Budi Iswanto
Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pendekatan Budaya Lokal: Meningkatkan Perekonomian dan Tatanan Sosial Masyarakat Perbatasan (Dalam Perspektif Ekonomi Islam) Budi Iswanto
BASKARA : Journal of Business and Entrepreneurship Vol 2, No 1 (2019): Baskara: Journal of Business and Entrepreneurship
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.189 KB) | DOI: 10.54268/baskara.2.1.13-20

Abstract

Artikel ini membahas tentang pendekatan budaya lokal: meningkatkan perekonomian dan tatanan sosial masyarakat perbatasan. Penelitian ini memfokuskan pada bagaimana pendekatan budaya yang ada ditengah-tengah masyarakat berperan dalam praktek perdagangan pada masyarakat perbatasan. Meskipun budaya-budaya local tersebut sangat rentan akibat pengaruh globalisasi dan teknologi. Adapun pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan pada masyarakat perbatasan Temajuk Kabupaten Sambas. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa praktek perdagangan yang dilakukan oleh masyarakat Muslim di Desa Temajuk Kabupaten Sambas sangat mengedepankan nilai Islam yakni nilai falah.  Semantara itu, nilai falah dalam praktek perdagangan masyarakat perbatasan Desa Temajuk Kabupaten Sambas lebih dikenal budaya belalle’, talangge’, sikutuan, dan taware’.
The Concept Maslahah of Najamuddin al Tufi and It's Relevance of Sharia Business Munadi Munadi; Budi Iswanto
IQTISHODUNA: Jurnal Ekonomi Islam Vol 9 No 2 (2020): October
Publisher : Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (834.206 KB) | DOI: 10.36835/iqtishoduna.v9i2.526

Abstract

Al-Tufi is one of the maslahah figures. al-Tufi defines maslahah based on two things, in urf and shar'i, while in urf is a factor that leads to goodness and benefits. Like trading that brings profit. While according to shar'i maslahah is a causal factor that leads to the intention of lawmakers in matters of worship, as well as customs. The rationalization effort based on the spirit of shar'i arguments in its dialectical form delivered Al-Tufi's thoughts towards the re-actualization of Islamic law in the field of muamalah which was more applicable and found a significant momentum. Considering the need for renewal of Islamic law based on a public benefit is more pronounced in this modern era especially in business, with this Al-Tufi method, Sharia business law will be dynamic and progressive again. Is not the Islamic Sharia down to earth intending to achieve human maslahah.
TANTANGAN EKONOMI SYARIAH ZAMAN MODERN Budi Iswanto
Jurnal Studi Islam Lintas Negara (Journal of Cross Border Islamic Studies) Vol. 2 No. 1 (2020): Ekonomi Syariah
Publisher : Pascasarjana Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/cbjis.v2i1.285

Abstract

This study aims to institutionalize the implementation of the Islamic economy in Indonesia through bank and non-bank financial institutions. Banking financial institutions are applied through Islamic banking whose operational basis is accommodated through the legal umbrella of Law no. 21 of 2008 concerning Islamic banking which is the result of improvements from several changes to the previous law, namely Law no. 7 of 1992 as amended by Law no. 10 of 1998. The role of Islamic financial institutions in improving people's welfare can be seen from the total financing channeled for the benefit of the business world. In 2009, total financing for the MSME sector was recorded at Rp. 18.38 trillion (67.82%) of the total financing, while financing for the non-SME sector is Rp. 8.72 trillion (32.18%) of the total financing, this shows that the role of Islamic banking in empowering the economy of small and medium enterprises (MSMEs) is getting higher. In banking, the term is known, the higher the funds channeled for real financing and investment activities, the better the health level of the bank. The existence of the implementation of sharia economy in Indonesia can be seen from the rampant opening of sharia division banks, and even opening branches of Islamic banks that are separate from their parent companies, such as BRI sharia, Mandiri syariah, and BNI syariah. The rise of the opening of BPRS and BMT, as well as Islamic capital markets and Islamic mutual funds are competing with each other
Analisis Dampak Industri PT Sambas Alam Lestari Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat dalam Tinjauan Ekonomi Syariah: Studi Kasus di Desa Tambatan Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas Edo Julian Mawardi; Budi Iswanto; Marina
Sebi : Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Vol. 3 No. 2 (2021): Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam (SEBI)
Publisher : Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/sebi.v3i2.902

