Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pelatihan Pembuatan Makanan Anti Stunting untuk Anak di Kampung Nelayan Tambak Rejo Windy Rizkaprilisa; Martina widhi Hapsari; Novia Anggraeni; Paulus Damar Bayu Murti; Anggara Mahardika
Jurnal Pengabdian Masyarakat (ABDIRA) Vol 2, No 4 (2022): Abdira, Oktober
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdira.v2i4.192

Abstract

This public service activity was order to “Ayo Siaga Bencana Dapur Umum Cegah Stunting” in Kampung Nelayan Tambak Rejo. Kampung Nelayan Tambak Rejo was affected area by flooding due to high tides and beach abrasion, so the childrens can be affected stunting. This program aimed to educate parents about stunting prevention by providing nutritious anti-stunting food and training to make anti-stunting food. This activity consists of three stages: providing education about stunting prevention; training to make anti stunting food and distributing it to the citizens. Parents and children were very enthusiastic when tasted "Bola-bola Ubi Ikan Lele". It were made from nutritious ingredients that were easily to get and affordable price. Education about stunting prevention can be applied in their environment and training about making anti-stunting food can be an idea for food to be given to children.
Pelatihan Pembuatan Snack Bar dari Tepung Ubi Ungu sebagai Alternatif Camilan Sehat Martina Widhi Hapsari; Novia Anggraeni; Paulus Damar Bayu Murti; Anggara Mahardika; Windy Rizkiprilisa
Prima Abdika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2022): Volume 2 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Flores Ende

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/abdika.v2i3.2065

Abstract

Snacks are often consumed by people to temporarily relieve hunger. These snacks are usually high in sugar and fat and low in fiber. One of the healthy snacks consumed is a snack bar made from local food. In this training, developing a snack bar based on local food ingredients that is low in calories and high in fiber, namely a snack bar based on purple sweet potatoes flour. The purpose of this training is to introduce the community to product diversification using local food from purple sweet potatoes which can be processed into healthy snacks and basic skills on how to make the snack bar. The methods used in this training are lectures, demonstrations and questions and answers. The stages of implementing the activity are an explanation of local food, using purple sweet potato as a basic ingredient for healthy snacks. Next, the practice of making snack bars with the basic ingredients of purple sweet potato flour, peanuts and crispy rice. The results of the evaluation of the snack bar making training, namely the response of the training participants were very satisfied and enthusiastic in participating in this activity because participants could add new insights and knowledge in terms of local food snack bars. In addition, the training participants also got new business ideas to be developed in healthy snack culinary.
Workshop Pengolahan Pembuatan TeKo (Susu Tempe Kopi) pada Acara Research Camp bersama SMA Kebon Dalem Semarang Paulus Damar Bayu Murti; Martina Widhi Hapsari; Novia Anggraeni; Raka Bachtiar Kuspradanarto; Geraldus Tegar Mahardika
Magistrorum et Scholarium: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 3 (2021)
Publisher : Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (882.259 KB) | DOI: 10.24246/jms.v1i32021p417-427

Abstract

This community services activity was addressed at students of SMA Kebon Dalem, Semarang city through a workshop on the processing of making TeKo (coffee tempeh milk) at the Research Camp event. The activity was carried out in the form of training on the processing of making TeKo and being a jury in journal presentations from SMA Kebon Dalem students. Tempe is a local agricultural product from Indonesia which is now worldwide due to its high protein content. The purpose of this service activity is to introduce local products that can be processed into functional drinks. The method used during the service is online through google meet, where the material from the workshop was explained first as an introduction then a TeKo processing demo was carried out. In the service activity, representatives from SMA Kebon Dalem were also invited to taste the results of the TeKo demo. The reception from respondents was very good regarding TeKo which can be used as a functional drink for those who do not like tempe itself.
Workshop Pengolahan Mie Kopi Paulus Damar Bayu Murti; Raka Bachtiar Kuspradanarto; Anggara Mahardika; Martina Widhi Hapsari; Novia Anggraeni; Windy Rizkaprilisa
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6, No 2 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tomaega.v6i2.1672

