Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KAJIAN PEMBUATAN PANGAN FUNGSIONAL DALAM BENTUK SIRUP DARI EKSTRAK DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) musrin, musrin; ansharullah, ansharullah; Asyik, Nur
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 3, No 3 (2018): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.86 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v3i3.4432

Abstract

ABSTRACT This study aimed to determine the effect of variation of celery leaf extract on functional food making in syrup toorganoleptic assessment and quality of syrup. This study used a Completely Randomized Design (RAL) consisting of 5treatment and each treatment was repeated three times. The variation of addition of celery leaf extract ie. (M0) = 0%(control), (M1) = 0.33% (0.55 g), (M2) = 0.39% (0.65 g), ( M3) = 0.51% (0.85 g) and (M4) = 0.6% (1 g). The resultsshowed that celery leaf extract had antioxidant activity with IC50 value of 98.24 μg/mL and positive (+) containingflavonoids. The addition of celery leaf extracts on syrup significantly affected on organoleptics (flavor and taste), pH ofday 7 and viscosity, and all homogeneous syrups. The preferred treatment of panelists was M1 treatment (0.33%) withan assessment score of aroma of 4.03 (like) and taste of 3.93 (like) and was in conformity with SNI. The preferredtreatment of panelists was M4 treatment (0.6%) with aroma score of 3.24 (rather like) and taste of 2.87 (rather like) but inaccordance with SNI. The less the addition of celery leaf extract, the syrup was favored by the panelists.Keywords: Functional food, celery leaf extract, flavonoids, activity antioxidants, quality of syrup. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh variasi penambahan ekstrak daun seledri pada pembuatan panganfungsional dalam bentuk sirup dari ekstrak daun seledri (Apium graveolens L.) terhadap penilaian organoleptik dan mutusediaan sirup. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 jenis perlakuan danmasing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Variasi penambahan ekstrak daun seledri sebagai berikut: (M0) = 0%(kontrol), (M1) = 0,33% (0,55 g), (M2) = 0,39% (0,65 g), (M3) = 0,51% (0,85 g) dan (M4) = 0,6% (1 g). Hasil penelitianmenunjukkan bahwa ekstrak daun seledri memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 98,24 µg/mL danpositif (+) mengandung flavonoid. Penambahan ekstrak daun seledri pada sirup berpengaruh sangat nyata terhadaporganoleptik (aroma dan rasa), pH hari ke-7 dan viskositas, serta semua sirup homogen. Perlakuan yang paling disukaipanelis adalah perlakuan M1 (0,33%) dengan skor penilaian terhadap aroma sebesar 4,03 (suka) dan rasa 3,93 (suka)dan telah sesuai dengan SNI. Sedangkan perlakuan yang agak disukai panelis adalah perlakuan M4 (0,6%) denganskor penilaian terhadap aroma sebesar 3,24(agak suka) dan rasa 2,87 (agak suka) namun telah sesuai dengan SNI.Semakin sedikit penambahan ekstrak daun seledri, sirup semakin disukai oleh panelis. Kata kunci: Pangan fungsional, ekstrak daun seledri, flavonoid, aktivitas antioksidan, mutu sirup.
Analisis Yuridis Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Indonesia Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 Tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Musrin, Musrin; Simatupang, Bachtiar; Anatami, Darwis
Jurnal Syntax Fusion Vol 2 No 12 (2022): Jurnal Syntax Fusion: Jurnal Nasional Indonesia
Publisher : CV RIFAINSTITUT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54543/fusion.v2i12.229

Abstract

Indonesian Migrant Workers (TKI) is one of the country's largest foreign exchange. Along with the number of TKI who work abroad, the increasing treatment that is not in accordance with what is expected by the workers. The treatment of employers or employers is often contrary to applicable law. The provisions in Law Number 18 of 2017 concerning the Protection of Indonesian Migrant Workers Abroad regulates how the protection of Indonesian Migrant Workers working abroad, labor law or employment (Labor Law) is part of the law regarding the regulation of labor relations, both individual and collective. Research is a basic tool in the development of science and technology. This is because research aims to reveal the truth in a systematic, methodological, and consistent manner. The data and information that the author uses in writing this thesis are obtained or obtained through normative research.Research is a basic tool in the development of science and technology. This is because research aims to reveal the truth in a systematic, methodological, and consistent manner. The data and information that the author uses in writing this thesis are obtained or obtained through normative research. The 1945 Constitution of the Republic of Indonesia Article 27 paragraph (2) states that every Indonesian citizen has the right to work and a decent living for humanity. In fact, limited job opportunities in the country have caused many Indonesian citizens to seek work abroad. Juridically the laws and regulations in the field of placement and protection of Indonesian Migrant Workers (TKI) are not synchronized vertically or horizontally. While sociologically the level of legal awareness of prospective Indonesian Migrant Workers (TKI), lack of supervision from labor inspectors, weak law enforcement. Legal Protection for Indonesian Migrant Workers Working Abroad as regulated in Law Number 18 of 2017 concerning the Protection of Indonesian Migrant Workers Abroad. It must start with reforming the law. It aims to protect Indonesian Migrant Workers (TKI) who work abroad properly
Tracer Study Alumni Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang Musrin, Musrin; Marianti, Lena; Fitri, Hartika Utami
Bulletin of Counseling and Psychotherapy Vol. 1 No. 2 (2019): Bulletin of Counseling and Psychotherapy
Publisher : Kuras Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.342 KB) | DOI: 10.51214/bocp.v1i2.5

