Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENINGKATAN PERILAKU KOMSUMSI PUTIH TELUR MELALUI EDUKASI SEBAGAI UPAYA MEMPERCEPAT PROSES PENYEMBUHAN LUKA PASCA SIRKUMSISI Kipa Jundapri; Suharto Suharto; Deni Susyanti; Desman Samuel Simatupang; Diga Prasetia Hermawan; Doni Hariansyah; Hakim Sadli; Heri Chandra; Muhammad Hasan Ansyari Ritonga; Yuda Anggara
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.579 KB)

Abstract

Abstrak: Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dilakukan dengan memberikan edukasi kepada para orang tua dari anak-anak yang mengikuti kegiatan sirkumsisi di Lingkungan Batang Kuis Deliserdang. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mempercepat proses penyembuhan luka dengan mudah dan tidak memerlukan banyak biaya yaitu dengan mengkomsumsi putih telur. Metode yang dilakukan adalah melakukan penyuluhan kepada orangtua dan anak untuk mengkomsumsi putih telur agar mempercepat proses penyembuhan luka. Kegiatan ini dilakukan oleh tim pengabdian dosen dan mahasiswa Akademi Keperawatan Kesdam I/Bukit Barisan Medan bekerjasama dengan Yayasan Sekolah Dasar Bintang Deliserdang. Kegiatan ini meliputi beberapa tahapan yaitu pengumpulan data, identifikasi masalah, analisa kebutuhan, penyusunan materi dan bahan edukasi, pelaksanaan kegiatan dan dokumentasi kegiatan. Dari hasil penilaian yang telah dilakukan, diperoleh tingkat pemahaman peserta terhadap materi edukasi yang diberikan berdasarkan penilaian pre-test dan post-test serta indicator proses penyembuhan luka yang baik. Hasil penilaian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman terhadap materi sebesar 45,5 % sedangkan setelah mengikuti kegiatan pemahaman peserta meningkat hingga 94,7%. Sedangkan hasil dari proses penyembuhan luka, didapatkna proses luka mengalami granulasi dengan baik yaitu pada hari ke-3 hingga ke-7 pasca dilakukan sirkumsisi. Abstract:  Community Service Activities (PKM) are carried out by providing education to parents of children who had circumcision at Batang Kuis  Deliserdang. The method used to provide counseling with parents and childrens to consume egg whites to accelerate the wound healing process. This activity was carried out by a team of lecturers and students at Akademi Keperawatan Kesdam I/ Bukit Barisan Medan in collaboration with Yayasan Islamic School of Bintang Deliserdang. This activity includes several stages, there are; data collection, identification problems, analysis, preparation of educational materials, implementation of activities and documentation of activities. From the results of the activities, it was obtained the level of understanding of the participants towards the educational material provided based on pre-test and post-test assessments as well as indicators of good wound healing processes. The results of understanding comsumed egg whites showed that pretest was 45.5% and post test increased to 94.7%. While the results of the wound healing process, it was found that the wound healing  on the 3rd to 7th day after the circumcision have well granulated. 
Faktor Risiko Hipertensi pada Lansia di Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa Suharto Suharto; Kipa Jundapri; Muchti Yuda Pratama
Jurnal Kesehatan Global Vol 3, No 1 (2020): Edisi Januari
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatah Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.597 KB) | DOI: 10.33085/jkg.v3i1.4590

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang sering terjadi pada lansia. Penyakit ini dapat terjadi karena beberapa faktor risiko yang sebenarnya dapat diubah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan terjadinya hipertensi pada lansia di desa Limau Manis Tanjung Morawa. Metode penelitian ini adalah penelitian survey analitik dengan desain cross sectional. Pengambilan data secara purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 32 orang lansia yang dilakukan di Desa Limau Manis Tanjung Morawa tahun 2019. Hasil penelitian yang diuji secara univariat didapatkan faktor yang  paling berisiko terjadinya hipertensi di Desa Limau Manis adalah konsumsi natrium (93,75), konsumsi lemak yang berlebih (87,5%), merokok (87,5%), riwayat keturunan (87,5%), aktivitas olah raga yang kurang (84,3%) dan obesitas (65,6%). Kesimpulan penelitian ini faktor komsumsi asupan natirum, lemak jenuh, merokok, kurang olahraga dan obesitas merupakan faktor yang sangat berhubungan dengan prevalensi hipertensi di Desa Limau Manis. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran kepada masyarakat Desa Limau Manis untuk mencegah hipertensi
Implementasi Penanggulangan Tuberkulosis di Puskesmas Glugur Darat Kota Medan Muchti Yuda Pratama; Fitriani Pramita Gurning; Suharto Suharto
Jurnal Kesmas Asclepius Vol 1 No 2 (2019): Jurnal Kesmas Asclepius
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/jka.v1i2.961

