Articles
Efektivitas Senam Dismenore Terhadap Intensitas Nyeri Haid Pada Remaja Putri
Mery Solon;
Yunita Gabriela Madu;
Helciyani Lalio;
Inggrid Utari Bua'
Jurnal Keperawatan Florence Nightingale Vol 7 No 1 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52774/jkfn.v7i1.126
Nyeri saat haid biasanya ditandai dengan gejala yang kompleks berupa keram perut bagian bawah yang disebabkan oleh peningkatan produksi prostaglandin alfa endometrium yang menyebabkan kontraksi uterus disritmik, hiperkontraktilitas, dan peningkatan tonus otot uterus atau yang biasanya disebut dengan dismenore.Remaja dapat melakukan intervensi secara mandiri melalui yang dapat dilakukan melaui senam dismenore tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas senam dismenore terhadap intensitas nyeri haid pada remaja putri di SMKN 7 Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan desain penelitian Pre-Eksperiment dan menggunakan pendekatan the one group pre-test-post-test design. Pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling dan didapatkan 25 responden yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Responden diberikan intervensi senam dismenore selama 4 kali dalam seminggu, selama 3 minggu yang dilakukan pada sore hari dan durasi waktu kurang lebih 30 menit. Alat ukur yang digunakan yaitu lembar observasi skala nyeri Numeric Rating Scale (NRS). Dari hasil uji statistik wilcoxon dengan nilai kemaknaan a=0.05, didapatkan bahwa setelah diberikan intervensi, dari 25 responden 24 responden mengalami penurunan intensitas nyeri dan 1 responden yang intensitas nyeri pre dan post tidak mengalami perubahan dengan nilai p value=0.000. Hal ini menunjukkan senam dismenore efektif terhadap penurunan intensitas nyeri haid pada remaja putri di SMKN 7 Makassar. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan bagi tenaga kesehatan agar menggunakan senam dismenore sebagai salah satu intervensi non farmakologi dalam menurunkan intensitas nyeri haid pada remaja putri.
Efektivitas Aromaterapi Jeruk Nipis Terhadap Dismenore Pada Remaja Putri
Mery Sambo;
Yunita Gabriela Madu;
Anita Sampe;
Eva Reski;
Friskalia Marcela M. Rombon
Jurnal Keperawatan Florence Nightingale Vol 7 No 1 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52774/jkfn.v7i1.139
Dysmenorrhea is a painful condition during menstruation which can have an impact on teenagers' activities or activities, especially at school, thereby disrupting learning activities and affecting school performance. Treatment with drugs can cause undesirable side effects, for this reason it is necessary to provide non-pharmacological therapy to avoid the side effects of long-term use of pharmacology. One non-pharmacological action that can be given is aromatherapy. The aim of this research is to determine the effectiveness of lime aromatherapy on dysmenorrhea in teenagers at Frater Kumala Makassar High School. Design of research used was pre-experimental with a one group pre-test and pos- test design approach. Sampling used a probability sampling method with a simple random sampling approach with a sample size of 27 respondents. The instrument used was the Numeric Rating Scale (NRS) checklist sheet to determine the level of dysmenorrhea pain before and after being given lime aromatherapy. Data analysis used the Wilcoxon statistical test with a significance value of a = 0.05. The result was p = 0.000, so it was concluded that peppermint aromatherapy and lime aromatherapy were effective against dysmenorrhea in adolescents
Pengaruh Teknik Relaksasi Otot Progresif Terhadap Tingkat Stres Kerja Pada Perawat di Instalasi Gawat Darurat
Yunita Gabriela Madu;
Mery Solon;
Jenita Laurensia Saranga';
Firmawati Naim;
Fransiska Imelda Poa
Jurnal Keperawatan Florence Nightingale Vol 7 No 1 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52774/jkfn.v7i1.149
Stress is a physical and emotional disturbance resulting from a mismatch between the capacity, resources and needs of employees originating from the work environment. This will trigger stress due to workload which is sometimes considered inappropriate for physical, psychological and emotional conditions. The aim of this research is to determine the effect of progressive muscle relaxation techniques on work stress in emergency room nurses at Stella Maris Hospital Makassar. This research was carried out at Stella Maris Hospital Makassar since September 2022 using a pre-experimental research type and One Group Pretest Posttest Design. The population in this study were all 19 emergency room nurses at Stella Maris Hospital in Makassar using a non-probability technique, namely Total Sampling. The measuring tools used were the DASS 42 questionnaire to measure nurses' stress levels and observation sheets to assess the implementation of progressive muscle relaxation techniques. The data was tested using the alternative Wilcoxon test because the data scale used was numerical data so that the research results showed that 19 respondents had decreased stress scores or levels after the progressive muscle relaxation technique intervention. Based on the results of the Wilcoxon test, the value of p = 0.000 < a 0.005 was obtained, so it can be concluded that there is an influence of progressive muscle relaxation techniques on the level of work stress in nurses in the Emergency Room at Stella Maris Hospital, Makassar.
