Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengembangan desain becak listrik sebagai upaya pelestarian transportasi becak di kota Yogyakarta Laurensius Windy Octanio Haryanto; Imam Damar Djati; Dwinita Larasati
Jurnal Sosioteknologi Vol. 19 No. 2 (2020)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2020.19.2.7

Abstract

Yogyakarta city in the era of globalization has been developing without losing its historical and cultural values, which are owned as regional identity. This identity makes Yogyakarta city has a tourist attraction value both for domestic and international tourists. Electric pedicab is one of alternative transportations in Yogyakarta that is able to support tourism activities. In the development of city transportation, electric pedicab is the result of the transformation of traditional pedicab, one of the cultural heritages in Yogyakarta. The purpose of transformation effort is to preserve pedicab transportation and to respond issues related to sustainability threat. Design has also become one of the aspects that needs to be considered in developing pedicab transportation. This study reviews and analyzes various factors that can influence the design of an electric pedicab, so that it can be a reference in further design development. This research use qualitative approach and supported by observation and purposive sampling interviews. The result of this study is a new electric pedicab design concept, without losing the design characteristics of the traditional Yogyakarta pedicab.Keywords: electric pedicab, transportation, tourism, Yogyakarta
Pengaruh Absorbansi Kayu Secang Terhadap Keputusan Desain Dan Daniel Pandapotan; Imam Damar Djati; Meirina Triharini; Yusuf Eka Maulana
Jurnal Desain Indonesia. Vol 2 No 1 (2020): Desain Sebagai Sebuah Penelitian
Publisher : Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia (ADPII)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52265/jdi.v2i1.56

Abstract

Kayu secang mengandung zat yang memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh. Masyarakat telah memanfaatkan kayu secang dalam berbagai bentuk, seperti bubuk dan serutan. Selain itu, ditemukan produk secang yang berbentuk balok dan gelondongan. Jika produk berbentuk balok atau gelondongan, maka orang dapat mengenali beberapa karakteristik dari sebuah kayu, seperti warna, tekstur, kekerasan dan berat. Hal ini akan lebih sulit untuk dilakukan jika produk berbentuk serbuk atau serutan. Kelebihan tersebut dapat dimanfaatkan dalam bentuk-bentuk yang memiliki tujuan tertentu, seperti fungsi pakai dan fungsi dekorasi. Fungsi pakai dapat dilakukan dengan cara merendam kayu secang menggunakan air, pada suhu dan waktu tertentu. Proses tersebut akan menghasilkan larutan dengan kadar kandungan tertentu yang dapat diukur berdasarkan nilai absorbansinya. Fungsi dekorasi dapat dilakukan dengan cara membentuk kayu secang menggunakan prinsip pahat, yaitu mengurangi volume bahan baku. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak perubahan bentuk terhadap konsentrasi kandungan pada kayu secang, sehingga menghasilkan pertimbangan yang dapat digunakan dalam merancang sebuah produk berbahan kayu secang. Percobaan dilakukan pada 4 jenis perlakuan, yaitu spesimen N mewakili perlakuan pemakaian berulang, spesimen LPA dan LPB mewakili perlakuan luas permukaan yang berbeda, dan spesimen V mewakili perlakuan dengan volume yang berbeda. Masing-masing perlakuan menghasilkan larutan yang diukur menggunakan Spectorphotometry UV-Vis. Hasil pengukuran pada masing-masing larutan spesimen menunjukkan nilai absorbansi dapat dijadikan pertimbangan dalam merancang produk berbahan kayu secang. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan adalah jarak antar rongga, ketebalan produk dan pola pemotongan bahan.
PENGARUH JENIS KAYU DAN SISTEM SAMBUNGAN TERHADAP DESAIN MEBEL KAYU Eko Agung Syaputra; Imam Damar Djati
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol. 39 No. 2 (2021): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : BRIN Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2021.39.2.106-114

Abstract

Wooden furniture is one of strategic commodities that have a dominant contribution to Indonesian economy compared to otherfurniture material. Joining system in the wooden furniture is the weakest construction point, therefore detail analysis is needed tostudy factors affecting construction capacity and effectiveness of wooden joining system. The aim of this research was to determine theeffect of wood species and joining system on wooden furniture design especially compression strength on joining point. The wood speciesused were jati (Tectona grandis L. f.), kapur (Dryobalanops sp.), meranti (Shorea sp.), manglit (Manglietia glauca Bl.),and sengon (Falcataria moluccana L.). The joining system applied in this study were tenon and mortise, lap, and dovetail joints.The results showed that teak wood exhibited the highest compression strength, while sengon wood exhibits the lowest compressionstrength on all wood joining systems compared to other wood species studied. In term of wood joining systems, the lap joint exhibitedthe highest compression strength, whereas tenon and mortise joint exhibited the lowest performance.