Abstract

This study aims to determine the implementation of tuberculosis control policies at Puskesmas Glugur Darat. This research design uses quantitative and qualitative approaches, where the method is a qualitative approach. The results showed that the implementation of the tuberculosis control policy at the Glugur Darat Community Health Center had not run as well as possible. The cure rate for tuberculosis patients at Puskesmas Glugur Darat was 46.15% and less than the national target of> 85% and the treatment success rate of 65.38% was also less than the national target of 85%. In conclusion, the head of the puskesmas, tuberculosis officers, and cadres have used the national tuberculosis guidelines and the DOTS strategy well, but implementation has not gone well because there are still people who do not participate in health promotion activities. Keywords: Land Glug, Implementation, Countermeasures for Tuberculosis Policy
Terapi Kompres Air Hangat dalam Mengurangi Nyeri pada Pasien Rheumatoid Artritis Ella Sonia Girsang; Kipa Jundapri; Suharto Suharto
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 11 No 4 (2021): Supp Oktober 2021
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v11i4.1950

Abstract

Rheumatoid Artritis merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan nyeri pada beberapa ekstremitas. Nyeri Rheumatoid Artritis dapat diatasi dengan terapi kompres air hangat. Edukasi mengenai kompres air hangat perlu dilakukan pada pasien dan keluarga untuk mengurangi nyeri Rheumatoid Artritis. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran terapi kompres air hangat dalam mengurangi nyeri pada pasien rheumatoid atritis pada kelaurga di UPT Puskesmas Glugur Kota Medan. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan dua responden yang memiliki nyeri rheumatoid atritis pada esktremitas. Proses penelitian dengan melakukan asuhan keperawatan keluarga. Hasil penelitian ini didapatkan kompres air hangat dapat diterapkan dalam mengurangi nyeri dengan hasil pada responden I dan II dengan skala nyeri 5 menjadi skala nyeri 3. Pendidikan kesehatan dan keterampilan tekhnik kompres air hangat dapat mengurangi nyeri jika diterapkan dengan baik.
STUDI LITERATUR LATIHAN BERJALAN MENSTABILKAN TEKANAN DARAH PADA HIPERTENSI Suharto Suharto; Kipa Jundapri; Muchti Yuda Pratama
JUMANTIK (Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan) Vol 5, No 1 (2020): Mei 2020
Publisher : Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.259 KB) | DOI: 10.30829/jumantik.v5i1.6839

Abstract

The risk factors of cardivasculer’s diseases it was caused by high blood presure. High blood presure was a factor who caused by hypertention and if blood presure was uncontrolling its caused heart attack and heart failuare. Walking exercise is a submaximal test who recomended for maintenence systolic and dyastolic blood pressure for hypertention. Literature review was collecting from 2010-2019. Data was perfomanced by using CINAHL, Proquest, and Science Direct. The result of this literature review was obtained 30 articles related about walking exercise and hypertention. There was five articles who relevant with this criteria of the study. These articles used quantitative and qualitatif designs. The conclusion was walking exercise can maintenance blood pressure.Keywords: walking exercise, blood presure, systolic dyastolic
Hipertensi Melalui Terapi Aktivitas Berjalan Kaki Dengan Pendekatan Keperawatan Keluarga Edy Bayudianto; Kipa Jundapri; Suharto Suharto
Jurnal Kesehatan Medika Udayana Vol. 8 No. 02 (2022): Oktober: Jurnal Kesehatan Medika Udayana
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kesdam IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.874 KB) | DOI: 10.47859/jmu.v8i02.269

