Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KRITERIA KERUSAKAN AKIBAT PELEDAKAN PADA PEMBUATAN TEROWONGAN CIURUG, TAMBANG EMAS PONGKOR, KABUPATEN BOGOR, PROVINSI JAWA BARAT Suwandhi, Awang; Rosana, Mega Fatimah; Sudradjat, Adjat; Wattimena, Ridho Kresna
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 12, No 2 (2017): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Buletin Sumber Daya Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5782.515 KB)

Abstract

Untuk mencapai urat (vein) bijih di lokasi Central pada Level 500 mdpl, Ciurug, dibuat terowongan baru yang dinamakan RU4C-L500 dengan menerapkan teknik peledakan. Terowongan tersebut dirancang berukuran lebar 4 m, tinggi 4 m dan panjang 100 m sampai ke cross-cut menuju urat bijih. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan kriteria kerusakan terowongan yang diakibatkan oleh induksi getaran peledakan yang berpotensi menghasilkan overbreak, sehingga ukuran terowongan menjadi lebih lebar dari rencana semula. Pendekatan Blast Damage Index (BDI) digunakan sebagai metode untuk memperoleh tingkat kerusakan terowongan tersebut. Terowongan menerobos batuan andesit vulkanik yang berdasarkan hasil pengujian memiliki kecepatan rambat gelombang seismik 4157 m/det, densitas 2,37 g/cc dan kuat tarik 8,10 MPa. Batuan tersebut tergolong batuan berkekuatan sedang hingga keras dengan nilai Rock Mass Rating (RMR) antara 58,3 sampai 69,5. Data getaran peledakan diukur dengan menggunakan geofon pada jarak yang aman dari titik ledakan dan menghasilkan Peak Vector Sum (PVS) berkisar antara 2 mm/s sampai 120 mm/s. Hasil pengolahan data getaran menunjukkan, bahwa nilai BDI sebesar 2 yang mengidentifikasi adanya ambrukan terowongan karena induksi getaran peledakan terjadi pada jarak kurang dari 3 m dari titik ledakan. Besar getaran peledakan yang mengambrukan batuan andesit vulkanik tersebut mencapai PVS 1170 mm/s. Pada jarak antara 3,0 m sampai 10 m tidak terjadi kerusakan terowongan yang parah dan dapat direhabilitasi. Kondisi tersebut diidentifikasi oleh nilai BDI 0,5 sampai 1. Kemudian pada jarak di atas 10 m induksi getaran peledakan tidak lagi berpengaruh terhadap kerusakan atau kestabilan dinding terowongan. 
PREDIKSI NILAI KUAT TEKAN UNIAKSIAL BATUAN PENGAPIT BATUBARA MENGGUNAKAN DATA ULTRASONIK DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN SUMATERA SELATAN Zulfahmi Zulfahmi; Ildrem Sjafri; Abdurrokhim Abdurrokhim; Ridho Kresna Wattimena
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 13, No 1 (2017): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2017
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1498.702 KB) | DOI: 10.30556/jtmb.Vol13.No1.2017.157

Abstract

Dukungan data geomekanika sangat dibutuhkan dalam merancang gasifier, analisis dan pemodelan pada gasifikasi batubara bawah tanah (underground coal gasification-UCG), baik yang berasal dari uji langsung (in-situ) maupun uji laboratorium. Salah satu data pengujian laboratorium yang cukup penting untuk mengevaluasi kondisi batuan di lokasi UCG adalah uji kuat tekan uniaksial (uniaxial compressive strength test-UCS). Uji ini membutuhkan dimensi percontoh spesifik yang tidak digunakan untuk uji laboratorium lain seperti uji geser langsung, triaksial atau brazzilian. Karena itu, untuk optimalisasi pengujian percontoh harus dipilih secara selektif karena untuk mendapatkan percontoh dari pemboran inti sangat sulit, memakan waktu dan sangat mahal. Salah satu cara untuk mengoptimalkan pemanfaatan percontoh adalah dengan melakukan korelasi dengan hasil uji lain yang memiliki output yang sama. Pada penelitian ini telah dilakukan korelasi antara uji UCS yang bersifat merusak (destructive) dengan uji ultrasonik yang bersifat tidak merusak (non-destructive), relatif murah, cepat, mudah dan percontoh dapat digunakan lagi untuk uji yang lain. Sebanyak 89 uji UCS dan ultrasonik telah dilakukan untuk memperoleh tiga korelasi empiris nilai UCS dan ultrasonik yang berasal dari percontoh batuan pengapit batubara (batu lempung, batu lanau dan batu pasir). Korelasi ini dapat digunakan untuk memprediksi nilai UCS secara empiris di lokasi telitian yaitu di desa Macang Sakti, Kecamatan Sangadesa, Kabupaten Musi Banyuasin, Propoinsi Sumatera Selatan. Korelasi tersebut dihasilkan dari persamaan polinomial orde 2 dan 3. Untuk batu lempung nilai sc dapat diperoleh dari UCScls = (2 x 10-10)Vp3-(5 x 10-6)Vp2+ 0,0404Vp - 20,986 dengan nilai R2 =0,9087. Untuk batu lanau nilai sc dapat diperoleh UCSsis = (3 x 10-6)Vp2+ 0,0051Vp + 9,8665 dengan nilai R2 = 0,8953 dan nilai sc batu pasir dapat diperoleh dari UCSsas = -(7 x 10-7)Vp2 + 0,0467Vp - 41,484 dengan nilai R2 = 0,8864. 
PENGARUH BIDANG DISKONTINU TERHADAP KESTABILAN LERENG TAMBANG – STUDI KASUS LERENG PB9S4 TAMBANG TERBUKA GRASBERG Habibie Anwar; Made Astawa Rai; Ridho Kresna Wattimena
Jurnal Geomine Vol 6, No 1 (2018): Edisi April
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1256.223 KB) | DOI: 10.33536/jg.v6i1.183

