Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Pengenalan Teknologi Kloning Melalui Media Pembelajaran Interaktif “Lakon” pada Siswa SMA di Kota Yogyakarta Bimantara, Arif; Tunggali, Ade Putranto Prasetyo Wijiharto; Rasyid, Erwin
WARTA LPM WARTA LPM, Vol. 24, No. 1, Januari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.936 KB) | DOI: 10.23917/warta.v24i1.10652

Abstract

Media pembelajaran interaktif menjadi salah satu perangkat pembelajaran yang efektif dalam asimilasi pengetahuan baru kepada siswa. Pengabdian masyarakat dalam artikel ini bertujuan mengenalkan dasar ilmu kloning sebagai salah satu teknologi rekayasa genetika melalui media pembelajaran interkatif kepada siswa SMA di Kota Yogyakarta. Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan pemahaman yang benar kepada siswa tentang teknologi kloning di tengah maraknya berita hoax mengenai teknologi ini. Media interaktif yang digunakan bernama Labirin Kloning atau disingkat “Lakon” yang berbentuk puzzle terdiri dari bahan yang digunakan dalam proses kloning materi genetik. Pre-test dan post-test dilakukan untuk mengevaluasi keefektifan media pembelajaran ini. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pemahaman siswa mengenai teknologi kloning melalui Lakon meningkat secara signifikan ditunjukkan dengan peningkatan ratarata jumlah siswa yang menjawab dengan benar pada saat dilakukan pre-test (45,86%) dibandingkan dengan post test (85,71%). Lakon diharapkan dapat menjadi prototype media pembelajaran interaktif bagi para guru dalam menanamkan ilmu pengetahuan baru kepada siswanya.
KAJIAN MOLEKULER PADA PROBIOTIK ASAL AIR SUSU IBU DALAM SINTESIS EKSOPOLISAKARIDA (EPS) Hamiyawati Qoimatu Dini Alfaruqi; Nosa Septiana Anindita; Arif Bimantara
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol. 8 No. 1 (2021): June 2021
Publisher : Balai Bioteknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.806 KB) | DOI: 10.29122/jbbi.v8i1.4554

Abstract

Molecular Studies on Probiotic of Human Breast Milk in the Synthesis of Exopolysaccharide (EPS)  The glucosyltransferase (gtf) gene has an important role in exopolysaccharide (EPS) synthesis in probiotic bacteria. The EPS produced is associated with the adhesion ability of bacteria to the intestinal mucosa. Therefore, the gtf gene can be used as a parameter in the selection of potential probiotic through a molecular approach. This study was conducted to determine the presence of the gtf gene in probiotic from human breast milk using PCR technique. The methods in this study include the following: reculture of probiotic isolates, DNA isolation, amplification of the 16S rRNA gene using universal primers (pA and pB), amplification of specific LAB primers (LABfw and LABrv), specific primary design for the gtf gene, and the amplification of the gtf gene. The results of 16S rRNA gene amplification using universal primers obtained the amplicons of 500-1,000 bp in size. The results of amplification using specific LAB primers obtained an amplicon of about 700 bp in all isolates. The results of amplification of the gtf gene using a specific primer produced an amplicon of 325 bp in all isolates. Based on this study, it was concluded that 16 probiotic isolates from human breast milk were proven to have the gtf gene. Gen glukosiltransferase (gtf) memiliki peran penting dalam sintesis eksopolisakarida (EPS) pada bakteri probiotik. EPS yang diproduksi berhubungan dengan kemampuan adhesi bakteri pada mukosa usus. Oleh karena itu, gen gtf dapat dijadikan sebagai salah satu parameter dalam seleksi probiotik potensial melalui pendekatan molekuler. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya gen gtf pada probiotik asal air susu ibu (ASI) menggunakan teknik PCR. Metode pada penelitian ini meliputi: reculture isolat probiotik, isolasi DNA, amplifikasi gen 16S rRNA menggunakan primer universal (pA dan pB), amplifikasi primer spesifik BAL (LABfw dan LABrv), desain primer spesifik untuk gen gtf dan amplifikasi gen gtf. Hasil amplifikasi gen 16S rRNA menggunakan primer universal diperoleh amplikon berukuran antara 500-1.000 bp. Adapun hasil amplifikasi menggunakan primer spesifik BAL diperoleh amplikon berukuran sekitar 700 bp pada seluruh isolat. Hasil amplifikasi gen gtf menggunakan primer spesifik menghasilkan amplikon berukuran sekitar 325 bp pada seluruh isolat. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 16 isolat probiotik asal ASI terbukti memiliki gen gtf.
Pengenalan Teknologi Kloning Melalui Media Pembelajaran Interaktif “Lakon” pada Siswa SMA di Kota Yogyakarta Arif Bimantara; Ade Putranto Prasetyo Wijiharto Tunggali; Erwin Rasyid
WARTA LPM WARTA LPM, Vol. 24, No. 1, Januari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v24i1.10652

