Herry Herman
Department of Orthopaedics and Traumatology, Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran/Dr. Hasan Sadikin General Hospital, Bandung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Effect of Integrated Antenatal Care Training on Midwife Service Quality Improvement Melsa Sagita Imaniar; Hadi Susiarno; Adhi Pribadi; Herry Herman; Dida Akhmad Gurnida; Hadyana Sukandar
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.705 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v8i2.3457

Abstract

Antenatal care (ANC) is the most effective strategy for preventing complications in pregnancy. However, the current quality of midwife antenatal care services is still considered low. One of the indicators used for assessing midwifery service quality is the technical competency indicator that includes history taking, physical examination, case management and follow up, examination recording, and effective information, communication, and education (IEC). This study aimed to measure the effect on integrated antenatal care training on the quality of midwife services. The design was a pre-test and post-test quasi-experimental study conducted in Manonjaya Public Health Center, Tasikmalaya district, from November to December 2017. Simple random sampling was applied to get 20 respondents for each intervention and control groups. The bivariate analyses used in this study were the paired t test and the Mann-Whitney test. Results showed an overall increase in service quality scores in the intervention and control groups by 5.5% and 0.86%, respectively, with a significant difference in the increase between the two groups (p<0.05). Therefore, there is a significant increase in the quality of midwife after implementing the integrated ANC module and training to midwives. PENGARUH PELATIHAN ANTENATAL CARE TERPADU TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN BIDANAntenatal care (ANC) merupakan strategi pencegahan komplikasi dalam kehamilan paling efektif. Namun, kualitas pelayanan antenatal care bidan saat ini dinilai masih rendah. Salah satu indikator yang digunakan untuk menilai kualitas pelayanan kebidanan adalah indikator kompetensi teknis yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik, penatalaksanaan dan tindak lanjut kasus, pencatatan pemeriksaan, serta komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) yang efektif. Penelitian ini bertujuan mengukur pengaruh pelatihan antenatal care terpadu terhadap kualitas pelayanan bidan. Desain penelitian ini menggunakan pre-test and post-test quasi-experimental yang dilaksanakan di Puskesmas Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya dari November hingga Desember 2017. Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling untuk mendapatkan 20 responden untuk tiap-tiap kelompok intervensi dan kontrol. Analisis bivariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t berpasangan dan Uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan skor kualitas pelayanan secara keseluruhan pada kelompok intervensi dan kontrol sebesar 5,5% dan 0,86% masing-masing dengan perbedaan peningkatan yang signifikan antara kedua kelompok (p<0,05). Simpulan, terdapat peningkatan kualitas bidan yang signifikan setelah penerapan modul ANC terintegrasi dan pelatihan kepada bidan.
The Differences in Maternal Compliance in Completing Basic Immunization between Two Groups Ita Susanti; Dewi Marhaeni Diah Herawati; Eddy Fadlyana; Herry Herman; Kusnandi Rusmil; Firman Fuad Wirakusumah
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.936 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v8i3.3280

Abstract

Immunization programs are implemented in Indonesia since 1956. Although the government has established a complete basic immunization program for infants aged 0–12 months, there are still more than 1.4 million child deaths in the world each year due to various infectious diseases. The diseases can be prevented by immunization. Low basic immunization coverage in infants is related to parental non-compliance in fulfilling primary immunization. The purpose of this study was to measure the differences in maternal compliance in completing basic immunization in two groups. Samples are a group of mothers provided with Maternal Child Health (MCH) book and special booklet, and another group provided with MCH book only. This study used a quasi-experiment design with quantitative methods with a sample of 76 respondents chosen by simple random sampling—this research conducted in August–October 2017 in Pir Batee Puteh Health Center, West Woyla district. The results indicate that there were differences in maternal compliance in completing basic immunization in mothers with MCH book and special booklet to mothers with only MCH book. Immunization health education interventions based on the MCH book and special booklet can improve the mother's compliance in completing the baby's basic immunization. PERBEDAAN KEPATUHAN IBU DALAM MELENGKAPI IMUNISASI DASAR ANTARA DUA KELOMPOKProgram imunisasi mulai dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 1956. Meskipun pemerintah telah menetapkan program imunisasi dasar lengkap pada bayi usia 0–12 bulan, masih terdapat lebih dari 1,4 juta kematian anak di dunia setiap tahun karena berbagai penyakit menular yang pada dasarnya dapat dicegah dengan imunisasi. Cakupan imunisasi dasar yang rendah pada bayi berkaitan dengan ketidakpatuhan orangtua dalam memenuhi kelengkapan imunisasi dasar. Tujuan penelitian ini adalah mengukur perbedaan kepatuhan ibu dalam memenuhi kelengkapan imunisasi dasar pada dua kelompok. Sampel adalah kelompok ibu yang diberikan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan booklet, serta kelompok ibu yang diberikan buku KIA saja. Penelitian ini menggunakan desain quasy-experiment dan metode kuantitatif dengan sampel 76 responden yang dipilih secara simple random sampling. Penelitian dilakukan pada Agustus–Oktober 2017 di wilayah kerja Puskesmas Pir Batee Puteh, Kecamatan Woyla Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kepatuhan ibu dalam memenuhi kelengkapan imunisasi dasar pada ibu yang diberikan buku KIA dan booklet dengan ibu yang hanya diberikan buku KIA. Intervensi pendidikan kesehatan imunisasi berdasar atas buku KIA dan booklet dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ibu tentang pentingnya imunisasi pada bayi sehingga meningkatkan kepatuhan ibu dalam melengkapi imunisasi bayinya.