Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENATAAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA MERAUKE Anton Topan; Daud Andang Pasalli; Biatma Syanjayanta
MUSTEK Vol 3 No 1 (2014): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan pembangunan di Kota Merauke tidak di imbangi dengan penataan Kota yang baik khusus pada kawasan Ruang ternuka hijau, ini dikarenakan belum diterapkannya peraturan Dirjen Tata Ruang Kota khususnya aturan mengenai RTH (ruang terbuka hijau), hal ini dapat kita lihat dari taman Kota Mandala yang penataanya belum sesuai dengan standar Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, tujuan dari penelitian ini Adela desain taman kota yang sesuai standar Menteri Pekerjaan Umum.Penelitian ini dilakukan dengan observasi (survey) langsung kelokasi penelitian yaitu pada taman Mandala Kota Merauke yang berada di jln. Raya Mandala, melakukan studi literature mengenai aturan per Kotaan khususnya ruang terbuka hijau  (RTH), pengukuran dengan menggunakan Theodolit dan meteran, menganalisis dengan pedoman penyediaan  dan pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau  (RTH) di kawasan Perkotaan  yang di keluarkan  oleh Peraturan  Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 05/PRT/M/2008,  menyimpulkan hasil dari penelitian sehingga menjadi suatu bahan masukan bagi pemerintah/instansi terkait serta sebagai informasi bagi masyarakat luas khususnya masyarakat Kota Merauke, mendesain Taman Kota merauke sesuai dengan Peraturan Mentri Pekerjaan UmumDari hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa Penataan Taman Kota  yang terdapat pada Taman Kota Merauke masih belum memenuhi standar yang ada dan masih memerlukan penataan yang lebih baik lagi dan menambah  fasilitas seperti area bermain anak, kursi, wc umum, parkiran sehingga taman Kota ini dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan dapat di nikmati oleh masyarakat luas.
STUDI KENYAMANAN TERMAL ANTARA SISI TIMUR DAN BARAT RUANG KANTOR (STUDI KASUS : ALUMUNIUM COMPOSITE PANEL SEBAGAI DINDING) Biatma Syanjayanta
MUSTEK Vol 5 No 3 (2016): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mustek.v5i3.628

Abstract

Untuk menyelenggarakan aktivitasnya di dalam ruang agar terlaksana secara baik, manusia memerlukan kondisi fisik tertentu di sekitarnya yang dianggap nyaman. Salah satu persyaratan kondisi fisik yang nyaman adalah suhu nyaman, sementara itu ada beberapa pendapat bahwa suhu nyaman dalam ruang bisa dipilih dari orientasi terhadap matahari. Pendapat orang cenderung menyatakan bahwa arah timur jauh lebih nyaman dibandingkan arah barat. Tujuan penelitian ini adalah  (1) Mencari tingkat kenyamanan termal ruang pada sisi timur ruang dan dan sisi barat ruang.Penelitian ini di lakukan pada gedung ITTC di kota Makassar sebagai sampel pengukuran diambil pada lantai 4 (empat), dengan cara mengukur suhu, kelembaban serta kecepatan angin di dalam dan luar ruang secara bersamaan. Data pengukuran di ambil setiap jam dari jam 08.00 s/d 18.00 selama 1 minggu dalam keadaan cuaca panas. Data ini kemudian di olah dan dirata-ratakan dengan menggunakan program Excel.Hasil dari penelitian ini adalah berdasarkan hasil pengukuran dan data grafik yang dibuat menyatakan bahwa dalam pemanfaatan ruang dilihat dari temperatur ruang, kelembaban ruang maupun kecepatan angin bahwa sisi barat cenderung lebih nyaman dibandingkan sisi timur. Pada sisi barat cenderung lebih rendah suhunya karena pada siang hari sisi sebelah barat masih terkena bayangan dari gedung itu sendiri, setelah matahari bergeser dari kira-kira pukul 02.00 sampai 16.00 wita, dinding sebelah barat baru terkena matahari langsung, radiasi panas matahari yang di terima oleh dinding sebelah timur lebih besar dari pada dinding sebelah barat.
PENATAAN RUANG TERBUKA HIJAU SEBAGAI POINT OF INTEREST KOTA (STUDI KASUS TAMAN LAPANGAN PEMDA MERAUKE) Biatma Syanjayanta
MUSTEK Vol 6 No 1 (2017): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mustek.v6i1.675

