Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP LARANGAN PENGGUNAAN PUKAT HARIMAU (TRAWL) Siska Ananda; Sumiadi s; Muhammad Hatta
JURNAL ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MALIKUSSALEH Vol 2, No 2 (2019): April
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jimfh.v2i2.4049

Abstract

Pukat harimau merupakan alat penangkap ikan yang menggunakan jaring-jaring, penggunaan pukat harimau ini merupakan tindakan yang dilarang oleh pemerintah. Dampak buruk penggunaan pukat harimau akan menyebabkan kerusakan sumber daya alam seperti rusaknya terumbu karang, mengancam kepunahan ikan di laut serta merugikan nelayan tradisional. Meskipun larangan penggunaan pukat harimau telah dilarang, namun para nelayan hingga saat ini masih menggunakan pukat harimau dalam menangkap ikan di laut, para nelayan sering mengabaikan peraturan hukum yang ada di Indonesia ini, padahal telah disebutkan dalam pasal 85 jo pasal 9 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2009 tentang perubahan atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan bahwa menangkap ikan dengan menggunakan pukat harimau merupakan perbuatan tindak pidana. Penelitian ini akan membahas pokok masalah bagaimanakah penegakan hukum terhadap larangan penggunaan pukat harimau, bagaimanakah hambatan dalam penegakan hukum terhadap larangan penggunaan pukat harimau, dan bagaimanakah upaya dalam penegakan hukum terhadap larangan penggunaan pukat harimau, khususnya larangan penggunaan pukat harimau yang terjadi di perairan Gampong Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan pendekatan yuridis sosiologis. Data diperoleh melalui kegiatan penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field research). Analisis dilakukan dengan cara deskriptif (descriptif analysis). Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa penegakan hukum terhadap larangan penggunaan pukat harimau yang terjadi di wilayah perairan Kota Lhokseumawe dilakukan secara represif yaitu hanya melakukan penyidikan dan belum pernah diselesaikan sampai ke pengadilan. Sedangakan secara preventif dilakukan dengan melakukan patroli dan pembinaan. Hambatan yang dihadapi petugas Polair yaitu diakibatkan karena kurangnya kerjasama antar pihak yang berwenang dalam mencegah dan memberantas penggunaan pukat harimau serta kurangnya partisipasi dari masyarakat setempat. Upaya yang dilakukan oleh petugas Polair agar masyarakat tidak menggunakan pukat harimau dalam menangkap ikan di laut yaitu dengan melakukan pengawasan lebih baik dan petugas berusaha menjalin hubungan baik dengan masyarakat di wilayah perairan Gampong Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe. Diharapkan agar penegak hukum bekerjasama dengan masyarakat pesisir pantai serta berkoordinasi dengan baik dengan pihak-pihak terkait. Selain itu, pemerintah harus segera merealisasikan pemberian jaring pukat yang ramah lingkungan sebagai pengganti pukat harimau agar tindak pidana penggunaan pukat harimau dapat dicegah dan tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
An Analysis of Linguistic Politeness in the Comment Sections of TikTok Social Media Aulia Putri; Murmi Anjani; Siska Ananda; Juli Yani; Asri Yulianda
INTERACTION: Jurnal Pendidikan Bahasa Vol. 11 No. 2 (2024): INTERACTION: Jurnal Pendidikan Bahasa
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36232/interactionjournal.v11i2.548

Abstract

This study aims to analyze linguistic politeness in the comment sections of the social media platform TikTok. TikTok, as one of the most popular social media platforms today, serves as a space for users to express themselves and interact directly through the comment feature on creators' video content. However, the anonymity and freedom within these comment sections often lead to various forms of language use, including those that violate politeness principles. This research seeks to explore how TikTok users either adhere to or violate the principles of linguistic politeness in their comments. The findings reveal that while polite language and respect for others' opinions are still widely observed, numerous comments exhibit violations of politeness, such as the use of harsh words, derogatory remarks, insults, and sarcasm. Although politeness in language can still be found, the greatest challenge in maintaining ethical communication on social media lies in the high level of anonymity, which often triggers impolite and disrespectful language behavior. This study underscores the importance of digital literacy to raise awareness about the significance of politeness in communication.
Pendekatan Data Mining untuk Prediksi Risiko Diabetes Menggunakan K-Means Clustering Fairuzza Qushai Simatupang; Gabriel Sthefanus Silalahi; Siska Ananda; Shera Br Sitepu
Jurnal Ilmiah Teknik Informatika dan Komunikasi Vol. 5 No. 1 (2025): Maret-Juni : Jurnal Ilmiah Teknik Informatika dan Komunikasi
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/juitik.v5i1.1329

Abstract

Diabetes Mellitus is a Chronic disease with a continuously increasing global prevalance, including in Indonesia, posing a serious challenge to healthcare systems. Early detection and risk stratification of individuals are crucial for implementing effective prevention and management strategies. This research utilizes the K-Means Clustering algorithm, an unsupervised learning method in data mining, to identify and group individuals based on their diabetes risk profiles from available medical data. The dataset used is the popular Pima Indian Indian Dataset, comprising eight clinical attributes such as glucose level, blood pressure, skin thickness, BMI, and age. The methodological process includes data preprocessing with standardization using StandardScaler, determining the optimal number of clusters through the Elbow Method, Implementing K-Means clustering, and evaluating clustering quality using the Silhouette Coefficient. The research results demonstrate that this algorithm can group patients into low, medium, and high-risk categories with sufficient cluster accuracy. This approach can be used as a supporting tool in medical decision systems.