Abstract

Background: Walking exercise is an exercise for hypertension patients which is useful for stabilizing the blood pressure of patients’ hypertension. Objective: walking exercise is expected to reduce the risk of complications due to increased blood pressure in patients’ hypertension. Methods: This research is a case study research with a family nursing care approach. The study was conducted by two hypertension patients who were given educational intervention and observation of walking exercises to stabilize blood pressure. Results: The study showed that there was a decrease in blood pressure in patients’ hypertension after a walking exercise intervention. In patient I, the blood pressure before the intervention was 160/90 mmHg, and after the intervention became 140 mmHg, while in patient II, the blood pressure before the intervention was 160/100 mmHg and after the intervention was 140/90 mmHg. Conclusion: Walking exercise can stabilize blood pressure and is safe to do in patients, so walking exercise is recommended for hypertension sufferers. The research recommendation is that walking exercise can be applied to patients’ hypertension so that blood pressure becomes stable. Keyword: Hypertension, walking exercise, blood presure
Asuhan Keperawatan Hipertermia dengan Kompres Hangat pada Pasien Tuberculosis Paru Putri Hasanah; Deni Susyanti; Muchti Yuda Pratama; Suharto Suharto
Jurnal Riset Hesti Medan Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Akademi Keperawatan Kesdam I/Bukit Barisan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34008/jurhesti.v7i1.270

Abstract

Background one of the symptoms of pulmonary tuberculosis is hyperthermia which is the body response to infection process. Tuberculosis sufferers are usually subfebrile, resembling fluenza, but sometimes they can be infected by influenza with body temperature ranging between 38.0 and 38.5oC. The effort made to overcome hyperthermia is by giving warm compresses to reduce fever. Method this is a descriptive research using case study approach that focuses on hyperthermia with warm compresses in pulmonary tuberculosis patient at Tk II Putri hijau Hospital, Medan. Results after nursing interventions in patient I and II with warm compresses on the forehead, axilla, tibia febula, for 4 days, the patients body temperature decreases from 38oC to 37oC. Conclusions it is concluded that there is a nursing problem in patient I and patient II, namely hyperthermia. Suggestions It is expected that the health workers improve their nursing skills in providing nursing care, especially in taking actions to reduce patients fever, so as to reduce its incidence.
Perawatan Keluarga dengan Moist Wound Dressing pada Ulkus Diabetikum Kipa Jundapri; Rahmad Purnama; Suharto Suharto
PubHealth Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2023): Edisi Juli
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/pubhealth.v2i1.319

Abstract

Latar belakang: Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis dengan gangguan metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah (hypergliclemia) yang disebabkan oleh kerusakan pada pangkreas mengakibatkan menurunya produksi dan kinerja pada insulin sehingga tidak dapat digunakan dalam tubuh secara efektif. Kadar gula darah yang tinggi secara berkepanjangan dapat mengakibatkan komplikasi salah satunya adalah ulkus diabetikum. Tujuan: penelitian ini memberikan asuhan keperawatan keluarga dengan penerapan perawatan luka lembab untuk mengatasi gangguan integritas jaringan dengan tindakan perawatan luka wound dressing. Metode: penelitian ini adalah penelitian studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan keluarga. Penelitian dilakukan pada Maret 2022 pada dua orang pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan ulkus diabetikum yang diberikan implemntasi perawatan luka dengan teknik moist wound dressing selama seminggu. Kesimpulan: perawatan luka dengan moist wound dressing dapat dilakukan untuk proses penyembuhan luka diabetes mellitus tipe 2 serta perubahan luka yang cukup membaik hingga menunjukkan berkurangnya nyeri, cairan pus yang berkurang, tidak terdapat tanda- tanda infeksi, perfusi jaringan membaik serta ukuran luka mengecil. Tindakan perawatan luka dengan moist wound dressing dapat diterapkan pada penderita diabetes mellitus yang memiliki luka ulkus diabetikum.
PELAKSANAAN PENDAMPINGAN DAN TUTORIAL ASI EKSKLUSIF Suharto Suharto; Muchti Yuda Pratama; Nina Olivia; Virginia Syafrinanda; Endang Roswati Simamora
BESIRU : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2024): BESIRU : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Januari 2024
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/6mpdec95

