Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH TUMBUHAN AZOLLA (Azolla microphylla) TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP IKAN PATIN (Pangasianodon hypophthalmus) Yustika Anggraini; Syahrizal Syahrizal; M Yusuf Arifin
Jurnal Akuakultur Sungai dan Danau Vol 2, No 2 (2017): Oktober
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.591 KB) | DOI: 10.33087/akuakultur.v2i2.18

Abstract

Azolla (Azolla microphylla) aquatic plants can be used as a natural feed or as a source of artificial feed ingredients (pellets) of fish. In addition to Azolla plant as a fish feed, Azolla plant grown in fish maintenance water media can help improve water quality, because it can function as phytoremediation. The aim of this research is to see the influence of Azolla (Azolla microphylla) plant to survival rate on siamese catfish (Pangasianodon hypophthalmus) fish. The method used in this research is complete randomized design with 4 treatments and 3 replications. Treatment A. Without Azolla microphylla (control), B.Azolla microphylla treatment of 150 g / m2, Treatment C. Azolla. microphylla as much as 250 grams / m2, and D.Azolla microphylla as much as 350 grams / m2. The survival of the best catfish P1 54,20%, consecutive P2 28,30, P3 26,70 and P0 22,50. Initial ammonia concentration 0.33 mg / l after experiments P0 0.34, P1 0.27, P2 0.27 and P3 0.24 with correction factors P1 0.443, P2 435 and P3 0.541. The association of Azolla count toward survival of fish gave no significant correlation to survival R = 0.017, whereas the relation of the amount of azolla to ammonia correlated significantly R = 0.903. The best density of Azolla 350 gram / m2 plant on water surface media that can function as phytoremediation to absorb the remnants of fish and fish waste, so as to improve the water quality factor and at the same time can increase the growth of Siamese (Pangasianodon hypophthalmus) fish biomass and affect the production of Azolla biomass.Keywords: phytoremediation, azolla, catfishTumbuhan air Azolla (Azolla microphylla) dapat dijadikan pakan alami  atau sebagai salah satu sumber bahan pakan buatan (pellet) ikan. Selain tumbuhan Azolla sebagai pakan ikan, Azolla yang ditanam dalam media air pemeliharaan ikan dapat membantu memperbaiki kualitas air, karena dapat berfungsi sebagai fitoremediasi. Penelitian yang dilakukan bertujuan melihat efektifitas tumbuhan  Azolla (Azolla microphylla) sebagai fitoremediasi  pada media pemeliharaan ikan patin siam  (Pangasianodon hypophthalmus) Tanpa ganti air. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan A. Tanpa Azolla microphylla (kontrol), Perlakuan B.Azolla microphylla sebanyak 150 gram/m2, Perlakuan C. Azolla. microphylla sebanyak 250 gram/m2, dan D. Azolla microphylla sebanyak 350 gram/m2. Kelangsungan hidup ikan patin terbaik P1 54,20%, berturut-turut P2 28,30, P3 26,70 dan P0 22,50. Konsentrasi amonia awal 0.33 mg/l setelah percobaan P0 0,34, P1 0,27, P2 0,27 dan P3 0,24 dengan Faktor Koreksi P1 0,443, P2 435 dan P3 0,541. Hubungan jumlah Azolla terhadap kelangsungan hidup ikan memberikan korelasi tidak nyata bagi kelangsungan hidup R = 0,017, sedangkan hubungan jumlah azolla terhadap ammonia berkorelasi secara nyata R = 0,903. Kepadatan tanaman Azolla 350 gram/m2 terbaik pada permukaan air media  yang dapat berfungsi sebagai fitoremediasi menyerap sisa pakan dan kotoran ikan, sehingga dapat memperbaiki faktor kualitas air dan sekaligus dapat meningkat pertumbuhan biomassa ikan patin siam dan mempengaruhi produksi biomass Azolla.Kata Kunci: Fitoremediasi, azolla, ikan patin
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FIRM PERFORMANCE TERHADAP JOB STRESS PADA KARYAWAN PENGGUNA PROVIDER TELKOMSEL DI JAKARTA Yustika Anggraini; Dita Oki Berlianti
Journal of Social and Economics Research Vol 6 No 2 (2024): JSER, December 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jser.v6i2.697

