Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Identifikasi dan Optimalisasi Permainan Outdoor dalam Pembelajaran pada Taman Kanak-Kanak di Desa Bakungan Kecamatan Loa Janan Dahlan, Dwi Nur Aini
Southeast Asian Journal of Islamic Education Southeast Asian Journal of Islamic Education, Vol. 1(2), 2019
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training of UINSI Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.603 KB) | DOI: 10.21093/sajie.v1i2.1488

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan inventaris, frekuensi penggunaan dan bagaimana menggunakan permainan outdoor dalam pembelajaran di taman kanak-kanak di desa Bakungan, Kecamatan Loa Janan. Pembelajaran efektif anak usia dini berorientasi pada bermain. Game edukasi anak-anak adalah salah satu permainan outdoor yang berfungsi dalam mengoptimalkan berbagai jenis kemampuan anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian lapangan, wawancara dan dokumentasi. Teknik pencapaian kredibilitas yang digunakan adalah perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dan triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada beberapa permainan outdoor seperti ayunan, jungkat-jungkit, slide, bar monyet, bola dunia, mangkuk berputar dan terowongan ban. Game yang sering digunakan adalah ayunan, slide, dan mangkuk berputar dengan kondisi baik. Game yang jarang digunakan adalah jungkat-jungkit dan terowongan ban, dan yang tidak pernah digunakan adalah jaring laba-laba dan game dengan kondisi buruk. Penggunaan permainan luar dalam pembelajaran tidak optimal karena tidak menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran dan tidak didokumentasikan.
Efektifitas Pelatihan Keterampilan Membuat Pertanyaan pada Guru Di SD Negeri 1 Kuluran Dahlan, Dwi Nur Aini
Southeast Asian Journal of Islamic Education Southeast Asian Journal of Islamic Education, Vol. 2(1), 2019
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training of UINSI Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.339 KB) | DOI: 10.21093/sajie.v2i1.1654

Abstract

Peningkatan keterampilan, pengetahuan kemandirian diperlukan bagi pendidik sebagai wujud pengembangan diri yang dapat di lakukan melalui pelatihan. Pelatihan menjadi salah satu cara efektif dalam waktu singkat yang memberikan dampak positif. Prinsip-prinsip dalam pelatihan meliputi participation, repetition, relefence, tranference dan feedback. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanakan kegiatan pelatihan membuat pertanyaan pada guru SDN 1 Kuluran dan untuk mengetahui efektifitas pelatihan terhadap keterampilan membuat pertanyaan pada guru SDN 1 Kuluran. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif semi deskriptif. Populasi dalam penelitan ini adalah seluruh guru SDN 1 Kuluran yang berjumlah 12 orang.Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji T. Pengujian menggunakan SPSS 21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahap-tahap pelatihan ini diantaranya adalah introduction, connection, aplication, reflection dan extention. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penelitian adalah persiapan, pengalokasian dan konsistensi waktu, keaktifan peserta (pemateri sebagai fasilitator), dan lingkungan yang kondusif. Nilai signifikansi yang didapatkan berdasarkan hasil pretest dan post test adalah 0.00 < 0,05 yang berarti pelatihan efektif terhadap keterampilan membuat pertanyaan guru di SD Kuluran.
ANALYSIS OF BETA-CAROTENE CONTENT DIFFERENCES IN CEMPEDAK JAM USING TRADITIONAL AND CARBIDES FRUIT RIPENING METHODS Dahlan, Dwi Nur Aini
Food Science and Technology Journal (Foodscitech) Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Dr Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.569 KB) | DOI: 10.25139/fst.v0i0.2108