Abstract

Kabupaten Merauke harus mempunyai Visi: kota yang mandiri, berdaya saing, menuju masyarakat yang sejahtera dan berakhlak mulia, serta mempuyai daya tarik dengan mengedepankan filosofi dan karakter daerah merauke. Bapak Frederikus Gebze, SE., M.Si, sebagai bupati terpilih mempunyai slogan “ Gerakan Perubahan”, dimana slogan tersebut akan diwujudkan melalui pembangunan daerah Merauke secara menyeluruh segala aspek, Tujuan Penelitian ini adalah (1)Mendisain Taman Lapangan Pemda Merauke sebagai point of interest kota. (2) Menata Taman Kota merauke sesuai dengan peraturan yang ada.Penelitian ini dilakukan dengan observasi (survey) langsung ke lokasi penelitian yaitu pada Taman Lapangan Pemda Kota Merauke yang berada di depan kantor Pemerintahan Daerah Kabupaten Merauke. Melakukan studi literature mengenai aturan per Kotaan khususnya ruang terbuka hijau  (RTH), menganalisis dengan pedoman penyediaan  dan pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau  (RTH) di kawasan Perkotaan  yang di keluarkan  oleh Peraturan  Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 05/PRT/M/2008,  menyimpulkan hasil dari penelitian sehingga menjadi suatu bahan masukan bagi pemerintah/instansi terkait.Dari hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa, Penataan daerah ataupun lahan yang kurang menarik dan terkesan mati dapat didayagunakan sebagai fasilitas berupa taman kota dan tata lingkungan yang berpotensi sebagai Point of Interest, sehingga dapat menambah keindahan dan juga dapat menjadi ciri khas (trademark) kota Merauke yang dapat menumbuhkan investasi dan meningkatkan sektor pariwisata.
PERENCANAAN DAN ESTIMASI TEKNIS REHABILITAS JALAN AMPERA 1 DISTRIK MERAUKE Biatma Syanjayanta
MUSTEK Vol 6 No 3 (2017): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mustek.v6i3.712

Abstract

Untuk mewujudkan tujuan kehidupan bernegara yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera, Pemerintah Kabupaten Merauke telah meningkatkan Pembangunan Jalan Lingkungan melalui kegiatan Perencanaan Teknis Jalan Lingkungan (Perubahan 2016) yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah : Perencanaan dan Estimasi Teknis Pembangunan Jalan Ampera 1 di Kota Merauke yang bermutu dan berkualitas yang bisa laju perekonomian kota.Jenis penelitian ini deskriptif dengan metode kuantitatif dan survey serta pengamatan langsung di lapangan yang memberikan gambaran terhadap obyek yang direncanakan.Hasil Perencanaan Teknis Pembangunan Jalan Ampera 1 sudah diimplementasikan ke lapangan dan sudah sesuai dengan gambar perencanaan, yaitu dengan mutu beton campuran 1semen : 2pasir : 3kerikil dengan ketebalan 12cm, lebar badan jalan 3,5 meter dengan panjang jalan keseluruhan 488,50 meter. Adapun pagu anggaran disesuaikan dengan HPS yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang melalui APBD Perubahan Kabupaten Merauke TA. 2016 yaitu sebesar Rp . 1.215.606.000,00 (Satu Miliar Dua Ratus Lima Belas Juta Enam Ratus Enam Ribu Rupiah)
KAJIAN POLA RESAPAN AIR TAWAR DALAM TANAH BERDASARKAN KARAKTERISTIK SEBARAN SUMUR GALI & PERBANDINGAN KONTRIBBUSINYA DENGAN DEBIT PDAM Agustan Agustan; Biatma Syanjayanta
MUSTEK Vol 8 No 1 (2019): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mustek.v8i1.2058

