Ratih Novi Septian
Universitas Pendidikan Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Revitalisasi Nilai Luhur Pancasila sebagai Resonansi Kebangsaan di tengah Derasnya Arus Globalisasi Ratih Novi Septian; Dinie Anggraeni Dewi
EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology and Counseling Vol 3 No 1 (2021): EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology and Counseling
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk membahas mengenai globalisasi yang menyebabkan batas ekonomi dan sosial budaya antar negara terlihat samar sehingga terjadi perubahan pada berbagai aspek kehidupan. Mengetahui dampak-dampak globalisasi yang terjadi di Indonesia dan suatu upaya revitasisasi nilai-nilai pancasila sebagai pemulihan dan penyelesaian dari berbagai permasalahan dan krisis nilai moral yang terjadi. Pancasila yang merupakan dasar Negara serta pandangan hidup bangsa memiliki peran yang penting untuk menyaring segala bentuk nilai yang turut terbawa oleh arus globalisasi. Sehingga nilai-nilai yang terbawa masuk tetap berpedoman kepada kepribadian bangsa Indonesia sendiri. Karena seluruh bangsa di dunia tentunya membutuhkan suatu pandangan hidup untuk mengetahui tujuan dan arah yang akan dicapai dan dapat mengatasi setiap persoalan yang terjadi. Dengan adanya suatu pemahaman yang utuh terhadap ideologi Pancasila, keberagaman yang ada dalam kehidupan masyarakat tidak membuat bangsa menjadi tercerai-berai, melainkan justru menjadi sebuah kekuatan bangsa dan Negara Indonesia dalam menghadapi pergaulan dunia yang terjadi.
Studi Komparasi Kebijakan Pendidikan Di Era Reformasi Dengan Era Industri 4.0 Ratih Novi Septian; Silviana Lilis Apriliani
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.628 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2655

Abstract

AbstrakEra reformasi dan revolusi industri 4.0 adalah era yang saling berkelanjutan. Namun, setiap kebijakan yang diambil pada setiap era tentu saja berbeda-beda, menyesuaikan kebutuhan dan perkembangan pada zaman masing-masing. Begitu juga dalam bidang pendidikannya. Selama periode awal reformasi hingga era revolusi industri 4.0, kebijakan pendidikan di Indonesia banyak mengalami perubahan. Dan juga, setiap era memiliki karakteristik masing-masing. Untuk itu, melalui studi literatur, penulis membahas bagaimana perbedaan dari kedua era ini. Penulis mengumpulkan banyak bahan literatur yang kemudian dikaji dan disimpulkan. Di dapatkan bahwa kebijakan pendidikan di kedua era ini sangat terlihat atau sangat menonjol pada arah tujuan pembelajaran dan kurikulumnya. KBK dan KTSP dipilih untuk menjadi kurikulum di era reformasi, serta Kurikulum 2013 menjadi pilihan pemerintah Indonesia di era revolusi industri 4.0. Namun, pada dasarnya pelaksanaan pembelajaran dari keduanya sama-sama mengharapkan sistem student center. Di era reformasi, pemerintah fokus pada pengembangan lokalitas, sedangkan di era industri pemerintah memfokuskan pada keterampilan individu untuk menghadapi persaingan global.Kata Kunci: Kebijakan Pendidikan, Era Reformasi, Revolusi Industri 4.0 AbstractThe era of reform and the 4.0 industrial revolution is a mutually sustainable era. However, each policy taken in each era is of course different, adjusting the needs and developments of each other's times. So does his field of education. During the early period of reform up to the era of the industrial revolution 4.0 education policy in Indonesia underwent many changes. And also, each era has its own characteristics. To this end, through the study of literature, the author discusses how the differences from these two eras are. The author collects many literature materials that are then examined and inferred. It is earned that educational policies in these two eras are highly visible or very prominent in the direction of its learning goals and curriculum. KBK and KTSP were selected to be curriculums in the reform era, as well as the 2013 Curriculum became the Indonesian government's choice in the industrial era. However, basically the learning implementation of the two equally expects the student center system. In the era of reform, the government focuses on developing locality, whereas in the era of the industrial revolution, the government focuses on individual skills to deal with global competition.  Keywords: Education Policy, Reformation Era, Industrial Revolution 4.0.
Upaya Membangun Minat Siswa Terhadap Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar Silviana Lilis Apriliani; Ratih Novi Septian; Tin Rustini
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i1.11543

Abstract

Penelitian ini ditujukan untuk menggambarkan upaya-upaya yang dapat dilakukan guru dalam membangun minat siswa terhadap pembelajaran IPS. Mengingat pembelajaran IPS terutama di sekolah dasar masih menggunakan metode dan media yang konvensional. Hal ini membuat pembelajaran IPS kurang diminati oleh siswa, hingga siswa merasa cepat bosan. Peneliti melalui studi literatur mengkaji beberapa sumber yang relevan seperti artikel ilmiah dari jurnal yang valid. Hasil penelitian ini menggambarkan ada beberapa upaya yang dapat dilakukan guru agar siswa tertarik dengan pembelajaran IPS. Pengembangan media pembelajaran yang digunakan seperti pemanfaatan digitalisasi, pengembangan media video, pemanfaatan permainan dan pengembangan metode pembelajaran seperti metode bermain peran dan mind mapping merupakan hasil kajian dari peneliti. Perkembangan teknologi yang semakin pesat harus dimanfaatkan guru untuk menciptakan pembelajaran yang efektif. Guru juga harus kreatif dan inovatif dalam mengembangkan media dan metode pembelajaran IPSnya. Akan tetapi berbagai upaya tersebut harus mempertimbangkan dari segi materi yang akan diajarkan dan gaya belajar siswa