Abstract

Papua merupakan salah satu tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia yang dioperasionalkan oleh PT. Freeport Indonesia. Sejak dioperasionalkan tambang terbuka Grasberg, Seringkali terjadi beberapa kali kasus longsoran yang diakibatkan oleh struktur geologi. Pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya beberapa tipe longsoran, faktor keamanan kestabilan lereng dan critical strength reduction factor. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu struktur geologi berupa kekar berdasarkan hasil pengamatan dan pemetaan geologi di lapangan, sifat fisik dan sifat mekanik hasil uji laboratorium di perusahaan. Lereng PB9S4 terletak di bagian barat daya (southwest) yang dikelompokkan menjadi 27 lokasi. Berdasarkan hasil proyeksi stereografis menggunakan perangkat lunak dips menunjukkan bahwa terdapat 13 lokasi kemungkinan terjadinya longsoran bidang dan longsoran baji. Hasil analisis kinematik menggunakan analisis longsoran bidang dan baji menunjukkan bahwa faktor keamanan memiliki kondisi aman. Metode elemen hingga dengan simulasi lereng model joint network Baecher dengan menggunakan perangkat lunak Phase2 menunjukkan bahwa hampir semua lereng memiliki kondisi stabil.
Selection of bacteria inducing calcium carbonate precipitation for self-healing concrete application Ridwan Syarif; Intan Nurul Rizki; Ridho Kresna Wattimena; Siti Khodijah Chaerun
Current Research on Bioscences and Biotechnology Vol. 1 No. 1 (2019)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/crbb.2019.1.1/ZDYD8792

Abstract

A modification of bacterial medium using calcium lactate pentahydrate was developed for calcium carbonate precipitation. A total of five strains of bacteria were cultivated on the solution medium containing nutrient broth and calcium lactate pentahydrate. In this study, the variation of 3.2 mM and 16.2 mM of calcium lactate pentahydrate was used to obtain the optimum condition for bacterial growth. The results showed that isolated strains CPB 1, CPB 3, and CPB 5 with medium containing nutrient broth and 3.2 mM calcium lactate pentahydrate gave the optimum growth, pH and Eh, thus being favourable for the process of calcium carbonate precipitation. Hence, this will be useful for self-healing concrete.
SUBSIDENCE AND HEAT PROPAGATION MODELING ON THE UNDERGROUND COAL GASIFICATION (CASE STUDY AT MUARA ENIM FORMATION, SOUTH SUMATERA) Zulfahmi Zulfahmi; Ildrem Syafri; Abdurrokhim Abdurrokhim; Ridho Kresna Wattimena
Indonesian Mining Journal Vol 23, No 2 (2020): INDONESIAN MINING JOURNAL, Vol. 23 No. 2, October 2020
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/imj.Vol23.No2.2020.1132

