Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

STUDI STATUS LINGKUNGAN HIDUP PERKOTAAN BERKELANJUTAN DENGAN METODE ANALISIS PRESSURE-STATE AND RESPONSE di Kota Surakarta) Wahyuningsih, Hapsari
Jurnal Arsitektur dan Perencanaan (JUARA) Vol 1, No 2 (2018): September (Jurnal Arsitektur dan Perencanaan)
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/juara.v1i2.776

Abstract

Batas kemampuan lingkungan kota  dalam mendukung kehidupan makhluk hidup tergantung dari kondisi, aktivitas serta tata kelola yang ada didalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi dan permasalahan lingkungan hidup di Perkotaan, mengidentifikasi kemampuan kota (daya dukung) dalam menampung perkembangan kegiatan perkotaan, dan merumuskan Status Lingkungan Hidup Perkotaan yang berkelanjutan yaitu Kota Surakarta. Variabel Penelitian meliputi 3 parameter utama yaitu Parameter (1) Kondisi Lingkungan Hidup yang terdiri dari Indikator Air, Udara, Bencana Alam, Lahan dan Hutan; Parameter (2) Tekanan terhadap Lingkungan yang terdiri dari Permukiman, Pertanian dan Peternakan, Industri dan Limbah, serta Transportasi; Paramater (3) Pengelolaan Lingkungan yang meliputi Lembaga, Anggaran, Program/kegiatan serta Kebijakan.  Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah Analisis Pressure – State – Response. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara observasi lapangan dan data sekunder dilakukan dengan cara survei instansi terkait serta kajian pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pressure sebagai faktor yang mendasari/pembatas dalam melakukan penanggulangan, State memberikan manfaat pada kegiatan kehidupan manusia di wilayah kota, Response berfungsi sebagai pemulihan, rehabilitasi dan antisipasi pada lingkungan hidup serta tata kelola dalam mengelola/menata kegiatan kehidupan manusia di wilayah kota.
PERHITUNGAN RUANG TERBUKA HIJAU PERKOTAAN JENIS PUBLIK (STUDI KASUS : KOTA SURAKARTA) Wahyuningsih,, Hapsari
Jurnal Arsitektur dan Perencanaan (JUARA) Vol 1, No 1 (2018): Februari (Jurnal Arsitektur dan Perencanaan)
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/juara.v1i1.368

Abstract

Abstract: This research was conducted on 4 aspects, namely: (1) Aspect of Urban Green Open Space, (2) Aspect of Urban Land Use, (3) Aspect of Urban Land Utilization, and (4) Aspect of Public Green Open Space. Research methods are using Geographic Information System (GIS), research framework adopt from Peraturan Menteri PU no 12 / PRT / M / 2009 (Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Non Hijau Di Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan ) and Peraturan Menteri PU no 05/PRT/M/2008 ( Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan). Result of research that (1) understanding of public green open space, (2)The occurrence of change of public green open space and (3) the existing area of Public green open space of Surakarta City to the total city area as a whole.
Desain Ruang Terbuka Hijau Jenis Taman Warga di dengan Pendekatan “Green Architecture” di Bantaran Sungai Winongo Hasanah, Arina 'Amaliyah; Wahyuningsih, Hapsari
JAS: Journal of Architecture Students Vol 2, No 1 (2021): MEI
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/jas.v2i1.1190

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) sungai Winongo memiliki aliran cukup besar, sehinga sering menimbulkan banjir di bantaran Sungai Winongo. Hal ini diperparah dengan pemukiman penduduk dan adanya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dibangun di bantaran sungai, Yang menyebabkan fungsi tata guna lahan berubah dan berdampak pada meluapnya air sungai karena penampang sungai yang semakin sempit, sehingga tidak bisa menampung air secara optimal. Oleh karena itu, warga bersama beberapa lembaga lingkungan, untuk memenuhi jumlah presentase persyaratan RTH publik yang saat ini hanya memiliki 8,34%, dari target UU Penataan Ruang di Yogyakarta yaitu 20%, TPA Jatimulyo tersebut di ubah fungsinya menjadi Ruang terbuka hijau (RTH). Perencanaan Ruang terbuka hijau (RTH menggunakan konsep Green Architecture serta menggunakan standar yang tertera di UU Penataan Ruang. Konsep ini berusaha meminimalkan pengaruh buruk terhadap lingkungan alam maupun manusia dan menghasilkan desain atau tempat hidup yang lebih baik dan sehat, yang dilakukan dengan cara memanfaatkan sumber energi dan sumber daya alam secara efisien dan optimal serta mempunyai kualitas lingkungan dan menciptakan kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan dari segi sosial dan ekonomi. Serta mampu menumbuhkan kreatifitas, produktivitas warga kota serta dapat berekreasi secara aktif maupun pasif.                                         
PENGARUH KENYAMANAN THERMAL PADA RUMAH TINGGAL DENGAN KONSEP JOGLO DI YOGYAKARTA sudirman, Rosiana Andreyani; Wahyuningsih, Hapsari
JAS: Journal of Architecture Students Vol 1, No 2 (2020): November
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/jas.v1i2.1193

