Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Bioscientiae, Jurnal ilmu ilmu Biologi

KULTUR JARINGAN BEBERAPA KULTIVAR BUAH PISANG (Musa paradisiaca L.) DENGAN PEMBERIAN CAMPURAN NAA DAN KINETIN Chatimatun Nisa; Rodinah Rodinah
Bioscientiae Vol 2, No 2 (2005): Bioscientiae Volume 2 No 2
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.064 KB) | DOI: 10.20527/b.v2i2.145

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi antara campuran NAA dan Kinetin  terhadap pertumbuhan tiga kultivar buah pisang secara teknik kultur jaringan.  Penelitian dilakukan dengan RAL dua factor, dengan zat perangsang tumbuh terdiri dari 6 kombinasi NAA (0,4, 0,8, dan 1,2 mg l-1) dan Kinetin (6 dan 9 mg l-1), menggunakan 3 kultivar pisang (kepok, uli/mauli, dan raja). Pengamatan secara kuantitas dilakukan terhadap persentase hidup, kontaminasi dan saat pembentukan kalus, dan secara kualitas terhadap defferensiasi morfologi eksplan pada minggu ke 4, 8 dan ke 12 setelah penaburan dengan satuan penilaian tertentu.  Dari hasil percobaan tidak ditemukan interaksi antara campuran NAA dan Kinetin dengan kultivar pisang terhadap semua peubah  pengamatan.  Perlakuan NAA 0,4 mg l-1 + kinetin 6 mg l-1 kultivar pisang mauli memberikan  hasil yang tertinggi terhadap persentase hidup eksplan yaitu 87,5% dan persentase kontaminasi terendah yaitu < 5% sedangkan pemberian NAA 0,8 mg l-1 + kinetin 9 mg l-1 kultivar pisang kepok memberikan saat pertumbuhan kalus yang tercepat yaitu 11 hari.
PERTUMBUHAN BAMBAN (Donax canniformis) DI JEJANGKIT MUARA, KABUPATEN BARITO KUALA, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Aprilia Setyawati; Krisdianto Krisdianto; Chatimatun Nisa
Bioscientiae Vol 19, No 1 (2022): Bioscientiae Volume 19 No 1
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.608 KB) | DOI: 10.20527/b.v19i1.5102

Abstract

Lahan basah merupakan kawasan yang berada didaratan namun terus digenangi oleh air secara permanen maupun hanya musiman. Salah satu tumbuhan yang ditemukan dilahan basah yaitu tumbuhan bamban (Donax canniformis) dan tumbuhan tersebut telah digunakan oleh masyarakat sebagai bahan dasar kerajinan anyaman karena tekstur tumbuhan bamban yang keras dapat menggantikan bahan anyaman yang berasal dari rotan. Penelitian ini akan mengkaji perubahan ukuran pada daun dan batang bamban yang ditemukan didaerah Jejangkit Muara, Kabupaten Barito Kuala. Data dikumpulkan dengan cara mengukur perubahan pada panjang dan lebar daun serta perubahan pada ukuran tinggi batang batang dan diameter batang yang terdapat di tiga lokasi pengambilan sampel, dengan masing-masing ulangan sebanyank 8 kali dengan interval waktu satu minggu. Ketiga lokasi tersebut di atas tersebar di kawasan rawa tadah hujan. Hasil analisis deskriptif menunjukan bahwa adanya perbedaan nilai tengah dan interval dari rerata panjang dan luas daun, serta batang bamban. Penelitian ini menyimpulkan bahwa rerata tertinggi terdapat di lokasi 1 dengan luas daunnya adalah 115,95 cm2, diameter bawah 2,505 cm, diameter tengah 1,94 cm, diameter atas 1,46, tinggi batas 256,5 dan jumlah daun 18,5. Kemudian dilanjutkan dengan rerata tertinggi setelah lokasi 1 adalah lokasi 2 yaitu luas daun 20,791 cm2, diameter bawah 2,365 cm, diameter tengah 1,665 cm, diameter atas 1,085 cm, tinggi batang 162,5 cm dan jumlah daun 6,5. Rerata pengukuran pada lokasi 3 yaitu luas daun adalah 4,518 cm2, diameter bawah 2,81 cm, diameter tengah 1,795 cm, diameter atas 1,185 cm, tinggi batang 193 cm dan jumlah daun 23.
Efisiensi Serapan Nitrogen pada Pertumbuhan Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) setelah Pemberian Sludge Industri Karet Remah Abdul Hafiz; Sasi Gendro Sari; Chatimatun Nisa
Bioscientiae Vol 17, No 1 (2020): BIOSCIENTIAE Volume 17 No. 1
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.173 KB) | DOI: 10.20527/b.v17i1.3129

Abstract

The availability of industrial crumb rubber sludge at PT. Bumi Jaya is quite much (1 ton/4 months), but it has underutilized optimally. High nitrogen content in industrial crumb rubber sludge has the potential to be used as an alternative nitrogen fertilizer, but keep in mind that an efficient use of appropriate plants need nitrogen uptake value in the plant tissue. This research aimed to determine the benefit or potential of industrial crumb rubber sludge as the nitrogen fertilizer alternative with measuring the nitrogen uptake efficiency on the growth of cowpea. The research was done from October to November 2016 in the greenhouse of basic laboratory of Lambung Mangkurat University. Sludge dose which was used in fertilizer were 60 g, 120 grams and 180 g/5 kg or equivalent dose of 10 ton/ha. The observed variables include nitrogen uptake efficiency, the soil C/N ratio and growth of cowpea plant on day 15th, 30th, and 45th after planting. On day 45th the plant was harvested and then fresh weight, dry weight, number of root nodules, plant tissue N of cowpea and soil C/N ratio were measured. The results showed that the efficiency of nitrogen uptake and growth observation variables of cowpea were optimum on sludge dose of 120 grams compared to the other doses. Sludge dose of 120 grams showed the best C/N ratio (12.04) among the other treatments.