Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Struktur, Fungsi, dan Makna Mantra Dayak Salako di Desa Bagak Sahwa Kecamatan Singkawang Timur Susan Neni Triani; Lili Yanti; Kurniawan Kurniawan
CAKRAWALA LINGUISTA Vol 2, No 2 (2019): Volume 2 Number 2 December 2019
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/cling.v2i2.1647

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh mantra pada suku Dayak Salako di Desa Bagak Sahwa Kecamatan Singkawang Timur yang pada saat ini tradisi-tradisi yang ada di daerah tersebut sudah jarang dilaksanakan sehingga berdampak  pada mantra-mantra yang jarang lagi diungkapkan pada masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah pendeskripsian Struktur, Fungsi, dan Makna Mantra Dayak Salako di Desa Bagak Sahwa  Kecamatan Singkawang Timur meliputi sebagai berikut. (1) Struktur Mantra; (2) Fungsi Mantra; (3) Makna Mantra. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode deskriptif, bentuk penelitian kualitatif, dan pendekatan struktural. Sumber data dalam penelitian ini bersumber dari masyarakat suku Dayak Salako di Desa Bagak Sahwa kecamatan Singkawang Timur serta informannya berjumlah 2 orang. Data yang diperoleh berjumlah 16 mantra kemudian dianalisis dengan analisis kualitatif. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa (1) Struktur Mantra di Desa Bagak Sahwa Kecamatan Singkawang Timur sebagian mantra tidak memiliki struktur yang utuh (2) Fungsi mantra di Desa Bagak Sahwa Kecamatan Singkawang Timur yaitu (a) sebagai penolak kutukan (balak), (b) penghantar roh ke alam arwah, (c) pembelenggu roh dan jin, (d) penghubung dalam sesaji, dan (e) media komunikasi dengan tuhan.; (3) Makna mantra mantra di Desa Bagak Sahwa Kecamatan Singkawang Timur makna yang menggambarkan isi dan membantu pemahaman terhadap penggunaan maksud ataupun arti dalam setiap baris mantra.; (4) Implementasi mantra mantra di Desa Bagak Sahwa Kecamatan Singkawang Timur, terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Dengan demikian, hasil penelitian menunjukkan bahwa mantra mantra di Desa Bagak Sahwa Kecamatan Singkawang Timur merupakan bagian utama yang dapat diimplementasikan dalam rencana pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya dapat memahami apa yang ada di dalam karya sastra seperti puisi rakyat (mantra).
Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Menggunakan Model Kooperatif TipeTeam AssistedIndividualization (TAI) Pada Siswa Kelas VIII D SMPN 8 SingkawangTahun Ajaran 2017/2018 Jullya Jullya; Wahyuni Oktavia; Lili Yanti
CAKRAWALA LINGUISTA Vol 2, No 1 (2019): Volume 2 Number 1 July 2019
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/cling.v2i1.1294

Abstract

Penelitian ini di latarbelakangi pleh rendahnya nilai membacasiswa. Rendahnya nilai membaca siswa dikarenakan siswa tidak bersungguh-sungguh dalam membaca, siswa menganggap mudah keterampilan membaca hal ini menyebabkan siswa kurang memahami bahan bacaan.Penelitian ini difokuskan pada materi membaca intensif menggunakan model kooperatif tipe TAI. Rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi  perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe TAI pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 8 Singkawang tahun ajaran 2017/2018. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan 2 siklus setiap siklus dilaksanakan 2 kali pertemuan.Prosedur penelitian ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.Perencanaan siklus 1 meliputi merumuskan bahan pembelajaran, merumuskan tujuan pembelajaran, menentukan media pembelajaran, menentukan materi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, dan pedoman penilaian.Perencanaan pada siklus 2 lebih ditekankan pada pemahaman materi membaca intensif dan penerapan model kooperatif tipe TAI.Pelaksanaan pada siklus 1 masih ada kekurangan yaitu tidak ada penguatan tantang materi yang telah dipelajari. Berdasarkan analisis data pada siklus 1 nilai rata-ratanya adalah 71,52% sedangkan pada siklus 2 yaitu 82,63%.
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE PICTURE AND PICTURE Lili Yanti; Erdi Guna Utama
Jurnal IKA PGSD (Ikatan Alumni PGSD) UNARS Vol 11 No 1 (2022): Edisi Juni
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/pgsdunars.v11i1.1883

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keterampilan menulis, hal ini dikarenakan rendahnya minat siswa dalam keterampilan menulis. Penelitian ini difokuskan pada materi menulis teks berita melalui model cooperative picture and picture. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah perencanaan, pelaksanaan, dan hasil dari kegiatan pembelajaran menulis teks berita melalui model cooperative picture and picture. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, dan hasil menulis teks berita melalui model cooperative picture and picture. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif. Prosedur peleksanaan penelitian ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Rancangan penelitian ini berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Perencanaan pada siklus 1 sudah baik dengan persentase sebesar 80% sedangkan pada perencanaan siklus 2 dengan persentase 90,58%. Pelaksanaan pada siklus 1 pertemuan pertama dengan persentase 63,2%, sedangkan pelaksanaan siklus 1 pertemuan kedua dengan persentase 82,4%. Peleksanaan siklus 2 pertemuan pertama dengan persentase 88%, sedangkan pelaksanaan siklus 2 pertemuan kedua dengan persentase 93,6%. Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siklus 1 dengan nilai rata-rata mencapai 79,34 dan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 60,86%, sedangkan nilai rata-rata pada siklus 2 meningkat menjadi 85,86 dengan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 86,95%. Berdasarkan penelitian ini diperoleh, bahwa keterampilan menulis dalam menulis teks berita melalui model Cooperative Picture And Picture sudah baik, disarankan kepada guru khususnya kepada guru bahasa Indonesia agar menggunakan model cooperative picture and picture untuk meningkatkan keterampilan menulis khususnya pada materi menulis teks berita.
Penggunaan Majas dalam Kumpulan Puisi Konde Penyair Han Karya Hanna Fransisca Lili Yanti; Dwi Anggraini Rinita; Heru Susanto
JP-BSI (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 7, No 2 (2022): VOLUME 7 NUMBER 2 SEPTEMBER 2022
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jp-bsi.v7i2.3443

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsian penggunaan majas perbandingan dalam kumpulan puisi Konde Penyair Han karya Hanna Fransisca, mendeskripsian penggunaan majas sindiran dalam kumpulan puisi Konde Penyair Han karya Hanna Fransisca, mendeskripsian penggunaan majas pertentangan dalam kumpulan puisi Konde Penyair Han karya Hanna Fransisca, mendeskripsian penggunaan majas penegasan dalam kumpulan puisi Konde Penyair Han karya Hanna Fransisca, mendeskripsian implementasi hasil penelitian pada rencana pembelajaran di sekolah. Metode Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah puisi Konde Penyair Han karya Hanna Fransisca dan data dalam penelitian ini berupa larik-larik puisi, kata, frasa, kalimat yang mengacu pada penggunaan majas. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumenter serta catat dan alat yang digunakan adalah peneliti sendiri sebagai instrumen kunci. Data dalam penelitian ini adalah larik-larik puisi konde penyair han karya Hanna Fransisca. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh majas yang dibagi menjadi 4 meliputi Majas Perbandingan yaitu alegori 3, metafora 7, simbolik 8, personifikasi 4, hiperbola 9, sinestesia 3, litotes 2, antonomasia 1, totum pro parte 1.  Majas sindiran yaitu ironi 10, sinisme 2, satire 3, inneundo 1. Majas pertentangan yaitu anakronisme 1, hipalase 1 data. Majas penegasan yaitu repetisi 3, pararima 4, aliterasi 4, paralelisme 4, tautologi 1, anafora 3, epistrofa 1, mesodiplosis 1, anadipolesis 3, epizeukis 1, retoris 2, asonansi 4,  epanalepsis 1, ekskalamasio 2.
Problematika Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMKN 1 Singkawang Kalimanatan Barat Gunta Wirawan; Mirna Dwi Risnawati; Susan Neni Triani; Eti Sunarsih; Lili Yanti
CAKRAWALA LINGUISTA Vol 5, No 2 (2022): VOLUME 5 NUMBER 2 DECEMBER 2022
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/cling.v5i2.3851