Abstract

Abstrak: Analisis Dampak Industri PT Sambas Alam Lestari Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat dalam Tinjauan Ekonomi Syariah (Studi Kasus di Desa Tambatan Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas). Keberadaan industri pada suatu tempat tentunya memiliki harapan agar dapat memaksimalkan usaha masyarakat melalui upaya memaksimalkan sumber daya alam dengan adanya dukungan teknologi. Namun, setiap aktifitas industri semestinya akan melahirkan dampak yang menyertainya. Tentunya dengan harapan dapat melahirkan dampak positif dan menekan kemungkinan terciptanya dampak negatif. Disamping sifat saling ketergantungan antara industri dan masyarakat namun diengah kondisi demikian realita yang ada menunjukan dimana masih banyaknya masyarakat yang bekerja diluar daerah mereka disamping adanya keberadaan industri di wilayah tersebut. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan. Data primer yang digunakan pada penelitian ini diambil dengan wawancara bersama warga yang merupakan tenaga kerja di perusahaan tersebut. Penelitian ini bertempat di Dusun Sebataan Desa Tambatan Kecamatan Teluk Keramat melalui industri PT Sambas Alam Lestari. Penelitian ini menggunakan tiga alat pengumpulan data yakni observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak PT Sambas Alam Lestari terhadap sosial ekonomi masyarakat dan melihat bagaimana tinjauan ekonomi syariah terhadap dampak yang ditimbulkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dampak dari adanya keberadaan PT Sambas Alam Lestari di Dusun Sebataan Desa Tambatan Kecamatan Teluk Keramat secara umum memberikan dampak yang positif seperti ketersediaan lapangan pekerjaan, bertambahnya pendapatan masyarakat dan sebagian lainnya telah tercukupi kebutuhannya, adanya sumber pekerjaan baru dan secara sosial telah berdampak pada bertambahnya PAD desa yang memiliki imbas untuk masyarakat dan juga memberikan kemudahan terhadap sarana dan prasarana untuk desa dan masyarakat. Dampak yang ditimbulkan dari mekanisme yang ada tidak bertentangan dengan sistem ekonomi syariah.
UNCOVER LOCAL WISDOM VALUE OF TRADE AT THE BORDER OF INDONESIA-MALAYSIA: AN ISLAMIC ECONOMICS PERSPECTIVE Budi Iswanto; Munadi Munadi; Suriadi Suriadi
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (44.609 KB) | DOI: 10.22373/share.v9i2.6709

Abstract

This article focuses on the study of local wisdom values of trade at the Indonesia-Malaysia border (in Perspective of Islamic Economics and Islamic teachings). The research location is in the community of Temajuk Sub-district which is directly adjacent to Malaysia. The trading activities undertaken by the Temajuk community have a local value that shows the relation with Islamic values, as well as the value of Islamic teachings. Local wisdom values of Temajuk Malay culture like Belalle ', Talangge ', Sikutuan, and Taware ' in a trading perspective are found in the indigenous ethnolinguistic Malay Temajuk. Ethnolinguistics is the value applied in Temajuk Malay customary as a form of communication which also has the value of Sharia trading. Ethnolinguistics above contains the value of Falah in trade, the form of Ethnolinguistics in trade communications is known by the Malay Community Temajuk and already being applied in the acceptance of trade, but the understanding of the values Contained in the indigenous Ethno linguistics  Malay Temajuk has not been known by the Temajuk Malay community, it is due to the interruption of the transfer of values between generations. So that the process of internalization of value needs to be conducted so that cultural functions as a manifestation of ideas that form the behavior of communities in trade can be implemented.========================================================================================================Menguak Nilai-nilai Kearifan Lokal dalam Perdagangan di Perbatasan Indonesia-Malaysia: Suatu Perspektif Ekonomi Islam. Artikel ini memfokuskan pada kajian Nilai-Nilai Kearifan Lokal Perdagangan Daerah Perbatasan Indonesia-Malaysia (Dalam perspektif Ekonomi dan Pendidikan Islam). Dengan mengambil lokasi penelitian pada masyarakat di Daerah Temajuk yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Kegiatan perdagangan yang dilakukan masyarakat temajuk ternyata memiliki nilai lokal yang menunjukan keterkaitan nilai ajaran Islami, serta nilai pendidikan Islam. Nilai-nilai kearifan lokal budaya Melayu Temajuk seperti belalle’, talangge’, sikutuan, dan taware’ dalam perspektif perdagangan terdapat dalam etnolinguistik adat Melayu Temajuk. Etnolinguistik tersebut merupakan nilai yang diaplikasikan dalam adat Melayu Temajuk sebagai bentuk komunikasi. Dan memiliki nilai perdagangan syariah. Etnolinguistik di atas mengandung nilai falah dalam perdagangan, bentuk etnolinguistik dalam komunikasi perdagangan diketahui oleh masyarakat Melayu Temajuk dan telah diaplikasikan dalam transaksi perdagangan, namun pemahaman terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam etnolinguistic adat Melayu Temajuk tersebut belum diketahui oleh masayarakat Melayu Temajuk disebabkan terputusnya transfer nilai antar generasi. Sehingga proses internalisasi nilai perlu dilakukan, agar fungsi budaya sebagai wujud ide dan gagasan yang membentuk prilaku masyarakat dalam perdagangan yang dapat diimplementasikan.
The Concept Maslahah of Najamuddin al Tufi and It's Relevance of Sharia Business Munadi Munadi; Budi Iswanto
IQTISHODUNA: Jurnal Ekonomi Islam Vol. 9 No. 2 (2020): October
Publisher : Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/iqtishoduna.v9i2.526

Abstract

Al-Tufi is one of the maslahah figures. al-Tufi defines maslahah based on two things, in urf and shar'i, while in urf is a factor that leads to goodness and benefits. Like trading that brings profit. While according to shar'i maslahah is a causal factor that leads to the intention of lawmakers in matters of worship, as well as customs. The rationalization effort based on the spirit of shar'i arguments in its dialectical form delivered Al-Tufi's thoughts towards the re-actualization of Islamic law in the field of muamalah which was more applicable and found a significant momentum. Considering the need for renewal of Islamic law based on a public benefit is more pronounced in this modern era especially in business, with this Al-Tufi method, Sharia business law will be dynamic and progressive again. Is not the Islamic Sharia down to earth intending to achieve human maslahah.