Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

TEKNOLOGI RUMPON UNTUK NELAYAN TRADISIONAL DI KECAMATAN PEMANGKAT KABUPATEN SAMBAS Saifullah Saifullah; Susilawati Susilawati
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2018): Juni
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v3i1.573

Abstract

Selama ini, nelayan tradisional menentukan spot pancing (lokasi penangkapan) hanya dengan mengira-ngira, sehingga tangkapan mereka terbatas.   Kondisi cuaca yang tak menentu pada bulan-bulan tertentu, terutama rentang bulan November sampai Februari kadang membuat nelayan ragu untuk melaut.  Tidak jarang pada masa itu nelayan yang turun kelaut tanpa hasil sama sekali karena tidak bisa melakukan aktivitas penangkapan akibat cuaca buruk sehingga kerugianlah yang mereka peroleh.  Pada solusi pertama yakni pelatihan manajemen keuangan, mitra akan dilatih bagaimana melakukan pembukuan keuangan tiap kali melaut dan melakukan penyihan hasil untuk disimpan di bank sebagai cadangan dikala tidak melaut. Solusi kedua yakni pembuatan dan pemasangan rumpon, rumponmerupakansalah satualat bantu penangkapanuntukmeningkatkanhasiltangkapan dimanamempunyaikontruksinyamenyerupaipepohonanyangdipasang(ditanam)disuatautempat di perairan laut. Dalam kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat yang merupakan penerapan Ipteks bagi Masyarakat (IbM) ini memerlukan total biaya sebesar Rp. 48.000.000. Kata Kunci : nelayantradional, Pemangkat, rumpon
TINGKAT DEGRADASI DAN DEPRESIASI SUMBERDAYA IKAN PELAGIS BESAR DIPERAIRAN KABUPATEN SAMBAS Saifullah .; Heriyansahs .; Urai Januardi
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 5, No 2 (2017): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.334 KB) | DOI: 10.29406/rya.v5i2.720

Abstract

Pengelolaan perikanan tangkap selama ini cenderung mengarah pada pola yang tidak berkelanjutan. Aktivitas penangkapan sumberdaya ikan yang dilakukan oleh sebagian besar nelayan lebih ditekankan pada kepentingan jangka pendek dengan tingkat manfaat dan tidak terlalu besar dibandingkan dengan nilai jangka panjang. Nelayan umumnya berlomba untuk menangkap ikan lebih banyak dan memperoleh manfaat yang lebih besar, sehingga menstimulasi adanya upaya peningkatan teknologi penangkapan. Selanjutnya disisi lain jumlah nelayan yang menangkap ikan semakin banyak, sehingga menimbulkan persaingan dalam mendapatkan hasil tangkapan. Dengan demikian tekanan tehadap sumberdaya ikan menjadi semakin tinggi, sehingga menimbulkan degradasi dan depresiasi sumberdaya ikan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis tingkat degradasi dan depresiasi ikan pelagis besar di Perairan Kabupaten Sambas. Penelitiandilakukandengan metode surveidan digunakanpurposive sampling.Analisis datadigunakananalisisbio-ekonomi dengan model CYP, WH,SchnutedanAlgoritmaFox. Tingkat produksi optimal pada pemanfaatan sumberdaya ikan pelagis besar sebesar 7.377,12 ton per tahun dengan tingkat upaya (effort) sebesar 1.345,93 trip per tahun, sumberdaya ikan pelagis kecil sebesar 8.378,54 ton per tahun dengan tingkat upaya (effort) sebesar 319.91 trip per tahun. Sumberdaya ikan pelagis besar selama Tahun 2006 sampai dengan 2015 berada dalam zona aman yang ditunjukkan pada nilai koefisien laju degradasi dan depresiasi yang lebih rendah dari nilai koefisien standar (bench marking). Pada discount rate 10% dan 20% diketahui terjadi depresiasi pada Tahun 2008, 2009, 2010 dan 2012, 2015.  Rata-rata perubahan sumberdaya ikan pelagis besar pada discount rate 10% sebesar Rp 881.541,05 juta dan pada discount rate 20% sebesar Rp 460.833,25juta.  Kata Kunci : pemanfaatan sumberdaya perikanan, nilai depresiasi, alternatif kebijakan, Kabupaten Sambas
OPTIMASI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN TANGKAP DI PERAIRAN KABUPATEN SAMBAS saifullah tatang; munandar .
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 7, No 1 (2019): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.592 KB) | DOI: 10.29406/jr.v7i1.1318

