Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

RELEVANSI TARI TOPENG BAPANG TERHADAP KREATIVITAS GERAK jajuk dwi; Bambang Sugito; Dhani Kristiandri
GETER : Jurnal Seni Drama, Tari dan Musik Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Sendratasik FBS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/geter.v2n1.p8-18

Abstract

Setiap mahasiswa tari memiliki kesulitan dalam mengembangkan gerak tari tradisi dalam karya tari. Tari tradisi merupakan dasar gagasan gerak yang bisa dikembangkan dalam sebuah kekaryaan. Gerak tari topeng Bapang memiliki keunikan tersendiri baik secara karakter bentuk dan teknik yang bisa dijadikan pijakan untuk dikembangkan dalam sebuah kekaryaan. Gerak tari topeng Bapang sudah memiliki ketentuan gerak yang telah ditentukan baik secara bentuk dan teknik geraknya namun jarang digunakan sebagai pengembangan keativitas untuk dijadikan gagasan maupun ide kekaryaan. Pertimbangan gerak sebagai dasar kreativitas memiliki relevansi terhadap bentuk dan teknik dalam sebuah kekaryaan yang terkait dengan pemilihan tema atau tokoh yang dikembangkan melalui aktivitas pengembangan gerak oleh mahasiwa sendiri. Berbagai kendala dalam proses kekaryaan yang dihadapi mahasiswa terkait dengan matakuliah karya tari memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Berpijak dari paparan tersebut Tari Topeng Bapang sebenarnya memiliki relevansi untuk dikembangkan sebagai dasar pemilihan teknik dan bentuk ke dalam kekaryaan untk membantu ke berbagai pencapaian dan permaslahan pencarian ide dan gagasan dalam kreativitas gerak. Semua aspek dalam pencapaian eksplorasi gerak bisa menggunakan tari Topeng Bapang sebagai dasar eksplorasi dalam teknik dan bentuk untuk menunjang proses dalam kekaryaan. Sebagai penunjang kreativitas bisa berpijak dari salah satu motif gerak dari topeng Bapang kemudian dieksplorasi melalui berbagai kemungkinan dalam mengembangkan gagasan atau ide kreativitas pada proses kekaryaan. Pembekalan materi tari etnik diberbagai wilayah daerah etnik di Jawa Timur jarang digunakan sebagai dasar proses kreatif dalam menunjang karya tari oleh mahasiswa Kata kunci: Relevansi, Tari Topeng Bapang, Kreativitas.
Komunitas dan Unit Kegiatan Mahasiswa Dalam Proses Mencapai Prestasi Non Akademik Bambang Sugito; Jajuk Dwi Sasanadjati; Arif Hidajad; Budi Dharmawan Putra
Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Vol 6, No 4 (2024): Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), May
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34007/jehss.v6i4.1763

Abstract

This article discusses the results of research including organizational capabilities in achieving professionalism related to activities that manage the organization to channeling student abilities that support lectures. The department's efforts in providing a forum for various organizations formed by students are able to make a positive contribution to students, departments, faculties and universities. Because based on the organization of activities formed in two categories, namely student activity units and student activity communities, they are able to provide positive results to the agencies that oversee these activities. The process of organizational achievement has not been distinguished between activity units and activity communities so that there are many process constraints faced by activity organizations. There is an increase in organizational management related to the priority scale in the results achieved. If it is able to reach the national or international level, the organization must be under the auspices of the university. If the organization is not able to compete at the national or international level, it will be lowered under the auspices of the Faculty. This will make it easier to manage the resources that are achieved. The process of achieving maximum competition has not been in accordance with the appreciation of the organization because it collided with an adequate allocation of funds. Students have to struggle starting from energy, mind and even having to spend money to cover the various deficiencies that are made in the process.
Karya Tari "Lanji" Sebagai Ungkapan Keputusasaan Anak Pekerja Seks Komersial Dalam Bentuk Tari Dramatik Shafa Namira Islami; Bambang Sugito
JISOSEPOL: Jurnal Ilmu Sosial Ekonomi dan Politik Vol. 2 No. 2 (2024): JISOSEPOL : Jurnal Ilmu Sosial Ekonomi dan Politik, Edisi Juli-Desember 2024
Publisher : Samudra Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61787/y0kcd828

Abstract

  Abstrak   Karya Tari Lanji merupakan sebuah karya yang berangkat dari fenomena perjalanan hidup anak pekerja seks komersial, dimana dia mengalami keputusasaan yang disebabkan oleh pembulian verbal dari masyarakat karena ibunya yang merupakan seorang pekerja seks komersial. Pada akhirnya dia putus asa dan memutuskan untuk menjadi pekerja seks komersial seperti ibunya. Pada karya tari ini memiliki dua fokus yaitu fokus isi dan bentuk. Fokus isi berupa keputusasaan yang dialami anak pekerja seks komersial sedangkan fokus bentuk disajikan dalam bentuk tari dramatik. Urgensi pada karya tari ini sebagai media refleksi dan informatif. Ketertarikan penulis terhadap karya ini ingin mengungkap dampak dari pembullyan verbal yang berpengaruh terhadap individu yang terlibat. Keunikan dari karya tari ini yaitu keputusasaan  yang  dirasakan  anak  dari  pekerja  seks komersial   yang   berbeda   dengan   keputusasaan   pada umumnya. Karya tari ini ditujukan kepada penonton untuk  mengungkapkan keputusasaan anak pekerja seks komersial melalui gerak dan ekspresi. Penulisan karya tari Lanji menggunakan beberapa teori diantaraya teori Metode Konstruksi I oleh Jaqueline Smith, lalu teori koreografi yang juga membantu dalam perwujudan mengenai konsep yang telah diangkat menjadi sebuah pertunjukan tari. Penafsiran koreografer pada fenomena yang dipilih kemudian dilanjutkan pada tahap proses penciptaan di antaranya eksplorasi, improvisasi, komposisi, analisis,dan evaluasi. Keputusasaan anak pekerja seks komersial diungkapkan melalui gerak, dan ekspresi serta didukung oleh beberapa komponen seperti setting siluet, tata rias busana yang sesuai dengan konsep, panggung proscenium lengkap    dengan    lighting   yang    difungsikan    untuk membangun perubahan suasana di setiap adegan. Iringan musik juga menjadi pendukung dalam karya tari ini. Karya tari Lanji menggunakan tipe tari dramatik yang menjadi media penulis untuk menyampaikan pesan kepada penonton dengan memunculkan sebuah simbol dan sebuah dramatisasi di setiap adegan melalui ekspresi, gerak, serta interaksi penari dengan penari.     Kata kunci: Lanji, Keputusasaan, Pekerja Seks Komersial