kg/mm2  Kata kunci: kerupuk susu, pengering, poros vertikal, sistem rotari (putar)
ANALISIS PENGARUH WAKTU PERENDAMAN PROSES DEEP CRYOGENIC TREATMENT PADA BESI COR KELABU FC25 TERHADAP UJI KEKERASAN, UJI TARIK DAN STRUKTUR de Araujo, Joao Martin; Supriyanto, Supriyantoo; Sukamto, Sukamto
Jurnal Mekanika dan Sistem Termal Vol 5, No 1 (2022): Jurnal Mekanika dan Sistem Thermal
Publisher : Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Besi cor kelabu (grey cast iron) FC-25 merupakan material yang banyak digunakan pada pengecoran logam. Besi cor  kelabu  FC-25  akan  mengalami  perubahan  fasa  selama  proses  pendinginan,  baik  perubahan  sifat  fisis  maupun mekanis,  penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  perbandingan  metode  pendinginan  Deep  Cryogenic  Treatment (DCT)  terhadap  sifat  mekanis  dan  struktur  mikro  pada  besi  cor  kelabu  (grey  cast  iron)  FC25.Metode  Pendinginan dilakukan  dengan  cara,  setelah  pemotongan  spesimen  lalu  dilakukan  perendaman  mennggunakan  Deep  Cryogenic Treatment  (DCT)  dengan  variasi  waktu  1  jam,  2  jam  dan  4  jam.  Hasil  perendaman  selanjutnya  lansung    dilakukan  pengujian  tarik,  kekerasan  metode  rockwell  dan  pengamatan  struktur  mikro.Pengamatan  struktur  mikro  menunjukan  terbentuknya  dua  fasa  struktur  mikro  yaitu  grafit  flakes  dan  ferrit, sehingga dikategorikan  sebagai besi keras dan getas, hal ini dibuktikan pada foto struktur mikro karena terbentuknya dua fasa yaitu struktur grafit flakes dan juga ferrit. Nilai kekerasan yang paling tertinggi sebesar 86,01 HRB terdapat pada proses perendaman DCT 2 jam dan nilai kekuatan tarik yang paling tertinggi terdapat pada proses perendaman DCT 4 jam yaitu sebesar 207,55 Mpa. Kata  kunci:  Besi  cor kelabu FC25, Deep Cryogenic Treatment, Struktur Mikro, Uji Kekerasan, Uji Kekuatan Tarik.
ANALISIS PENGARUH VARIASI ELEKTRODA TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN STRUKTUR MIKRO SAMBUNGAN LAS SMAW PADA BAJA ST 37 Rifaldi, Zaki; Mulyanti, Juriah; Sukamto, Sukamto
Jurnal Mekanika dan Sistem Termal Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Mekanika dan Sistem Thermal
Publisher : Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelasan (welding) adalah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam  induk  dan  logam  pengisi  dengan  atau  tanpa  tekanan  dan  dengan  atau  tanpa  logam  penambah  dan menghasilkan  sambungan  yang  kontinyu.  Salah  satu  proses  pengelasan  yang  paling  umum  dan  sering  kali digunakan yaitu pengelasan SMAW (Shield Metal Arc Welding). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan struktur mikro sambungan las smaw  baja ST 37.Dalam  penelitian  ini  menggunakan  3  macam  variasi  elektroda  E  6013,  E  6019  dan  E  7019. Menggunakan  Amper  sebesar  75,  Untuk  pengujian  Tarik dibutuhkan  9  spesimen  sedangkan  untuk  struktur mikro dibutuhkan 3 spesimen. Spesimen uji kekuatan tarik mengacu pada standar ASTM E8. Kata kunci: Pengelasan, Uji Struktur Mikro, Uji Tarik, Variasi Elektroda