MENINGKATKAN POTENSI PETANI LONTAR MELALUI INOVASI PEMBUATAN HAND SANITIZER BERBAHAN DASAR NIRA LONTAR
Wirmando Wirmando;
Asrijal Bakri;
Nelson Soares;
Yunita Gabriela Madu;
Matilda Martha Paseno
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31764/jmm.v8i1.19549
Abstrak: Sejak pandemi COVID-19, kebutuhan hand sanitizer semakin meningkat. Peluang tersebut harus segera dimanfaatkan oleh kelompok petani lontar di Dusun Popoloe melaui nira lontar yang dihasilkan oleh petani. Karena kurangnya pengetahuan, sehingga selama ini, petani hanya memanfaatkan air nira tersebut menjadi minuman tradisional beralkohol (ballo). Padahal air nira melalui proses penyulingan akan menjadi ethanol/alkohol yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar produksi hand sanitizer. Oleh sebab itu tujuan kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani lontar dalam melakukan penyulingan nira lontar menjadi alkohol sebagai bahan dasar pembuatan produk hand sanitizer. Kegiatan ini dilakukan melalui metode pelatihan yaitu edukasi dan simulasi kepada petani lontar di dusun popoloe yang berjumlah 12 petani. Evaluasi yang dilakukan menggunakan kuesioner dengan hasil dari 2 (16%) peserta yang memiliki pengetahuan baik, menjadi 12 (100%) peserta telah memiliki pengetahuan yang baik dalam melakukan penyulingan. Hal tersebut berarti perlunya pelatihan-pelatihan dilaksanakan secara simultan untuk meningkatkan potensi petani lontar.Abstract: Since the COVID-19 pandemic, the need for hand sanitizers has increased. This opportunity must be immediately taken advantage of by the lontar farmer group in Popoloe Hamlet through the lontar sap produced by farmers. Due to lack of knowledge, so far, farmers only use the sap water into traditional alcoholic drinks (ballo). Even though sap water through the distillation process will become ethanol/alcohol which can be used as a basic material for the production of hand sanitizers. Therefore, the purpose of this activity is to provide training to farmers to distill palm sap into alcohol that can be produced as the basic material for hand sanitizer products. This activity was carried out through training methods, namely education and simulation to lontar farmers in Popoloe hamlet, totaling 12 farmers. The evaluation was conducted using a questionnaire with the results of 2 (16%) participants who had good knowledge, to 12 (100%) participants who had good knowledge in distilling. This means the need for trainings to be carried out simultaneously to increase the potential of palm oil farmers.
Comparison of self-efficacy in cardiopulmonary resuscitation position by a single rescue: over-the-head or lateral position?
Wirmando, Wirmando;
Sambo, Mery;
Madu, Yunita Gabriela;
Beda, Nikodemus Sili;
Satti, Yunita Carolina;
Sheryn, Sheryn;
Batara, Tiara Ayu;
Bunga, Lindri
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 13, No 3: September 2024
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.11591/ijphs.v13i3.23672
Self-efficacy can speed up and improve quality of cardiopulmonary resuscitation (CPR), but it will be difficult to achieve if using a bag-valve-mask (BVM) by a single rescue. This study aimed to compare the differences of self-efficacy when performing CPR in the lateral and over-the-head (OTH) positions using a BVM device in a single rescue. A quasi-experimental with a post-test-only group design approach. This study involved 100 respondents divided into two groups, namely 50 respondents in the lateral position and 50 in the OTH position. Respondents' self-efficacy was assessed using the resuscitation self-efficacy scale (RSES). The statistical test used was Mann-Whitney. The results of this study showed that the OTH group had a higher level of self-efficacy, 46 (92%), than the lateral group, 40 (80%). In addition, the results of the Mann-Whitney statistical test also obtained p-value=0.000 (α=0.05) and mean rank value (OTH=63.30, lateral=37.70), indicating that there was a difference in self-efficacy between the OTH and lateral positions, with the OTH group having higher self-efficacy compared to the lateral group. Therefore, if CPR is performed by a single rescue with a BVM device, it can be performed with the OTH position.