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh Firm Performance terhadap Job Performance, di mediasi Work Engagement pada PT.Telkomsel. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Karyawan dari PT.Telkomsel di Jakarta yang berjumlah 221 responden. Metode pengambilan sampelnya adalah Snow Ball. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Structural Equation Model (SEM) dengan software AMOS 26 dan software SPSS 27. Hasil menunjukkan bahwa Work Engagement memiliki pengaruh positif terhadap Firm Performance dan Job Stress, Percieved organizational support tidak berpengaruh signifikan terhadap Firm Performance dan Job Stress. Peran work engagement memediasi secara penuh. Implikasi manajerial adalah Meningkatkan intensitas kerja karyawan dapat dilakukan dengan memberikan tujuan yang jelas, penghargaan, insentif, lingkungan kerja positif, pelatihan, dan feedback konstruktif untuk meningkatkan motivasi dan produktivitas. Untuk mempertahankan karyawan tetap sepenuh hati dan terikat, peluang pengembangan, tujuan yang jelas, dan keseimbangan kerja-hidup yang baik, serta ciptakan komunikasi dan lingkungan kerja yang mendukung.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FIRM PERFORMANCE TERHADAP JOB STRESS PADA KARYAWAN PENGGUNA PROVIDER TELKOMSEL DI JAKARTA Yustika Anggraini; Dita Oki Berlianti
Journal of Social and Economics Research Vol 6 No 2 (2024): JSER, December 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jser.v6i2.697

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh Firm Performance terhadap Job Performance, di mediasi Work Engagement pada PT.Telkomsel. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Karyawan dari PT.Telkomsel di Jakarta yang berjumlah 221 responden. Metode pengambilan sampelnya adalah Snow Ball. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Structural Equation Model (SEM) dengan software AMOS 26 dan software SPSS 27. Hasil menunjukkan bahwa Work Engagement memiliki pengaruh positif terhadap Firm Performance dan Job Stress, Percieved organizational support tidak berpengaruh signifikan terhadap Firm Performance dan Job Stress. Peran work engagement memediasi secara penuh. Implikasi manajerial adalah Meningkatkan intensitas kerja karyawan dapat dilakukan dengan memberikan tujuan yang jelas, penghargaan, insentif, lingkungan kerja positif, pelatihan, dan feedback konstruktif untuk meningkatkan motivasi dan produktivitas. Untuk mempertahankan karyawan tetap sepenuh hati dan terikat, peluang pengembangan, tujuan yang jelas, dan keseimbangan kerja-hidup yang baik, serta ciptakan komunikasi dan lingkungan kerja yang mendukung.
Pengaruh Perceived Overqualification, Role Stress Terhadap Cyberloafing yang di Mediasi oleh Emotional Exhaustion pada Karyawan Perusahaan PT Pertamina Efysastiana Putri; Yustika Anggraini; Yeny Rahman P.L; Netania Emilisa
ManBiz: Journal of Management and Business Vol. 4 No. 1 (2025): ManBiz: Journal of Management and Business
Publisher : Institut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/manbiz.v4i1.6240

Abstract

The current rapid development of the oil industry is marked by increased oil exploration throughout the world, including Indonesia. The oil industry, or what is more familiarly known as the petroleum industry, has produced various kinds of fuel oil, which is initially still in the form of crude oil and then processed to become types of oil that have characteristics and advantages. This research uses quantitative tests and hypothesis testing to test the formulated hypotheses and prove the relationship between variables. The unit of analysis used is individuals, namely people who work at PT Pertamina in Jakarta and data is obtained from each individual who provides responses as a source of individual data for conducting a study through a separate questionnaire. From the results of testing the first hypothesis it shows that Perceived Overqualification has no influence on Cyberloafing. From the results of testing the second hypothesis it shows that Role Stress has no influence on Cyberloafing. From the results of testing the third hypothesis it shows that Perceived Overqualification has no influence on Emotional Exhaustion. From the results of testing the fourth hypothesis it shows Role Stress has a positive and significant influence on Emotional Exhaustion. From the results of testing the fifth hypothesis, it shows that Emotional Exhaustion has no influence on Cyberloafing.