Claim Missing Document
Check
Articles

AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI BAKTERI ENDOFIT ASAL AKAR CIPLUKAN (Physalis angulata L.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli Nugraheni, Ika Afifah; Setianah, Heni; Wibowo, Doddy Sulistiawan
Biomedika Vol 13, No 1 (2021): Biomedika Februari 2021
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v13i1.11009

Abstract

ABSTRAKCiplukan (Physalis angulata L.) merupakan tanaman herbal yang mengandung berbagai manfaat bagi kesehatan manusia, termasuk bagian akar. Manfaat lain yang dimiliki akar tanaman ciplukan masih perlu dieksplorasi, termasuk dengan kemampuan bakteri endofit yang hidup di dalam jaringan tanaman. Hubungan simbiosis mutualisme antara bakteri endofit dengan tanaman memungkinkan bakteri dapat menghasilkan senyawa bioaktif yang sama dengan tanaman inangnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menguji potensi aktivitas antibakteri dari bakteri endofit asal akar tanaman ciplukan terhadap bakteri patogen, yaitu Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Total enam isolat bakteri endofit yang digunakan merupakan hasil isolasi dari akar tanaman ciplukan pada penelitian sebelumnya. Uji aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi cakram atau Kirby Bauer, yaitu dengan menghitung diameter zona hambat koloni terhadap bakteri patogen. Sebanyak empat isolat menunjukkan aktivitas penghambatan terhadap S. aureus. Nilai hambat terbesar dimiliki oleh isolat AR21 yaitu sebesar 1,6±0,5 mm. Meskipun demikian, semua isolat tidak membentuk zona penghambatan terhadap E. coli. Hasil ini mengindikasikan bahwa bakteri endofit dari akar tanaman ciplukan memiliki potensi dalam menghasilkan senyawa antibakteri terhadap bakteri patogen dari kelompok gram positif, yang diwakili oleh S. aureus. Bakteri endofit tidak menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap bakteri patogen gram negatif, E. coli. Kata Kunci: Akar Ciplukan; Bakteri Endofit; Aktivitas Antibakteri; Staphylococcus aureus; Escherichia coli ABSTRACT               Ciplukan (Physalis angulata L.) is herbal plant that contains various benefits for human health, including the roots. The other benefits of ciplukan roots still need to be explored, including the ability of endophytic bacteria that live in plant tissues. The symbiotic relationship of mutualism between endophytic bacteria and plants allows bacteria to produce the same bioactive compounds as their host plants. This study aims to isolate and test the potential antibacterial activity of endophytic bacteria from ciplukan roots against pathogenic bacteria, i.e. Staphylococcus aureus and Escherichia coli. Total of six endophytic bacterial isolates used were the result of ciplukan roots isolation in the previous studies. Antibacterial activity was carried out using the disc diffusion or Kirby Bauer method, by calculating the diameter of inhibitory zone against pathogenic bacteria. A total of four isolates showed inhibitory activity against S. aureus. The largest inhibitory zone was AR21 isolate with value 1.6 ± 0.5 mm. However, all isolates did not form inhibition zone against E. coli. These results indicated that endophytic bacteria from ciplukan roots have potential to produce antibacterial compounds against pathogenic bacteria from gram-positive group, represented by S. aureus. Endophytic bacteria did not show antibacterial activity against gram-negative pathogenic bacteria, E. coli. Keywords: Ciplukan Roots, Endophytic Bacteria, Antibacterial Activity, Staphylococcus aureus; Escherichia coli
Efektivitas Pupuk Cair Pseudomonas fluorescens Agensia Pengendali Hayati Terhadap Penyakit Mosaik Tanaman Kakao Probowati, Wiwit; Nugraheni, Ika Afifah; Aryani, Titin
Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi Vol 7, No 1: Maret 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bioeksperimen.v7i1.10245