The Role of Health Literacy on Adolescent Smoking Behavior in Senior High School
Linggi, Elmiana Bongga;
Madu, Yunita Gabriela;
Daben, Darma Caesaria;
Tandi, Desi
Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia Vol 12 No 04 (2022): Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia (JIIKI) Volume 12 Number 04 December 2
Publisher : UIMA Press
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33221/jiiki.v12i04.2109
Background: Smoking is a behaviour that's not foreign to the public, especially for teenagers. Smoking can hurt the health of all people, including adolescents. Health literacy is a cognitive and social skill for a person to improve their ability health. Objectives: To determine the relationship between health literacy and smoking behavior in adolescents. Methods: The research design used quantitative descriptive with a cross-sectional approach, the respondents were teenagers with a total 0f 83 respondents who were willing to fill out the questionnaire. Data analysis using frequency distribution and Chi-Square test. Results: The Result shows a most of the respondents were in the age category of 16 years (25,3%) and 16 years, The health literacy level of respondents was mostly in the able category is 83.1% and in the smoking behavior of respondents in the no category is 62.7%.Chi Square analysis result is p value is 0,000smaller then α there is health literacy relaed to smooking behavior in adolescents . Conclusion: Health literacy can be used as a strategy to reduce smoking behaviour in adolescents.
Picky Eating: Faktor Risiko Stunting pada Anak Prasekolah
Sambo, Mery;
Madu, Yunita Gabriela;
Kamumu, Frederika;
Rakay, Indah Winaria
Bali Medika Jurnal Vol 11 No 2 (2024): Bali Medika Jurnal Vol 11 No 2 Desember 2024
Publisher : Stikes Wira Medika Bali
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36376/bmj.v11i2.457
Picky eating merupakan perilaku makan selektif yang menjadi perhatian global karena hubungannya dengan malnutrisi dan stunting, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara picky eating dan stunting pada anak usia prasekolah di Kecamatan Lau, Kabupaten Maros. Penelitian menggunakan desain kohort retrospektif dengan total sampling sebanyak 166 anak usia 3-5 tahun. Perilaku makan diukur menggunakan kuesioner Child Eating Behavior Questionaire (CEBQ) dan status gizi dinilai berdasarkan standar WHO menggunakan microtoise. Data dianalisis dengan uji chi-square dan odds ratio (OR) dengan CI 95%. Anak dengan picky eating memiliki risiko stunting 43 kali lipat lebih tinggi (OR = 43; CI 95%). Sebanyak 65,06% anak menunjukkan perilaku picky eating, dan 47,59% mengalami stunting. Faktor lain yang memengaruhi adalah berat badan lahir rendah dan pendapatan orang tua di bawah UMR. Picky eating berhubungan signifikan dengan kejadian stunting pada anak prasekolah. Hasil ini memfokuskan pentingnya edukasi orang tua tentang pola makan sehat dan perlunya intervensi berbasis komunitas untuk mengurangi angka stunting. Picky eating is a selective eating behavior that has become a global concern due to its association with malnutrition and stunting, especially in developing countries such as Indonesia. This study aims to identify the association between picky eating and stunting in preschool children in Lau District, Maros Regency. The study used a retrospective cohort design with a total sampling of 166 children aged 3-5 years. Eating behavior was measured using the Child Eating Behavior Questionnaire (CEBQ) and nutritional status was assessed based on WHO standards using a microtoise. Data were analyzed using the chi-square test and odds ratio (OR) with 95% CI. Children with picky eating have a 43-fold higher risk of stunting (OR = 43; 95% CI). A total of 65.06% of children showed picky eating behavior, and 47.59% experienced stunting. Other influencing factors are low birth weight and parental income below the minimum wage. Picky eating is significantly associated with the incidence of stunting in preschool children. These results focus on the importance of educating parents about healthy eating patterns and the need for community-based interventions to reduce stunting rates.
Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Anak Usia Prasekolah di Masa Pandemi Covid 19
Bongga Linggi, Elmiana;
Madu, Yunita Gabriela
Journal Pengabdian Masyarakat Politeknik Sandi Karsa Vol 1 No 1 (2022): Abdimas Polsaka
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat,Politeknik Sandi Karsa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (402.991 KB)
|
DOI: 10.35816/abdimaspolsaka.v1i1.12
Tujuan memberikan edukasi kesehatan gigi dan mulut pada anak usia prasekolah dimasa pandemi Covid 19. Tahapan kegiatan ini terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap persiapan diawali dengan identifikasi masalah melalui wawancara pada orangtua dan guru TK dan observasi , menyiapkan materi, leaflet dan video edukasi. Tahapan pelaksanaan yaitu menyampaikan materi, praktek sikat gigi,. Hasil setelah diberikan edukasi anak prasekolah mampu meningkatkan ketrampilan cara menyikat gigi yang baik dan benar. Simpulan bahwa terdapat peningkatan ketrampilan anak dalam menyikat gigi dan mencuci tangan setelah diberikan edukasi tentang kesehatan gigi, mulut dan cara mencuci tangan di masa pandemi Covid 19.
Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai Gambar Terhadap Tingkat Kooperatif Anak Usia Prasekolah Selama Menjalani Perawatan di Rumah Sakit
Madu, Yunita Gabriela;
Abdu, Siprianus;
Papidunan, Orpa;
Lawalata, Yunita Noviline
Nursing Care and Health Technology Journal (NCHAT) Vol. 1 No. 3 (2021): NCHAT September - December period
Publisher : Progres Ilmiah Kesehatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56742/nchat.v1i3.24
Dampak yang dijalani oleh anak usia prasekolah selama menjalani perawatan dirumah sakit menimbulkan perasaan tidak nyaman, cemas bahkan takut terhadap perawat saat dilakukan tindakan keperawatan yang berdampak pada sikap kooperatif selama menjalaini perawatan . Terapi bermain mewarnai gambar adalah bentuk tindakan terapi bermain yang dapat dilakukan perawat untuk mengurangi rasa takut, cemas dan tidak nyaman agar anak dapat lebih kooperatif selama dirawat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas terapi bermain mewarnai gambar terhadap tingkat kooperatif anak usia prasekolah selama dirawat dirumah sakit. Desain penelitian menggunakan pre experiment design dengan pendekatan one group pre-test-post design Sampel diambil dengan teknik probability sampiling dengan pendekatan accidental sampling sebanyak 23 responden anak usia prasekolah yang dirawat di Rumah Sakit Stella Maris Makassar. Analisis data penelitian menggunakan uji statistik Wilcoxon dengan tingkat kemaknaan ?=0,05 (5%) diperoleh nilai p=0,000 sehingga p artinya ada pengaruh terapi bermain mewarnai gambar terhadap tingkat kooperatif anak usia prasekolah yang menjalani perawatan. Hasil penelitian diperoleh nilai p =0,000 hal ini menunjukkan terapi bermain mewarnai gambar efektif dalam meningkatkan sikap kooperatif anak usia prasekolah selama menjalani perawatan dirumah sakit. Kesimpulan dari penelitian ini menujukkan bahwa terapi bermain mewarnai memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkatk kooperatif anak usia prasekolah selama menjalani perawatan dirumah sakit.
Dampak Literasi Kesehatan terhadap Perilaku Merokok Anak Remaja
Elmiana Bongga Linggi;
Yunita Gabriela Madu;
Darma Caesaria Daben;
Desi Tandi
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES 2023
Publisher : FORIKES
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33846/sf14nk134
Smoking behavior is a familiar behavior in society, including adolescents. Smoking can have a negative impact on health for adolescents. Health literacy is a cognitive and social skill for someone to improve the ability to maintain better health. This study aimed to determine the relationship between health literacy and smoking behavior in adolescents. The design of this study was cross-sectional, involving adolescents as respondents with a total of 83 respondents. Data on health literacy and smoking behavior were collected through a questionnaire. The data collected was then analyzed descriptively in the form of proportions and continued with the Chi-square test. The results of the analysis showed that the p value was 0.000 with a positive correlation direction. It was concluded that there was a relationship between health literacy and smoking behavior in adolescents, so that health literacy could be used as a strategy to reduce smoking behavior in adolescents.Keywords: teenagers; health literacy; smoking behavior ABSTRAK Perilaku merokok merupakan perilaku yang tidak asing di kalangan masyarakat termasuk remaja. Merokok dapat memberikan dampak buruk kesehatan bagi remaja. Literasi kesehatan merupakan suatu ketrampilan kognitif dan sosial bagi seseorang untuk meningkatkan kemampuan untuk menjaga kesehatan agar lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara literasi kesehatan degnan perilaku merokok pada anak remaja. Desain penelitian ini adalah cross-sectional, yang melibatkan remaja sebagai responden dengan jumlah responden sebanyak 83 orang. Data tentang literasi kesehatan dan perilaku merokok dikumpulkan melalui kuesioner. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis secara deskriptif berupa proporsi dan dilanjutkan dengan uji Chi-square. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai p adalah 0,000 dengan arah korelasi positif. Disimpulkan bahwa ada hubungan antara literasi kesehatan dengan perilaku merokok pada anak remaja, sehingga literasi kesehatan dapat digunakan sebagai strategi untuk mengurangi perilaku merokok pada remaja. Kata kunci: remaja; literasi kesehatan; perilaku merokok