Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Biolacto Dengan Dosis Berbeda Terhadap Kelimpahan Bakteri Vibrio sp., Kualitas Air dan Pertumbuhan Pada Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) PL 10 Nafa Uyun Mahbubah; Indra Wirawan; Sri Oetami Madyowati
Juvenil Vol 4, No 3: Agustus (2023)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v4i3.20528

Abstract

ABSTRAKSektor perikanan Indonesia sangat potensial dan mempunyai prospek besar dalam peningkatan devisa negara, salah satunya budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei). Salah satu produk perikanan yang mengandung bakteri Lactobacillus adalah probiotik “Boster Bio Lacto”, tersusun dari bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Lactobacillus casei. Bakteri Vibrio sp. menyerang udang. Pertumbuhan berdasarkan jumlah ukuran dan kuantitasnya. Fluktuasi pH, tingkat oksigen, temperatur, salinitas, kadar ammonia, serta bahan-bahan organik dapat sebagai penyebab stress pada udang dan memicu penyakit. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana efek penambahan Biolacto pada budidaya udang vannamei selama 30 hari terhadap kelimpahan bakteri Vibrio sp., kualitas air dan pertumbuhan serta penambahan dosis Biolacto yang tepat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian Biolacto memberikan penurunan kelimpahan bakteri Vibrio sp. pada dosis 10 ppm dan 15 ppm dengan rata-rata 18,40 CFU/mL. Pertumbuhan tertinggi dosis 10 ppm dengan rata-rata berat 26,16 gram dan panjang rata-rata 52,4 mm. Kualitas air dalam kisaran normal. Kata kunci: Biolacto, bakteri Vibrio sp., kualitas air, pertumbuhan, udang vannamei (Litopenaeus vannamei)ABSTRACTThe Indonesian fishery sector is very potential and has great prospects for increasing the country's foreign exchange, one of which is vannamei shrimp (Litopenaeus vannamei) cultivation. One of the fishery products containing Lactobacillus bacteria is the probiotic “Boster Bio Lacto”, composed of Lactobacillus bulgaricus and Lactobacillus casei bacteria. Vibrio sp. attacking shrimp. Growth based on the number of sizes and quantities. Fluctuations in pH, oxygen levels, temperature, salinity, ammonia levels, and organic matter can cause stress to shrimp and trigger disease. The purpose of this study was to determine the effect of the addition of Biolacto on vannamei shrimp culture for 30 days on the abundance of Vibrio sp. bacteria, water quality and growth as well as the addition of the right Biolacto dosage. The results showed that administration of Biolacto reduced the abundance of Vibrio sp. at doses of 10 ppm and 15 ppm with an average of 18.40 CFU/mL. The highest growth dose was 10 ppm with an average weight of 26.16 grams and an average length of 52.4 mm. Water quality within normal range. This study recommends using Biolacto at the right dose because it can affect the abundance of Vibrio sp. bacteria, water quality and the weight and length of shrimp can grow well.Keywords: Biolacto, Vibrio sp. bacteria, water quality, growth, vannamei shrimp (Litopenaeus vannamei)
Pengaruh Kombinasi Pakan Komersial Dengan Cacing Sutra (Tubifex sp) Terhadap Pertumbuhan Berat Mutlak Ikan Gurame (Osphronemus gouramy L) Pandu Wibowo; Nurul Hayati; Indra Wirawan; Maria Agustini
Juvenil Vol 5, No 3: Agustus (2024)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v5i3.24476

