Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Keperawatan Indonesia

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Diabetes Self-management dengan Tingkat Stres Pasien Diabetes Melitus yang Menjalani Diet Kusnanto Kusnanto; Putri Mei Sundari; Candra Panji Asmoro; Hidayat Arifin
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 22, No 1 (2019): March
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v22i1.780

Abstract

Pengetahuan sangat penting dalam mengembangkan diabetes self-management untuk mencegah resiko komplikasi jangka panjang dengan diet yang ketat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan diabetes self-management dengan tingkat stress pasien diabetes melitus yang menjalani diet. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Jumlah total sampel didapatkan sebesar 106 responden dengan multistage sampling, Kriteria inklusi meliputi pasien DM <5 tahun dengan rentang usia 35-55 tahun, tidak menggunakan insulin injeksi, Pasien DM masih berkeluarga dan tinggal dengan keluarganya. Data didapatkan dengan kuesioner Knowledge of Diabetic Diet Questionnaire, Self-Management Dietary Behaviors Questionnaire, dan tingkat stress menjalani diet. Kemudian dianalisis dengan uji Spearman test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan (p=0,049; r=-0,192) dan diabetes self-management (p=0,000; r=-0,341) memiliki hubungan terhadap tingkat stress saat menjalani diet. Diabetes self-management memiliki hubungan yang sangat kuat dari pada tingkat pengetahuan terhadap tingkat stress pasien diabetes yang menjalani diet. Penelitian selanjutnya diharapkan bisa menggunakan responden dengan wilayah yang lebih luas dan serta mengembangkan intervensi yang lebih baik untuk meningkatkan pengetahuan tentang diet pada pasien diabetes melitus. Kata Kunci: diabetes melitus, diet, self-management, tingkat stres Abstract The correlation between knowledge level and diabetes self-management towards stress level of patients DM with diet. Knowledge is very important in developing diabetes self-management to prevent the risk of long-term complications with a strict diet. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and diabetes self-management with stress levels of people with diabetes mellitus who went on a diet. This study uses a cross-sectional design. The total samples obtained were 106 respondents with multistage sampling, inclusion criteria included patients with DM <5 years with a range of ages 35-55 years, did not use insulin injection, DM patients were still married and lived with their families. Data are obtained with questionnaire of Knowledge of Diabetic Diet Questionnaire (KDDQ), a Self-Management Dietary Behaviors Questionnaire (SMDBQ), and a stress level on a diet. Data analyzed by the Spearman Rho. The results showed that the level of knowledge (p=0.049; r=-0.192) and diabetes self-management (p=0,000; r=-0,341) had a relationship to stress levels while on a diet. Diabetes self-management has a very strong relationship to the level of knowledge of the stress level of diabetics with diet. Future studies are expected to be able to use respondents with a wider area and develop better interventions to increase knowledge about diets in people with diabetes mellitus. Keywords: diabetes mellitus, diet, self-management, stress level
Factors Related to Father’s Behavior in Preventing Childhood Stunting Based on Health Belief Model Eka Mishbahatul Mar’ah Has; Candra Panji Asmoro; Wilhelmus Petrus Gua
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 25 No 2 (2022): July
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v25i2.847