Abstract

Cempedak fruit is one of the fruits that contain beta-carotene. Its ripening technique is estimated to impact the content of beta-carotene in the fruit after being processed into jam. The purpose of this research is to find out the correct type of ripening to produce the best quality cempedak jam that contains positive beta-carotene. Beta-carotene testing uses UV-Vis spectrophotometry. Data were analysed using the One Way Anava test on SPSS Statistics 21. The results showed that there were significant differences in the beta-carotene content between cempedak jam using traditional ripening with cempedak jam which was ripened by carbide. The beta carotene content of cempedak jam that has been traditionally ripened (average value: 0.42) has a higher beta-carotene content than cempedak jam that has been ripened by carbide (average value: 0.22).Keywords: Cempedak; beta-caroten content; Cempedak jam
Perbandingan Kandungan Serat Kasar Selai Cempedak yang Diperam Secara Tradisional dan Menggunakan Karbid Dahlan, Dwi Nur Aini
Journal Of Biology Education Vol 3, No 1 (2020): Journal Of Biology Education
Publisher : Tadris Biologi IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.893 KB) | DOI: 10.21043/jobe.v3i1.6601

Abstract

Buah cempedak merupakan salah satu buah yang banyak mengandung serat makanan. Teknologi pemeraman buah cempedak diduga memiliki dampak terhadap kandungan serat kasar terutama ketika diolah menjadi selai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pemeraman yang tepat untuk menghasilkan selai cempedak yang mengandung serat kasar positif untuk mendapatkan mutu terbaik selai cempedak. Analisis data menggunakan uji One Way Anava dengan bantuan SPSS statistic 21. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang nyata dengan nilai signifikansi 0.55 pada kandungan serat kasar antara selai cempedak yang diperam secara tradisional dengan cempedak yang diperam dengan menggunakan karbit. Kandungan serat kasar selai cempedak yang diperam secara tradisional (nilai rata-rata: 0.75) lebih tinggi dibandingkan selai cempedak yang diperam dengan menggunakan karbit (nilai rata-rata: 0.49)Kata kunci : Serat Kasar, Serat Kasar Selai, Selai Cempedak, Pemeraman Buah
Analysis of Beta-Carotene Content Differences in Cempedak Jam using Traditional and Carbides Fruit Ripening Methods Dahlan, Dwi Nur Aini
Food Science and Technology Journal (Foodscitech) Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Dr Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.569 KB) | DOI: 10.25139/fst.v0i0.2108

Abstract

Cempedak fruit is one of the fruits that contain beta-carotene. Its ripening technique is estimated to impact the content of beta-carotene in the fruit after being processed into jam. The purpose of this research is to find out the correct type of ripening to produce the best quality cempedak jam that contains positive beta-carotene. Beta-carotene testing uses UV-Vis spectrophotometry. Data were analysed using the One Way Anava test on SPSS Statistics 21. The results showed that there were significant differences in the beta-carotene content between cempedak jam using traditional ripening with cempedak jam which was ripened by carbide. The beta carotene content of cempedak jam that has been traditionally ripened (average value: 0.42) has a higher beta-carotene content than cempedak jam that has been ripened by carbide (average value: 0.22).Keywords: Cempedak; beta-caroten content; Cempedak jam
Analysis of Beta-Carotene Content Differences in Cempedak Jam using Traditional and Carbides Fruit Ripening Methods Dahlan, Dwi Nur Aini
Food Science and Technology Journal (Foodscitech) Vol. 2 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Dr Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.569 KB) | DOI: 10.25139/fst.v0i0.2108

Abstract

Cempedak fruit is one of the fruits that contain beta-carotene. Its ripening technique is estimated to impact the content of beta-carotene in the fruit after being processed into jam. The purpose of this research is to find out the correct type of ripening to produce the best quality cempedak jam that contains positive beta-carotene. Beta-carotene testing uses UV-Vis spectrophotometry. Data were analysed using the One Way Anava test on SPSS Statistics 21. The results showed that there were significant differences in the beta-carotene content between cempedak jam using traditional ripening with cempedak jam which was ripened by carbide. The beta carotene content of cempedak jam that has been traditionally ripened (average value: 0.42) has a higher beta-carotene content than cempedak jam that has been ripened by carbide (average value: 0.22).Keywords: Cempedak; beta-caroten content; Cempedak jam
Efektivitas Model Pembelajaran Role Model dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Kelas IV di SD IT Insan Karim Samarinda Seberang Mariya Ulfah; Dwi Nur Aini Dahlan
Jurnal Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Borneo Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Borneo, 1(1), Februari 2020
Publisher : UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.419 KB) | DOI: 10.21093/jtikborneo.v1i1.1723