Abstract

 Wilayah Perairan Kabupaten Sambas merupakan bagian dari wilayah WPP Laut Cina Selatan.Terletak di bagian Utara Provinsi Kalimantan Barat dan merupakan pintu gerbang wilayah Perairan Laut Cina Selatan yang berbatasan dengan Perairan Negara Malaysia, Thailand dan Vietnam.Posisi ini memiliki implikasi positif dan negatif.Implikasi positif, yaitu memiliki akses pasar yang sangat luas bagi pemasaran produksi hasil perikanan, sedangkan implikasi negatifnya sebagai daerah penangkapan ikan yang rawan terhadap pencurian ikan tidak dapat terelakkan. Tujuan dari penelitian ini adalah Menganalisis tingkat produksi, upaya dan rente ekonomi optimal dari   sumberdaya perikanan di Perairan Kabupaten Sambas.Penelitiandilakukandengan metode surveidan digunakanpurposive sampling.Analisis datadigunakananalisisbio-ekonomi dengan model CYP, WH,SchnutedanAlgoritmaFox. Berdasarkan kondisi dilapangan dimana tingkat keuntungan atau rente aktual sebesar Rp 37.678,53 juta per tahun lebih kecil dari nilai rente optimal sebesar Rp 107.074,11 juta  pada kondisi pengelolaan sole owner atau maximum economic yield (MEY) dan sebesar Rp 107.073,95 juta per tahun pada kondisi pengelolaan maximum sustainable yield (MSY). Sedangkan pada sumberdaya ikan demersal keuntungan atau rente aktual sebesar Rp16.662,28 juta per tahun, yang lebih kecil dari rente optimalnya sebesar Rp 16.969,94  juta per tahun.Menurunya jumlah produksi hasil tangkap dan tingkat effort yang semakin tinggi, biaya yang dikeluarkan untuk melakukan aktivitas penangkapan sumberdaya ikan pelagis besar, ikan pelagis kecil dan sumberdaya ikan demersal tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh.  Kata Kunci : pemanfaatan, perikanan tangkap, Kabupaten Sambas
PENGARUH PUKAT TARIK BERKAPAL (BOAT OR VESSEL SIENES) TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN NELAYAN TRADISIONAL (PUKAT LAMPAK) DI KECAMATAN PEMANGKAT KABUPATEN SAMBAS Heriyansah; Nurchalis; Saifullah
JURNAL PATANI: Pengembangan Teknologi Informasi dan Pertanian Vol 5 No 2 (2022): PATANI VOL 5 NOMOR 2 : SEPTEMBER 2022
Publisher : PPPM POLTESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47767/patani.v5i2.163

Abstract

Tujuan Munculnya permen KP No. 71 Tahun 2016 tentang Jalur Pengangkapan Ikan dan Penempatan Alat Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia sebagai pengganti Permen KP No. 2 Tahun 2015. Permen KP No. 71 Tahun 2016 untuk Kabupaten Sambas mulai diberlakukan per 1 Januari 2018 adalah dalam jangka panjang kekayaan laut Negara Republik Indonesia tetap lestari sehingga dapat menguntungkan semua pihak. Nelayan tradisional (pukat lampak) benar-benar berharap Permen KP ini segera di berlakukan di Kabupaten Sambas dengan harapan dapat meningkatkan hasil tangkapan mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah larangan pukat tarik berkapal berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan nelayan tradisional. Target khusus dari hasil penelitian ini dapat di publikasikan baik pada media cetak maupun jurnal nasional. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif dengan metode survey dan studi pustaka dengan sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 nelayan tradisional yang menggunakan alat tangkap pukat lampak (gillnets) di dua Kecamatan, yakni Kecamatan Pemangkat sebagai focus penelitian dan Kecamatan Jawai sebagai pembanding. Alat analisis berupa uji t (Independent sample t-test) Dari hasil penelitian dengan membandingkan pendapatan nelayan pukat lampak dari dua Kecamatan, yakni Kecamatan Pemangkat (pukat tarik berkapal masih beroperasi) dan nelayan di Kecamatan Jawai (pukat tarik di larang beroperasi, diperoleh hasil t-hitung lebih kecil dari t-tabel. Sehingga beroperasinya pukat tarik berkapal di Kecamatan Pemangkat tidak berpengaruh terhadap tingkat pendapatan nelayan pukat lampak.
OPTIMASI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN TANGKAP DI PERAIRAN KABUPATEN SAMBAS saifullah tatang; munandar .
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 7, No 1 (2019): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.592 KB) | DOI: 10.29406/jr.v7i1.1318