Abstract

Salah satu bentuk keberhasilan suatu institusi atau perguruan tinggi ialah dapat melahirkan alumni yang berkualitas karena alumni atau lulusan merupakan ujung tombak akuntabilitas sebuah universitas di mata masyarakat. Salah satu cara untuk menggali informasi yang berkaitan dengan transisi dari dunia pendidikan ke dunia pekerjaan adalah dengan melaksanakan tracer study. penelitian ini menggunakan metode survei, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Subyek penelitian tracer study ini adalah alumni Prodi Bimbingan dan Penyuluhan Islam Tahun 2011-2013. Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket/ kuisioner dan google doc. Teknik analis data dalam penelitian ini menggunakan dekriptif persentase. Hasil dari penelitian ini diperoleh, tingkat keterserapan lulusan termasuk dalam kategori tinggi. Seluruh alumni sudah terserap kedunia kerja dengan masa tunggu yang variatif, selain itu bahan yang diperoleh dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam pengembangan Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam yaitu kurikulum, peningkatan kegiatan belajar mengajar dan sarana prasarana program studi, serta kualitas akreditasi program studi
Silat pangean: maintaining togetherness and respect in the Panggak Adat procession in Kota Baru Village, Riau Province Musrin, Musrin; Erawati , Yahyar; Idawati , Idawati; Syefriani , Syefriani
Gelar: Jurnal Seni Budaya Vol. 22 No. 2 (2024)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/glr.v22i2.6544

Abstract

Silat Pangean is an art form that features martial arts movements. Silat Pangean has an important role in various traditional ceremonies, especially in Kota Baru Village, Riau Province. Silat Pangean is inseparable in the procession of Panggak Adat where Silat Pangean becomes part of the custom in Kota Baru Village which becomes one unit.  Silat Pangean is performed early in the Panggak Adat procession which aims to welcome the arrival of the groom as a form of friendship between the two parties. The function of the fighter after the silat performance is over is to guard the bride and groom while the Panggak Adat is taking place. This research aims to find out how the series of Silat Pangean performances in the procession of traditional wedding Panggak in Kota Baru Village, Riau Province. The method used is a qualitative approach with data collection techniques through observation, interviews, and documentation. The results showed that Pangean Silat in Kota Baru Village is not only a martial art, but also an entertainment silat that has an important role in the Panggak Adat procession in Kota Baru Village. The form of Silat Pangean performance is seen from several elements such as clothing, musical accompaniment, audience, stage and players. This research is expected to contribute to the development of cultural studies and local traditions, as well as increase awareness of the importance of preserving cultural heritage in Indonesia, especially in Riau Province.
TARI SIRIH LAYANG MASYARAKAT SUKU TALANG MAMAK DARI RITUAL KE SENI PERTUNJUKAN Erawati, Yahyar; Kurniati, Fatia; Musrin, Musrin
Gesture: Jurnal Seni Tari Vol. 14 No. 1 (2025): Gesture: Jurnal Seni Tari (April)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gjst.v14i1.65051

Abstract

Tari Sirih Layang merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari masyarakat Suku Talang Mamak di Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu. Awalnya, tari ini adalah bagian dari ritual adat yang memiliki makna dan fungsi sakral dalam kehidupan masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis proses perubahan fungsi Tari Sirih Layang, yang semula merupakan bagian dari ritual adat, menjadi bentuk seni pertunjukan yang lebih modern dan komersial. Penelitian ini juga berfokus pada pemahaman faktor-faktor yang mendorong perubahan tersebut, serta dampaknya terhadap nilai-nilai budaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan pengumpulan data melalui observasi langsung, wawancara dengan penari dan tokoh masyarakat setempat, serta studi pustaka untuk mendapatkan informasi terkait sejarah dan latar belakang tari ini. Data yang terkumpul akan dianalisis secara deskriptif untuk menggambarkan perubahan fungsi Tari Sirih Layang. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sebagai sumber informasi dan referensi bagi peneliti budaya, penari, komunitas seni, serta pemerintah daerah dalam upaya pelestarian dan pengembangan seni tari tradisional ini.
PELATIHAN TEKNIK EKSPLORASI GERAK UNTUK PENCIPTAAN TARIAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOMPOSISI TARI DI SEKOLAH SMP NEGERI 4 SIAK HULU, KABUPATEN KAMPAR. Erawati, Yahyar; Zulrafli, Zulrafli; Kurniati, Fatia; Musrin, Musrin; Anjeli, Maduri
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 4 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i4.1684-1689

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi seni tari di kalangan siswa SMP Negeri 4 Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar melalui pelatihan eksplorasi gerak tari dengan penerapan metode komposisi tari. Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa dalam melakukan eksplorasi gerak sebagai bagian dari proses penciptaan tarian menggunakan metode komposisi. Dalam pelatihan ini, metode yang digunakan meliputi ceramah untuk memberikan teori, arahan, dan contoh eksplorasi tari. Selanjutnya, metode demonstrasi dan praktik diterapkan, di mana pemateri bersama mahasiswa pendamping mendemonstrasikan teknik eksplorasi, improvisasi, dan pembentukan, kemudian siswa mempraktikkannya. Metode terakhir adalah tanya jawab, di mana peserta mengajukan pertanyaan yang dijawab langsung oleh pemateri. Metode pelatihan yang diterapkan mencakup: 1) Motion Capture (MoCap), 2) Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR), 3) Software Animasi dan Simulasi, 4) Aplikasi Pelatihan Ogline, 5) Wearable Technology, 6) Data Analytics, 7) Interaktif Multimedia, dan 8) Gamifikasi. Diharapkan, pelatihan ini dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan siswa dalam eksplorasi gerak tari, merangsang kreativitas mereka dalam menciptakan tarian, serta meningkatkan apresiasi terhadap seni budaya. Selain itu, pelatihan ini diharapkan menjadi fondasi untuk mengembangkan bakat tari di kalangan siswa SMP Negeri 4 Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, dan memperkaya budaya seni di daerah tersebut.