Yessi Gusleni
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KETERPADUAN PELAYANAN ANGKUTAN UMUM DI KOTA CIREBON Yessi Gusleni
Jurnal Transportasi Multimoda Vol 14, No 4 (2016): Desember
Publisher : Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (723.931 KB) | DOI: 10.25104/mtm.v14i4.164

Abstract

Kota Cirebon merupakan kota yang memiliki tingkat pertumbuhan ruang yang cukup tinggi. Perkembangan yang terjadi sebagai konsekuensi logis dengan ditetapkannya Kota Cirebon dan sekitarnya telah menjadi bagian Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan juga sebagai pusat koleksi dan distribusi skala internasional. Dengan perkembangan yang ada menyebabkan kebutuhan akan pelayanan transportasi untuk menunjang kebutuhan pergerakan dan perjalanan masyarakat Kota Cirebon pun menjadi sangat tinggi. Di Kota Cirebon, konektifitas angkutan umum dalam memberikan layanan kepada pengguna relatif belum sepenuhnya optimal. Hal ini terlihat dari masih terdapat antar simpul transportasi yang belum secara langsung terhubung. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang bersifat eksploratif bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena, atau dengan kata lain bisa dimaknai bahwa metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan intepretasi yang tepat. Hasil penelitian ini memberi gambaran layanan angkutan umum dengan tipe layanan trunk dan feeder akan mengefisiensikan pengoperasian angkutan umum sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan angkutan umum. Layanan trunk yang dihasilkan terdiri dari 3 (tiga) rute yaitu rute trunk utara selatan dan 2 (dua) rute trunk barat-timur. Layanan trunk utara selatan mengkoneksikan antar simpul transportasi di Kota Cirebon yaitu Terminal Harjamukti, Stasiun Kejaksan dan Stasiun Prujakan. Sehingga keterpaduan moda dapat terwujud. Layanan feeder dengan memanfaatkan jaringan trayek angkutan umum yang telah ada dengan melakukan pengaturan berupa pengurangan rute yang tumpang tindih pada beberapa ruas jalan.
Pemetaan Data Pelayanan Transportasi Antarmoda Dalam Mendukung Sistem Informasi Kawasan Destinasi Wisata di Lampung Listantari Listantari; Yessi Gusleni; Bayu Kania
Jurnal Transportasi Multimoda Vol 17, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (710.46 KB) | DOI: 10.25104/mtm.v17i2.1324

Abstract

Pariwisata di Provinsi Lampung semakin tumbuh dengan menyuguhkan kian banyak obyek wisata andalan dan unggulan. Transportasi merupakan bagian penting dalam dunia pariwisata dan merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi berkembangnya pariwisata. Guna meningkatkan pelayanan transportasi dalam hal ini adalah transportasi antarmoda dalam mendukung pariwisata di Provinsi Lampung maka perlu didukung data dan sistem informasi kawasan destinasi wisata yang terkait dengan pelayanan transportasi antarmoda. Tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan kebutuhan data dan informasi untuk meningkatkan pelayanan transportasi antarmoda serta dalam rangka mendukung sistem informasi kawasan destinasi wisata di Lampung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data sekunder dan primer serta analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan transportasi terhadap destinasi wisata di Lampung masih belum optimal, dimana belum seluruh destinasi wisata terlayani oleh transportasi umum. Adapun sistem informasi pariwisata di Lampung belum terintegrasi dengan informasi layanan transportasi, sehingga menyebabkan sistem informasi ini belum dapat memenuhi kebutuhan pengguna infomasi yang akan menuju wilayah destinasi wisata, seperti informasi waktu perjalanan, alternatife moda, perkiraan biaya transportasi, dan alternatif rute sehingga perlu dikembangkan sistem informasi pariwisata terintegrasi dengan transportasi.
Covid-19 dan Pengaruhnya Terhadap Bisnis Angkutan Logistik di Indonesia Subiakto Soekarno; Liane Okdinawati; Prawira Fajarindra Belgiawan; Dedy Sushandoyo; Oktofa yudha Sudrajad; Harimukti Wandebori; Muhamad Rizki; Umiyatun hayati Triastuti; Dedy Cahyadi; Listantari Listantari; Yessi Gusleni; Win Akustia; Herma Juniati; Elviana R. Simbolon; Herawati Herawati; Rita Pasaribu; Reslyana Dwitasari; Irawati Andriani; Maria Magdalena; Hasriwan putra; Yuveline Aurora; Sugiyanto sugiyanto; Akhmad Rizal Arifudin; Suci Susanti; Marlia Herwening; Anzy Indrashanty; Agung wicaksono
Jurnal Transportasi Multimoda Vol 18, No 2 (2020): Desember
Publisher : Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3721.059 KB) | DOI: 10.25104/mtm.v18i2.1719

