Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

BUDIDAYA UDANG VANNAMEI (LITOPENAEUS VANNAMEI) DI LAHAN PEKARANGAN KELURAHAN PAKIS KECAMATAN SAWAHAN KOTA SURABAYA Achmad Kusyairi; Didik Trisbiantoro; Sri Madyowati
JPM17: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/jpm17.v4i2.2885

Abstract

The increasing cultivation of Vannamei shrimp throughout the archipelago in theaquaculture area lately has made some farmers try to cultivate vannamei shrimp in freshwaterponds, and even exploring farmer groups in urban areas also try to cultivate vannamei shrimp infresh water by utilizing less productive land. Vannamei shrimp that have a high tolerance tosalinity, ie from 2 to 40 ppt, and will even grow quickly at lower salinity. The condition ofshrimp adapted to salinity then made some farmers try to cultivate vannamei shrimp in freshwater through an acclimatization process and successfully carried out shrimp farming at lowsalinity at 2 ppt salinity. Cultivation of vannamei shrimp in fresh water has several advantagesincluding: resistance to the risk of contracting shrimp disease caused by viruses and bacteria thatinfect many shrimp in brackish water. The aim of the activity is to improve the ability andcapacity of the group through counseling and training on how to make good shrimp farming sothat it can increase production efficiency and productivity and minimize the risk of failure ofvannamei shrimp farming. The approach method used to overcome the problems faced by theGotong Royong farmer group is by way of an ongoing participatory approach between theproposing team and partners, as the controller of the Community Partnership program which hasan active role in providing assistance and periodic guidance to partners. From the results of thisactivity the following conclusions were obtained: (1) Cultivation of vannamei shrimp(Litopenaeus Vannamei) on the grounds in the Mutual Cooperation Group was received withgreat enthusiasm, and asked to be accompanied from pond preparation, fry selection, frystocking, monitoring to harvest. (2) The key to the success of shrimp farming in freshwater inurban yards is the selection of fries adapted to fresh water and monitoring water quality andfeeding during cultivation.Keywords: Cultivation, Vannamei, Yard, Intensive, Mutual Cooperation
PENYIAPAN MEDIA BUDIDAYA LELE DUMBO SISTEM BIOFLOK DI KOPRAL BUMILIS (KOLAM TERPAL BULAT MINIMALIS) PERKOTAAN Sri Oetami Madyowati; Achmad Kusyairi; Sumaryam; Muhajir; Indra Wirawan; Didik Trisbiantoro; Kejora Handarini; Retnani Rahmiati
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 4 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v4i2.4824

Abstract

Pekarangan merupakan lahan terbuka yang terdapat di sekitar rumah tinggal. Pekarangan rumah dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan produktif, seperti untuk tanaman hias, buah, sayuran, rempah-rempah dan obat-obatan. Potensi lahan pekarangan dapat dimanfaatkan sebagai salah satu pilar untuk mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan keluarga. Salah satu Program yang sedang menjadi tren dan giat dilakukan masyarakat kota Surabaya adalah dengan memanfaatkan lahan pekarangan, untuk budidaya tanaman pangan, perikanan dan peternakan dikenal yang akrab disebut urban farming. Komoditas perikanan yang sangat potensial yang banyak diminati masyarakat untuk dibudidayakan di pekarangan adalah pembesaran lele dalam Kopral Bumilis (kolam terpal bulat minimalis). Permasalahan pada kelompoktani dalam membudidayakan ikan lele adalah penataan kolam dalam pekarangan dan tingkat mortalitas lele yang tinggi selama proses budidaya, berdasarkan permasalahan diatas perlu dilakukan penyuluhan dan pelatihan bagaimana penataan kolam dalam pekarangan yang baik serta penyiapan media air dalam budidaya lele di Kopral Bumilis. Tujuan Kegiatan penyuluhan dan pelatihan ini adalah memanfaatkan lahan pekarangan dengan budidaya lele dalam Kopral Bumilis, dan menyiapkan media pemeliharaan lele dalam Kopral Bumilis. Metode pendekatan yang digunakan adalah dengan cara pendekatan partisipatif aktif secara berkelanjutan antara tim pengusul dengan mitra, sebagai pengendali program Kemitraan Masyarakat berperan aktif melakukan pendampingan dan pembinaan secara berkala kepada mitra. Hasil kegiatan pertemuan disepakati tempat penyuluhan dan pelatihan dilaksanakan di Balai Kelurahan Bendul Merisi Kecamatan Wonocolo dengan tema penataan ruang pekarangan untuk urban farming dan penyiapan air media pemeliharaan lele sistem bioflok di Kopral Bumilis. Selama kegiatan penyuluhan anggota kelompotani sangat antusias dengan banyaknya pertanyaan terutama terkait kematian benih lele di awal benih lele ditebar. Kolam yang digunakan adalah kolam terpal bulat minimalis milik kelompoktani. Cara menekan tingginya kematian adalah menyiapkan air kolam sistem bioflok, kualitas dan ukuran benih lele 7-9 cm saat ditebar, kontrol pemberian pakan setiap harinya. Kendala yang sering dialami adalah seringnya anak anak kecil menyerok benih lele dan memancing ikan karena tempat pekarangan yang terbuka di lahan fasum, pemberian pakan yang melebihi takaran dan pakan pellet yang tidak dibasahi sebelum diberikan pada ikan. Kesimpulan dari kegiatan ini pertama adalah Budidaya lele dumbo dalam Kopral Bumilis di Pekarangan diterima dengan antusias sekali, dan minta didampingi mulai dari persiapan kolam, pemilihan benih, penebaran benih, monitoring dan evaluasi; kedua yaitu Kunci keberhasilan usaha budidaya lele dalam Kopral Bumilis di pekarangan adalah pemilihan benih yang teradaptasi dengan fluktuasi lingkungan (disarankan benih ukuran 7-9 cm), monitoring kualitas air dan frekwensi dan jumlah pemberian pakan selama proses budidaya.
Analisis Hubungan Permintaan dan Persediaan Ikan Cakalang (Katsuwonus Pelamis) di Tempat Pelelangan Ikan Sedati Kab. Sidoarjo Epifanius Oskarino; Didik Trisbiantoro
Mikroba : Jurnal Ilmu Tanaman, Sains Dan Teknologi Pertanian Vol. 2 No. 1 (2025): April : Mikroba : Jurnal Ilmu Tanaman, Sains Dan Teknologi Pertanian
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Tanaman Dan Hewan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/mikroba.v2i1.285

Abstract

This study aims to analyze the relationship between demand and supply of skipjack tuna at the Fish Auction Place (TPI) Sedati, Sidoarjo Regency. Data were collected through observations, interviews, and literature studies. The research results indicate that fish prices, community income, and supply costs significantly influence the demand and availability of fish at TPI Sedati. Proper stock management is necessary to maintain a balance between demand and supply to improve fishermen's welfare and market efficiency.