Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Analisa Tata Letak Pabrik Untuk Meminimalisasi Material Handling Dengan Menggunakan Metode AHP Pada CV. XYZ Nil Edwin Maitimu
ARIKA Vol 8 No 2 (2014)
Publisher : Industrial Engineering Study Program, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2204.318 KB)

Abstract

Faktor yang mempengaruhi kelancaran proses produksi adalah memaksimalkan sumber daya yang ada pada industri yaitu salah satunya adalah penentuan tata letak fasilitas. Tata letak atau pengaturan dan fasilitas-fasilitas produksi, baik mesin maupun departemen yang ada adalah suatu hal yang perlu mendapatkan perhatian dalani dunia industri, karena pengaturan tata letak fasilitas yang balk dan sesuai dengan keadaan perusahaan merupakan salah satu faktor utama untuk mengoptimalkan waktu dan biaya produksi, dan meningkatkan produktivitas karyawan dan produktivitas secara keseluruhan. Penelitian mi diselenggarakan untuk menjaring pendapat pekerja terkait dengan upaya perbaikan tata letak fasilitas. Dengan mengunakan pendekatan Analisa Hirarki Proses (AHP), hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kriteria kualitas memiliki prioritas tertinggi pada level, sedangkan pada level 2, posisi yang sama dimiliki oleh sub kriteria sumber daya.
Usulan Perbaikan Tata Letak Fasilitas Produksi Gudang Tujuh PT. Mulchido Dengan Menggunakan Metode Craft Erlon Wattimena; Nil Edwin Maitimu
ARIKA Vol 9 No 1 (2015)
Publisher : Industrial Engineering Study Program, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.902 KB)

Abstract

In this paper discusses how to do a layout arrangement proposed improvements to the PT. Mulchido from previous layout by using measurements Minimization Material Handling to get the amount of displacement activity displacement is minimal and the costs are low. To get Minimization Material Handling, method Craft used as a tool to solve a problem by calculation using a computer. From the layout of the proposals generated by the algorithm can reduce the moment of displacement craft distance of 11559.35 m to 7671.93 m per month. As for the material handling costs can be minimized from Rp. 14.79236 million, - to Rp. 8,138,161, - per month.
Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi dengan menggunakan Metode Algoritma Blocplan pada PT. X Marcy Lolita Pattiapon; Nil Edwin Maitimu
ARIKA Vol 15 No 2 (2021): ARIKA
Publisher : Industrial Engineering Study Program, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (730.694 KB) | DOI: 10.30598/arika.2021.15.2.104

Abstract

Suatu produksi yang memiliki jumlah mesin yang banyak dan aliran produksi yang panjang membutuhkan pengaturan tata letak dan pemindahan bahan yang efisien sehingga dapat mengurangi backtracking pada proses produksi. Springbed adalah kasur yang menggunakan lapisan busa dan pegas atau per pada kasurnya. Karena itu ada rasa membal ketika melompat-lompat di atas springbed karena material pegasnya. PT. X Ambon adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang furniture dimana salah satu produk yang paling banyak diminati oleh konsumen adalah produk springbed. Permasalahan yang terdapat pada perusahaan ini adalah pengaturan tata letak tiap area kerja pada area produksi yang belum teratur mengakibatkan perpindahan material dari satu stasiun kerja ke stasiun kerja berikutnya terlalu jauh sehingga diperlukan usulan tata letak baru untuk mengatur ulang jalur material atau barang yang lebih sesuai dengan fungsi masing-masing stasiun kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang ulang tata letak fasilitas pada bagian produksi sehingga dapat meminimumkan ongkos material handling. Adapun tata letak antar stasiun kerja yang diterapkan saat ini kurang efesien sehingga menimbulkan ongkos material handling sebesar Rp. 311.995 dengan total jarak 159.027,7 m. Untuk menurunkan ongkos material handling dan jarak panjang lintasan, maka dilakukan penelitian dengan menggunakan metode algoritma BLOCPLAN (Block Layout Overview with Layout Planning). Hasil penelitian diperoleh pada perancangan layout dengan menggunakan algoritma BLOCPLAN adalah ongkos material handling sebesar Rp. 51.267 dengan total jarak adalah 84,88 m.
Penerapan Good Manufacturing Practice pada UD. XYZ di Kota Tual Nil Edwin Maitimu; Marcy Lolita Pattiapon
ARIKA Vol 15 No 2 (2021): ARIKA
Publisher : Industrial Engineering Study Program, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.877 KB) | DOI: 10.30598/arika.2021.15.2.115