Abstract

This research begins with the results of an initial survey of researchers who observed during the teaching and learning process, the lecture method is still dominantly used by teachers, this method especially in Indonesian language lessons can make students in the learning process become less active and less optimal in student understanding. This can be seen from the results of learning and student test scores that are still below the Minimum Completion Criteria and sometimes students always ask the teacher for drama so that the lesson is more understanding. The purpose of the study was to determine the effectiveness of role playing models in improving student learning outcomes in Indonesian language lessons in class IV SDIT Insan Karim Samarinda Seberang. This research is a quantitative descriptive research with one group pretest posttest design research, data analysis using Wilcoxon test. The results obtained from this study are the mean pre-test of 81.8 (there are 3 out of 10 children who have not been completed), the mean post-test of 94.4 (all completed). Hypothesis test results have a significant value of 0.018 <0.05. Findings in the field that role playing learning models make students able to understand and remember the material being taught. Students deliver sentences that are easily understood by their friends, then students become active while the question and answer process takes place. The obstacle is that some groups that have not yet performed their drama, are not focused on watching the appearance of their friends who are performing.
Analisis Kandungan Serat Kasar dalam Selai Cempedak yang Diperam Secara Tradisional dengan Diperam Menggunakan Karbid Dwi Nur Aini Dahlan
Jurnal Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Borneo Vol 1 No 2 (2020): Jurnal Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Borneo, 1(2), Juni 2020
Publisher : UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (801.457 KB) | DOI: 10.21093/jtikborneo.v1i2.2018

Abstract

Buah cempedak merupakan salah satu buah yang banyak mengandung serat makanan. Teknologi pemeraman buah cempedak diduga memiliki dampak terhadap kandungan serat kasar terutama ketika diolah menjadi selai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pemeraman yang tepat untuk menghasilkan selai cempedak yang mengandung serat kasar positif untuk mendapatkan mutu terbaik selai cempedak. Analisis data menggunakan uji One Way Anava dengan bantuan SPSS statistic 21. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang nyata dengan nilai signifikansi 0.55 pada kandungan serat kasar antara selai cempedak yang diperam secara tradisional dengan cempedak yang diperam dengan menggunakan karbit. Kandungan serat kasar selai cempedak yang diperam secara tradisional (nilai rata-rata: 0.75) lebih tinggi dibandingkan selai cempedak yang diperam dengan menggunakan karbit (nilai rata-rata: 0.49)
Upaya Guru Mengatasi Kejenuhan Belajar Fikih Pada Siswa Di Madrasah Tsanawiyyah Antasari Samarinda Tahun Ajaran 2019-2020 Rafly Albasith; Dwi Nuraini Dahlan
Jurnal Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Borneo Vol 1 No 2 (2020): Jurnal Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Borneo, 1(2), Juni 2020
Publisher : UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.445 KB) | DOI: 10.21093/jtikborneo.v1i2.2436

Abstract

Pentingnya menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa. Kenyataannya sering terjadi kejenuhan belajar yang dialami oleh siswa khususnya pada mata pelajaran Fikih di Madrasah Tsanawiyyah Antasari Samarinda. Pentingnya upaya guru mengatasi kejenuhan belajar siswa diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana upaya guru mengatasi kejenuhan belajar Fikih pada siswa di Madrasah Tsanawiyyah Antasari Samarinda baik berupa Fisik maupun Psikis. Jenis pendekatan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yang menjadi subjek penelitian adalah kepala sekolah Madrasah Tsanawiyyah Antasari, Wakil Kepala Kurikulum Madrasah Tsanawiyyah Antasari dan guru mata pelajaran Fikih di Madrasah Tsanawiyyah Antasari. . Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data memakai teknik penyajian data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa bahwa indikator siswa mengalami kejenuhan belajar pada mata pelajaran Fikih adalah mengantuk, tidak bersemangat mengikuti pembelajaran dan bahkan tertidur ketika proses belajar Fikih berlangsung. faktor penyebab terjadinya kejenuhan belajar siswa pada mata pelajaran Fikih di MTs Antasari karena rendahnya motivasi belajar siswa disebabkan kurangnya dorongan dan dukungan kedua orang tua baik fisik maupun psikis dan kurangnya fokus belajar siswa disebabkan lingkugan belajar dan lingkungan sekitar sekolah kurang mendukung. Upaya yang guru lakukan di MTs Antasari dalam mengatasi kejenuhan belajar siswa yang bersifat psikis adalah dengan cara meningkatkan motivasi belajar siswa, memberikan humor disela pembelajaran dan memberikan nasihat-nasihat yang mengajak siswa untuk menjadi lebih baik, sedangkan upaya yang guru lakukan di MTs Antasari dalam mengatasi kejenuhan belajar Fikih yang bersifat fisik adalah dengan cara metode belajar sambil bermain, penggunaan media ketika proses belajar mengajar, dan pembelajaran Fikih yang mengajak siswa keluar kelas atau outdoor.
Penerapan Metode Karyawisata dalam Menstimulasi Bercerita Anak Usia Dini di Kelompok Bermain (KB) Permata Hati Nurhayati Nurhayati; Dwi Nur Aini Dahlan
Jurnal Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Borneo Vol 1 No 3 (2020): Jurnal Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Borneo, 1(3), Oktober 2020
Publisher : UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.902 KB) | DOI: 10.21093/jtikborneo.v1i3.2437

Abstract

Menstimulasi bercerita pada anak usia dini merupakan salah satu kemampuan dasar dalam perkembangan bahasa. Kemampuan bahasa memegang peran penting dalam perkembangan anak, dimana anak usia 5-6 Tahun, sebagian besar anak masih belum lancar dalam mengurutkan kata dengan kalimat sederhana berdasarkan pengalamannya. Anak usia TK diharapkan sudah dapat mengutarakan pendapatnya kepada orang lain, bercerita dengan baik dan lancar, anak sudah dapat mengulang atau menirukan kembali beberapa kata bahkan dapat mengucapkan beberapa kalimat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan metode karyawisata dalam menstimulasi kemampuan bercerita pada anak usia dini dan mengetahui apa saja faktor pendukung serta faktor penghambat dalam penerapan metode karyawisata. Jenis penelitian adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitiannya adalah anak didik KB Permata Hati Tenggarong. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisa yaitu reduksi data, display data, dan verification/penarikan kesimpulan. Penerapan metode karyawisata melalui langkah-langkah sebagai berikut: a) Persiapan, yaitu menetapkan objek karyawisata, pengenalan medan sasaran, merumuskan program kegiatan, menyiapkan alat dan bahan, menetapkan tata tertib, permintaan izin dan partisipasi orangtua, persiapan pendidik di kelas; b) Pelaksanaan, menyiapkan semua peralatan dan bahan yang diperlukan, menentukan kelompok dan bimbingannya, berangkat menuju sasaran; c) Penilaian mencakup kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan, mengurutkan cerita pengalaman yang diperoleh, serta menceritakan kembali pengalaman yang diperoleh. Faktor pendukung karyawisata diantaranya adalah menjadikan sekolah lebih maju, kerjasama yang baik antara yayasan, sekolah, guru, dan orangtua peserta didik, anak mendapatkan informasi yang sebenar-benarnya faktor penghambat diantaranya faktor cuaca, persiapan fisik yang baik, waktu yang terbatas pada pelaksanaan karyawisata dan kurangnya jumlah guru dengan jumlah siswa yang ada.