Abstract

One of the important issues to study underground coal gasification (UCG) is the prediction of surface subsidence. Several parameters that influence these conditions are the thickness of cap rock, the physical and mechanical characteristics, the structure condition, the minerals composition of the rock, and external conditions. This study had been carried out simulation and modeling to determine the level of surface subsidence risk and the effect of high temperatures due to the activities. The modeling results show that the thickness of the rock above the UCG coal seam greatly affects the surface subsidence. The depth is more than 200 m and found that the SF value is 1.59 which indicates UCG reactor depth of ≥ 200 m is safe from the risk of subsidence. From the characteristic aspect of the cap rock, the claystone types which not contain kaolinite minerals are more prone to collapse than those of contain kaolinite minerals. From this models, the gasifier at 150 m depth was estimated that there will be a decline of -7.23 m, and the minimum subsidence is at 275 m about 0.1 m. The heat propagation modeling results show that at 50 m the temperature is estimated to be 213- 289°C, but if the thickness of the cap rock is > 200 m depth, the temperature is around 29-28°C.
KRITERIA KERUSAKAN AKIBAT PELEDAKAN PADA PEMBUATAN TEROWONGAN CIURUG, TAMBANG EMAS PONGKOR, KABUPATEN BOGOR, PROVINSI JAWA BARAT Awang Suwandhi; Mega Fatimah Rosana; Adjat Sudradjat; Ridho Kresna Wattimena
Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 12 No. 2 (2017): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5782.515 KB) | DOI: 10.47599/bsdg.v12i2.36

Abstract

Untuk mencapai urat (vein) bijih di lokasi Central pada Level 500 mdpl, Ciurug, dibuat terowongan baru yang dinamakan RU4C-L500 dengan menerapkan teknik peledakan. Terowongan tersebut dirancang berukuran lebar 4 m, tinggi 4 m dan panjang 100 m sampai ke cross-cut menuju urat bijih. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan kriteria kerusakan terowongan yang diakibatkan oleh induksi getaran peledakan yang berpotensi menghasilkan overbreak, sehingga ukuran terowongan menjadi lebih lebar dari rencana semula. Pendekatan Blast Damage Index (BDI) digunakan sebagai metode untuk memperoleh tingkat kerusakan terowongan tersebut. Terowongan menerobos batuan andesit vulkanik yang berdasarkan hasil pengujian memiliki kecepatan rambat gelombang seismik 4157 m/det, densitas 2,37 g/cc dan kuat tarik 8,10 MPa. Batuan tersebut tergolong batuan berkekuatan sedang hingga keras dengan nilai Rock Mass Rating (RMR) antara 58,3 sampai 69,5. Data getaran peledakan diukur dengan menggunakan geofon pada jarak yang aman dari titik ledakan dan menghasilkan Peak Vector Sum (PVS) berkisar antara 2 mm/s sampai 120 mm/s. Hasil pengolahan data getaran menunjukkan, bahwa nilai BDI sebesar 2 yang mengidentifikasi adanya ambrukan terowongan karena induksi getaran peledakan terjadi pada jarak kurang dari 3 m dari titik ledakan. Besar getaran peledakan yang mengambrukan batuan andesit vulkanik tersebut mencapai PVS 1170 mm/s. Pada jarak antara 3,0 m sampai 10 m tidak terjadi kerusakan terowongan yang parah dan dapat direhabilitasi. Kondisi tersebut diidentifikasi oleh nilai BDI 0,5 sampai 1. Kemudian pada jarak di atas 10 m induksi getaran peledakan tidak lagi berpengaruh terhadap kerusakan atau kestabilan dinding terowongan. 
Stability Analysis of the Nanjung Water Diversion Twin Tunnels based on Convergence Measurement Simon Heru Prassetyo; Ganda Marihot Simangunsong; Ridho Kresna Wattimena; Made Astawa Rai; Irwandy Arif; Nuhindro Priagung Widodo; Dhika Noor Pradhana; Dimas Agung Saputra
Indonesian Mining Professionals Journal Vol 1, No 1 (2019): NOVEMBER
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36986/impj.v1i1.11