Abstract

Usaha kecil menengah berperan penting dalam mendukung ekonomi Nasional, terutama pada bidang pangan olahan hasil laut. Olahan hasil laut dalam bentuk abon ikan merupakan usaha home industry UD. XYZ. Kondisi usaha abon ikan akan terhambat dengan adanya kejadian-kejadian yang tidak diharapkan atau risiko negatif yang dapat menimbulkan kerugian. Hal ini berkaitan dengan proses sanitasi yang belum maksimal dalam hal sanitasi pekerja, sanitasi alat dan wadah, dan sanitasi bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengiplementasikan SSOP pada proses produksi Abon Ikan dan menghasilkan produk Abon Ikan yang bermutu dan aman dikonsumsi. Untuk meningkatkan kualitas dan mutu produk, juga sebagai pedoman tatacara memproduksi bahan pangan dengan baik dan benar pada seluruh mata rantai produksi, dimulai dari pengadaan bahan baku hingga akhir dan menekankan higien pada setiap tahapan menggunakan metode Good Manufacturing Pratice (GMP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan SSOP pada Home Industry XYZ telah dilaksanakan secara baik dengan mengusulkan Sanitation Standard Operating Prosedure (SSOP) yang sesuai dengan standar operasi yang berlaku untuk mengurangi atau menghilangkan kontaminasi terhadap produk akhir abon ikan. Penerapan Good Manufacturing Practice, terdapat 12 sub kriteria yang tidak sesuai dengan peraturan. Dari tingkat penyimpangan yang ditemukan dapat disimpulkan bahwa pengolahan abon ikan berada pada level III dengan total skor 172 yaitu cukup memuaskan. Untuk itu perusahan perlu melengkapi penerapan GMP sesuai peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No.75/M-IND/PER/7/2010.
PENERAPAN ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) GUNA MENGANALISA PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DAGING BUAH PALA PADA USAHA KECIL MENENGAH (UKM) HUNILAI DI DUSUN TOISAPU DESA HUTUMURI Nil Edwin Maitimu; Marcy L Pattiapon
ALE Proceeding Vol 2 (2019): Archipelago Engineering (ALE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.2.2019.167-171

Abstract

Abstrak Salah satu tanaman tahunan yang banyak diusahakan dalam industri adalah buah pala. Pala merupakan tanaman rempah asli kepulauan Maluku, yang telah diperdagangkan dan dibudidayakan secara turun temurun dalam bentuk perkebunan rakyat di sebagian besar kepulauan Maluku. Produk pala Indonesia termasuk unggul di pasar dunia karena memiliki aroma yang khas.Buah pala merupakan salah satu tumbuhan utama di Maluku. Namun, petani biasanya menggunakan buah pala ini untuk diambil bijinya sedangkan bagia lainnya seperti kulit dan daging tidak digunakan. Oleh karena itu bagian dari buah pala yang dianggap sebagai limbah menjadi sebuah ide untuk diolah menjadi Jus Pala. Memprediksikan permintaan secara tepat sangatlah sulit dikarenakan perusahaan tidak dapat memprediksikan keinginan konsumennya, Oleh karena itu setiap perusahaan harus tepat dalam mengendalikan persediaan bahan baku agar persediaan bahan baku selalu ada dan tidak mengalami kekosongan. Metoda manajemen persediaan yang paling terkenal adalah model-model economic order quantity (EOQ). Hasil Penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa jumlah pembelian bahan baku yang optimal dilakukan dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) adalah sebanyak 2.182 buah dengan totalbiaya Rp. 1.466.529 dengan persediaan bahan baku optimal sebanyak 2.182 buah pada bulan September 2017. Hal ini menyebabkan UKM Hunilai mengalami kerugian sebesar Rp. 2.336.772. Persediaan pengaman yang harus selalu tersedia digudang penyimpanan sebanyak 426 buah dan pemesanan kembali bahan baku pada saat persediaan bahan baku di lantai produksi sebanyak 1.426 buah agar tidak terjadi kekurangan persediaan bahan baku.
IMPLEMENTASI LEAN MANUFACTURING GUNA MEREDUKSI WASTE (Studi Kasus : UD. X) Nil Edwin Maitimu; Marcy L. Pattiapon
ALE Proceeding Vol 3 (2020): Archipelago Engineering (ALE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.3.2020.75-81