Abstract

Cocoa is a strategic commodity for plantation in Indonesia. However, pest and disease infections are inevitably common constrains for the cocoa cultivators. Cocoa mosaic disease is one of disease which is cause cocoa trees suffering. Pseudomonas fluorescens are obligate aerobic bacteria that are very valuable for agricultural technology. The bacteria also protects plants from pathogens infection by producing secondary metabolites that kill bacteria and other fungi. The bacteria can used as safe and environmentally friendly biological control agents. This study aims to determine P. fluorescens liquid fertilizer formulation and its effectiveness in suppressing mosaic disease in cocoa plants. The research method was carried out by making a liquid formula from P. fluorescens and then applying it to cocoa plants that were attacked by mosaic disease. Bacterian isolates grown in conch broth medium were incubated for 3 days. Then the fertilizer formula was applied to mosaic symptomatic cocoa plants with fertilizer concentrations of 25%, 50% and 75% compared to spraying using chemical insecticides. The results showed that the liquid formula concentration of 75% can suppress the most effective mosaic symptoms and the optimal growth of cocoa plants for 7 treatments.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI BAKTERI ENDOFIT ASAL AKAR CIPLUKAN (Physalis angulata L.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli Ika Afifah Nugraheni; Heni Setianah; Doddy Sulistiawan Wibowo
Biomedika Vol 13, No 1 (2021): Biomedika Februari 2021
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v13i1.11009

Abstract

ABSTRAKCiplukan (Physalis angulata L.) merupakan tanaman herbal yang mengandung berbagai manfaat bagi kesehatan manusia, termasuk bagian akar. Manfaat lain yang dimiliki akar tanaman ciplukan masih perlu dieksplorasi, termasuk dengan kemampuan bakteri endofit yang hidup di dalam jaringan tanaman. Hubungan simbiosis mutualisme antara bakteri endofit dengan tanaman memungkinkan bakteri dapat menghasilkan senyawa bioaktif yang sama dengan tanaman inangnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menguji potensi aktivitas antibakteri dari bakteri endofit asal akar tanaman ciplukan terhadap bakteri patogen, yaitu Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Total enam isolat bakteri endofit yang digunakan merupakan hasil isolasi dari akar tanaman ciplukan pada penelitian sebelumnya. Uji aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi cakram atau Kirby Bauer, yaitu dengan menghitung diameter zona hambat koloni terhadap bakteri patogen. Sebanyak empat isolat menunjukkan aktivitas penghambatan terhadap S. aureus. Nilai hambat terbesar dimiliki oleh isolat AR21 yaitu sebesar 1,6±0,5 mm. Meskipun demikian, semua isolat tidak membentuk zona penghambatan terhadap E. coli. Hasil ini mengindikasikan bahwa bakteri endofit dari akar tanaman ciplukan memiliki potensi dalam menghasilkan senyawa antibakteri terhadap bakteri patogen dari kelompok gram positif, yang diwakili oleh S. aureus. Bakteri endofit tidak menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap bakteri patogen gram negatif, E. coli. Kata Kunci: Akar Ciplukan; Bakteri Endofit; Aktivitas Antibakteri; Staphylococcus aureus; Escherichia coli ABSTRACT               Ciplukan (Physalis angulata L.) is herbal plant that contains various benefits for human health, including the roots. The other benefits of ciplukan roots still need to be explored, including the ability of endophytic bacteria that live in plant tissues. The symbiotic relationship of mutualism between endophytic bacteria and plants allows bacteria to produce the same bioactive compounds as their host plants. This study aims to isolate and test the potential antibacterial activity of endophytic bacteria from ciplukan roots against pathogenic bacteria, i.e. Staphylococcus aureus and Escherichia coli. Total of six endophytic bacterial isolates used were the result of ciplukan roots isolation in the previous studies. Antibacterial activity was carried out using the disc diffusion or Kirby Bauer method, by calculating the diameter of inhibitory zone against pathogenic bacteria. A total of four isolates showed inhibitory activity against S. aureus. The largest inhibitory zone was AR21 isolate with value 1.6 ± 0.5 mm. However, all isolates did not form inhibition zone against E. coli. These results indicated that endophytic bacteria from ciplukan roots have potential to produce antibacterial compounds against pathogenic bacteria from gram-positive group, represented by S. aureus. Endophytic bacteria did not show antibacterial activity against gram-negative pathogenic bacteria, E. coli. Keywords: Ciplukan Roots, Endophytic Bacteria, Antibacterial Activity, Staphylococcus aureus; Escherichia coli
Efektivitas Pupuk Cair Pseudomonas fluorescens Agensia Pengendali Hayati Terhadap Penyakit Mosaik Tanaman Kakao Wiwit Probowati; Ika Afifah Nugraheni; Titin Aryani
Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi Vol 7, No 1: March 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bioeksperimen.v7i1.10245

