Rudi Ekasiswanto
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Jln. Sosiohumaniora, Bulaksumur, Yogyakarta

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal

Ritual, Motif Ekonomi dan Politik dalam Cerpen “Anjing-Anjing Menyerbu Kuburan” Karya Kuntowijoyo Ekasiswanto, Rudi
Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal Vol. 2 No. 1 (2022): Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/Arif.021.08

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengungkap penggambaran manusia, ritual pesugihan, serta motif ekonomi dan politik dalam cerpen “Anjing-Anjing Menyerbu Kuburan” karya Kuntowijoyo. Penelitian stilistika ini bersifat deskriptif kualitatif interpretatif. Data penelitian ini diperoleh dengan teknik simak-catat dan studi pustaka terhadap teks-teks sosial dan kultural. Analisis data dilakukan dengan pembacaan hermeneutik. Hasil penelitian menemukan adanya beragam gaya bahasa, yaitu personifikasi, metonimia, epitet, simile, tautotes, epizeuksis, pleonasme, perifrasis, hipalase, paradoks, apostrof, hiperbola, polisindeton, dan asindeton. Ekonomi dan politik sebagai motif ritual digambarkan dengan simbolisme, oksimoron, epizeuksis, dan metafora. Melalui gaya bahasa, tokoh utama digambarkan sebagai manusia desa yang hidup di perdesaan. Lingkungan desa digambarkan secara partikular dan panoramik pada suasana malam yang dingin. Pelaksanaan ritual perjalanan menuju kuburan, penyebaran beras kuning, penggalian kuburan, dan semadi di hutan. Namun, ritual tersebut gagal karena kehadiran ajing-anjing. Ritual pesugihan dilakukan karena motif ekonomi, yaitu kemiskinan, harga diri, dan martabat, serta motif politik, yaitu resistansi terhadap dominasi kota, relasi patron-klien, dan relasi kuasa. Dalam penggambaran itulah pengarang memakai berbagai gaya bahasa untuk merepresentasikan keindahan bentuk dan memaknai isi.