Abstract

Childhood stunting is still a significant public health burden in Indonesia. Fathers' engagement in childcare could improve a child's health and help to prevent stunting. This study aimed to analyse factors related to the father's behaviour in preventing childhood stunting based on Health Belief Model. This study was used a correlational study design with a cross-sectional approach. This study involved 199 fathers who had children under five years old, recorded at Puskesmas (Public Health Center) Maronggela, East Nusa Tenggara, Indonesia. Samples were taken using the cluster random sampling technique. The independent variables were the father's perceived susceptibility, perceived severity, perceived benefit, perceived barrier, cues to action, and self-efficacy regarding childhood stunting and its prevention. The dependent variable was the father's behaviour in preventing childhood stunting. The questionnaire was used to collect the data. Data were then analysed using the Spearman Rho Test with a level significance of 95% (α < 0.05). The statistical analysis showed that perceived susceptibility (p = 0.023; r = 0.161) and cues to action (p = 0.004; r = 0.204) correlated with the father's behaviour in preventing childhood stunting, while perceived severity, perceived benefits, perceived barriers, and self-efficacy did not correlate. The current study suggests that fathers' behaviour to prevent stunting among children under five years was related to their perception of an illness and the cues that can trigger their decision-making process. These findings can be used to arrange health promotion programs to improve fathers' behaviour and engagement in childcare to prevent childhood stunting. Keywords: childhood stunting, early life nutrition, father, health belief model, preventive behaviour Abstrak Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Ayah dalam Mencegah Stunting Pada Balita Berdasarkan Health Belief Model. Stunting pada balita masih menjadi beban kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia. Keterlibatan ayah dalam pengasuhan balita dapat meningkatkan kesehatan balita dan membantu mencegah stunting. Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ayah dalam mencegah stunting pada balita berdasarkan Health Belief Model. Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini melibatkan 199 ayah yang memiliki balita, yang tercatat di Puskesmas Maronggela, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Variabel independen adalah kerentanan yang dirasakan ayah, keparahan yang dirasakan, manfaat yang dirasakan, hambatan yang dirasakan, isyarat untuk bertindak, dan self-efficacy berkaitan dengan perilaku pencegahan stunting pada balita. Variabel terikat adalah perilaku ayah dalam mencegah stunting pada balita. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data. Uji Statistik dilakukan menggunakan Spearman Rho dengan signifikansi 95% (α < 0,05). Analisis statistik menunjukkan bahwa persepsi kerentanan (p = 0,023; r = 0,161) dan isyarat untuk bertindak (p = 0,004; r = 0,204) berkorelasi dengan perilaku ayah dalam mencegah stunting pada masa kanak-kanak, sedangkan persepsi keparahan, manfaat yang dirasakan, hambatan yang dirasakan, dan efikasi diri tidak berkorelasi. Studi saat ini menunjukkan bahwa perilaku ayah untuk mencegah stunting pada balita terkait dengan persepsi mereka tentang suatu penyakit dan isyarat yang dapat memicu proses pengambilan keputusan mereka. Temuan ini dapat digunakan untuk menyusun program promosi kesehatan untuk meningkatkan perilaku dan keterlibatan ayah dalam pengasuhan balita untuk mencegah pengerdilan anak. Kata Kunci: ayah, balita stunting, early life nutrition, health belief model, perilaku pencegahan
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Diabetes Self-Management dengan Tingkat Stres Pasien Diabetes Melitus yang Menjalani Diet Kusnanto Kusnanto; Putri Mei Sundari; Candra Panji Asmoro; Hidayat Arifin
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 22 No 1 (2019): March
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v22i1.780

Abstract

Pengetahuan sangat penting dalam mengembangkan diabetes self-management untuk mencegah resiko komplikasi jangka panjang dengan diet yang ketat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan diabetes self-management dengan tingkat stres pasien diabetes melitus yang menjalani diet. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Jumlah total sampel didapatkan sebesar 106 responden dengan multistage sampling, Kriteria inklusi meliputi pasien DM <5 tahun dengan rentang usia 35-55 tahun, tidak menggunakan insulin injeksi, Pasien DM masih berkeluarga dan tinggal dengan keluarganya. Data didapatkan dengan kuesioner Knowledge of Diabetic Diet Questionnaire, Self-Management Dietary Behaviors Questionnaire, dan tingkat stres menjalani diet. Kemudian dianalisis dengan uji Spearman test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan (p=0,049; r=-0,192) dan diabetes self-management (p= 0,000; r= -0,341) memiliki hubungan terhadap tingkat stres saat menjalani diet. Diabetes self-management memiliki hubungan yang sangat kuat dari pada tingkat pengetahuan terhadap tingkat stres pasien diabetes yang menjalani diet. Penelitian selanjutnya diharapkan bisa menggunakan responden dengan wilayah yang lebih luas dan serta mengembangkan intervensi yang lebih baik untuk meningkatkan pengetahuan tentang diet pada pasien diabetes melitus. Abstract The correlation between knowledge level and diabetes self-management towards stress level of patients DM with diet. Knowledge is very important in developing diabetes self-management to prevent the risk of long-term complications with a strict diet. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and diabetes self-management with stress levels of people with diabetes mellitus who went on a diet. This study uses a cross-sectional design. The total samples obtained were 106 respondents with multistage sampling, inclusion criteria included patients with DM <5 years with a range of ages 35-55 years, did not use insulin injection, DM patients were still married and lived with their families. Data are obtained with questionnaire of Knowledge of Diabetic Diet Questionnaire (KDDQ), a Self-Management Dietary Behaviors Questionnaire (SMDBQ), and a stress level on a diet. Data analyzed by the Spearman Rho. The results showed that the level of knowledge (p=0.049; r=-0.192) and diabetes self-management (p= 0.000; r=-0.341) had a relationship to stress levels while on a diet. Diabetes self-management has a very strong relationship to the level of knowledge of the stress level of diabetics with diet. Future studies are expected to be able to use respondents with a wider area and develop better interventions to increase knowledge about diets in people with diabetes mellitus. Keywords: diabetes mellitus, diet, self-management, stress level