Nyoman Rohadi
Unknown Affiliation

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Penerapan Model Learning Cycle Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif dan Keterampilan Proses Sains Pada Materi Usaha dan Energi di Kelas X MIA 3 MAN 2 Kota Bengkulu Anggi Dwi Saputri; Rosane Medriati; Nyoman Rohadi
Jurnal Kumparan Fisika Vol. 1 No. 1 April (2018): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.099 KB) | DOI: 10.33369/jkf.1.1.7-12

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas, hasil belajar kognitif siswa dan keterampilan proses sains siswa pada materi usaha dan energi yang dilakukan dalam empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIA 3 yang berjumlah 39 siswa. instumen yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas guru dan siswa, tes hasil kognitif dan tes keterampilan proses sains. Hasil penelitian diperoleh bahwa aktivitas belajar siswa pada siklus I dengan rata-rata skor 23 (kategori cukup),  meningkat pada siklus II menjadi 25 (kategori baik) dan meningkat lagi pada siklus III menjadi 28 (kategori baik).  Hasil belajar kognitif siswa untuk siklus I diperoleh nilai rata-rata 70,25, meningkat pada siklus II menjadi 76,41 dan meningkat lagi pada siklus III menjadi 84,61. Keterampilan proses sains siswa meningkat dari siklus I hingga siklus III terutama keterampilan proses sains pada aspek mengajukan pertanyaan dengan skor rata-rata sebesar 82,04. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan Learning Cycle 5E dapat meningkatkan aktivitas belajar, hasil belajar kognitif dan keterampilan proses sains siswa.Kata kunci : Learning Cycle, aktivitas belajar, hasil belajar kognitif,  keterampilan proses sains
Pengembangan Desain Media Pembelajaran Fisika SMA Berbasis Video pada Materi Gelombang Bunyi Rexy Dwi Pangestu; Afrizal Mayub; Nyoman Rohadi
Jurnal Kumparan Fisika Vol. 1 No. 1 April (2018): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.474 KB) | DOI: 10.33369/jkf.1.1.48-55

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian research and development yang bertujuan untuk mengembangkan desain media pembelajaran fisika SMA berbasis video pada pokok bahasan gelombang bunyi yang valid dan reliabel. Tahap dalam penelitian ini meliputi potensi dan masalah, studi literatur dan pengumpulan informasi, desain produk, validasi desain, dan desain teruji. Media pembelajaran yang valid dan reliabel dihasilkan melalui validasi desain yang merupakan tahap pengujian produk secara internal melalui validasi isi oleh pendapat ahli dengan tiga aspek validasi yaitu, kualitas isi dan tujuan, kualitas instruksional, dan kualitas teknis dan kemudian diuji reliabilitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, desain media pembelajaran yang dikembangkan dikategorikan sangat valid (89,59%) dan rebilitas tinggi dengan koefisien 0,76 pada aspek kualitas isi dan tujaan, pada aspek kualitas instruksional dikategorikan sangat valid (92,71%) dan reliabilitas sedang dengan koefisien 0,65, dan pada aspek kualitas teknis dkategorikan sangat valid (90,47%) dan reliabilitas sedang dengan koefisien 0,67. Hasil total validasi dari tiga aspek sebesar 91% dengan kategori sangat valid. Kata kunci : Research and Development, Media Pembelajaran Video, Gelombang Bunyi
Penerapan Model Penemuan Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa di SMAN 1 Kota Bengkulu Annisa Apriani Widya Ningsih; Indra Sakti; Nyoman Rohadi
Jurnal Kumparan Fisika Vol. 1 No. 1 April (2018): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (748.104 KB) | DOI: 10.33369/jkf.1.1.22-29

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar, menjelaskan peningkatan hasil belajar dan mendeskripsikan keterampilan proses sains siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIA-1 SMAN 1 Kota Bengkulu yang berjumlah 30 Orang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah sebesar 23 dalam kategori cukup, siklus II sebesar 25,5 dalam kategori baik, dan siklus III sebesar 28,5 dalam kategori baik. Hasil belajar pada siklus I diperoleh daya serap sebesar 73% dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 50%, meningkat pada siklus II yaitu daya serap sebesar 83,5% dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 86,6%, dan meningkat lagi untuk siklus III daya serap sebesar 90,08% dan ketuntasan belajar sebesar 100%. Rata-rata keterampilan proses sains siswa secara keseluruhan indikator pada siklus I sebesar 13 dalam katagori cukup, siklus II sebesar 16 dalam katagori baik dan siklus III sebesar 18 dalam katagori baik. Berdasarkan hasil penelitian bahwa penerapan model Penemuan terbimbing kelas X MIA-1 di SMAN 1 kota Bengkulu dapat meningkatkan aktivitas belajar, hasil belajar dan keterampilan proses sains siswa.Kata Kunci : Model Penemuan terbimbing (guided discovery), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, keterampilan proses sains siswa.
DESKRIPSI HAMBATAN DAN KESULITAN GURU FISIKA SMA SE-KABUPATEN REJANG LEBONG DALAM MENERAPKAN KURIKULUM 2013 Zikri Alfandry; Rosane Medriati; Nyoman Rohadi
Jurnal Kumparan Fisika Vol 4, No 1: April 2021
Publisher : Unib Press, Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jkf.4.1.1-8

