Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN ASERTIVITAS DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA Nike Kusumawati; Salmah Lilik; Rin Widya Agustin
Wacana Vol 4, No 2 (2012)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.516 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v4i2.24

Abstract

Komunikasi interpersonal memegang peranan penting dalam perkembangan remaja. Keberhasilan mengembangkan komunikasi interpersonal yang baik dapat membantu remaja mengembangkan berbagai kapasitas mental dan intelektual. Namun demikian, banyak permasalahan yang timbul berkaitan dengan komunikasi. Salah satu permasalahan yang dihadapi remaja terkait dengan komunikasi adalah kecemasan komunikasi interpersonal. Konsep diri dan asertivitas merupakan faktor personal yang terkait dengan kecemasan komunikasi interpersonal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dan asertivitas dengan kecemasan komunikasi interpersonal pada siswa kelas X SMA Al Islam 1 Surakarta. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Al Islam 1 Surakarta. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan tiga skala, yaitu skala kecemasan komunikasi interpersonal, skala konsep diri, dan skala asertivitas. Analisis  data menggunakan metode analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai F-test = 76,071, p  0,05, dan nilai R = 0,781. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima, yaitu ada hubungan yang signifikan dan kuat antara konsep diri dan asertivitas dengan kecemasan komunikasi interpersonal pada siswa kelas X SMA Al Islam 1 Surakarta. Hasil penelitian juga menunjukkan nilai rx1y = -0,240; p<0,05, artinya ada hubungan negatif yang signifikan antara konsep diri dengan kecemasan komunikasi interpersonal. Semakin tinggi konsep diri maka semakin rendah kecemasan komunikasi interpersonal, sebaliknya semakin rendah konsep diri maka semakin tinggi kecemasan komunikasi interpersonal. Nilai rx2y = -0,600; p<0,05, menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara asertivitas dengan kecemasan komunikasi interpersonal. Semakin tinggi asertivitas maka semakin rendah kecemasan komunikasi interpersonal, sebaliknya semakin rendah asertivitas maka semakin tinggi kecemasan komunikasi interpersonal. Nilai R2 dalam penelitian ini sebesar 0,611 atau 61,1%, terdiri atas sumbangan efektif konsep diri terhadap kecemasan komunikasi interpersonal sebesar 12,94% dan sumbangan efektif asertivitas terhadap kecemasan komunikasi interpersonal sebesar 48,13%. Ini berarti masih terdapat 38,9% faktor lain yang mempengaruhi kecemasan komunikasi interpersonal selain konsep diri dan asertivitas.   Kata kunci: kecemasan komunikasi interpersonal, konsep diri, asertivitas
TINDAK TUTUR EKSPRESIF GURU SMP DAN SMA DALAM INTERAKSI KELAS BAHASA INDONESIA Nike Kusumawati
Prologue: Journal on Language and Literature Vol. 3 No. 1 (2017): Prologue: Journal on Language and Literature
Publisher : Faculty of Letters Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/jurnalprologue.v3i1.14

Abstract

Dalam mengajar, guru cenderung menggunakan bahasa lisan, makadiharapkan selama proses belajar mengajar, guru menguasai keterampilanberbahasa lisan pada waktu menjelaskan pelajaran. Sementara itu, Ellis(1986:166) mengemukakan bahwa bahasa guru (pengajar) atau seringdisebut teacher talk merupakan ragam bahasa yang khusus digunakanoleh guru untuk berinteraksi dengan siswa dalam konteks belajarmengajar. Austin (1962) mengemukakan bahwa mengujarkan sebuahkalimat tertentu dapat dipandang sebagai melakukan tindakan (act), disamping memang mengucapkan kalimat tersebut. Ia membedakan tigajenis tindakan yang berkaitan dengan ujaran, yaitu lokusi, ilokusi, danperlokusi. Sementara itu, Searle mengembangkan jenis uturanberdasarkan kategorinya, yaitu (1) tindak tutur representatif (asertif), (2)tindak tutur direktif, (3) tindak tutur ekspresif, (4) tindak tutur komisif, (5)deklaratif . Penelitian ini difokuskan pada fungsi tindak tutur ekspresif. Hasilpenelitian menunjukkan fungsi tuturan ekspresif dalam interaksi kelasbahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Malang dan SMA Tamansiswa, antaralain: 1) Interaksi kelas bahasa Indonesia SMP ditemukan fungsi tindaktutur mengekpresikan salam, rasa humor, dan nasihat dan 2) Interaksikelas bahasa Indonesia SMA ditemukan fungsi tindak tuturmengekspresikan salam, teguran, sindiran, rasa humor, nasihat, dan mencela.