Abstract

Joglo merupakan salah satu peninggalan bersejarah dipulau Jawa khususnya Jawa Tengah,yang memiliki penyusunan ruang yang sudah dirancang sesuai dengan kebutuhan penggunanya.Semakin berkembangnya zaman fungsi Joglo pun semakin berkembang.Salah satunya di dapat difungsikan sebagai tempat tinggal atau rumah.Rumah merupakan bangunan yang dimana manusia dapat berinteraksi dan beraktifitas seleluasa dan senyaman mungkin.Untuk menciptakan bangunan yang nyaman dapat dilakukan dengan cara memperhatikan Kenyamanan Thermal pada rumah tersbut.Tujuan rancangan ini adalah untuk mengetahui dan dapat memahami akan pentingnya penerapan Kenyamanan Thermal pada Rumah Tinggal dengan Konsep Joglo.Tujuan rancangan ini untuk memberikan pengetahuan arsitektural bahwa pada saat merancang bangunan tidak hanya memperhatikan aspek estetikanya saja melainkan dapat memperhatikan Kenyamanan juga menadi acuan dari perancangan sebuah rumah tinggal yang nyaman untuk ditempati.
Perancangan Konsep Green Building Pada Bangunan Rumah Sakit Umum Daerah RA.Basoeni di Mojokerto Nadhifah, Nabila Fachry; Wahyuningsih, Hapsari
JAS: Journal of Architecture Students Vol 1, No 1 (2020): MEI
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/jas.v1i1.1179

Abstract

Kebutuhan masyarakat Mojokerto akan pelayanan kesehatan saat ini meningkat dikarenakan meningkatnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya kesehatan. RSUD RA.Basoeni merupakan pelayanan kesehatan rumah sakit Tipe B yang dibangun untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan. Namun bangunan rumah sakit ini merupakan penyumbang konsumsi energi terbesar yang berdampak terhadap lingkungan sekitar. Pendekatan yang digunakan dalam perancangan ini adalah dengan konsep green building yang diharapkan dapat meminimalisir dampak lingkungan. Penerapan yang diambil dari konsep green building ini yaitu efisiensi dalam perancangan struktur bangunan, air, energi, dan juga kesehatan ruang bagi pasien.
Penerapan Green Architecture dan Green Building Pada Al-Waha Resort Puncak Bogor Palwaguna, Dery Sulung; Wahyuningsih, Hapsari
JAS: Journal of Architecture Students Vol 1, No 1 (2020): MEI
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/jas.v1i1.1217

Abstract

Beberapa periode terakhir perkembangan wisata sangat meningkat, sehingga kebutuhan amenitas pariwisata seperti resort pun meningkat. Sebuah tempat untuk relaksasi maupun rekreasi dengan konsep hunian sangat marak bermunculan di daerah pariwisata. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan individu maupun lingkungan demi mendukung program pariwisata, disain arsitekur mulai mengarah kepada perancangan arsitektur berbasis green design yang diharapkan menjadi jawaban terhadap masalah lingkungan. Permasalahan lingkungan khususnya pemanasan global menjadi topik permasalahan yang mencuat akhir-akhir ini. Dalam dunia arsitektur muncul fenomena sick building syndrome yaitu permasalahan kesehatan dan ketidak nyamanan karena kualitas udara dan polusi udara dalam bangunan yang ditempati yang mempengaruhi produktivitas penghuni, adanya ventilasi udara yang buruk, dan pencahayaan alami kurang. Selain karna adanya pemanasan global, penciptaan atau inovasi energi yang terbarukan juga menjadi latar belakang timbulnya konsep green architecture. Sampai pada akhirnya timbul konsep Green Building. Gedung Hemat Energi atau dikenal dengan sebutan green building terus digalakkan pembangunannya sebagai salah satu langkah antisipasi terhadap perubahan iklim global. Indikasi arsitektur disebut sebagai 'green' jika dikaitkan dengan praktek arsitektur antara lain penggunaan renewable resources (sumber-sumber yang dapat diperbaharui, passiveactive solar photovoltaic (sel surya pembangkit listrik), teknik menggunakan tanaman untuk atap, taman tadah hujan, menggunakan kerikil yang dipadatkan untuk area perkerasan, dan sebagainya. Sehingga komsep design pada resort akan memberikan kebutuhan manusia secara individu, kesehan maupun kebutuhan ekosistem alam sekitar secara micro maupun macroKeywords: Green Architecture, Green Building, Resort 
Nadoofa Station Sebagai Instrumen Penanganan Grey Water Limbah Covid-19 Kinanthi, Dita Nur; Siregar, Rizki Agung Syah Putra; Kurniadi, Hendi; Haydar, Anggita; Nengsih, Desty Widia; Wahyuningsih, Hapsari; Chairiyah, Riri
JAS: Journal of Architecture Students Vol 2, No 2 (2021): NOVEMBER
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/jas.v2i2.2054