Abstract

Tujuan akhir suatu perusahaan adalah untuk memperoleh profit setinggi mungkin. Profit yang tinggi yang akan diperoleh jika perusahaan bisa menekan sekecil mungkin pengeluaran perusahaan dan melakukan efisiensi termasuk menekan pemborosan yang ada. Untuk mencapai tujuan tersebut maka perusahaan perlu membuat proses produksi menjadi optimal. UD. X adalah salah satu perusahaan industri yang bergerak dibidang mebel. Produk yang dihasilkan oleh UD. X adalah furniture seperti meja, kursi, lemari, jendela dan pintu. Faktor yang mengakibatkan terjadinya pemborosan terhadap waktu, tenaga, jarak, material, dan mesin sehingga mengakibatkan terjadinya waktu tunggu yang lama dan memperkecil ruang gerak pekerja. Kondisi ini apabila terjadi secara terus-menerus akan berpengaruh terhadap efisiensi dan produktivitas perusahaan, yang nantinya dapat merugikan perusahaan.Berdasarkan hasil penelitian maka urutan waste yang terjadi pada proses produksi pintu dalam UD. X dari rangking tertinggi sampai rangking terendah adalah waste waiting (17,1%), waste innappropiate processing (16,5%), waste overproduction (15,9%), waste inventory (15,3%), waste transportation (14,1%) waste unnecessary motion (11,8%) dan waste defects (9,4%). Dengan mengetahui waste yang terjadi maka dilakukan upaya untuk mengurangi waste yang terjadi. Metode Root Cause Analysis adalah sebuah metode yang bertujuan untuk mengidentifikasi akar penyebab masalah atau peristiwa. Dengan menggunakan metode ini maka diharapakan dapat mengurangi waste yang terjadi pada sistem produksi pintu.
PENERAPAN LEAN CONSTRUCTON PADA PROYEK PT. PESONA GRAHA MANDIRI AMBON GUNA MEREDUKSI NON ADDED VALUE ACTIVITY Nil Edwin Maitimu; Marcy L Pattiapon
ALE Proceeding Vol 1 (2018): Archipelago Engineering (ALE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.1.2018.168-175

Abstract

Abstrak Setiap pelaksanaan proyek konstruksi tidak lepas dari berbagai kendala ataupun kegagalan konstruksi, yang disebabkan oleh rendahnya kinerja ataupun produktivitas para tenaga kerja, perencanaan proyek yang kurang matang, anggaran yang membengkak, dan juga spesifikasi yang tidak sesuai.Walaupun kegagalan tersebut tidak dapat dilihat secara nyata, namun jika berlangsung dengan intensitas yang besar dan terus-menerus maka kegagalan tersebut dapat terakumulasi dan dampaknya akan terlihat pada akhir proyek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi aktivitas yang tergolong dalam waste (non value addedactivity) jenis dan frekuensi kemunculannya serta mengidentifikasi penyebab waste serta memberikan usulan perbaikan yang bertujuan untuk mereduksi waste sebagai dasar dalam merumuskan rekomendasi perbaikan melalui pendekatan lean dan FMEA. Lean adalah suatu upaya terus menerus untuk menghilangkan pemborosan (waste) dan meningkatkan nilai tambah (value added) produk (barang atau jasa) agar memberikan nilai kepelanggan.FMEA (FailureModeandEffectsAnalysis) adalah metode yang secara kualitatif untuk mengidentifikasi ragam kegagalan dan dampaknya secara kuantitatif dapat dihitung ragam kegagalan dengan prioritas tertinggi yang memerlukan tindakan perbaikan dengan segera. Hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diketahui bahwa Defect dengan bobot 3.91, Waiting dengan bobot 3.40 dan Innapropriate processing dengan bobot 3.17. Berdasarkan risk priority number maka diperoleh bentuk-bentuk waste sebagai berikut Plat beton pecah dengan risk priority number 147, Rework pada pemasangan keramik dengan risk priority number 126 dan Rework Pemasangan instalasi perpipaan yang kurang bagus dengan risk priority number 126.
PERENCANAAN PRODUKSI KERAJINAN KULIT KERANG MUTIARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE AGREGAT DI KOTA AMBON Marcy L. Pattiapon; Nil Edwin Maitimu
ALE Proceeding Vol 2 (2019): Archipelago Engineering (ALE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.2.2019.154-157

Abstract

Maluku merupakan daerah kepulauan yang kaya akan hasil alam terutama laut yang diantaranya yaitu kerang mutiara. Salah satu industri kecil yang cukup berkembang adalah industri kerajinan dari kulit kerang mutiara, kulit kerang mutiara di manfaatkan dan di olah sebagai kerajinan yang bernilai seni tinggi merupakan salah satu ciri khas dari daerah Maluku yang merupakan salah satu pilihan cinderamata yang cukup diminati oleh wisatawan dalam negeri maupun luar negeri. Kerang selain dikonsumsi, kerang juga menghasilkan mutiara dan sering dibuat menjadi perhiasan seperti kalung, gelang, cincin dan hiasan dinding dan berbagai aksesoris.Terjadinya fluktuasi permintaan dari waktu ke waktu menyebabkan perlunya perencanaan persediaan dengan melakukan peramalan kebutuhan dimasa yang akan datang.Peramalan yang digunakan adalah Time Series Moving Average dan Single Exponential Smoothing.Hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa yang menyerap modal terbesar adalah kerangmutiara, profil, kain bludru dan kaca. Peramalan dengan Moving Average (MA) = 4 bulan mempunyai nilai error tekecil dengan hasil prakiraan peramalan adalah 57 kg. Dengan total biaya sebesar Rp. 5.156.847.779.Alternatif yang digunakan dalam perencanaan agregat adalah strategi dengan hari kerja regular tetap dan strategi lembur, yaitu selama 26 hari/bulan, dengan kapasitas produksi 39 unit produk jadi kulit kerang. Dengan total biaya adalah sebesar Rp. 243.650.000.
ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER (APC) PADA UD. X Nil Edwin Maitimu; Marcy L. Pattiapon
ALE Proceeding Vol 5 (2022): Archipelago Engineering (ALE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.5.2022.134-140

Abstract

Tujuan perusahaan adalah mencari laba semaksimal mungkin. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan melakukan operasinya. Proses operasi dilakukan dengan cara mempertimbangkan produktivitas perusahaan. Produktivitas sangat penting bagi perusahaan dalam rangka persaingan bisnis yang kompetitif sehingga setiap perusahaan dituntut untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. UD. X merupakan sebuah industri yang bergerak di bidang Meubel yang memproduksi perabotan rumah tangga. Jenis produk yang diproduksi adalah Sofa bungkus, meja makan, tempat tidur, dan lemari. Permasalahan yang terjadi pada perusahaan adalah selama dilakukannya proses produksi dari tahun ke tahun, UD. X belum pernah melakukan pengukuran tentang sejauh mana produktivitas yang telah dicapai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui fluktuasi Produktivitas UD. X dan untuk menganalisis fluktuasi input-input yang dipakai oleh UD. X sehingga dapat mengetahui input-input yang perlu dilakukan tindakan perbaikan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. Pendekatan yang digunakan dalam menganalisis tingkat produktivitas adalah mengan menggunakan metode American Productivity Center (APC) untuk membandingkan nilai input yang dikeluarkan dan nilai output yang dicapai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan produktivitas dimana nilai indeks produktivitas pada tahun 2019 turun sebesar -1,7%, tahun 2020 turun sebesar -3,2% dan tahun 2021 turun sebesar -2,1%. Hal ini terjadi karena masalah internal perusahan yaitu penggunaan sumber daya yang belum efisien yang berefek pada meningkatnya biaya produksi. Dimana pada tahun 2021 nilai output sebesar Rp. 3,219,000,000 dengan produktivitas menurun (-2,0 %) maka perusahaan mengalami kerugian dalam penggunaan sumber daya pada tahun 2016 sebesar Rp. 64.380.000.
APLIKASI METODE SERVICE QUALITY DALAM MENGANALISIS KUALITAS PELAYANAN PT. PLN (PERSERO) PLTD POKA AMBON Imelda Christy Poceratu; Nil Edwin Maitimu
ALE Proceeding Vol 5 (2022): Archipelago Engineering (ALE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.5.2022.121-128

Abstract

Layanan publik (jasa) adalah segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka untuk upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. PT. PLN (Persero) PLTD Poka merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa khususnya kelistrikan. Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan, maka dilakukan analisis dengan menggunakan metode servqual dan six sigma. Dengan melihat 5 dimensi kualitas sebagai parameter pengukuran yaitu tangible, responsiveness, reliable, assurance, dan empathy. Untuk nilai kesenjangannya sebesar -1,05. Oleh karena itu, atribut yang memiliki gap cukup besar dijadikan prioritas untuk diperbaiki dibandingkan dengan atribut yang memiliki gap lebih kecil. Yang memiliki gap terbesar sesuai dengan lima dimensi jasa yaitu dimensi empathy (empati) dengan nilai gap -1,26.