Madu, Yunita Gabriela
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar

Published : 22 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Efektivitas Constraint Induced Movement Therapy untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Ekstremitas Atas Pasien Stroke Mery Solon; Yunita Gabriela Madu; Sri Arianti Nussy; Theresia Paruntung
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES 2022
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf.v13i0.1953

Abstract

Stroke patients will generally experience muscle weakness in the limbs, especially in the upper extremities. This can be prevented through therapy to increase muscle strength in stroke patients. The purpose of this study was to increase upper extremity muscle strength through Constraint Induced Movement Therapy. The design of this study was a one group pre test-post test on 15 respondents of stroke patients who experienced upper extremity muscle weakness selected using purposive sampling technique. Then an intervention in the form of Constraint Induced Movement Therapy every day for 60 to 90 minutes within 1 month, because it is carried out on stroke patients in the first attack. Muscle strength was assessed using the Manual Muscle Testing scale before and after the intervention. The results of the observations were analyzed using the Wilcoxon test. From the results of the study, it is known that the average muscle strength before the intervention was 2.53 and after the intervention was 3.53, with a p value of 0.000. It was concluded that Constraint Induced Movement Therapy was effective to improve upper extremity motor skills in stroke patients.Keywords: Constraint Induced Movement Therapy; muscle strength; motor; stroke patient ABSTRAK Pasien stroke umumnya akan mengalami kelemahan otot pada anggota gerak tubuh, terutama pada bagian ekstremitas atas. Hal ini dapat dicegah melalui terapi untuk meningkatkan kekuatan otot pasien stroke. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kekuatan otot ekstremitas atas melalui terapi Constraint Induced Movement Therapy. Rancangan penelitian ini adalh one group pre test-post test pada 15 responden pasien stroke yang mengalami kelemahan otot ekstremitas atas yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Kemudian dilakukan intervensi berupa Constraint Induced Movement Therapy setiap hari selama 60 sampai 90 menit dalam waktu 1 bulan, karena dilakukan pada pasien stroke pada serangan pertama. Kekuatan otot dinilai dengan menggunakan skala Manual Muscle Testing sebelum dan sesudah intervensi. Hasil pengamatan dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Dari hasil penelitian diketahui rerata kekuatan otot sebelum intervensi adalah 2,53 dan setelah intervensi adalah 3,53, dengan nilai p = 0,000. Disimpulkan bahwa Constraint Induced Movement Therapy efektif untuk meningkatkan kemampuan motorik ekstremitas atas pada pasien stroke.Kata kunci: Constraint Induced Movement Therapy; kekuatan otot; motorik; pasien stroke
Efektivitas Senam Yoga dalam Menurunkan Intensitas Dismenore pada Remaja Putri Mery Sambo; Yunita Gabriela Madu; Yovianti Gebriella; Yulianick Limur Steni; Tisa Noveline
Nursing Care and Health Technology Journal (NCHAT) Vol. 5 No. 1 (2025): Nursing and Health Care Technology-January to June Period
Publisher : Progres Ilmiah Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56742/nchat.v5i1.103

Abstract

Dismenore adalah gangguan ginekologis paling umum yang dialami oleh remaja putri, dengan prevalensi global mencapai 50–90%. Di Indonesia, prevalensinya mencapai 64.25%, dengan sebagian besar mengalami nyeri sedang hingga berat. Kondisi ini berdampak negatif pada kualitas hidup, aktivitas belajar, dan kesehatan mental. Senam yoga merupakan intervensi nonfarmakologis yang diyakini mampu mengura ngi intensitas nyeri melalui mekanisme fisiologis dan psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh senam yoga terhadap intensitas dismenore pada remaja putri. Metode penelitian menggunakan desain pre-experimental one group pretest-posttest. Sampel berjumlah 53 remaja putri yang mengalami dismenore, dipilih dengan teknik purposive sampling. Intervensi berupa senam yoga selama 30 menit, dua kali dalam seminggu. Tingkat nyeri diukur sebelum dan sesudah intervensi menggunakan Numerical Rating Scale (NRS) dan dianalisis dengan uji Wilcoxon Signed-Rank. Hasil penelitian menunjukkan rerata skor nyeri menurun dari 5.34 (SD=1.786) sebelum intervensi menjadi 3.04 (SD=1.675) setelah intervensi. Uji Wilcoxon menunjukkan penurunan nyeri yang signifikan secara statistik (p = 0.000). Kesimpulan penelitian bahwa senam yoga terbukti efektif menurunkan intensitas nyeri dismenore secara signifikan pada remaja putri. Intervensi ini dapat direkomendasikan sebagai strategi promotif dan preventif di lingkungan pendidikan, mengingat efektivitasnya secara fisiologis dan psikologis.