Abstract

Covid-19 belum juga membaik. Angka dari kasus Covid-19 bertambah setiap harinya, tidak hanya di Indonesia saja namun juga di dunia. Kebijakan untuk mencuci tangan sesering mungkin guna menekan penyebaran virus Covid -19 selain dapat menyebabkan meningkatnya limbah grey water yang dihasilkan juga berdampak secara tidak langsung terhadap kebutuhan ketersediaan air bersih. Saat ini, kondisi fasilitas cuci tangan yang tersedia secara umum belum mengutamakan efisiensi penggunaan air dan belum mengatasi timbulan limbah grey water yang dihasilkan. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk menemukan inovasi desain wastafel yang efisien dan menerapkan sistem daur ulang dari limbah grey water yang menjadi sebuah green solution dalam merespon kondisi dan kebutuhan new normal. Variabel penelitian terdiri dari 3 variabel yaitu karakteristik virus Covid-19, Pengolahan limbah grey Water dan Karakteristik Wastafel. Analisis yang digunakan adalah literatur review dan analisis perancangan dan eksplorasi desain. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengolahan limbah grey water dilakukan secara fisikalis, kimiawi dan biologis, proses kimiawi menggunakan Calcium Chloride. Kesimpulan penelitian ini adalah Nadoofa Station sebagai wastafel portabel ramah lingkungan dengan sistem recycle dan reuse dapat menjadi solusi penanganan limbah grey water serta langkah penghematan penggunaan air yang meningkat akibat pandemi Covid-19. Hal tersebut sesuai dengan penamaan Nadoofa Station dari hadist yang berbunyi “An- Nadhafatu Minal Iman“ yang artinya kebersihan adalah sebagian dari iman. Nadoofa diambil dari kata “Nadhafatu” yang artinya kebersihan.Kata Kunci: Covid-19, daur ulang air, limbah grey water, wastafel. 
Studi Perencanaan Pengelolaan Dampak Lingkungan Berkelanjutan Pada Bangunan Jenis Cabin Hotel Hapsari Wahyuningsih
NALARs Vol 19, No 2 (2020): NALARs Volume 19 Nomor 2 Juli 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.19.2.149-156

Abstract

ABSTRAK. Pengelolaan dampak lingkungan hidup dari bangunan hotel terutama jenis cabin hotel harus sesuai dengan kemampuan dan daya dukung lingkungan setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perencanaan Pengelolaan Dampak Lingkungan Berkelanjutan yang sesuai dengan kemampuan dan daya dukung lingkungan sekitar terutama pada bangunan jenis Cabin Hotel. Variabel penelitian meliputi 2 (dua) parameter yaitu Parameter Besaran Skala Kegiatan dan Parameter Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan. Analisis yang digunakan pada penelitian kali ini adalah Analisis Kuantitatif dan Analisis Deskriptif Kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan parameter besaran skala kegiatan adalah penggunaan lahan untuk bangunan dan parkir sebesar 48,53% dari total luas lahan, penggunaan air sebesar 4,8 m3/ hr, sampah yang dihasilkan sebesar 28 Kg/ h, penggunaan energi listrik dengan daya 33 KVA dan Genset 44 KVA, jumlah tenaga kerja hotel 10 orang. Hasil analisis terhadap ketersediaan ruang parkir sangat tergantung dari jenis Hotel dan segmen pasar yang dituju, yaitu segmen tidak membawa kendaraan ‘menginap’ untuk Cabin Hotel ini. Kesimpulan dari hasil penelitian adalah Perencanaan Pengelolaan Dampak Lingkungan Berkelanjutan Pada Bangunan Jenis Cabin Hotel dipengaruhi oleh besaran skala kegiatan yang terdiri dari 9 indikator yaitu luasan bangunan, penggunaan air, penggunaan energi listrik dan bbm, jenis komoditas usaha, sampah yang ditimbulkan, jumlah tenaga kerja, jenis peralatan dan mesin, konservasi lahan hijau dan ketersediaan area parkir. Kata kunci: Dampak Lingkungan; Lingkungan Berkelanjutan; Kabin Hotel ABSTRACT. Management of the environmental impact of hotel buildings, especially the type of hotel cabin, must be following the environment's capabilities and carrying capacity. This study aims to find out Sustainable Environmental Impact Management Planning that is following the abilities and carrying capacity of the surrounding environment, especially in Cabin Hotel type buildings. Research Variables include two main parameters, Parameter (1) The Scale Of Activity and Parameter (2) The Environmental Impacts that are caused. The analysis used in this research is a quantitative analysis and qualitative descriptive analysis. The results showed that the scale of the activity was land use for buildings and parking at 48.53% of the total land area, water use at 4.8 m3 / day, waste generated at 28 kg/day, the use of electrical energy with 33 KVA power and Genset 44 KVA, the number of hotel workers ten people. The analysis results of the availability of parking spaces are very dependent on the type of hotel and the target market segment. The conclusion from this research that the Planning for Sustainable Environmental Impact Management in the Hotel Cabin Type Building is influenced by the magnitude of the scale of activities consisting of 9 indicators namely the extent of the building, water use, the use of electricity and fuel, types of business commodities, waste generated, the amount of labor work, types of equipment and machinery, conservation of green land and the availability of parking areas. Keywords: Environmental Impact; Sustainable Environment; Cabin Hotel
Correct Handwashing Education According to WHO Guidelines at MI Muhammadiyah Needs Magelang District Ika Afifah Nugraheni; Hapsari Wahyuningsih
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2021): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.584 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v4i2.903