Abstract

 Wilayah Perairan Kabupaten Sambas merupakan bagian dari wilayah WPP Laut Cina Selatan.Terletak di bagian Utara Provinsi Kalimantan Barat dan merupakan pintu gerbang wilayah Perairan Laut Cina Selatan yang berbatasan dengan Perairan Negara Malaysia, Thailand dan Vietnam.Posisi ini memiliki implikasi positif dan negatif.Implikasi positif, yaitu memiliki akses pasar yang sangat luas bagi pemasaran produksi hasil perikanan, sedangkan implikasi negatifnya sebagai daerah penangkapan ikan yang rawan terhadap pencurian ikan tidak dapat terelakkan. Tujuan dari penelitian ini adalah Menganalisis tingkat produksi, upaya dan rente ekonomi optimal dari   sumberdaya perikanan di Perairan Kabupaten Sambas.Penelitiandilakukandengan metode surveidan digunakanpurposive sampling.Analisis datadigunakananalisisbio-ekonomi dengan model CYP, WH,SchnutedanAlgoritmaFox. Berdasarkan kondisi dilapangan dimana tingkat keuntungan atau rente aktual sebesar Rp 37.678,53 juta per tahun lebih kecil dari nilai rente optimal sebesar Rp 107.074,11 juta  pada kondisi pengelolaan sole owner atau maximum economic yield (MEY) dan sebesar Rp 107.073,95 juta per tahun pada kondisi pengelolaan maximum sustainable yield (MSY). Sedangkan pada sumberdaya ikan demersal keuntungan atau rente aktual sebesar Rp16.662,28 juta per tahun, yang lebih kecil dari rente optimalnya sebesar Rp 16.969,94  juta per tahun.Menurunya jumlah produksi hasil tangkap dan tingkat effort yang semakin tinggi, biaya yang dikeluarkan untuk melakukan aktivitas penangkapan sumberdaya ikan pelagis besar, ikan pelagis kecil dan sumberdaya ikan demersal tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh.  Kata Kunci : pemanfaatan, perikanan tangkap, Kabupaten Sambas
PELATIHAN BUDIDAYA DAMBER SEBAGAI SOLUSI PEMENUHAN PANGAN BERBASIS KELUARGA DI MASA PANDEMIK COVID – 19 DI PERUM KARTIASA INDAH Saifullah; Onesimus Dhyas Dwi Atmajaya
Sehati Abdimas Vol 4 No 1 (2021): Prosiding Sehati Abdimas 2021
Publisher : PPPM POLTESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dampak Covid – 19 yang mewabah Indonesia di awal tahun 2020 sangat dirasakan oleh masyarakat, khususnya ibu rumah tangga di Perum Kartiasa Indah. Budidaya damber merupakan solusi untuk memenuhi kebutuhan pangan berbasis protein keluarga. Kegiatan urban farming bisa dilakukan dengan metode aquaponik salah satunya melalui budidaya ikan dalam ember atau sering disebut Budikdamber. Konsep dari kegiatan Budikdamber ini yaitu ikan dan tanaman dapat tumbuh dalam satu tempat yang sama. Budikdamber sangat cocok diterapkan oleh masyarakat terutama yang memiliki luas pekarangan yang terbatas. Selain bertujuan untuk ketahanan pangan, kegiatan budikdamber juga dapat menguatkan rasa kebersamaan dan menciptakan budaya gotong royong dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat kini tak perlu repot untuk memenuhi kebutuhan protein hewani dan sayuran bagi keluarga. Teknik budidaya terbilang mudah dengan peralatan yang sederhana. Hasilnya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga, juga menunjang kondisi ekonomi masyarakat itu sendiri melalui hasil panen dari kegiatan budikdamber.
DESAIN DAN PEMASANGAN RUMPON BERBAHAN BAN BEKAS SEBAGAI ALTERNATIF MENINGKATKAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI PEMANGKAT KABUPATEN SAMBAS Saifullah, Saifullah; Heriyansah, Heriyansah
Sehati Abdimas Vol 6 No 1 (2023): Prosiding Sehati Abdimas 2023
Publisher : PPPM POLTESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47767/sehati_abdimas.v6i1.613