Abstract

Pandemi COVID-19 membuat masyarakat mengurangi aktivitas ekonomi, seperti berbelanja kebutuhan tersier atau berlibur. Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta yang sudah berjalan dan disambut positif oleh masyarakat, dimana bidang logistik merupakan salah satu sektor yang dikecualikan dalam aturan PSBB sehingga dapat dengan leluasa melakukan distribusi dengan tetap mengikuti protokol COVID-19. Walaupun sektor logistik mendapat pengecualian pada masa PSBB ini, dari sisi arus pengiriman barang dalam negeri maupun skala ekspor sayangnya mengalami tren penurunan. Oleh karena itu penelitian ini mencoba melihat bagaimana dampak COVID-19 dan pengaruhnya terhadap angkutan logistik. Penelitian ini juga ingin melihat apakah angkutan logistik yang dikecualikan dalam PSBB memiliki pengaruh pada meluasnya penyebaran COVID-19. Data-data dari Badan Pusat Statistika dan wawancara beberapa pelaku logistik dipergunakan untuk melihat pengaruhnya terhadap keberlangsungan bisnis selama pandemik. Sedangkan, metode regresi linear dipergunakan untuk fokus pada tujuan kedua dari penelitian ini. Berdasarkan analisa yang dilakukan maka diketahui bahwa sektor lapangan usaha transportasi dan pergudangan menunjukkan tanda-tanda pemulihan di kuartal III 2020. Sedangkan berdasarkan regresi linier menunjukan bahwa pergerakan logistik tidak berpengaruh terhadap lonjakan kasus COVID-19.
Strategi Peningkatan Pelayanan Transportasi Antarmoda Terpadu di Kota Palembang Listantari Listantari; Yessi Gusleni; Joewono Soemardjito; Hengki Purwoto
Jurnal Transportasi Multimoda Vol 19, No 2 (2021): Desember
Publisher : Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/mtm.v19i2.2035

Abstract

Implementasi keterpaduan pelayanan transportasi antarmoda di Kota Palembang saat ini belum cukup optimal bila ditinjau dari jumlah penggunanya yang masih rendah dari perkiraan sehingga membutuhkan upaya peningkatan di masa mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi keterpaduan pelayanan transportasi antarmoda di Kota Palembang saat ini. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif dengan tujuan: (a) mendapatkan gambaran mengenai keterpaduan pelayanan transportasi antarmoda di Kota Palembang ditinjau dari tiga aspek, yaitu: (1) keterpaduan jaringan pelayanan; (2) keterpaduan manajemen operasional; dan (3) keterpaduan sistem pembayaran, (b) mengidentifikasi aspek-aspek yang mendukung terwujudnya keterpaduan pelayanan transportasi antarmoda, dan (c) merumuskan strategi peningkatan kinerja keterpaduan pelayanan angkutan umum di Kota Palembang berdasar prioritas penanganannya. Analisis menggunakan data hasil survey primer secara online melibatkan 80 responden pengguna angkutan umum terpadu dan pemangku kebijakan daerah dari instansi terkait di Kota Palembang. Hasil analisis menyimpulkan bahwa upaya pengembangan keterpaduan layanan transportasi antarmoda di Kota Palembang masih menghadapi kendala. Strategi yang direkomendasikan dari hasil penelitian adalah peningkatan ridership pada angkutan umum terpadu di Kota Palembang melalui pembenahan pada tiga aspek yang menjadi perhatian utama dengan urutan prioritas penanganan, yaitu: (1) waktu tempuh perjalanan; (2) besaran tarif layanan; dan (3) rute/trayek perjalanan angkutan. Implementasi strategi ini membutuhkan dukungan institusional yang menjalankan fungsi koordinasi, kolaborasi dan sinergi operasional pelayanan dari beragam jenis moda angkutan umum yang melayani di Kota Palembang.
Integrasi Sistem Angkutan Umum Perkotaan Guna Meningkatkan Peran Perkeretaapian Di Kawasan Perkotaan Mebidangro Arif Wismadi; M. Zhudy Irawan; Deni Prasetio Nugroho; Listantari Listantari; Yessi Gusleni
Jurnal Transportasi Multimoda Vol 20, No 2 (2022): Desember
Publisher : Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/mtm.v20i2.2243

Abstract

Kawasan Mebidangro memiliki permasalahan transportasi berupa kemacetan di jam sibuk karena rendahnya pengguna angkutan umum, simpul transportasi yang sepi dari aktifitas penumpang, dan perilaku masyarakat yang cenderung memilih menggunakan kendaraan pribadi dan angkutan online dari pada angkutan umum. Moda yang ada di Kawasan Mebidangro dilayani moda udara, moda darat, dan moda rel, namun belum secara efektif dapat melayani pergerakan di kawasan ini. Sehingga diperlukan evaluasi transportasi eksisting untuk mengetahui permasalahan yang terjadi. Artikel ini bertujuan untuk mengintegrasikan jaringan transportasi angkutan umum yang terdiri dari jaringan prasarana, jaringan pelayanan dan layanan, yang terfokus pada simpul transportasi guna memfasilitasi penumpang untuk beralih moda dalam satu perjalanan yang menerus. Metode Business Model Canvas digunakan untuk mengevaluasi layanan eksisting untuk mendapatkan usulan bisnis yang lebih baik kedepan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk mengembalikan peran angkutan umum perkotaan khususnya angkutan massal kereta api dalam jangka pendek berupa integrasi dan rekonsolidasi, lajur khusus semua rute angkutan umum dan penambahan layanan KA Bandara dengan door-to-door dan smart service agar perjalanan seamless menuju ke tujuan. Tahap jangka menengah melakukan rekonsolidasi zonasi sekolah dan rute angkutan umum perkotaan, penyediaan integrasi fisik layanan di stasiun KA dengan shelter BRT maupun halte angkutan pengumpan (feeder) untuk kemudahan melakukan alihmoda dan reaktivasi rute kereta api Pusat Kota – Belawan untuk pergerakan penumpang. Tahap jangka panjang mengubah bisnis angkutan barang sebagai penutup defisit angkutan penumpang dan memanfaatkan TOD di perlintasan sebidang dan di atas terminal dan bangunan publikuntuk mentrigger pergerakan penumpang menggunakan angkutan umum.