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pakan komersial dengan cacing sutra (Tubifex sp) terhadap pertumbuhan bobot absolut ikan gurami (Osphronemus gouramy L). Metode dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pengumpulan data yang dilakukan secara obstruktif secara langsung. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini berupaRancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 kombinasi pakan pellet dan ulat sutera yang berbeda, yaitu: Perlakuan (A) Pakan komersial (Pellet) 100%.; Perawatan (B) Pakan komersial (Pelet) 75% + 25% ulat sutera; Perawatan (C) Pakan komersial (Pelet) 50% + 50% ulat sutera; Pengobatan (D) Pakan komersial (Pelet) 25% + 75% ulat sutera; Pengobatan (E) ulat sutera 100%. Hasil penelitian yang memberikan nilai terbaik bagi pertumbuhan berat ikan mas (Osphronemus gouramy L). dalam perlakuan (D) pakan komersial (Pelet) 25% + 75%) dari 2gram. Hasil penelitian pengamatan kualitas air menunjukkan bahwa keseluruhan masih pada kadar optimal untuk mendukung kelangsungan hidup ikan mas (Osphronemus gouramy) dengan suhu 27 – 29 ºC. pH 7,1 – 7,5. Oksigen terlarut 5,3 - 5,7 ppm. Kata kunci: berat mutlak, ikan gurami, kombinasi, pakan 
PENYIAPAN MEDIA BUDIDAYA LELE DUMBO SISTEM BIOFLOK DI KOPRAL BUMILIS (KOLAM TERPAL BULAT MINIMALIS) PERKOTAAN Sri Oetami Madyowati; Achmad Kusyairi; Sumaryam; Muhajir; Indra Wirawan; Didik Trisbiantoro; Kejora Handarini; Retnani Rahmiati
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 4 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v4i2.4824

Abstract

Pekarangan merupakan lahan terbuka yang terdapat di sekitar rumah tinggal. Pekarangan rumah dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan produktif, seperti untuk tanaman hias, buah, sayuran, rempah-rempah dan obat-obatan. Potensi lahan pekarangan dapat dimanfaatkan sebagai salah satu pilar untuk mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan keluarga. Salah satu Program yang sedang menjadi tren dan giat dilakukan masyarakat kota Surabaya adalah dengan memanfaatkan lahan pekarangan, untuk budidaya tanaman pangan, perikanan dan peternakan dikenal yang akrab disebut urban farming. Komoditas perikanan yang sangat potensial yang banyak diminati masyarakat untuk dibudidayakan di pekarangan adalah pembesaran lele dalam Kopral Bumilis (kolam terpal bulat minimalis). Permasalahan pada kelompoktani dalam membudidayakan ikan lele adalah penataan kolam dalam pekarangan dan tingkat mortalitas lele yang tinggi selama proses budidaya, berdasarkan permasalahan diatas perlu dilakukan penyuluhan dan pelatihan bagaimana penataan kolam dalam pekarangan yang baik serta penyiapan media air dalam budidaya lele di Kopral Bumilis. Tujuan Kegiatan penyuluhan dan pelatihan ini adalah memanfaatkan lahan pekarangan dengan budidaya lele dalam Kopral Bumilis, dan menyiapkan media pemeliharaan lele dalam Kopral Bumilis. Metode pendekatan yang digunakan adalah dengan cara pendekatan partisipatif aktif secara berkelanjutan antara tim pengusul dengan mitra, sebagai pengendali program Kemitraan Masyarakat berperan aktif melakukan pendampingan dan pembinaan secara berkala kepada mitra. Hasil kegiatan pertemuan disepakati tempat penyuluhan dan pelatihan dilaksanakan di Balai Kelurahan Bendul Merisi Kecamatan Wonocolo dengan tema penataan ruang pekarangan untuk urban farming dan penyiapan air media pemeliharaan lele sistem bioflok di Kopral Bumilis. Selama kegiatan penyuluhan anggota kelompotani sangat antusias dengan banyaknya pertanyaan terutama terkait kematian benih lele di awal benih lele ditebar. Kolam yang digunakan adalah kolam terpal bulat minimalis milik kelompoktani. Cara menekan tingginya kematian adalah menyiapkan air kolam sistem bioflok, kualitas dan ukuran benih lele 7-9 cm saat ditebar, kontrol pemberian pakan setiap harinya. Kendala yang sering dialami adalah seringnya anak anak kecil menyerok benih lele dan memancing ikan karena tempat pekarangan yang terbuka di lahan fasum, pemberian pakan yang melebihi takaran dan pakan pellet yang tidak dibasahi sebelum diberikan pada ikan. Kesimpulan dari kegiatan ini pertama adalah Budidaya lele dumbo dalam Kopral Bumilis di Pekarangan diterima dengan antusias sekali, dan minta didampingi mulai dari persiapan kolam, pemilihan benih, penebaran benih, monitoring dan evaluasi; kedua yaitu Kunci keberhasilan usaha budidaya lele dalam Kopral Bumilis di pekarangan adalah pemilihan benih yang teradaptasi dengan fluktuasi lingkungan (disarankan benih ukuran 7-9 cm), monitoring kualitas air dan frekwensi dan jumlah pemberian pakan selama proses budidaya.
Pengaruh Jenis Pakan Berbeda terhadap Warna dan Pertumbuhan Berat Benih Ikan Cupang di Bak Pemeliharaan Irma Yunitasari; Indra Wirawan; Maria Agustini
Manfish: Jurnal Ilmiah Perikanan dan Peternakan Vol. 3 No. 1 (2025): Maret: Manfish: Jurnal Ilmiah Perikanan dan Peternakan
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Tanaman Dan Hewani Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/manfish.v3i1.151