Abstract

Mie merupakan jenis pangan yang dapat digunakan sebagai pengganti karbohidrat dari nasi. Biasanya mie ini tergolong sebagai makanan instan karena tidak memerlukan proses memasak yang begitu lama. Pandemi mengajarkan untuk tetap di rumah saja, dan kita dituntut untuk terus kreatif dan inovatif walau di rumah saja. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan pengolahan mie kopi kepada masyarakat khususnya kepada Ibu-Ibu PKK tingkat Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah metode pelatihan demo memasak dilakukan secara daring menggunakan platform zoom meeting. Kegiatan berlangsung dimulai dengan tahapan persiapan, pelaksanaan, tanya jawab, dan pelaporan. Sebanyak kurang lebih 40 orang jumlahnya yang mengikuti kegiatan pelatihan mie kopi ini. Materi yang disampaikan dalam kegiatan workshop mie kopi ini adalah pembuatan mie dari bahan dasar tepung, penggilingan, pembentukan mie, dan proses memasak mie kopi menjadi sebuah hidangan. Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari para peserta online yang hadir dengan berbagai pertanyaan disampaikan saat workshop berlangsung. Setelah kegiatan dilaksanakan, diharapkan peserta memperoleh ide inovasi pangan baru dalam bentuk mie kopi.
ISOLASI, PURIFIKASI PARSIAL DAN KARAKTERISASI ENZIM L-ASPARAGINASE DARI BAWANG PUTIH (Allium sativum) Martina Widhi Hapsari; Windy Rizkiprilisa; Nindi Kusumaningtyas; Novia Anggraeni
Science Technology and Management Journal Vol. 1 No. 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nasional Karangturi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53416/stmj.v1i2.37

Abstract

Proses pemanasan yang berlebih pada pengolahan makanan dapat memicu pembentukan akrilamida. Akrilamida merupakan zat beracun yang bersifat karsinogenik pada manusia. Salah satu pencegahan untuk mereduksi akrilamida yaitu dengan penambahan enzim L-asparaginase. Enzim L-Asparaginase dapat mencegah pembentukan akrilamida dengan mengkonversi asam amino L-Asparagin sebagai prekusornya menjadi bentuk asam amino lain yaitu asam L-Aspartat. L-Asparaginase dapat ditemukan pada berbagai organisme salah satunya adalah bawang putih. Tujuan dari penelitian ini adalah mampu mengisolasi dan mengetahui karakter optimum L-Asparaginase dari bawang putih (Allium sativum). Enzim L-Asparaginase dari bawang putih diperoleh melalui beberapa tahap. Tahap pertama yaitu isolasi L-Asparaginase dari bawang putih dan pemurnian melalui pengendapan dengan amonium sulfat dan dialisis. Tahap kedua yaitu uji aktivitas spesifik dan karakterisasi L-Asparaginase dengan cara menghitung jumlah amonia yang terbentuk menggunakan pereaksi Nessler dan memperoleh kadar protein total dengan metode Lowry. Hasil penelitian ini menunjukkan aktivitas spesifik tertinggi LAsparaginase dari bawang putih pada fraksi 5 (80-100%) yaitu 1054,444 U/mg protein. Kondisi optimum L-Asparaginase bebas yaitu pada suhu 37°C, pH 8,6 dan waktu inkubasi selama 30 menit.
POTENSI ACE (ANGIOTENSIN-I CONVERTING ENZYME) INHIBITOR DARI TEMPE KORO – KOROAN SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL ANTIHIPERTENSI Windy Rizkaprilisa; Martina Widhi Hapsari
Science Technology and Management Journal Vol. 2 No. 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nasional Karangturi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53416/stmj.v2i1.51

Abstract

Koro-koroan dapat diolah menjadi tempe melalui proses fermentasi dengan Rhizopus sp.. Tempe koro berpotensi sebagai pangan fungsional antihipertensi karena menghasilkan peptide ACE inhibitor. Enzim protease memotong protein koro menjadi peptide yang lebih kecil pada proses fermentasi. Setelah melalui proses pencernaan, tempe koro tetap berpotensi sebagai ACE inhibitor karena terjadi proses hidrolisis oleh enzim pencernaan sehingga terjadi pemotongan peptide menjadi peptide yang lebih sederhana dan asam amino. Peptida dengan berat molekul kecil memiliki aktivitas penghambatan ACE yang lebih besar. Proses fermentasi dan hidrolisis pada sistem pencernaan dapat menghasilkan peptide dengan berat molekul kecil sehingga potensi ACE inhibiornya lebih besar.
PERMEN JELLY DENGAN PENAMBAHAN IKAN CAKALANG GUNA MENGATASI STUNTING: Sebuah Tinjauan Pustaka Paulus Damar Bayu Murti; Angela Putri Hartono; Divina Elaine Purwanto; Anggara Mahardika; Martina Widhi Hapsari; Novia Anggraeni; Windy Rizkaprilisa
Science Technology and Management Journal Vol. 2 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nasional Karangturi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53416/stmj.v2i2.96

Abstract

Permen jelly mempunyai ciri dengan rasa yang manis dan juga tekstur yang kenyal yang kebanyakan disukai oleh anak-anak bahkan hingga orang dewasa. Tekstur kenyal dari pemen jelly ini disebabkan oleh penambahan bahan pembentuk gel seperti karagenan, agar-agar, gum arab dan gelatin. Adapun terdapat efek samping jika terlalu banyak mengkonsumsi permen adalah terjadinya malnutrisi yang dapat menyebabkan seseorang tidak mendapatkan cukup nutrisi pada tubuhnya. Asupan gula yang terlalu tinggi juga dapat merampas nutrisi lain seperti kalsium karena tubuh harus menggunakannya untuk mereduksi kadar gula tersebut. Ini lah yang dapat menyebabkan seseorang dapat mengalami gejala stunting pada anak-anak. Penderita anak stunting sangat memerlukan protein dalam jumlah seimbang guna mendukung daya tahan tubuh dalam menjaga kesehatan. Review ini membahas tentang pangan fungsional yang merupakan perpaduan dari pemen jelly dengan penambahan ikan cakalang yang mengandung komponen bioaktif seperti asam lemak omega-3 dan karbohidrat yang tinggi. Permen jelly ikan cakalang dapat dikonsumsi sebagai cemilan makanan sehari-hari yang sehat dalam upaya mengatasi permasalahan stunting di Indonesia.
POTENSI PANGAN LOKAL SEBAGAI SNACK BAR MPASI BALITA: SYSTEMATIC REVIEW: INDONESIA Windy Rizkaprilisa; Rhema Alicia; Martina Widhi Hapsari; Novia Anggraeni; Paulus Damar Bayu Murti; Anggara Mahardika
Science Technology and Management Journal Vol. 3 No. 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nasional Karangturi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53416/stmj.v3i1.119

Abstract

Asupan gizi yang tidak terpenuhi akan menyebabkan stunting pada anak. Selain Air susu ibu (ASI) dan makanan utama, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menambah asupan pada balita adalah memberikan makanan tambahan berupa snack. Kebutuhan balita yang tercukupi dapat mencegah terjadinya stunting. Salah satu makanan tambahan yang dapat diberikan pada balita yaitu snack bar. Jurnal ini akan menjelaskan produk – produk makanan tambahan MPASI dalam bentuk snack bar untuk mengatasi stunting pada balita. Snack bar dapat dibuat dari berbagai macam bahan pangan lokal antara lain kacang kedelai, pisang raja nangka, tepung beras, kacang merah, ubi jalar, biji nangka, kacang tunggak, tepung ikan patin, tepung ikan teri, tepung jagung, ubi kuning dan lain sebagainya. Kandungan gizi dari snack bar tersebut memiliki kandungan energi (126,935 g), karbohidrat (71,75 g) dan protein (19,928 g) yang tinggi. Kandungan gizi inovasi snack bar dari pangan lokal tersebut berpotensi memenuhi kebutuhan gizi hariannya balita sebagai makanan selingan balita.
EDUKASI DAN PELATIHAN PEMBUATAN ES KRIM SAYUR DAN BUAH BAGI REMAJA Ratih Paramastuti; Windy Rizkaprilisa; Martina Widhi Hapsari; Lusiawati Dewi
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): Volume 5 No. 2 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i2.23878

Abstract

Remaja rentan terhadap defisiensi mikronutrien karena kebutuhan zat gizinya yang tinggi untuk pertumbuhan, gaya hidup dan pola konsumsinya. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja mengenai defisiensi mikronutrien, memberikan pelatihan pembuatan inovasi pangan yang memiliki kandungan vitamin dan mineral yang tinggi, meningkatkan minat remaja untuk konsumsi sayur dan buah, dan menumbuhkan jiwa wirausaha agar siswa dapat melihat potensi bahan pangan lokal. Produk yang dibuat adalah es krim daun kelor dan es krim mangga. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Juli di SMK Kristen Terang Bangsa Semarang. Kegiatan ini terbagi menjadi pre-test, edukasi, praktik pembuatan es krim sayur dan buah, dan post-test. Peserta kegiatan sebanyak 18 orang yang terdiri dari 10 orang remaja putri dan 8 orang remaja putra yang mempunyai usia dalam rentang 15-18 tahun. Frekuensi konsumsi sayur responden yang termasuk dalam kategori kurang sebesar 89%, sedangkan frekuensi konsumsi buah yang termasuk kategori kurang sebanyak 94%. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa peserta yang mengalami peningkatan pengetahuan sebesar 83%. Kepuasan peserta pengabdian terhadap topik, materi yang disampaikan, dan kesan mengikuti kegiatan adalah responden merasa bahwa kegiatan yang dilakukan bermanfaat. Kesan responden setelah mengikuti kegiatan antara lain penjelasan mudah dipahami, acara menarik, kegiatannya seru, materi mudah dicerna, acara bermanfaat, menyenangkan, dan menambah wawasan.