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif metode survey yang bertujuan untuk mendeskripsikan masalah-masalah yang dialami guru fisika SMA se-kabupaten rejang  lebong dalam menerapkan kurikulum 2013. Subjek penelitian ini adalah 9 guru fisika sma yang terdiri dari 3 orang masing-masing sekolah yaitu SMA 1, SMA 2 dan SMA 8 Kabupaten Rejang Lebong. Penelitian ini dilakukan dengan cara pengisian angket dan wawancara responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hambatan yang dialami guru dalam menerapkan kurikulum 2013 pada tahap perencanaan sebesar 48%, tahap pelaksanaan sebesar 51,49% dan tahap evaluasi sebesar 55,79%. kesulitan yang dihadapi guru dalam menerapkan kurikulum 2013 pada tahap perencanaan sebesar 75,56%, tahap pelaksanaan sebesar 92,93% dan tahap evaluasi sebesar 94,14%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa guru mengalami kesulitan dan hambatan dalam menerapkan kurikulum 2013. Kata kunci:  Kurikulum 2013, Kesulitan guru, Hambatan guru, Tahap perencanaan, Tahap pelaksanaan, dan Tahap evaluasi.ABSTRACT This research was a qualitative descriptive research survey method that aimed to describe the problems Rejang Lebong district high school physics teacher in implementing the 2013 curriculum. The subject of this research was the 9 teachers of physics, consisting of 3 individual schools, namely SMA 1, SMA 2 and SMA 8 Regency Rejang Lebong. This research was done by filling the poll and interview respondents.The result of this research showed that the teacher’s barriers to applying the 2013 curriculum at the planning stage of 48%, of the implementation stage of 51,49%, and the evaluation stage of 55,79%. The difficulties were faced by teachers in implementing the 2013 curriculum at the planning stage of 75.56%, the implementation stage of 92.93% and evaluation stage of 94.14%. Based on the results the study can be concluded that teachers have difficulties and obstacles in implementing the 2013 curriculum. Keyword: Curriculum 2013, Teacher difficulties,teacher barriers, planning stage, implementation stage, and stage evaluation
Peningkatan Keterampilan Proses Sains dan Pemahaman Konsep melalui Model Learning Cycle 5E Berbantuan Virtual Lab pada Materi Usaha dan Energi Nora Ilfira Yulasti; Nyoman Rohadi; Desy Hanisa Putri
Jurnal Kumparan Fisika Vol. 1 No. 3 Desember (2018): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.142 KB) | DOI: 10.33369/jkf.1.3.76-82

Abstract

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan meningkatkan aktivitas, keterampilan proses sains dan pemahaman konsep siswa dengan penelitian tindakan kelas tiga siklus. Subjek penelitian yaitu siswa kelas X MIPA 2 Kota Bengkulu. instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar observasi dan lembar tes siswa. Hasil analisis observasi aktivitas siswa siklus I rata-rata 25 (Baik), siklus II  27 (baik), siklus III 29 (Baik). KPS siklus I pada aspek mengamati rata-rata 81.6 (Terampil), siklus II 90.8 (Sangat Terampil), siklus III 95.4 (Sangat Terampil), mengajukan pertanyaan siklus I rata-rata 74.67 (Terampil), siklus II 86.2 (Sangat Terampil), siklus III 95.4 (Sangat Terampil), merumuskan hipotesis siklus I rata-rata 49.1 (Kurang Terampil), siklus II 64.65 (Cukup Terampil) dan siklus III 95.4 (Sangat Terampil), menerapkan konsep siklus I rata-rata 66.2 (Cukup Terampil), siklus II 96.52 (Sangat Terampil), siklus III 97.24 (Sangat Terampil) dan aspek mengkomunikasikan siklus I rata-rata 82.72 (Terampil), pada siklus II 96.52 (Sangat Terampil) dan siklus III 97.24 (Sangat Terampil). Pada pemahaman konsep pada siklus I rata-rata 70.17, Ds 70.17%, dan Kb 55.17%, pada siklus II rata-rata 77.72, Ds 77.72%, dan Kb 89.19% dan siklus III rata-rata 89.19, Ds 89.19%, dan Kb 86.20%. Disimpulkan, pembelajaran dengan penerapan model Learning Cycle 5E berbantuan virtual Lab. dapat meningkatkan KPS dan pemahaman konsep siswa.Kata kunci : Aktivitas Siswa, Keterampilan Proses Sains, Pemahaman Konsep, Model Learning Cycle 5E, Virtual Lab.
Penerapan Model Problem Based Learning Berbasis Laboratorium untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Peserta Didik di SMAN 10 Kota Bengkulu Pina Sellavia; Nyoman Rohadi; Desy Hanisa Putri
Jurnal Kumparan Fisika Vol. 1 No. 3 Desember (2018): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.224 KB) | DOI: 10.33369/jkf.1.3.13-19

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan tujuan untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar dan Keterampilan Proses Sains peserta didik pada konsep getaran harmonis. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas X IPA 1 SMAN 10 Kota Bengkulu yang berjumlah 33 orang. Penelitian dilakukan dalam empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa  rata-rata aktivitas belajar peserta didik pada siklus I adalah  sebesar 32 dalam kategori cukup, siklus II sebesar 38 dalam kategori baik, dan siklus III sebesar 42 dalam kategori baik. Untuk nilai keterampilan proses sains indikator mengamati sebesar 68,18 pada siklus I, 76,51 pada siklus II dan 79,54 pada siklus III; mengklasifikasi sebesar 71,21 pada siklus I, 78,78 pada siklus II dan 83,33 pada siklus III; merumuskan hipotesis sebesar 80,30 pada siklus I, 90,90 pada siklus II dan 96,96 pada siklus III; merencanakan percobaan sebesar 69,69 pada siklus I, 83,63 pada siklus II dan 93,93 pada siklus III; dan berkomunikasi sebesar 59,84 pada siklus I, 68,18 pada siklus II dan 86,36 pada siklus III. Berdasarkan hasil penelitian bahwa penerapan model Problem Based Learning berbasis laboratorium pada konsep getaran harmonis di kelas X IPA 1 dapat meningkatkan aktivitas belajar dan meningkatkan keterampilan proses sains peserta didik.Kata kunci: Problem Based Learning berbasis laboratorium, aktivitas belajar   peserta didik, keterampilan proses sains peserta didik.
Pengaruh Pembelajaran Cooperative Problem Solving Berbantuan Media Virtual Phet terhadap Motivasi Berprestasi dan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Siswa Kelas X MIPA SMAN 1 Bengkulu Selatan Reza September Hotman; Irwan Koto; Nyoman Rohadi
Jurnal Kumparan Fisika Vol. 1 No. 3 Desember (2018): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.468 KB) | DOI: 10.33369/jkf.1.3.51-56

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui perbedaan motivasi berprestasi antara siswa yang dibelajarkan dengan  model Cooperative Problem Solving berbantuan media virtual PhET dan model Cooperative Problem Solving berbantuan media konvensional dan 2) untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah antara siswa yang dibelajarkan dengan  model Cooperative Problem Solving berbantuan media virtual PhET dan model Cooperative Problem Solving berbantuan media konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan dua desain yaitu desain posttest only control group design untuk variabel motivasi berprestasi dan desain nonequivalent control group design untuk variabel kemampuan pemecahan masalah. Populasi penelitian ini adalah 153 siswa kelas X MIPA SMAN 1 Bengkulu Selatan. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling untuk memperoleh dua kelas: kelas X MIPA 2 yang berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIPA 5 yang berjumlah 31 siswa sebagai kelas kontrol. Data diperoleh dari tes kemampuan pemecahan masalah yang berbentuk essay dan angket motivasi berprestasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tidak terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah yang signifikan antara siswa yang dibelajarkan dengan pemelajaran CPS berbantuan media virtual PhET dan siswa yang dibelajarkan dengan model CPS berbantuan media konvensional (2) Tidak terdapat perbedaan motivasi berprestasi  yang signifikan antara siswa yang dibelajarkan dengan pemelajaran CPS berbantuan media virtual PhET dan siswa yang dibelajarkan dengan model CPS berbantuan media konvensionalKata kunci: Pembelajaran Cooperative Problem Solving, Media Virtual PhET, Motivasi Berprestasi, Kemampuan Pemecahan Masalah.
Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa dengan Model Problem Based Learning Berbantuan Simulasi PhET di Kelas XI IPA-C SMAN 6 Kota Bengkulu Rexi Agusmin; Nirwana Nirwana; Nyoman Rohadi
Jurnal Kumparan Fisika Vol 1, No 2 Agustus (2018): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press, Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.231 KB) | DOI: 10.33369/jkf.1.2.53-59