Abstract

This paper focuses on the stability analysis of the Nanjung Water Diversion Twin Tunnels using convergence measurement. The Nanjung Tunnel is horseshoe-shaped in cross-section, 10.2 m x 9.2 m in dimension, and 230 m in length. The location of the tunnel is in Curug Jompong, Margaasih Subdistrict, Bandung. Convergence monitoring was done for 144 days between February 18 and July 11, 2019. The results of the convergence measurement were recorded and plotted into the curves of convergence vs. day and convergence vs. distance from tunnel face. From these plots, the continuity of the convergence and the convergence rate in the tunnel roof and wall were then analyzed. The convergence rates from each tunnel were also compared to empirical values to determine the level of tunnel stability. In general, the trend of convergence rate shows that the Nanjung Tunnel is stable without any indication of instability. Although there was a spike in the convergence rate at several STA in the measured span, that spike was not replicated by the convergence rate in the other measured spans and it was not continuous. The stability of the Nanjung Tunnel is also confirmed from the critical strain analysis, in which most of the STA measured have strain magnitudes located below the critical strain line and are less than 1%.
PENERAPAN METODE STATISTIKA DALAM ANALISIS KEMANTAPAN LERENG TAMBANG DI INDONESIA Ridho Kresna Wattimena; Masagus Ahmad Azizi; Singgih Saptono
Indonesian Mining Professionals Journal Vol 4, No 1 (2022): April
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36986/impj.v4i1.58

Abstract

 Perkembangan penerapan metode statistika dalam analisis kemantapan lereng tambang di Indonesia sudah berjalan secara cukup lengkap lebih dari 1 dekade. Penerapan tersebut ditujukan untuk  mengatasi variasi parameter pembentuk lereng maupun beban pada lereng. Tulisan ini mengulas mengenai penerapan metode statistika dalam analisis analisis kemantapan lereng di Indonesia, yang diawali dengan penentuan fungsi distribusi dan penerapannya dalam analisis kemantapan lereng, perhitungan FK dan PK, serta pengembangan kurva kestabilan lereng ABSTRACT Abstract should be written of maximum 200 words in 1 (one) alinea or paragraph, in English, in italics with Arial Narrow  points-9 within 1 space of each line.  Content of the Abstract should be clear, descriptive, providing a brief overview of the problem studied. including purpose, method of the research, brief overview 
PREDIKSI NILAI KUAT TEKAN UNIAKSIAL BATUAN PENGAPIT BATUBARA MENGGUNAKAN DATA ULTRASONIK DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN SUMATERA SELATAN Zulfahmi Zulfahmi; Ildrem Sjafri; Abdurrokhim Abdurrokhim; Ridho Kresna Wattimena
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 13 No 1 (2017): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2017
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol13.No1.2017.157

Abstract

Dukungan data geomekanika sangat dibutuhkan dalam merancang gasifier, analisis dan pemodelan pada gasifikasi batubara bawah tanah (underground coal gasification-UCG), baik yang berasal dari uji langsung (in-situ) maupun uji laboratorium. Salah satu data pengujian laboratorium yang cukup penting untuk mengevaluasi kondisi batuan di lokasi UCG adalah uji kuat tekan uniaksial (uniaxial compressive strength test-UCS). Uji ini membutuhkan dimensi percontoh spesifik yang tidak digunakan untuk uji laboratorium lain seperti uji geser langsung, triaksial atau brazzilian. Karena itu, untuk optimalisasi pengujian percontoh harus dipilih secara selektif karena untuk mendapatkan percontoh dari pemboran inti sangat sulit, memakan waktu dan sangat mahal. Salah satu cara untuk mengoptimalkan pemanfaatan percontoh adalah dengan melakukan korelasi dengan hasil uji lain yang memiliki output yang sama. Pada penelitian ini telah dilakukan korelasi antara uji UCS yang bersifat merusak (destructive) dengan uji ultrasonik yang bersifat tidak merusak (non-destructive), relatif murah, cepat, mudah dan percontoh dapat digunakan lagi untuk uji yang lain. Sebanyak 89 uji UCS dan ultrasonik telah dilakukan untuk memperoleh tiga korelasi empiris nilai UCS dan ultrasonik yang berasal dari percontoh batuan pengapit batubara (batu lempung, batu lanau dan batu pasir). Korelasi ini dapat digunakan untuk memprediksi nilai UCS secara empiris di lokasi telitian yaitu di desa Macang Sakti, Kecamatan Sangadesa, Kabupaten Musi Banyuasin, Propoinsi Sumatera Selatan. Korelasi tersebut dihasilkan dari persamaan polinomial orde 2 dan 3. Untuk batu lempung nilai sc dapat diperoleh dari UCScls = (2 x 10-10)Vp3-(5 x 10-6)Vp2+ 0,0404Vp - 20,986 dengan nilai R2 =0,9087. Untuk batu lanau nilai sc dapat diperoleh UCSsis = (3 x 10-6)Vp2+ 0,0051Vp + 9,8665 dengan nilai R2 = 0,8953 dan nilai sc batu pasir dapat diperoleh dari UCSsas = -(7 x 10-7)Vp2 + 0,0467Vp - 41,484 dengan nilai R2 = 0,8864.