Abstract

Media pembelajaran interaktif menjadi salah satu perangkat pembelajaran yang efektif dalam asimilasi pengetahuan baru kepada siswa. Pengabdian masyarakat dalam artikel ini bertujuan mengenalkan dasar ilmu kloning sebagai salah satu teknologi rekayasa genetika melalui media pembelajaran interkatif kepada siswa SMA di Kota Yogyakarta. Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan pemahaman yang benar kepada siswa tentang teknologi kloning di tengah maraknya berita hoax mengenai teknologi ini. Media interaktif yang digunakan bernama Labirin Kloning atau disingkat “Lakon” yang berbentuk puzzle terdiri dari bahan yang digunakan dalam proses kloning materi genetik. Pre-test dan post-test dilakukan untuk mengevaluasi keefektifan media pembelajaran ini. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pemahaman siswa mengenai teknologi kloning melalui Lakon meningkat secara signifikan ditunjukkan dengan peningkatan ratarata jumlah siswa yang menjawab dengan benar pada saat dilakukan pre-test (45,86%) dibandingkan dengan post test (85,71%). Lakon diharapkan dapat menjadi prototype media pembelajaran interaktif bagi para guru dalam menanamkan ilmu pengetahuan baru kepada siswanya.
GERAKAN MEMASYARAKATKAN MAKAN IKAN SEJAK USIA DINI MELALUI PELATIHAN PENGOLAHAN IKAN BAGI ORANG TUA SISWA KELAS I SD MUHAMMADIYAH WIROBRAJAN 3 YOGYAKARTA Arif Bimantara; Nosa Septiana Anindita
Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA Vol 2, No 2 (2018): Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.777 KB)

Abstract

Gerakan memasyarakatkan makan ikan (GEMARIKAN) adalah salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan tingkat konsumsi ikan masyarakat Indonesia. Ikan merupakan salah satu sumber nutrien penting bagi manusia khususnya bagi anak-anak. SD Muhammadiyah Wirobrajan 3 Yogyakarta merupakan salah satu sekolah dasar berprestasi di Kota Yogyakarta yang mengedepankan tidak hanya prestasi tetapi juga kesehatan anak didiknya. Akan tetapi, sosialisasi mengenai pentingnya konsumsi ikan bagi anak-anak kepada orang tua murid masih belum dilakukan. Pengabdian ini bertujuan untuk mengenalkan GEMARIKAN kepada orang tua murid beserta pelatihan pengolahan daging ikan menjadi kreasi makanan yang menarik bagi anak-anak.Tahapan pengabdian dimulai dari persiapan meliputi perizinan, persiapan bahan baku dan penyusunan buku panduan. Selanjutnya dilakukan penyuluhan dan pelatihan pengolahan ikan terhadap 20 orang perwakilan orang tua murid kelas 1. Evaluasi dilakukan setelah rangkaian acara pengabdian selesai dengan mengadakan lomba kreasi masakan berbahan dasar daging ikan. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa orang tua siswa antusias dengan pengabdian yang dilakukan ditunjukkan dengan peran aktif mereka dalam kegiatan. Selanjutnya pengabdian bisa dilakukan dengan lebih banyak peserta agar manfaat yang diberikan menjadi lebih luas dan mengikutsertakan ahli masak kantin sekolah sebagai perserta.
Program Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) dalam Bingkai Sistem -Aktor Ade Putranto Prasetyo Wijiharto Tunggali; Arif Bimantara; Erwin Rasyid
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang Sosial Humaniora dan Ekonomi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1066.657 KB)