Abstract

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mendapatkan pola distribusi resapan air tawar yang ada pada resapan tanah dengan mengamati karakteristik sumur gali dimaksud. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan metode pemetaan karakteristik sumur gali. Caranya harus dilakukan sensus sumur gali disetiap zona yang ditinjau sehingga terjadi pengamatan langsung kondisi sumur sebenarnya. Pengambilan data dilengkapi dengan peralatan GPS dan lembar kuesioner. Terdapat 2 sumur kedalaman 1 meter dan keadaan dasarnya kering saat kemarau. Sumur terdalam sedalam 5,5 meter. Kedalaman sumur 2,5 meter mendominasi sebanyak 22 unit. Muka air tanah rata-rata sedalam 1 meter dari permukaan lantai dasar bangunan. Jika dikurangi dengan hasil kenaikan timbunan lantai bangunan dan jalanan setinggi 1 meter, maka akan diperoleh muka air tanah sejajar dengan dasar rawa asli. Begitu juga dengan muka air pasang surut sekitar 1 meter dari permukaan tanah asli. Berdasarkan karakteristik data sumur yang terkumpul dan penilaian geografis memberikan dua potensi kecenderungan. Potensi tawar yang tercampur dalam sumur berasal dari endapan air hujan yang tersimpan dalam rongga dan pori lapisan tanah. Kadar garam pada lapisan tanah akan selalu ada karena setiap hari permukaan tanah ampera terhubung langsung dengan laut. Potensi kecenderungan ini memberikan efek payau/slobar yang hampir seragam disemua sumur yang ditinjau. Kontribusi PDAM = 1.573 m3 atau (25,98%) , Suplai dari mobil tangki air= 730 m3 atau (12%), Suplai Sumur Gali = 3.750 m3 atau (61,95%) dari total penggunaan seluruhnya sebesar 6.053 m3.
Tempat Pelelangan Ikan Di Merauke Egi Sugoro; Anton Topan; Biatma Syanjayanta; Maichel Santo W Mita
Musamus Journal of Architecture Vol 6 No 2 (2024): MUSAMUS JOURNAL OF ARCHITECTURE - APRIL 2024
Publisher : Faculty of Engineering, Musamus University, Merauke, Papua, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mja.v6i2.6080

Abstract

Kabupaten Merauke memiliki karakter sebagai kota pesisir, dengan demikian perairannya memiliki peran yang cukup penting. Aspek fisik perairan ini membawa potensi tersendiri khususnya potensi sumberdaya kelautan berupa hasil laut. Kabupaten Merauke memiliki potensi sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang cukup baik jumlah produksi perikanan laut Kabupaten Merauke 5 (lima) tahun terakhir yaitu (2016) 9260,447 ton/tahun, (2017) 10986,417 ton/tahun, (2018) 15433,992 ton/tahun, (2019) 7860,180 ton/tahun dan (2020) 45000,343 ton/tahun, kenaikan sebesar 10% pertahun. Dari kondisi yang ada untuk memenuhi kebutuhan ikan di Kabupaten Merauke, maka diperlukan suatu wadah yang bisa mengkomodir kebutuhan ikan berupa bangunan Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Metode yang digunakan adalah metode deskripif yang dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis data deng an teknik survey lapangan, studi banding, studi literatur, wawancara dokumentasi langsung terhadap objek penelitian, analisa tapak dan analisa bangunan. dimna data dan analisa yang di peroleh di jadikan acuan dalam mendesain Tempat Pelelangan Ikan Di Merauke (Pendekatan Arsitektur Post Modern ). Hasil dari penelitian ini adalah mendapatkan suatu wadah. Tempat Pelelangan Ikan Di Merauke, dirancang berdasarkan aktifitas dan zonanya untuk mempermudah pengunjung ataupun pengelola sehingga sarana dan prasarana di dalam site lebih aksesibel, Penerapan Post Modern Pada Perancangan Tempat Pelelangan Ikan Di Merauke.
Pusat Dukungan Odha DI Merauke (Pendekatan Arsitektur Modern) Martinus Karpus Kora; Muchlis Alahudin; Biatma Syanjayanta
Musamus Journal of Architecture Vol 3 No 1 (2020): MUSAMUS JOURNAL OF ARCHITECTURE - OKTOBER 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Musamus University, Merauke, Papua, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mja.v3i1.6174

