Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

MEMBANGUN KARAKTER SISWA PADA TINGKAT SMP Sahrudin Pohan
Jurnal Education and Development Vol 7 No 1 (2019): Vol.7.No.1.2019
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (907.118 KB) | DOI: 10.37081/ed.v7i1.799

Abstract

Masalah karakter siswa termasuk ditingkat SMP sering menjadi bahan pembicaraan termasuk di masyarakat sekolah itu sendiri. Munculnya pembicaraan ini seiring dengan munculnya perilaku-perilaku siswa yang kurang mencerminkan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan sebagai pandangan hidup bangsa. Karakter siswa dimaksud yaitu karakter tentang kejujuran sebagai pengejawantahan dari unsur ketuhanan, suka menolong dan belaskasihan kepada sema sebagai pengejawantahan dari unsur kemanusiaan, kerukunan sebagai pengejawantahan dari unssur persatuan, bergotong-royong dan tengang rasa sebagai pengejawantahan dari unsur karakyatan dan sosial sebagai pengejawantahan dari unsur keadilan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakter siswa tentang unsur-unsur sila Pancasila dalam kehidupan mereka di sekolah dan upaya membangun karakter siswa yang sesuai dengan cerminan nilai-nilai sila Pancasila. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Indikator penelitian ini adalah pengejawantahan dari unsur-unsur Pancasila. Hasil penelitian secara keseluruhan karakter siswa belum sepenuhnya sesuai dengan cerminan nilai-nilai yang terkandung dalam unsur-unsur Pancasila.
TRADISI MARTUTUR PADA MASYARAKAT (Studi Kasus Masyarakat Desa Gunung Malintang) Sahrudin Pohan
Jurnal Education and Development Vol 7 No 3 (2019): Vol.7.No.3.2019
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.09 KB) | DOI: 10.37081/ed.v7i3.1583

Abstract

Salah satu dari bermacam tradisi yang terdapat dalam masyarakat desa Gunung Malintang kecamatan Barumun Tengah adalah bertutur atau martutur. Tutur atau martutur dapat diartikan sebagai satu ucapan atau kata yang digunakan pada saat berkomunikasi atau menyapa seseorang. Sehubungan dengan itu di dalam penggunaan tutur atau martutur terkandung makna kesopanan untuk menghormati dan menghargai orang lain. Oleh karena itu sudah sepantasnya bila tradisi martutur ini tetap dapat dipelihara dan dipertahankan dalam kehidupan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan tutur dalam masyarakat, mencari penyebab menipisnya kemampuan atau kesadaran masyarakat dalam bertutur dan melihat dampak negatif dengan menipisnya kesadaran masyarakat dalam bertutur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan hasil penelitian yang diperoleh diantaranya keberadaan tutur yang terdapat dalam masyarakat masih tetap utuh seperti masa-masa dahulu, penyebab menipisnya kesadaran atau kemampuan masyarakat dalam bertutur diakibatkan oleh adanya akultrasi atau percampuran budaya dan tingkat pendidikan masyarakat, dan dampak yang timbul dari menipisnya kemampuan atau kesadaran masyarakat dalam bertutur diantaranya hilangnya satu kesopanan untuk menghargai atau menghormati orang lain, semakin jauhnya pertalian hubungan kekeluargaan diantara masyarakat dan terakhir sangat dimungkinkan bila tradisi ini lama-lama menjadi hilang.
MARGONDANG PADA MASYARAKAT PADANG LAWAS (STUDI KASUS DESA GUNUNG MALINTANG) Sahrudin Pohan
Jurnal Education and Development Vol 9 No 3 (2021): Vol.9.No.3.2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.373 KB)