Abstract

Program CBIB di wilayah pesisir Pantai Selatan Kabupaten Bantul, termasuk dalam salah satu kebijakan pembangunan, dan karenanya perlu untuk disosialisasikan kepada masyarakat untuk mendapatkan dukungan penuh terhadap program yang akan dijalankan. Strategi yang dilakukan oleh Pemerintah Kab. Bantul untuk mensosialisasikan program tersebut adalah dengan melibatkan seluruh elemen pemangku kepentingan dalam proses komunikasi yang dilakukan oleh pemerintah, melalui perantara Tim Kerja CBIB (Timker CBIB). Dengan menggunakan metode studi kasus, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dinamika komunikasi yang terjadi diantara para aktor-aktor selama proses komunikasi berlangsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama proses komunikasi, para aktor membawa motivasi dan kepentingan mereka masing-masing, yang kemudian mempengaruhi kecenderungan sikap terhadap program translokasi. Motivasi para aktor secara garis besar terpusat pada empat elemen, yakni sosial budaya, ekonomi, politik dan lingkungan
Comparison of Pocket PCR and Water bath-based RT-LAMP assay for SARS-CoV-2 Detection Ika Afifah Nugraheni; Arif Bimantara; Dinar Mindrati Fardhani; Arif Yusuf Wicaksana
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.207 KB)

Abstract

SARS-CoV-2 telah menyebabkan 133,023 jiwa meninggal di Indonesia hingga Bulan Agustus 2021, dan 4,089,801 terkonfirmasi COVID-19. Penyebaran yang masif di masyarakat ini harus diimbangi dengan penegakan diagnosa yang cepat dan akurat. Metode RT-LAMP (Reverse-Transcriptase Loop Mediated Isothermal Amplification) memberikan alternatif deteksi yang mudah, murah, sederhana dan memungkinkan untuk dapat diakses oleh semua fasilitas kesehatan di Indonesia. Metode ini hanya membutuhkan waktu kurang dari 60 menit untuk mendeteksi patogen maupun virus. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbandingan uji RT-LAMP berbasis pocket PCR dengan pemanfaatan water bath dalam mendeteksi virus SARS-Cov-2, penyebab penyakit COVID-19 yang menjadi pandemi saat ini. Optimasi RT-LAMP dilakukan menggunakan dua alat, yaitu pocket PCR dan water bath. Parameter optimasi meliputi suhu dan waktu optimum untuk mendeteksi SARS-Cov-2. Sampel optimasi menggunakan kontrol positif, berupa plasmid yang telah terinsersi gen SARS-Cov-2, dan kontrol negatif. Hasil optimasi RT-LAMP pocket PCR menunjukkan bahwa suhu 650C dengan waktu 30 menit telah mampu menghasilkan pendaran pada sampel plasmid kontrol positif. Variasi konsentrasi plasmid kontrol positif yang digunakan, yaitu 1 ng, 0,1 ng dan 0,01 ng, di mana semua pendar muncul di ketiga konsentrasi tersebut. Meskipun demikian, hasil optimasi suhu dan waktu RT-LAMP tersebut apabila diaplikasikan menggunakan water bath belum menunjukkan hasil pendaran, sebagaimana pada pocket PCR. Oleh karena itu, tahapan proses optimasi RT-LAMP menggunakan water bath masih perlu dilanjutkan untuk menemukan suhu dan waktu optimum sehingga diperoleh hasil deteksi dengan sensitifitas yang tinggi.
The Detection of Genes Encoding Enzyme Fructosyltransferase The Exopolysaccharide (EPS) Produce Potential Probiotic Candidates For Breast Milk (ASI) Afifah Nurul Falih; Nosa Septiana Anindita; Arif Bimantara; Annisa Khumaira
International Journal of Health Science and Technology Vol 4, No 1 (2022): July
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.796 KB) | DOI: 10.31101/ijhst.v4i1.2526