Abstract

One of the problems of cultivating Betta fish (Betta sp.) which can hamper this cultivation effort is the slow weight growth of the fish. The aim of this research is to determine the effect of providing different types of feed on the growth in weight and color of Betta fish (Betta sp.) size 1- 1.5 in the maintenance tank. The research containers used 27 used gallons with a capacity of 15 liters and each research container was filled with fresh water with a volume of 10 liters. The test animals used were Betta fish seeds measuring 1–1.5 cm. This research used an experimental method using an experimental design in the form of a Completely Randomized Design (CRD) with 3 treatments and 9 repetitions to obtain 27 trials. Other parameters that are also studied include water quality including water temperature ranged from 26,1 – 29 ̊C and pH (degree of acidity) ranged from 7 - 8.
Pengaruh Pemberian Pakan Buatan Berbeda Kandungan Protein terhadap Pertumbuhan Berat Ikan Molly (Poecilia sphenops) Ukuran 4cm di Bak Pemeliharaan Anjaina Elina Salma; Maria Agustini; Indra Wirawan
Manfish: Jurnal Ilmiah Perikanan dan Peternakan Vol. 3 No. 1 (2025): Maret: Manfish: Jurnal Ilmiah Perikanan dan Peternakan
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Tanaman Dan Hewani Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/manfish.v3i1.152

Abstract

Molly fish (Poelicia sphenops) is a freshwater ornamental fish commodity which is a type of "livebearer" fish or stores eggs in the body and gives birth to larvae. The research method used in this research is an experimental method. The aim of this research is to determine the effect of giving artificial feed with different protein content on the weight growth of molly fish and determine the appropriate dose of artificial feed for weight growth of molly fish. It is hoped that the benefits of this research will increase scientific insight in the fisheries sector, especially in the use and influence of artificial feed with different protein content on molly fish weight growth to advance the fisheries sector. The content in feed pf 0-100 protein is 39 - 41%, takari feed is 30% protein, mem feed is 60% protein. Each treatment in this study was carried out in 8 repetitions.
Pengaruh Penggunaan Probiotik Mina Pro Dosis yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Berat Mutlak Benih Lele Mutiara (Clarias gariepinus) Ukuran 5-7 cm di Bak Pemeliharaan Gigih Sugianto; Maria Agustini; Indra Wirawan
Zebra: Jurnal Ilmu Peternakan dan Ilmu Hewani Vol. 3 No. 1 (2025): Zebra: Jurnal Ilmu Peternakan dan Ilmu Hewani
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Tanaman Dan Hewani Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/zebra.v3i1.157