Abstract

At the beginning of 2020, the world was shocked by the emergence of a new disease outbreak, Covid-19, which was caused by the SARS COV-2 virus. The school environment is one of the places that is vulnerable to the spread of this virus. An effective preventive measure against the spread of Covid-19 is the application of clean and healthy living habits (PHBS) in the school environment, one of which is the habit of washing hands. However, not all residents in the school understand how to wash their hands properly. The purpose of this service activity is to provide education about proper hands washing according to WHO for MI Muhammadiyah Need in Magelang Regency. The material needed for the implementation of the activity is a hand sanitizer liquid made from 70% active alcohol as a hand disinfectant. Implementation of community service activities using demonstration methods and hands-on practice of hands washing according to WHO. Based on this service activity, not all members of the MI Muhammadiyah Need was known the steps for hands washing properly according to WHO. Through this service, school residents are given knowledge and practice the 8 steps of hand washing according to WHO using a handsanitizer. Thus, school residents are expected to be able to apply proper hand washing methods in their daily life and socialize it to other individuals school residents are given knowledge and practice the 8 steps of hand washing according to WHO using a handsanitizer. Thus, school residents are expected to be able to apply proper hand washing methods in their daily life and socialize it to other individuals school residents are given knowledge and practice the 8 steps of hand washing according to WHO using a handsanitizer. Thus, school residents are expected to be able to apply proper hand washing methods in their daily life and socialize it to other individuals
Pkm Bakti Sekolah melalui pendampingan pengelolaan sekolah sehat untuk era new normal di TK ABA, Salamrejo 1, Sentolo Wahyuningsih, Hapsari; Bimantara, Arif
Hasil Karya 'Aisyiyah untuk Indonesia Vol. 1 No. 2 (2022): April
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.694 KB) | DOI: 10.31101/hayina.2312

Abstract

Sekolah sehat ditandai dengan situasi sekolah yang bersih, indah, tertib, menjunjung tinggi nilai kekeluargaan dalam kerangka mencapai kesejah­teraan lahir dan batin setiap warga sekolah. Sekolah sehat memung­kinkan setiap warganya dapat melakukan aktivitas yang bermanfaat, berdaya guna dan berhasil guna untuk sekolah  dan lingkungan di luar sekolah. Kondisi sekolah Taman Kanan-Kanak (TK) ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) Salamrejo, Kecamatan Sentolo belum sepenuhnya memenuhi kriteria tersebut diatas, sehingga aktivitas belajar belum terwadahi secara optimal. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pengetahuan wawasan tentang pentingnya sekolah sehat dari fisik bangunan serta perilaku pengguna seluruh warga sekolah sekaligus sarana prasarana pendukung dalam menghadapi era New Normal. Kegiatan ini dilakukan melalui tahap pemberian edukasi kepada mitra mengenai sekolah sehat dan kesiapan  dalam menghadapi era New Normal serta tahap memberikan kelengkapan sarana dan prasarana di tengah pandemic Covid 19 juga edukasi kepada warga sekolah untuk selalu senantiasa menerapkan protokol kesehatan. Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat adalah:1) Edukasi Sekolah Sehat dan penerapan Protokol Kesehatan di lingkungan sekolah, 2) Pembagian 100 pack Healthy Kit dan 3) Penyampaian instalasi Portable Sanitizer sebanyak 2 unit, sehingga diharapkan mampu mendukung terwujudnya sekolah sehat terutama dalam kondisi pandemic Covid-19.Â