Abstract

Dalam pelaksanaan pembelajaran, ada beberapa komponen yang dapat menentukan keberhasilan proses pendidikan yang dilaksanakan. Komponen tersebut adalah kurikulum, guru, siswa, materi pembelajaran, dan strategi pembelajaran termasuk di dalamnya  metode dan media yang digunakan. Dalam penulisan ini, metode yang digunakan adalah deskriptif berbentuk kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Berdasarkan hasil wawancara dengan dua orang guru Bahasa Indonesia SMKN 1 Singkawang, diketahui bahwa salah satu problematika pembelajaran adalah rendahnya minat siswa terhadap Bahasa Indonesia. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor antara lain paradigma siswa yang menganggap mata pelajaran Bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran tidak penting, bukan sebagai disiplin ilmu utama yang mesti mereka kuasai, sehingga cenderung diabaikan.
Struktur, Fungsi dan Makna Mitos Masyarakat Melayu Sambas Susan Neni Triani; Adinda Lestari; Lili Yanti; Heru Susanto; Gunta Wirawan
JP-BSI (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 8, No 1 (2023): VOLUME 8 NUMBER 1 MARET 2023
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jp-bsi.v8i1.4149

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur, fungsi dan makna mitos masyarakat Melayu Sambas. masalah dalam penelitian ini meliputi, pendeskripsian struktur mitos, pendeskripsian fungsi mitos, pendeskripsian makna mitos, pendeskripsian hasil penelitian dalam rencana pelaksannaan pembelajran bahasa Indonesia di sekolah. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Bentuk penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah masyarakat asli Sambas yang tinggal di Desa Seburing. Teknik pengumpul data dalam penelitian ini adalah teknik wawancara, teknik pengamatan lapangan, dan teknik rekam. Sedangkan alat pengumpul data berupa lembar wawancara, lembar observasi, dan alat rekam. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif. Pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini difokuskan pada ketekunan pengamatan dan triangulasi. Berdasarkan analisis dalam pembahasan dapat disimpulkan bahwa mitos masyarakat Melayu Sambas terdapat 35 mitos. Hasil penelitian tersebut terdapat 31 Struktur dua bagian dan 4 struktur tiga bagian dalam mitos. Mitos masyarakat Melayu Sambas terdapat fungsi mitos. Makna dalam mitos masyarakat Melayu Sambas terdapat makna terdalam. Selanjutnya penelitian ini diimplementasikan pada kelas VII, semester ganjil pada kompetensi dasar (KD) 3.4 Menelaah struktur dan kebahasaan teks narasi (cerita fantasi) yang dibaca dan didengar. 4.4 menyajikan gagasan kreatif dalam benuk ceita fantasi secara lisan dan tulisan dengan memperhatikan stuktur dan kebahasaan.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Pair Check untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Samalantan Lili Yanti; Nela Yusta
Sintaks: Jurnal Bahasa & Sastra Indonesia Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Medan Resource Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1029.173 KB) | DOI: 10.57251/sin.v1i1.392

Abstract

This research is motivated by the low score of students' writing. This research is focused on analyzing the material of poetry building elements using a pair check type cooperative learning model. This research model is descriptive with a qualitative form. This research was carried out in 2 cycles. Each cycle is carried out 1 meeting. The procedure for implementing this research consists of planning, action, observing and reflecting on the results of the activities. The percentage result in the implementation of learning cycle 1 is 69.07% and in cycle 2 is 73.68%. There is an increase in the results of the implementation of learning as much as 4, 61%. Furthermore, the achievement of student learning outcomes in cycle I the average value is 71.19%, in cycle 2 it reaches 84.28%. There is an increase in the achievement of student learning outcomes as much as 13.09%.
Keterampilan Siswa Sekolah Dasar dalam Memainkan Alat Musik Tengga Viktors Jamari; Rien Anitra; Lili Yanti
Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar Indonesia Vol. 3 No. 2 (2024): MARET
Publisher : Educational and Talent Development Center of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/judikdas.v3i2.1112

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang keterampilan bermain alat musik gamelan siswa Sekolah Dasar Subsidi Sibale serta mengidentifikasi pola-pola umum yang muncul dalam keterampilan mereka. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi dan dokumentasi. Sebanyak 9 siswa diobservasi dalam tes keterampilan bermain alat musik gamelan selama jam ekstrakurikuler. Data tersebut kemudian dianalisis secara statistik deskriptif untuk memberikan gambaran umum tentang keterampilan bermain alat musik gamelan mereka. Hasilnya menunjukkan bahwa mayoritas siswa berada dalam kategori keterampilan yang terampil, dengan hanya satu siswa yang tergolong sangat terampil. Meskipun demikian, terdapat kekurangan dalam kemampuan siswa dalam memanipulasi alat musik gamelan tanpa arahan dari pelatih, terutama dalam kriteria mengkonstruksi.