Abstract

One of the problems of catfish cultivation (Clarias gariepinus) that can hinder this cultivation business is the slow growth of fish weight. The purpose of this study is to determine the effect of different administration of Mina Pro probiotics on the absolute weight growth of pearl catfish seeds measuring 5-7 cm in the maintenance tub. The method used in this study is an experimental method. The design used in this study was a Complete Randomized Design (RAL) with four treatments and six replicates. The treatment given is: addition of probiotics mina pro at a dose of 2 ml/kg of feed, 4 ml/kg of feed, 6 ml/kg of feed and without the addition of probiotics to feed. Other parameters that were also studied included water quality including temperature, pH and DO.
PENYIAPAN MEDIA BUDIDAYA LELE DUMBO SISTEM BIOFLOK DI KOPRAL BUMILIS (KOLAM TERPAL BULAT MINIMALIS) PERKOTAAN Sri Oetami Madyowati; Achmad Kusyairi; Sumaryam; Muhajir; Indra Wirawan; Didik Trisbiantoro; Kejora Handarini; Retnani Rahmiati
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 4 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v4i2.4824

Abstract

Pekarangan merupakan lahan terbuka yang terdapat di sekitar rumah tinggal. Pekarangan rumah dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan produktif, seperti untuk tanaman hias, buah, sayuran, rempah-rempah dan obat-obatan. Potensi lahan pekarangan dapat dimanfaatkan sebagai salah satu pilar untuk mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan keluarga. Salah satu Program yang sedang menjadi tren dan giat dilakukan masyarakat kota Surabaya adalah dengan memanfaatkan lahan pekarangan, untuk budidaya tanaman pangan, perikanan dan peternakan dikenal yang akrab disebut urban farming. Komoditas perikanan yang sangat potensial yang banyak diminati masyarakat untuk dibudidayakan di pekarangan adalah pembesaran lele dalam Kopral Bumilis (kolam terpal bulat minimalis). Permasalahan pada kelompoktani dalam membudidayakan ikan lele adalah penataan kolam dalam pekarangan dan tingkat mortalitas lele yang tinggi selama proses budidaya, berdasarkan permasalahan diatas perlu dilakukan penyuluhan dan pelatihan bagaimana penataan kolam dalam pekarangan yang baik serta penyiapan media air dalam budidaya lele di Kopral Bumilis. Tujuan Kegiatan penyuluhan dan pelatihan ini adalah memanfaatkan lahan pekarangan dengan budidaya lele dalam Kopral Bumilis, dan menyiapkan media pemeliharaan lele dalam Kopral Bumilis. Metode pendekatan yang digunakan adalah dengan cara pendekatan partisipatif aktif secara berkelanjutan antara tim pengusul dengan mitra, sebagai pengendali program Kemitraan Masyarakat berperan aktif melakukan pendampingan dan pembinaan secara berkala kepada mitra. Hasil kegiatan pertemuan disepakati tempat penyuluhan dan pelatihan dilaksanakan di Balai Kelurahan Bendul Merisi Kecamatan Wonocolo dengan tema penataan ruang pekarangan untuk urban farming dan penyiapan air media pemeliharaan lele sistem bioflok di Kopral Bumilis. Selama kegiatan penyuluhan anggota kelompotani sangat antusias dengan banyaknya pertanyaan terutama terkait kematian benih lele di awal benih lele ditebar. Kolam yang digunakan adalah kolam terpal bulat minimalis milik kelompoktani. Cara menekan tingginya kematian adalah menyiapkan air kolam sistem bioflok, kualitas dan ukuran benih lele 7-9 cm saat ditebar, kontrol pemberian pakan setiap harinya. Kendala yang sering dialami adalah seringnya anak anak kecil menyerok benih lele dan memancing ikan karena tempat pekarangan yang terbuka di lahan fasum, pemberian pakan yang melebihi takaran dan pakan pellet yang tidak dibasahi sebelum diberikan pada ikan. Kesimpulan dari kegiatan ini pertama adalah Budidaya lele dumbo dalam Kopral Bumilis di Pekarangan diterima dengan antusias sekali, dan minta didampingi mulai dari persiapan kolam, pemilihan benih, penebaran benih, monitoring dan evaluasi; kedua yaitu Kunci keberhasilan usaha budidaya lele dalam Kopral Bumilis di pekarangan adalah pemilihan benih yang teradaptasi dengan fluktuasi lingkungan (disarankan benih ukuran 7-9 cm), monitoring kualitas air dan frekwensi dan jumlah pemberian pakan selama proses budidaya.