Abstract

Perkembangan alat tangkap pancing ulur dari tahun ke tahun berdampak pada peningkatan pemanfaatan rumah ikan (rumpon) sebagai alat bantu penangkapan. Keberadaan rumah ikan dimanfaatkan oleh nelayan untuk mencari gerombolan ikan dan target tangkapan. Kondisi kepemilikan rumah ikan di perairan Pemangkat dikelola secara mandiri oleh masing-masing kelompok nelayan, dimana dalam satu kelompok nelayan terdiri dari 10-20 orang. Peningkatan jumlah nelayan pancing ulur, menyebabkan jumlah unit rumah ikan tersebut cenderung tidak sebanding dengan jumlah nelayan yang memanfaatkannya. Kelompok Nelayan NELTRI merupakan bagian dari kelompok nelayan baru yang berharap adanya bantuan sebagai sarana pengumpul ikan sehingga nantinya mampu meningkatkan hasil tangkapan yang mereka peroleh. Rumpon yang umumnya dioperasikan di perairan tersebut berbahan organik. Rumpon berbahan dasar organik yang digunakan oleh Kelompok nelayan NELTRI tidak bisa bertahan lama. Disamping itu jika ditinjau dari segi teknis, berdasarkan wawancara dari nelayan setempat, bahan Rumpon organik yang mereka gunakan pada rumah ikan hanya memiliki umur teknis yang cukup singkat kurang lebih bertahan selama enam bulan.
KOMPOSISI JENIS IKAN DEMERSAL PADA FISH APARTMENT BERBAHAN DASAR BAN BEKAS DI PERAIRAN PEMANGKAT KABUPATEN SAMBAS Heriyansah, Heriyansah; Saifullah, Saifullah
Sehati Abdimas Vol 6 No 1 (2023): Prosiding Sehati Abdimas 2023
Publisher : PPPM POLTESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47767/sehati_abdimas.v6i1.632

Abstract

Keberadaan rumah ikan dimanfaatkan nelayan untuk mencari gerombolan ikan target tangkapan. Dengan adanya rumah ikan, maka ikan akan terkonsentrasi sehingga lokasinya telah diketahui sebelumnya. Hal ini akan meminimalkan biaya operasional sekaligus meningkatkan hasil tangkapan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman jenis ikan demersal yang berasosiasi pada fish apartment di Perairan Laut Kecamatan Pemangkat Kabupaten Sambas. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi. Data yang diperoleh berupa hasil tangkapan dengan menggunakan pancing ulur dengan spesifikasi terdiri dari tali utama, pemberat, swivel, tali pancing, dan mata pancing. Umpan pancing menggunakan sotong dan atau ikan. Pengumpulan data dilakukan selama 6 bulan atau 15 trip. Fish apartment dibuat dengan cara merangkai ban sepeda motor bekas sebanyak 180 buah dengan ukuran yang seragam berbentuk kubus atau balok yang diikat menggunakan tali tambang berdiameter 6 mm. Pemberat yang digunakan terbuat dari cor semen dilengkapi dengan tali pengikat berdiameter 10 mm. Parameter yang diamati untuk data ikan adalah komposisi jenis (KJ). Hasil penelitian diperoleh komposisi jenis ikan tertinggi adalah jenaha (Lutjanus synagris) sebesar 41%, diikuti ikan kakap merah (Lutjanus campechanus) sebesar 39%, kerapu (Epinephelus suillus) sebesar 9%, kakap ekor kuning (Lutjanus vitta) sebesar 8%, seminyak (Diagramma pictum) sebesar 3%, dan kapas (Pentaprion longimanus) sebesar 1%.