Abstract

Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar, motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA-C SMAN 6 Kota Bengkulu yang berjumlah 36 siswa. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jumlah skor rata-rata aktivitas belajar siswa siklus I sebesar 24 dalam kategori aktif, siklus II sebesar 29 dalam kategori aktif, dan siklus III sebesar 30 dalam kategori aktif. Motivasi belajar siswa sebelum mengikuti proses pembelajaran berada pada kategori rendah dengan skor rata-rata yaitu 44,15, dan pada saat setelah mengikuti proses pembelajaran skor rata-rata motivasi belajar siswa meningkat menjadi 65,15 yang berada pada kategori tinggi. Hasil belajar kognitif siswa pada siklus I yaitu daya serap sebesar 73,05% dan ketuntasan belajar sebesar 66,66% (belum tuntas), pada siklus II diperoleh daya serap sebesar 77,77% dan ketuntasan belajar sebesar 86,11% (tuntas), pada siklus III diperoleh daya serap sebesar 85,14% dan ketuntasan belajar sebesar 100% (tuntas). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model Problem Based Learning berbantuan simulasi PhET dapat meningkatkan aktivitas belajar, motivasi belajar dan hasil belajar siswa.Kata kunci : Model Problem Based Learning, Simulasi PhET, Aktivitas Belajar, Motivasi Belajar Siswa, Hasil Belajar kognitif
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA KONSEP USAHA DAN ENERGI DI KELAS X MIPA.3 SMAN 10 BENGKULU Sherli Malinda; Nyoman Rohadi; Rosane Medriati
Kumparan Fisika Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Pembelajaran Fisika
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.732 KB) | DOI: 10.33369/ajipf.1.1.%p

Abstract

This research aims to increase the activity, scientific attitude and student cognitive learning outcomes. Subjects in this research were all students of class X MIPA3 which amounted to 31 students. This research was conducted in four stages: planning, action implementation, observation, and reflection. The results of this research indicate that student learning activity on cycle I with average score of 21 (enough category), increased in cycle II to 24.5 (good category), increased in cycle III to 26.5 (good category) and increased again on IV cycle to 28 (good category). Scientific students' attitude score in cycle I is 3.91; Increased in cycle II to 4.02; Increased in cycle III to 4.20 and increased again in IV cycle to 4.36. The students' cognitive learning outcomes for the first cycle obtained an average of 72.87 with a classical learning completeness of 74.19%, increased in cycle II to 75.97 with 87.1% classical learning completeness, increased in cycle III to 79.58 with 93.55% classical learning completeness and increased again in the IV cycle to 89.68 with 100% complete classical learning. Based on the results of the study concluded that the application of discovery learning model increases the activity, scientific attitude and student cognitive learning outcomes.
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DI KELAS VII.B SMP NEGERI 10 KOTA BENGKULU Dina Laras Sati; Rosane Medriati; Nyoman Rohadi
Kumparan Fisika Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Pembelajaran Fisika
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.057 KB) | DOI: 10.33369/ajipf.1.1.%p

Abstract

This research is a classroom action research that aims to determine the increase oflearning activities, learning outcomes and problem solving skills of students. Subjects in this research were all students of class VII.b which amounted to 23 students. This research was conducted in four steps: planning, acting, observing, and reflecting. The results of this research indicate that student learning activity in first cycle I with average score of 25,5 (enough category), increased in cycle II to 27,5 (good category), increased in cycle III to 29,5 (good category) and increased returns tocycle IV to 32 (good category). The students' cognitive learning outcomes for the first cycle obtained an average of 62,72, increased in cycle II to 73, increased in cycle III to 78 and increased again in the cycle IV  to 81,98. students average value in cycle I is 62,20; Increased in cycle II to 72,46; Increased in cycle III to 85,50 and increased again in IV cycle to 90,94. Based on the results of research can be concluded that the application of problem based learning model can increase the learning activities, learning outcomes and problem solving skills of students.