Abstract

Cocoa is a strategic commodity for plantation in Indonesia. However, pest and disease infections are inevitably common constrains for the cocoa cultivators. Cocoa mosaic disease is one of disease which is cause cocoa trees suffering. Pseudomonas fluorescens are obligate aerobic bacteria that are very valuable for agricultural technology. The bacteria also protects plants from pathogens infection by producing secondary metabolites that kill bacteria and other fungi. The bacteria can used as safe and environmentally friendly biological control agents. This study aims to determine P. fluorescens liquid fertilizer formulation and its effectiveness in suppressing mosaic disease in cocoa plants. The research method was carried out by making a liquid formula from P. fluorescens and then applying it to cocoa plants that were attacked by mosaic disease. Bacterian isolates grown in conch broth medium were incubated for 3 days. Then the fertilizer formula was applied to mosaic symptomatic cocoa plants with fertilizer concentrations of 25%, 50% and 75% compared to spraying using chemical insecticides. The results showed that the liquid formula concentration of 75% can suppress the most effective mosaic symptoms and the optimal growth of cocoa plants for 7 treatments.
Correct Handwashing Education According to WHO Guidelines at MI Muhammadiyah Needs Magelang District Ika Afifah Nugraheni; Hapsari Wahyuningsih
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2021): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.584 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v4i2.903

Abstract

At the beginning of 2020, the world was shocked by the emergence of a new disease outbreak, Covid-19, which was caused by the SARS COV-2 virus. The school environment is one of the places that is vulnerable to the spread of this virus. An effective preventive measure against the spread of Covid-19 is the application of clean and healthy living habits (PHBS) in the school environment, one of which is the habit of washing hands. However, not all residents in the school understand how to wash their hands properly. The purpose of this service activity is to provide education about proper hands washing according to WHO for MI Muhammadiyah Need in Magelang Regency. The material needed for the implementation of the activity is a hand sanitizer liquid made from 70% active alcohol as a hand disinfectant. Implementation of community service activities using demonstration methods and hands-on practice of hands washing according to WHO. Based on this service activity, not all members of the MI Muhammadiyah Need was known the steps for hands washing properly according to WHO. Through this service, school residents are given knowledge and practice the 8 steps of hand washing according to WHO using a handsanitizer. Thus, school residents are expected to be able to apply proper hand washing methods in their daily life and socialize it to other individuals school residents are given knowledge and practice the 8 steps of hand washing according to WHO using a handsanitizer. Thus, school residents are expected to be able to apply proper hand washing methods in their daily life and socialize it to other individuals school residents are given knowledge and practice the 8 steps of hand washing according to WHO using a handsanitizer. Thus, school residents are expected to be able to apply proper hand washing methods in their daily life and socialize it to other individuals
Pembentukan Komunitas Masyarakat Pembuat Media Tanam dari Sampah Plastik Kresek Wiwit Probowati; Ika Afifah Nugraheni; Suryadi Suryadi
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5 No 2 (2020): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.626 KB) | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v5i2.1067

Abstract

The focus of the community service program is the formation of communities that are committed to processing plastic rubbish materials into planting media (mediokres). Mediokres is a product of Sayidan Agro Media’s organizational innovation in Sleman, D.I. Yogyakarta, which is able to utilize plastic bag rubbish at the Final Disposal Site becomes a planting medium to replace soil. Mediokres has been widely marketed in Indonesia However, in the production process of mediokres, there is the obstacle, one of which is the supply of mediokres products which is slow compared to the large consumer demand. Therefore the formed mediokres community is able to help meet the mediokres stock both for ordering and stocking every month. So that consumer demand is fulfilled.
UJI ANTAGONIS Bacillus megaterium TERHADAP Fusarium oxysporum DAN PENGARUHNYA PADA PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI RAWIT Ika Afifah Nugraheni; Nita Widyaningsih; Sharfina Mutia Syarifah; Wisnu Adhi Susila
JURNAL BIOSENSE Vol 5 No 01 (2022): Edisi Juni 2022
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.319 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v5i01.1877