Abstract

Salah satu pesta adat dalam peresmian perkawinan pada masyarakat Padang Lawas adalah margondang. Bagi masyarakat Padang Lawas seperti halnya pada masyarakat desa Gunung Malintang Kecamatan Barumun Tengah margondang menjadi satu pesta adat yang dilakukan oleh masyarakat padaacara-acara peresmian perkawinan. Pesta adat margondang inisudah menjadi tradisi bagi masyarakat, sehingga pesta adat tersebut sangat sering dilaksanakanoleh masyarakat khususnya pada acaraperesmian perkawinan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan pesta adat margondang sebagai pesta adat dalam peresmian perkawinanbagimasyarakat Padang LawassepertihalnyapadamasyarakatdesaGunungMalintang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan hasil penelitian yang diperoleh diantaranyasebelum pelaksanaan pesta adat margondang terlebih dahulu dilaksanakan martahi mulai dari martahi geleng-geleng atau ungut-ungut, martahi sabagas atau martahi ulutot dan terahir dilakukan martahi parhutaon atau martahi godang. Selanjutnya sebelum pelaksanaan acara margondang dimulai,terlebih dahulu dilaksanakan makkobar atau musyawaraholeh para harajaon ang dihadiri oleh raja panusunan bulung (raja luat), setelah acara makkobar tersebut selesai baru masuk ke acara margondang yang diiringi dengan tortor. Setelah acara manortor selesai kedua pengantin naik nacar atau di sebut ditapian raya bangunan dan terahir acara mangupa.
NILAI TRADISI MARGONDANG (Studi Kasus Masyarakat Padang Lawas) Sahrudin Pohan
Jurnal TAROMBO Vol 3 No 1 Februari (2022): Jurnal Tarombo
Publisher : Pendidikan Sejarah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu tradisi masyarakat Padang Lawas dalampesta adat perkawinan adalah margondang.Bagi masyarakat Padang Lawas margondangsudah menjadi satu tradisi yangcukup lama bersama dalam kehidupan mereka sebagai masyarakat adat.Tradisi ini dipandang memiliki arti atau nilai yang cukup besardan berguna dalam kehidupan masyarakat Padang Lawas.Oleh karena itu tradisi margondang ini sangat sering muncul dalam masyarakat terutama pada acara-acara peresmian perkawinan.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai yang terdapat dalam tradisi margondang pada pesta adat sebagai pestadalam peresmian perkawinan.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan hasil penelitian yang diperoleh dari tradisi margondang tersebut terdapat beberapaedukasi yang cukup berguna bagi masyarakat dalam kehidupan sosial mereka sebagai masyarakat adat, edukasi tersebut diantaranya masyarakat akan terdidik untuk tahu bertutur, bersopan santun dan menghargai orang lain sesuai aturan yang terdapat menurut masyarakat adat.
TRADISI MARTAHI PADA MASYARAKAT PADANG LAWAS Sahrudin Pohan
Jurnal ADAM : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2023): Vol. 2 No. 1 Edisi Februari 2023
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/adam.v2i1.1403

Abstract

Salah satu tradisi yang terdapat pada masyarakat Padang Lawas pada saat akan mendirikan pesta adalah martahi. Acara martahi ini sudah cukup lama bersama dan terpelihara dalam masyarakat. Acara martahi ini memiliki makna yang cukup berarti bagi masyarakat dalam pelaksanaan satu acara pesta, sebab pelaksanaan sebuah pesta bagi masyarakat Padang Lawas harus dihadiri oleh fungsionaris adat baik dari pihak kahanggi, anak boru, mora dan hatobangon. Selain harus dihadiri oleh fungsionaris adat, melalui acara martahi tersebut berarti semua tanggungjawab pelaksanaan pesta sudah diserahkan kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses jalannya acara martahi yang terdapat dalam masyarakat pada saat akan mendirikan satu pesta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan hasil penelitian yang diperoleh dari tradisi martahi ini diantaranya bahwa tidak ada berdirinya satu pesta tanpa terlebih dahulu melaksanakan acara martahi, selain itu acara martahi harus dilaksanakan sesuai tahapan-tahapan yang ditentukan menurut adat dan yang terahir hatobangon (orang yang dituakan dalam desa tersebut menurut adat) adalah pengambil kebijakan dalam acara martahi tersebut.
Implementation of Post-Certification Professional Teacher Training ot MTSN 1 Model Padangsidimpuan Hennilawati Hennilawati; Ernawati Br Surbakti; Eli Marlina Harahap; Kamisah Kamisah; Sahrudin Pohan
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 12, No 04 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i04.5197

Abstract

This research aims to describe the implementation of post-certification professional teacher training at MTsN 1 Model Padangsidimpuan. This type of research uses a qualitative approach with descriptive analytical study methods. Data collection used observation, interview and documentation study methods. Next, the data was analyzed using data reduction techniques, data presentation, and drawing conclusions. To test the validity of the data, data triangulation techniques were used. The results of this research concluded that there were 61 certified teachers at MTsN 1 Model Padangsidimpuan, consisting of 60 Civil Servants (PNS) and 1 Non-Civil Servant (honorary). Certified teachers at MTsN 1 Model Padangsidimpuan undergo training after they are certified to support professionalism in the implementation of education. The training includes laboratory training, Class Action Research (CAR), Subject Teacher Conference (MGMP), increasing the competence of subject teachers, implementation of the 2013 curriculum, pre-service, integrated information technology, personnel administration, and personality training.