Abstract

Proses pemberian ASI tanpa tambahan makanan lain pada bayi berumur 0-6 bulan disebut ASI eksklusif. sejumlah riset menunjukkan bayi yang diberi asi lebih jarang terserang Gastroenteritis, infeksi pernapasan, infeksi telinga, infeksi saluran kemih, alergi, asma, dan eksim. Pendidikan kesehatan yang melibatkan pendampingan dan tutorial merupakan salah satu metode untuk meningkatkan pengetahuan ibu. Pendidikan kesehatan ini diyakini lebih efektif ketika disampaikan secara personal melalui komunikasi tatap muka. Peran tenaga kesehatan memiliki kaitan dengan praktik pemberian ASI eksklusif. Ibu yang mendapatkan dukungan dari tenaga kesehatan memiliki kemungkinan lebih besar untuk memberikan ASI.  Kegiatan PKM bertujuan meningkatkan dan merubah perilaku pemberian ASI yang optimal pada ibu yang menyusui. Metoda dilakukan dengan pendampingan dan pemberian tutorial tentang ASI Eksklusif dengam 42 peserta di posyandu Flamboyan Jaharun B di bawah pembinaan Puskesmas Kecamatan Galang Deli serdang serta menggunakan instrumen tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah kegiatan.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA ASMA BRONCHIALE DENGAN TINDAKAN TARIK NAFAS DALAM DI WILAYAH UPT. PUSKESMAS PULO BRAYAN Kharisma Wira; Eva Mona S; Suharto Suharto
SINERGI : Jurnal Riset Ilmiah Vol. 1 No. 3 (2024): SINERGI : Jurnal Riset Ilmiah, Maret 2024
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/ggk0yr17

Abstract

latar belakang: Asma bronchial adalah penyakit obstruksi jalan nafas yang ditandai oleh penyempian jalan nafas. Penyempitan jalan nafas akan mengakibatkan pasien mengalami dispnea, batuk, mengi. Eksaserbasi akut terjadi dari beberapa menit sampai jam bergantian dengan periode bebas gejala (Puspitasari, 2019). Tindakan-tindakan keperawatan yang akan dilakukan dalam merawat pasien asma bronchial ialah melakukan promosi kesehatan tentang inhalasi sederhana, teknik relaksasi, teknik nafas dalam, pengaturan posisi, dan latihan batuk efektif yang dapat mengurangi gejala sesak nafas sehingga pernapasan menjadi lebih efektif dengan menggunakan otot diafragma dan khususnya pada pasien asma bronchial teknik pernapasan ini dapat mencegah terjebaknya udara dalam paru dikarenakan adanya obstruksi jalan nafas (Okty 2019). Tujuan: Mengetahui gambaran asuhan keperawatan keluarga pada asma bronchial melalui teknik tarik nafas dalam dan batuk Metodologi: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan studi kasus yang dilakukan pada dua keluarga dengan diagnosa dengan Asma Bronchiale. Penelitian ini menggunakan pendekatan proses asuhan keperawatan keluarga mulai dari Tahap pengkajian sampai dengan evaluasi. Hasil: Implementasi dilaksanakan selama tiga hari pada klien satu dan dua mulai dari tanggal 28 s/d 30 Maret 2023 dengan jam yang berbeda. teknik relaksasi, teknik nafas dalam, pengaturan posisi, dan latihan batuk efektif yang dapat mengurangi gejala sesak nafas sehingga pernapasan menjadi lebih efektif dengan menggunakan otot diafragma dan khususnya pada pasien asma bronchial teknik pernapasan ini dapat mencegah terjebaknya udara dalam paru dikarenakan adanya obstruksi jalan nafas.. Kesimpulan: Setelah peneliti melakukan proses keperawatan dari mulai tahap pengkajian sampai dengan evaluasi kepada klien satu dan dua yang mengalami Asma Broncial  dengan tindakan tehnik tarik nafas dalam, dapat mengurangi gejala sesak nafas sehingga pernapasan menjadi lebih efektif dengan menggunakan otot diafragma