Abstract

Bacillus megaterium merupakan jenis bakteri endofit yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai bahan baku pupuk hayati. Selain mampu memaksimalkan penyerapan nutrisi tanaman, B. megaterium juga dapat menghambat pertumbuhan patogen tanaman, termasuk pada tanaman cabai. Tanaman cabai (Capsicum frutescens) masih dianggap sebagai komoditas yang menguntungkan, di samping karena permintaannya yang terus meningkat setiap tahun. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antagonis B. megaterium terhadap Fusarium oxysporum dan mengamati pengaruhnya pada pertumbuhan tanaman cabai rawit. Metode yang digunakan yaitu uji antagonis dengan teknik dual culture, dan pengaplikasian B. megaterium ke tanaman cabai rawit dengan variasi dosis, meliputi K, A1, A2, A3 dan A4. Berdasarkan penelitian, B. megaterium mampu menunjukkan penghambatan terhadap F. oxysprorum sebesar 67% pada hari ke sepuluh. Selain itu, tanaman cabai rawit yang diaplikasikan B. megaterium memberikan pertumbuhan yang baik dibandingkan kontrol untuk variabel tinggi tanaman, jumlah daun, Panjang akar, berat segar dan berat kering tanaman. Dari variasi dosis yang diberikan, perlakuan A4 dengan dosis 25 mL mampu memberikan pertumbuhan terbaik. Hal ini menunjukkan bahwa B. megaterium bersifat antagonis terhadap F. oxysporum dan mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman cabai rawit.
Deteksi Serologi Squash Mosaic Virus (SqMV) pada Tanaman Melon (Cucumis melo L.) dengan Metode ELISA Heni Setianah; Ika Afifah Nugraheni; Alfa Fitri Amalia Hilal
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang Sains dan Teknologi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1111.726 KB)

Abstract

Latar Belakang :Squash mosaic virus (SqMV ) adalah salah satu patogen tanaman yang banyak menginfeksi tanaman family Cucurbitaceae salah satunya tanaman Melon. Di Indonesia SqMV tersebar di wilayah Pulau Jawa dan menginfeksi tanaman hingga 100%. Tujuan : untuk mendeteksi SqMV pada daun melon yang bergejala dengan metode DAS-ELISA. Metode : Pengambilan sampel daun melon yang bergejala SqMV dilakukan di tiga lokasi di Kabupaten Kulon Progo yaitu Kecamataan Pengasih, Sentolo dan Galur. Daun melon yang bergejala di deteksi menggunakan DAS-ELISA reagen set dari Agdia. Hasil : Berdasarkan hasil deteksi serologi dengan DAS-ELISA pada daun melon menunjukkan hasil negatif atau tidak terdeteksi adanya SqMV pada sampel daun melon yang berasal dari kecamatan Pengasih, Galur dan Sentolo yang ditandai dengan perubahan warna pada sampel serta nilai absorbansi ELISA.
Sosialisasi dan Pembibitan Kebun Gizi Vertiminaponik untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan di Desa Tuksono, Sentolo, Kulon Progo Nor Eka Noviani; Suri Salmiyati; Ika Afifah Nugraheni
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang Pengabdian Masyarakat
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.377 KB)

Abstract

Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dan Gerakan Masyarakat hidup Sehat. Kabupaten Kulon Progo berada pada urutan ke 43 lokasi khusus 100 Kabupaten atau kota untuk intervensi stunting. Desa Tuksono menjadi lokus stunting dengan prosentase 9,64%. Perbaikan gizi dilakukan dengan inovasi kebun gizi untuk meningkatkan akses dan ketersediaan pangan bagi balita. Penyuluhan dan pembuatan kebun gizi vertiminaponik diberikan pada warga termasuk kader posyandu. Kebun Gizi vertiminaponik terdiri dari Sub sistem akuakultur menggunakan kolam lele dengan sub system hidroponik dengan menanam sayuran kangkung. Tanaman akan mendapat pupuk organic dari sisa pakan dan kotoran ikan. Pembibitan menggunakan media rockwool. Benih yang disiapkan adalah kangkong dan pokcoy. Penyuluhan tentang kebun gizi dan pembibitan dengan dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan warga. Benih yang tumbuh nantinya akan dipasang di instalasi vertiminaponik
Comparison of Pocket PCR and Water bath-based RT-LAMP assay for SARS-CoV-2 Detection Ika Afifah Nugraheni; Arif Bimantara; Dinar Mindrati Fardhani; Arif Yusuf Wicaksana
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.207 KB)