Abstract

HIV / AIDS is a global problem. Statistical data on the number of people with HIV / AIDS in Merauke is increasing from (in 2010 to 2013). People with HIV / AIDS have not received adequate health care facilities and support. Meanwhile, discrimination against people with HIV / AIDS still applies in society. The purpose of this study is; (1) designing PLHIV Support Centers in Merauke that are equipped with supporting facilities, and (2) planning and designing precisely so that there is no discrimination against PLWHA with a Tropical Modern Architecture Approach.
Fasilitas Olahraga Indoor Di Kota Merauke (Pendekatan Arsitektur Neo Vernacular) Syafrin Yusuf; Biatma Syanjayanta; Dina Pasalolo
Musamus Journal of Architecture Vol 3 No 1 (2020): MUSAMUS JOURNAL OF ARCHITECTURE - OKTOBER 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Musamus University, Merauke, Papua, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mja.v3i1.6178

Abstract

sports that facilitate a variety of indoor sports in the city of Merauke are inadequate. Neo Verracular is an architectural design concept that mixes modern aspects and traditions, so an indoor sports facility design in Merauke City is needed with the Neo Vernacular Architecture Approach. Using the Descriptive Method to determine the elements, traits, traits or phenomena. This method starts by collecting data and analyzing data that is carried out through survey techniques, case studies, comparative studies, studies of time and motion, behavior analysis and documentary analysis. The data obtained will be used as a reference in the Design of Indoor Sports Facilities in the City of Merauke with the Neo Vernacular Architecture Approach.
Catholic Youth Center di Merauke (Pendekatan Arsitektur Modern Tropis) Meiske Meilin Lewerissa; Henry Soleman Raubaba; Biatma Syanjayanta
Musamus Journal of Architecture Vol 3 No 1 (2020): MUSAMUS JOURNAL OF ARCHITECTURE - OKTOBER 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Musamus University, Merauke, Papua, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mja.v3i1.6179

Abstract

Catholic Youth Center adalah suatu wadah pemusatan segala kegiatan generasi muda katolik yang menyangkut kegiatan kerohanian, berekreasi, berinovasi, dan pengembangan bakat. Perancangan Catholic Youth Center dapat menjadi fasilitas yang nyaman bagi orang muda katolik dan dapat menjadi wadah yang menunjang seluruh kegiatan orang muda katolik di Kabupaten Merauke. Penelitian ini menggunakan metode deskriptis yaitu metode yang dilakukan melalui survei, wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh dapat menjadi acuan perancangan Catholic Youth Center. Perancangan Catholic Youth Center menggunakan pendekatan Arsitektur Modern Tropis dengan fasilitasnya yaitu fasilitas edukasi, fasilitas spiritual, fasilitas musik, fasilitas pengelola, fasilitas olahraga, fasilitas service dan fasilitas kafetaria. Penerapan pendekatan Arsitektur Modern Tropis diharapkan dapat mengoptimalkan pencahayaan dan penghawaan alami pada fasilitas ini dengan menata bangunan dan sirkulasi bangunan terhadap iklim tropis, sehingga memperoleh perancangan bangunan yang baik dan nyaman didalam maupun diluar bangunan.