Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH COKELAT HITAM TERHADAP INTENSITAS NYERI DISMENORE PRIMER PADA MAHASISWI AKADEMI KEBIDANAN SALEHA BANDA ACEH Evan Febriansyah; Kaifar Nuha; Shela Kamal
Sel Jurnal Penelitian Kesehatan Vol 8 No 2 (2021): SEL Jurnal Penelitian Kesehatan
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/sel.v8i2.5108

Abstract

Perempuan merupakan makhluk yang memiliki sistem reproduksi yang cukup unik yaitu mengalami haid setiap bulannya. Perempuan yang mengalami menstruasi, biasanya mengalami nyeri dengan tingkat dan sifat yang berbeda-beda mulai dari nyeri ringan hingga nyeri berat. Kondisi tersebut dinamakan Dismenorhea, yaitu suatu keadaan simptomatik yang meliputi nyeri abdomen, kram dan sakit pada bagian punggung saat menstruasi yang dapat mengganggu kegiatan sehari-hari. Angka kejadian dismenorea tipe primer di Indonesia sekitar 54,89% pada wanita usia subur. Mengkonsumsi dark chocolate diketahui dapat meningkatkan jumlah magnesium dalam tubuh dan mengurangi rasa sakit saat menstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cokelat hitam terhadap penurunan nyeri dismenorhae primer. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian quasi eksperimen. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah one group pretest–posttest desain. Adapun sampel pada penelitian ini adalah mahasiswi akademi Kebidanan Saleha Banda Aceh yang mengalami dismenorhea ditetapkan sebanyak 30 orang sebagai kelompok perlakuan dengan teknik pengambilan sampel non-probability sampling, yaitu quota sampling.KelompokPeneliti akan mendatngi sampel saat sampel mengalami dismenorhea, lalu meminta sampel mengisi ukuran skala nyeri sesuai yang dirasakan, lalu sampel akan cokelat hitam batang 72% sebanyak 35 gram untuk dikonsumsi dan tingkat nyeri akan diukur lagi 2 jam setelah cokelat dihabiskan. Berdasarkan hasil perhitungan uji Wilcoxon menunjukkan bahwa nilai signifikansi (Sig.) sebesar 0,000 kurang dari α (α=0,05). Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antara skala nyeri dismenorhea sebelum dan sesudah diberikan cokelat hitam. Mengkonsumsi cokelat hitam 72% sebanyak 35 gram berpengaruh terhadap penurunan intensitas nyeri haid dismenorhae primer pada remaja.
PERBEDAAN EFEKTIFITAS VARIAN DOSIS DARI PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KELOR TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS DISMENOREA PRIMER Nuha, Kaifar; Efriana, Cut; Kamal, Shella
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.35447

Abstract

Dismenorea primer merupakan kondisi umum yang dialami oleh remaja perempuan, yang menyebabkan ketidaknyamanan signifikan serta mengganggu aktivitas sehari-hari. Ekstrak Moringa oleifera yang dikenal memiliki sifat antiinflamasi dan analgesik, telah dieksplorasi sebagai pengobatan potensial untuk mengurangi nyeri dismenorea. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas tiga takaran berbeda pada ekstrak Moringa oleifera (500 mg, 1000 mg, dan 1500 mg) dalam menurunkan intensitas nyeri dismenorea primer. Penelitian kuantitatif ini dilakukan dengan melibatkan 80 partisipan dari SMA Negeri 7 Banda Aceh. Intensitas nyeri diukur menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) 2 jam setelah intervensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga dosis tersebut efektif dalam menurunkan intensitas nyeri dengan nilai p < 0,05. Selain itu, dosis 1500 mg ditemukan paling efektif dibandingkan dengan kelompok lainnya dalam mengurangi nyeri dismenorea. Temuan ini memberikan kontribusi terhadap pemahaman mengenai potensi ekstrak Moringa oleifera sebagai opsi pengobatan alternatif untuk dismenorea primer.
PENGARUH DUKUNGAN SUAMI DAN KARAKTERISTIK IBU POSTPARTUM DENGAN KEJADIAN BABY BLUES DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAITURRAHMAN KOTA BANDA ACEH TAHUN 2024 Dewi, Rika; Nuha, Kaifar; Kurniawati, Putri; Safitri, Ayu; Yasmita, Heni; Ani, Fitri
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i2.4348