Abstract

SARS-CoV-2 telah menyebabkan 133,023 jiwa meninggal di Indonesia hingga Bulan Agustus 2021, dan 4,089,801 terkonfirmasi COVID-19. Penyebaran yang masif di masyarakat ini harus diimbangi dengan penegakan diagnosa yang cepat dan akurat. Metode RT-LAMP (Reverse-Transcriptase Loop Mediated Isothermal Amplification) memberikan alternatif deteksi yang mudah, murah, sederhana dan memungkinkan untuk dapat diakses oleh semua fasilitas kesehatan di Indonesia. Metode ini hanya membutuhkan waktu kurang dari 60 menit untuk mendeteksi patogen maupun virus. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbandingan uji RT-LAMP berbasis pocket PCR dengan pemanfaatan water bath dalam mendeteksi virus SARS-Cov-2, penyebab penyakit COVID-19 yang menjadi pandemi saat ini. Optimasi RT-LAMP dilakukan menggunakan dua alat, yaitu pocket PCR dan water bath. Parameter optimasi meliputi suhu dan waktu optimum untuk mendeteksi SARS-Cov-2. Sampel optimasi menggunakan kontrol positif, berupa plasmid yang telah terinsersi gen SARS-Cov-2, dan kontrol negatif. Hasil optimasi RT-LAMP pocket PCR menunjukkan bahwa suhu 650C dengan waktu 30 menit telah mampu menghasilkan pendaran pada sampel plasmid kontrol positif. Variasi konsentrasi plasmid kontrol positif yang digunakan, yaitu 1 ng, 0,1 ng dan 0,01 ng, di mana semua pendar muncul di ketiga konsentrasi tersebut. Meskipun demikian, hasil optimasi suhu dan waktu RT-LAMP tersebut apabila diaplikasikan menggunakan water bath belum menunjukkan hasil pendaran, sebagaimana pada pocket PCR. Oleh karena itu, tahapan proses optimasi RT-LAMP menggunakan water bath masih perlu dilanjutkan untuk menemukan suhu dan waktu optimum sehingga diperoleh hasil deteksi dengan sensitifitas yang tinggi.
Co-Authors Ade Maulida Viantini Aditya Agus Pradana Agustianingrum, Sekar Aisyah Rahma Putri Alfa Fitri Amalia Hilal Alifianto, Luthfi Galih Alifiyah Tunnisah Mony Amallia Puspitasari Annisa Khumaira Arif Bimantara Arif Yusuf Wicaksana Ata Rofita Wasiati Deccy Nopiyana Delfia Desi Erlita Dinar Mindrati Fardhani Dittasari Putriana Doddy Sulistiawan Wibowo Doddy Sulistiawan Wibowo Fathah, Rigel Nurul Fitria Damayanti Fitriahadi, Enny Fradana Ade Saputra Fuad Gandhi Torizal Fuadiyah, Dzakiya Alda Gevy Nuradira Isnaini Heni Setianah Heni Setianah Heni Setianah Heni Setianah Inneke Ashri Mawaddah Islamiyatur Rokhmah Khusnul Hidayah Luluk Rosida Mawaddah, Inneke Ashri Muhammad Arjun Najib Muhammad Arjun Najib Muhammad Dwi Ramdhan Nabila, Tsania Taskia Najib, Muhammad Arjun Nirmala Ayu Arifah Nita Widyaningsih Noviani, Nor Eka Nugroho, Hendrato Setiabudi Nur Hanifah Fauziyyah Oktavianti, Lyna Hidayati Puspitasari, Amallia Rais Sulistyo Widiyatmoko Rifka Amalia Rindi Astuti Rismaningsih, Eka Rohmadani, Zahro Varisna Rohmadoni, Zahro Varisna Rohmawati, Rizka Salsa Bernadetha Setianah, Heni Sharfina Mutia Syarifah Siti Maisaroh Sumarni Suri Salmiyati Suryadi Suryadi Susila, Wisnu Adhi Tasya Muliasari Teti Anggita Safitri, Teti Anggita Tian Setiawan Tiara Sekar Ayuni Titin Aryani Tsania Taskia Nabila Viko Aldi Putra Viko Aldi Putra Wahyuni Wulansari Wahyuningsih, Hapsari Wasiati, Ata Rofita Wibowo, Doddy Sulistiawan Widiyatmoko, Rais Sulistyo Wisnu Adhi Susila Wiwit Probowati Yuli Setiawati Yuli Setiawati, Yuli