Abstract

Bacteria is one of the microorganisms that we can easily find in nature. Bacteria can be classified into benefical bacteria and harmful bacteria. One of the bacteria classified as benefical bacteria is lactic acid bacteria (LAB). One of the bacteria included in LAB is probiotic bacteria.  Probiotic bacteria can be isolated from several sources, one of which is breast milk. The functionality of probiotics is seen by the production of exopolysaccharides (EPS). EPS is produced through the expression of the fructosyltransferase (ftf) gene. The samples used in this study were 16 isolates of candidate probiotic bacteria from breast milk. The stages of this research included reculture of probiotic isolates, isolation of bacterial genomic DNA, amplification of isolates with 16s rRNA primers, amplification of isolates with primary lactic acid bacteria (LAB) and amplification of isolates with specific primers of ftf gene. The results showed that 10 of 16 probiotic bacterial isolates had the ftf gene indicated by the presence of DNA bands on the electrophoregram with a size 58 bp. 
Detection of SARS-CoV-2 from Indonesia with colorimetric saliva based RT-LAMP method using thermal cycler Arif Bimantara; Ika Afifah Nugraheni; Luluk Rosida; Tasya Muliasari
International Journal of Health Science and Technology Vol 4, No 2 (2022): November
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/ijhst.v4i2.2841

Abstract

Coronavirus disease 2019 (COVID-19) is an acute respiratory syndrome disease caused by the SARS-CoV-2 virus (severe acute respiratory syndrome coronavirus 2). This virus has mutations that cause its transmission to speed up so it requires a fast detection method to prevent such transmission. The detection method that becomes gold standard is RT-qPCR (reverse transcription-quantitative polymerase chain reaction). The disadvantage of the RT-qPCR method is that the long detection time and nasopharyngeal swab sampling cause discomfort in the patient. One alternative method of detection of the SARS-CoV-2 virus is colorimetric saliva based RT-LAMP (reverse transcription loop-mediated isothermal amplification). The advantage of the RT-LAMP method is that it is fast and accurate. The purpose of this study is to determine the ability of the RT-LAMP saliva-based colorimetric method to use thermal cyclers as an alternative to SARS-CoV-2 detection in Indonesia. This study used the primary design of SARS-CoV-2 Indonesia. The samples used were positive and negative saliva for COVID-19 based on RT-qPCR test results from PKU Muhammadiyah Hospital, Yogyakarta City. The research stages include optimization of RT-LAMP conditions, saliva sampling followed by colorimetric visualization of results and electrophoresis. Colorimetric testing was carried out with the addition of phenol red and observed a change in color from pink to yellow. The results showed that RT-LAMP can run optimally at 65 °C for 45 minutes. Colorimetric RT-LAMP testing in this study was ineffective because it could not detect positive samples compared to electrophoresis results. Factors that cause this include a small number of amplicons, incompatible RT-LAMP reagents used for colorimetric methods using phenol red, and phenol red which cannot work optimally so that it requires a new or more appropriate pH indicator. It is necessary to conduct further research by replacing other visualization methods such as replacing pH indicators or by fluorescence methods. 
Isolation and Characterization of Local Microorganisms (MOL) of Bamboo Shoots (Dendrocalamus asper) and Its Effect on the Growth of Pakcoy Plants (Brassica rapa L.) Mariatil Kabatia; Annisa Khumaira; Arif Bimantara
BIOEDUKASI Vol 21 No 2 (2023)
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/bioedu.v21i2.39430

Abstract

MOL is an organic fertilizer made from fermented natural materials that contain carbohydrates and many macro and micro nutrients. This type of fertilizer also contains microorganisms that its contribute towards role as biofertilizer. One potential organic material for MOL that is easily available is bamboo shoots. Bamboo shoots contain important nutrients which can improve plant growth and development. The purpose of this study was to determine what bacteria are contained in bamboo shoot MOL and to determine its effect on growth in pakcoy plants (Brassica rapa L). This research is an experimental study using RAL (Complete Randomized Design), including: isolation and characterization of bamboo shoot MOL, application of MOL to pakcoy plants (Brassica rapa L) containing bacterial isolates from bamboo shoot MOL. The observed parameters include plant height, root length, number of leaves and wet weight of pakcoy plants followed by statistical analysis using analysis of variance (ANOVA) and characterization results on isolates obtained based on Bergey's Manual of Determinative Bacteriology. From the research results obtained that the prediction of the genus of bacteria contained in bamboo shoots is Lactobacillus, Streptococcus Sp, Saccharococcus, Veillonella sp, Azotobacter, and Rhizobacter which play a role in accelerating decomposition so as to produce the best quality fertilizer and MOL contained in bamboo shoots has a significant effect on the growth of pakcoy (Brassica rapa L). The best result for MOL bamboo shoots that are good for pakcoy plant growth is obtained at a concentration of 150ml / L so that MOL bamboo shoots have the potential for pakcoy plant growth.
Internalisasi semangat go green serta peningkatan produktivitas warga Desa Agrowisata Salak Ledoknongko melalui program PESPA MATIK (pengolahan sampah plastik menjadi media tanam estetik) Arif Bimantara; Gerry Katon Mahendra
BEMAS: Jurnal Bermasyarakat Vol 4 No 2 (2024): BEMAS: Jurnal Bermasyarakat
Publisher : LPPMPK-Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37373/bemas.v4i2.764

Abstract

Sampah plastik masih menjadi salah satu permasalahan utama dalam pengelolaan limbah di Indonesia dan semakin meningkat volumenya pada saat pandemi COVID-19. Pengelolaan sampah menjadi komponen penting yang perlu diprioritaskan termasuk bagi pengelola destinasi wisata setelah keluarnya kebijakan sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainibility) yang dikeluarkan oleh Kemenparekraf sejak tahun 2020. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya untuk mengolah sampah terutama sampah plastic tersebut. Mitra kegiatan pengabdian ini adalah Desa Wisata Agrosalak Ledoknongko yang terletak di Desa Bangunkerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman. Permasalahan utama yang dialami mitra adalah belum memiliki pemahaman mengenai kebijakan pemerintah daerah terkait pengelolaan sampah dan belum memiliki pengetahuan serta keterampilan untuk mengolah limbah plastik. Solusi yang ditawarkan dari kegiatan pengabdian ini yaitu pemberian edukasi kepada mitra mengenai kebijakan pemerintah daerah mengenai pengelolaan sampah serta pelatihan pembuatan media tanam dari limbah plastik hingga teknis penanamannya. Program-program tersebut diharapkan mampu menginternalisasikan semangat Go Green terutama untuk mendukung sertifikasi CHSE sebagai syarat dibukanya kembali desa wisata tersebut. Kegiatan pengabdian dimulai dari perizinan, konsolidasi, persiapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan. Pelaksanaan kegiatan didahului dengan pemaparan kebijakan pengelolaan sampah yang berlaku di Kabupaten Sleman DIY. Kemudian dilakukan pelatihan pengolahan sampah plastik menjadi media tanam. Monitoring dilakukan pada hari ke tujuh setelah dilakukan pelatihan. Lalu evaluasi dilaksanakan setelah dua minggu pasca pelatihan untuk mengetahui keberhasilan pembuatan media tanam yang dilakukan. Hasil yang didapatkan adalah dari tiga kelompok peserta, hanya karya satu kelompok yang dapat hidup dengan baik. Beberapa faktor penyebabnya adalah kepadatan plastik yang berbeda, pengeringan yang tidak sempurna serta pencucian akar yang kurang bersih. Kesimpulan dari pengabdian ini adalah warga sudah memiliki pemahaman yang baik terhadap kebijakan pengelolaan sampah yang berlaku di Kabupaten Sleman DIY serta berdasarkan hasil evaluasi telah memiliki keterampilan yang baik dalam membuat media tanam dengan memanfaatkan sampah plastik kresek