Abstract

Latar belakang: Baby blues dapat berkembang menjadi gejala depresi mayor, lebih dari 20% ibu yang mengalami baby blues akan berkembang menjadi gejala depresi mayor dalam satu tahun setelah melahirkan. Apabila baby blues tidak ditangani dengan serius, maka akan berkembang menjadi depresi postpartum dan kondisi yang paling berat bisa sampai postpartum psychosis. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui pengaruh dukungan suami dan karakteristik ibu postpartum dengan kejadian baby blues di Wilayah Kerja Puskesmas Baiturrahman Kota Banda Aceh Tahun 2024. Metode penelitian: bersifat analitik dengan pendekatan Cross Sectional dengan tehnik pengambilan sampel secara Random Sampling dengan jumlah sampel 55 orang. Waktu penelitian ini dilakukan pada tanggal 8 Agustus 2024 dengan analisa univariat dan bivariat dengan uji Chi square.Hasil penelitian: menunjukkan bahwa dari 55 responden sebagian besar tidak mengalami baby blues sebanyak 42 responden (76,4%), mendapat dukungan suami sebanyak 40 responden (72,7%), berusia 20-35 tahun sebanyak 41 responden (74,5%), berpendidikan menengah sebanyak 30 responden (54,5%), multipara sebanyak 38 responden (69,1%), memiliki pendapatan diatas UMP sebanyak 40 responden (72,7%), jenis persalinan normal sebanyak 45 responden (81,8%), dukungan suami dengan p value 0,003, usia dengan p value 0,003, pendidikan dengan p value 0,005, paritas dengan p value 0,003, pendapatan p value 0,003 dan jenis persalinan dengan p value 0,007. Kesimpulan dan saran: ada pengaruh dukungan suami, usia, pendidikan, paritas, pendapatan dan jenis persalinan dengan kejadian baby blues. Diharapkan kepada responden untuk meningkatkan pengetahuan dan motivasi dengan menggali informasi tentang baby blues dari berbagai sumber seperti dari petugas kesehatan dan buku.Kata Kunci: Dukungan Suami, Karakteristik Ibu Postpartum, Baby BluesBackground: Baby blues can develop into major depressive symptoms, more than 20% of mothers who experience baby blues will develop into major depressive symptoms within one year after giving birth. If baby blues is not treated seriously, it will develop into postpartum depression and the most severe condition can be postpartum psychosis.Research Objective: to determine the effect of husband's support and characteristics of postpartum mothers on the incidence of baby blues in the Baiturrahman Health Center Work Area, Banda Aceh City in 2024. Research method: analytical with a Cross Sectional approach with a Random Sampling sampling technique with a sample size of 55 people. The time of this research was conducted on August 8, 2024 with univariate and bivariate analysis with the Chi square test.The results of the study: showed that out of 55 respondents, most did not experience baby blues as many as 42 respondents (76.4%), received support from their husbands as many as 40 respondents (72.7%), aged 20-35 years as many as 41 respondents (74.5%), had secondary education as many as 30 respondents (54.5%), were multiparous as many as 38 respondents (69.1%), had income above the UMP as many as 40 respondents (72.7%), type of normal delivery as many as 45 respondents (81.8%), husband's support with p value 0.003, age with p value 0.003, education with p value 0.005, parity with p value 0.003, income p value 0.003 and type of delivery with p value 0.007. Conclusion and suggestions: there is an influence of husband's support, age, education, parity, income and type of delivery on the occurrence of baby blues. Respondents are expected to increase their knowledge and motivation by exploring information about baby blues from various sources such as from health workers and books.Keywords: Husband support, Characteristics of Postpartum Mothers, baby blues
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (MKJP) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAITURRAHMAN KOTA BANDA ACEH Efriana, Cut; Dewi, Rika; Nuha, Kaifar; Salsabila, Dinda; Arafah, Siti; Putri, Rasma Wika; Zuhra, Zuhra
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.39244

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan salah satu permasalahannya yaitu masih tingginya pertumbuhan penduduk. Hal tersebut menunjukkan ketidak berhasilan dari program pemerintah dalam menekan laju pertumbuhan penduduk melalui program keluarga berencana, sehingga pemerintah meningkatkan kesetaraan pemakaian metode kontrasepsi jangka panjang. Data yang di dapatkan dari Puskesmas Baiturrahman pada tahun 2023 jumlah akseptor KB sebanyak 4.363 orang yang terdiri dari 31,6% MKJP dan 68,4% Non MKJP  yaitu suntik sebesar 34,4%, pil sebesar 0%, implan sebesar 3,1%, IUD sebesar 6,6%, MOW sebesar 2,1%, kondom sebesar 6,6%, MOP sebesar 0% dan MAL sebesar 0,5%. Tujuan Penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang di Wilayah Kerja Puskesmas Baiturrahman Kota Banda Aceh Tahun 2024. Metode penelitian bersifat kuantitatif analitik dengan pendekatan Cross Sectional dengan tehnik pengambilan sampel secara Random Sampling dengan jumlah sampel 98 orang. Waktu penelitian ini dilakukan pada tanggal 13 sampai 29 Juli 2024 dengan analisa univariat dan bivariat dengan uji Chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 98 ibu sebagian besar tidak menggunakan non MKJP sebanyak 67 (68,4%), pengetahuan dengan p value 0,004, sikap dengan p value 0,002, usia dengan p value 0,001, paritas dengan p value 0,002, dukungan suami dengan p value 0,001. Hal ini menunjukan ada hubungan pengetahuan, sikap, usia, paritas dan dukungan suami dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang.