Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Comparative Study of CaSO4 and Papain Enzyme as Coagulants in The Tofu Production Windy Rizkaprilisa; Setiadi Setiadi
Indonesian Food and Nutrition Progress Vol 15, No 2 (2018)
Publisher : Indonesian Association of Food Technologists

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.299 KB) | DOI: 10.22146/ifnp.33349

Abstract

Tofu is a high protein food which is widely consumed in Indonesia. In this study, we used the variety of coagulant which is CaSO4 and papain enzymes. The extraction of soybean protein was conducted using selected ratio (1:2), then coagulated using two different coagulant which are CaSO4 (1 and 2 gram) and papain enzyme (3 and 6 gram). The highest yield of tofu used CaSO4 2 gram with 66% yield and papain enzyme 6 gram with 65% yield. This indicates that more of coagulant are used so more yield of tofu. Based on the proximate test, especially proteins showed the making of tofu with papain enzyme (9.29%) gave higher protein content than CaSO4 (6.50%) as coagulant.Keywords: Tofu, soybean, CaSO4, papain enzyme
Pelatihan Pembuatan Makanan Anti Stunting untuk Anak di Kampung Nelayan Tambak Rejo Windy Rizkaprilisa; Martina widhi Hapsari; Novia Anggraeni; Paulus Damar Bayu Murti; Anggara Mahardika
Jurnal Pengabdian Masyarakat (ABDIRA) Vol 2, No 4 (2022): Abdira, Oktober
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdira.v2i4.192

Abstract

This public service activity was order to “Ayo Siaga Bencana Dapur Umum Cegah Stunting” in Kampung Nelayan Tambak Rejo. Kampung Nelayan Tambak Rejo was affected area by flooding due to high tides and beach abrasion, so the childrens can be affected stunting. This program aimed to educate parents about stunting prevention by providing nutritious anti-stunting food and training to make anti-stunting food. This activity consists of three stages: providing education about stunting prevention; training to make anti stunting food and distributing it to the citizens. Parents and children were very enthusiastic when tasted "Bola-bola Ubi Ikan Lele". It were made from nutritious ingredients that were easily to get and affordable price. Education about stunting prevention can be applied in their environment and training about making anti-stunting food can be an idea for food to be given to children.
Edukasi Kemanan Pangan dan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) UMKM di Kelurahan Wonotingal WINDY RIZKAPRILISA
Jurnal Pengabdi Vol 5, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jplp2km.v5i2.57678

Abstract

Penurunan kasus penyebaran Covid-19 di Indonesia di Tahun 2022, pemerintah mulai melakukan pemulihan sektor kesehatan, stabilitas keuangan, memperkuat ketahanan pangan nasional dan keamanan energi nasional. Munculnya perilaku new normal yaitu berproduktivitas dengan tetap menjaga pola hidup menjadi lebih bersih dan sehat dalam rangka menghindari dan memutus mata rantai penularannya.  Keamanan pangan juga menjadi perhatian dalam memilih makanan yang sehat dan bersih di massa pandemi ini. Perubahan perilaku masyarakat ini mempengaruhi sektor usaha mikro terutama di bidang pangan. Masih banyak para pelaku UMKM yang kurang menerapkan keamanan pangan dan kurangnya pengetahuan mengenai Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) dalam usaha mereka. Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) sangat diperlukan untuk memberi keamanan produk yang dimakan bagi para konsumen. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di Kelurahan Wonotingal Semarang dengan tujuan mengedukasi pelaku UMKM mengenai kemanan pangan dan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT). Para pelaku UMKM Kelurahan Wonotingal Semarang dapat teredukasi dan dapat mengaplikasikannya dalam usahanya sehingga meningkatkan kepercayaan konsumen dan meningkatnya pendapatan mereka. Selain itu, kegiatan ini juga dapat meningkatkan kesehatan masyarakat dan kegiatan perekonomian di Kota Semarang di masa transisi pandemi Covid-19 ini.
Workshop Pengolahan Mie Kopi Paulus Damar Bayu Murti; Raka Bachtiar Kuspradanarto; Anggara Mahardika; Martina Widhi Hapsari; Novia Anggraeni; Windy Rizkaprilisa
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6, No 2 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tomaega.v6i2.1672

Abstract

Mie merupakan jenis pangan yang dapat digunakan sebagai pengganti karbohidrat dari nasi. Biasanya mie ini tergolong sebagai makanan instan karena tidak memerlukan proses memasak yang begitu lama. Pandemi mengajarkan untuk tetap di rumah saja, dan kita dituntut untuk terus kreatif dan inovatif walau di rumah saja. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan pengolahan mie kopi kepada masyarakat khususnya kepada Ibu-Ibu PKK tingkat Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah metode pelatihan demo memasak dilakukan secara daring menggunakan platform zoom meeting. Kegiatan berlangsung dimulai dengan tahapan persiapan, pelaksanaan, tanya jawab, dan pelaporan. Sebanyak kurang lebih 40 orang jumlahnya yang mengikuti kegiatan pelatihan mie kopi ini. Materi yang disampaikan dalam kegiatan workshop mie kopi ini adalah pembuatan mie dari bahan dasar tepung, penggilingan, pembentukan mie, dan proses memasak mie kopi menjadi sebuah hidangan. Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari para peserta online yang hadir dengan berbagai pertanyaan disampaikan saat workshop berlangsung. Setelah kegiatan dilaksanakan, diharapkan peserta memperoleh ide inovasi pangan baru dalam bentuk mie kopi.
High Dietary Fiber and Antioxidant Cookies with Substituted Parchment and Silver Skin Coffee Ester Lanywati; Windy Rizkaprilisa; Lusiawati Dewi
Food Science and Technology Journal (Foodscitech) Vol. 6 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Dr Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/fst.v6i2.6352

Abstract

High coffee production in Indonesia effected the increase of by-products from the processing of coffee beans. Parchment and silver skin are by-product obtained during the processing of coffee beans. Parchment and silver skin are used as compost, biogas, and has not been widely used as a food ingredient. Both have a high dietary fiber content and antioxidant activity. In this research, we make cookies with parchment and silver skin flour. Parchment and silver skin flour were added with concentrations consist of 0%, 1%, 2.5%, and 5%. Based on organoleptic assay with the parameters of color, aroma, taste, texture and level of preference, the best cookies were the addition of 2.5% parchment flour. These cookies have nutritional that fulfill the quality standards of cookies (SNI -2973-2011), namely 7.76% protein, 20.86% fat and 1.31% ash. In addition, these cookies have a high content of dietary fiber and antioxidants, namely 13.67% and 43.86%. So, these cookies can be a healthy snack option because have high dietary fiber and antioxidant. Keywords: Antioxiant; Coffee By Product; Cookies; Dietary Fiber; Parchment; Silver skin.
POTENSI ACE (ANGIOTENSIN-I CONVERTING ENZYME) INHIBITOR DARI TEMPE KORO – KOROAN SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL ANTIHIPERTENSI Windy Rizkaprilisa; Martina Widhi Hapsari
Science Technology and Management Journal Vol. 2 No. 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nasional Karangturi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53416/stmj.v2i1.51

Abstract

Koro-koroan dapat diolah menjadi tempe melalui proses fermentasi dengan Rhizopus sp.. Tempe koro berpotensi sebagai pangan fungsional antihipertensi karena menghasilkan peptide ACE inhibitor. Enzim protease memotong protein koro menjadi peptide yang lebih kecil pada proses fermentasi. Setelah melalui proses pencernaan, tempe koro tetap berpotensi sebagai ACE inhibitor karena terjadi proses hidrolisis oleh enzim pencernaan sehingga terjadi pemotongan peptide menjadi peptide yang lebih sederhana dan asam amino. Peptida dengan berat molekul kecil memiliki aktivitas penghambatan ACE yang lebih besar. Proses fermentasi dan hidrolisis pada sistem pencernaan dapat menghasilkan peptide dengan berat molekul kecil sehingga potensi ACE inhibiornya lebih besar.
PERMEN JELLY DENGAN PENAMBAHAN IKAN CAKALANG GUNA MENGATASI STUNTING: Sebuah Tinjauan Pustaka Paulus Damar Bayu Murti; Angela Putri Hartono; Divina Elaine Purwanto; Anggara Mahardika; Martina Widhi Hapsari; Novia Anggraeni; Windy Rizkaprilisa
Science Technology and Management Journal Vol. 2 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nasional Karangturi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53416/stmj.v2i2.96

Abstract

Permen jelly mempunyai ciri dengan rasa yang manis dan juga tekstur yang kenyal yang kebanyakan disukai oleh anak-anak bahkan hingga orang dewasa. Tekstur kenyal dari pemen jelly ini disebabkan oleh penambahan bahan pembentuk gel seperti karagenan, agar-agar, gum arab dan gelatin. Adapun terdapat efek samping jika terlalu banyak mengkonsumsi permen adalah terjadinya malnutrisi yang dapat menyebabkan seseorang tidak mendapatkan cukup nutrisi pada tubuhnya. Asupan gula yang terlalu tinggi juga dapat merampas nutrisi lain seperti kalsium karena tubuh harus menggunakannya untuk mereduksi kadar gula tersebut. Ini lah yang dapat menyebabkan seseorang dapat mengalami gejala stunting pada anak-anak. Penderita anak stunting sangat memerlukan protein dalam jumlah seimbang guna mendukung daya tahan tubuh dalam menjaga kesehatan. Review ini membahas tentang pangan fungsional yang merupakan perpaduan dari pemen jelly dengan penambahan ikan cakalang yang mengandung komponen bioaktif seperti asam lemak omega-3 dan karbohidrat yang tinggi. Permen jelly ikan cakalang dapat dikonsumsi sebagai cemilan makanan sehari-hari yang sehat dalam upaya mengatasi permasalahan stunting di Indonesia.
POTENSI PANGAN LOKAL SEBAGAI SNACK BAR MPASI BALITA: SYSTEMATIC REVIEW: INDONESIA Windy Rizkaprilisa; Rhema Alicia; Martina Widhi Hapsari; Novia Anggraeni; Paulus Damar Bayu Murti; Anggara Mahardika
Science Technology and Management Journal Vol. 3 No. 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nasional Karangturi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53416/stmj.v3i1.119

Abstract

Asupan gizi yang tidak terpenuhi akan menyebabkan stunting pada anak. Selain Air susu ibu (ASI) dan makanan utama, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menambah asupan pada balita adalah memberikan makanan tambahan berupa snack. Kebutuhan balita yang tercukupi dapat mencegah terjadinya stunting. Salah satu makanan tambahan yang dapat diberikan pada balita yaitu snack bar. Jurnal ini akan menjelaskan produk – produk makanan tambahan MPASI dalam bentuk snack bar untuk mengatasi stunting pada balita. Snack bar dapat dibuat dari berbagai macam bahan pangan lokal antara lain kacang kedelai, pisang raja nangka, tepung beras, kacang merah, ubi jalar, biji nangka, kacang tunggak, tepung ikan patin, tepung ikan teri, tepung jagung, ubi kuning dan lain sebagainya. Kandungan gizi dari snack bar tersebut memiliki kandungan energi (126,935 g), karbohidrat (71,75 g) dan protein (19,928 g) yang tinggi. Kandungan gizi inovasi snack bar dari pangan lokal tersebut berpotensi memenuhi kebutuhan gizi hariannya balita sebagai makanan selingan balita.
PEMANFAATAN RUMPUT LAUT SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL: SYSTEMATIC REVIEW: INDONESIA Windy Rizkaprilisa
Science Technology and Management Journal Vol. 3 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nasional Karangturi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53416/stmj.v3i2.153

Abstract

Potensi laut Indonesia dapat menjadi solusi dari krisis pangan. Hal ini karena Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki garis pantai yang sangat panjang dan menyimpan berbagai sumberdaya alam yang memiliki nilai komersial tinggi diantaranya rumput laut. Dalam jurnal ini menjelaskan potensi pangan fungsional yang memanfaatkan pangan lokal rumput laut. Hal ini diharapkan dapat menginformasikan potensi rumput laut sehingga meningkatkan penggunaan rumput laut dan memberikan nilai tambah pada rumput laut. Rumput laut memiliki kandungan nutrisi yang tinggi yaitu berupa karbohidrat (20-51%) dan serat pangan (36-60%), serta komponen bioaktif (senyawa fenolik, pigmen alami, polisakarida sulfat, dan senyawa halogen). Inovasi pengolahan rumput laut merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan nilai tambah dan daya daya saing komoditas rumput laut. Inovasi pangan dari pemanfaatan rumput laut antara lain yaitu bakso urat rumput laut, mie rumput laut, nugget ayam rumput laut, dodol rumput laut, biskuit rumput laut, roti tawar rumput laut, permen jelly rumput laut, kerupuk rumput laut, dan es krim rumput laut.
Improvement of Bread Nutrition With The Addition of Coffee Silverskin as a Source Of Dietary Fiber And Antioxidants Rizkaprilisa, Windy; Hapsari, Martina Widhi; Paramastuti, Ratih; Pebrianti, Suci Apsari
Food ScienTech Journal Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : University of Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/fsj.v5i2.20216

Abstract

Prevention of obesity can be done by reducing the intake of foods high in carbohydrates and fats, then replacing them with high dietary fiber. Silverskin is a by-product of coffee beans with dietary fiber and antioxidants, which can potentially treat obesity. Indonesia has a typical regional bread, "Gandjel Rel" from Semarang, which is box-shaped, brown with a sprinkling of sesame on the surface, and has a cinnamon taste. This study aimed to increase the functional properties of "Gandjel Rel" bread through the nutrification of silverskin to enrich the content of dietary fiber and antioxidant compounds so it can be used to treat obesity. The main ingredient in this research is silverskin from Robusta coffee. In making bread, silverskin flour is added with a variation of 0; 1; 2,5; and 5%. The bread was analyzed about dietary fiber, antioxidant activity, physical and chemical properties. The bread was subjected to sensory analysis using 20 untrained panelists to assess the acceptability of the given bread samples. Bread with silverskin has higher dietary fiber (3,33-7,18% insoluble fiber and 0,25-0,77% soluble fiber) and antioxidant activity (26,23-31,36%). Silverskin did not change the texture of the bread and made darker and yellowish color. The panelists preferred bread by adding 1% silverskin with a nutritional content of 11,33% protein, 17,40% fat, and 66,42% carbohydrates. This bread has the potential as a functional food that is useful in treating obesity.