Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Determinants of Stunting in Indonesian Toddlers Resty Jayanti; Galuh Pradian Yanuaringsih; Nina Olivia; Kipa Jundapri; Shanti Ariandini; Rindasari Munir
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 15 No. 3 (2021): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v15i3.15914

Abstract

Children who are malnourished for a long time can experience a failure to thrive, namely stunting.Thissituation occurs in many developing countries such as Indonesia. Stunting is a linear growth disordercharacterized by a TB/U z-score less than -2SD. The study aimed to examine the incidence of stunting inchildren under five in terms of exclusive breastfeeding (ASI), complementary foods of breast milk (MPASI),immunization status, family characteristics. The research approach is quantitative with a Case-ControlStudy design and is carried out in West Java Province, with a sample size of 120 people. Data analysisincludes bivariate using Chi-Square. The results showed that the incidence of stunting in children underfive was due to low family income (p = 0.004; OR= 9.33), non-exclusive breastfeeding (p= 0.001; OR=28.5), poor complementary feeding (p= 0.001; OR= 16), and incomplete immunization (p = 0.00; OR = 17).Stunting in children under five is closely related to low family income, non-exclusive breastfeeding, poorcomplementary breastfeeding, and incomplete immunization. Meanwhile, non-exclusive breastfeeding is adominant factor as a risk factor for children experiencing stunting.
PENINGKATAN PERILAKU KOMSUMSI PUTIH TELUR MELALUI EDUKASI SEBAGAI UPAYA MEMPERCEPAT PROSES PENYEMBUHAN LUKA PASCA SIRKUMSISI Kipa Jundapri; Suharto Suharto; Deni Susyanti; Desman Samuel Simatupang; Diga Prasetia Hermawan; Doni Hariansyah; Hakim Sadli; Heri Chandra; Muhammad Hasan Ansyari Ritonga; Yuda Anggara
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.579 KB)

Abstract

Abstrak: Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dilakukan dengan memberikan edukasi kepada para orang tua dari anak-anak yang mengikuti kegiatan sirkumsisi di Lingkungan Batang Kuis Deliserdang. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mempercepat proses penyembuhan luka dengan mudah dan tidak memerlukan banyak biaya yaitu dengan mengkomsumsi putih telur. Metode yang dilakukan adalah melakukan penyuluhan kepada orangtua dan anak untuk mengkomsumsi putih telur agar mempercepat proses penyembuhan luka. Kegiatan ini dilakukan oleh tim pengabdian dosen dan mahasiswa Akademi Keperawatan Kesdam I/Bukit Barisan Medan bekerjasama dengan Yayasan Sekolah Dasar Bintang Deliserdang. Kegiatan ini meliputi beberapa tahapan yaitu pengumpulan data, identifikasi masalah, analisa kebutuhan, penyusunan materi dan bahan edukasi, pelaksanaan kegiatan dan dokumentasi kegiatan. Dari hasil penilaian yang telah dilakukan, diperoleh tingkat pemahaman peserta terhadap materi edukasi yang diberikan berdasarkan penilaian pre-test dan post-test serta indicator proses penyembuhan luka yang baik. Hasil penilaian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman terhadap materi sebesar 45,5 % sedangkan setelah mengikuti kegiatan pemahaman peserta meningkat hingga 94,7%. Sedangkan hasil dari proses penyembuhan luka, didapatkna proses luka mengalami granulasi dengan baik yaitu pada hari ke-3 hingga ke-7 pasca dilakukan sirkumsisi. Abstract:  Community Service Activities (PKM) are carried out by providing education to parents of children who had circumcision at Batang Kuis  Deliserdang. The method used to provide counseling with parents and childrens to consume egg whites to accelerate the wound healing process. This activity was carried out by a team of lecturers and students at Akademi Keperawatan Kesdam I/ Bukit Barisan Medan in collaboration with Yayasan Islamic School of Bintang Deliserdang. This activity includes several stages, there are; data collection, identification problems, analysis, preparation of educational materials, implementation of activities and documentation of activities. From the results of the activities, it was obtained the level of understanding of the participants towards the educational material provided based on pre-test and post-test assessments as well as indicators of good wound healing processes. The results of understanding comsumed egg whites showed that pretest was 45.5% and post test increased to 94.7%. While the results of the wound healing process, it was found that the wound healing  on the 3rd to 7th day after the circumcision have well granulated. 
Faktor Risiko Hipertensi pada Lansia di Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa Suharto Suharto; Kipa Jundapri; Muchti Yuda Pratama
Jurnal Kesehatan Global Vol 3, No 1 (2020): Edisi Januari
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatah Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.597 KB) | DOI: 10.33085/jkg.v3i1.4590

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang sering terjadi pada lansia. Penyakit ini dapat terjadi karena beberapa faktor risiko yang sebenarnya dapat diubah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan terjadinya hipertensi pada lansia di desa Limau Manis Tanjung Morawa. Metode penelitian ini adalah penelitian survey analitik dengan desain cross sectional. Pengambilan data secara purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 32 orang lansia yang dilakukan di Desa Limau Manis Tanjung Morawa tahun 2019. Hasil penelitian yang diuji secara univariat didapatkan faktor yang  paling berisiko terjadinya hipertensi di Desa Limau Manis adalah konsumsi natrium (93,75), konsumsi lemak yang berlebih (87,5%), merokok (87,5%), riwayat keturunan (87,5%), aktivitas olah raga yang kurang (84,3%) dan obesitas (65,6%). Kesimpulan penelitian ini faktor komsumsi asupan natirum, lemak jenuh, merokok, kurang olahraga dan obesitas merupakan faktor yang sangat berhubungan dengan prevalensi hipertensi di Desa Limau Manis. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran kepada masyarakat Desa Limau Manis untuk mencegah hipertensi
Terapi Kompres Air Hangat dalam Mengurangi Nyeri pada Pasien Rheumatoid Artritis Ella Sonia Girsang; Kipa Jundapri; Suharto Suharto
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 11 No 4 (2021): Supp Oktober 2021
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v11i4.1950

Abstract

Rheumatoid Artritis merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan nyeri pada beberapa ekstremitas. Nyeri Rheumatoid Artritis dapat diatasi dengan terapi kompres air hangat. Edukasi mengenai kompres air hangat perlu dilakukan pada pasien dan keluarga untuk mengurangi nyeri Rheumatoid Artritis. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran terapi kompres air hangat dalam mengurangi nyeri pada pasien rheumatoid atritis pada kelaurga di UPT Puskesmas Glugur Kota Medan. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan dua responden yang memiliki nyeri rheumatoid atritis pada esktremitas. Proses penelitian dengan melakukan asuhan keperawatan keluarga. Hasil penelitian ini didapatkan kompres air hangat dapat diterapkan dalam mengurangi nyeri dengan hasil pada responden I dan II dengan skala nyeri 5 menjadi skala nyeri 3. Pendidikan kesehatan dan keterampilan tekhnik kompres air hangat dapat mengurangi nyeri jika diterapkan dengan baik.
STUDI LITERATUR LATIHAN BERJALAN MENSTABILKAN TEKANAN DARAH PADA HIPERTENSI Suharto Suharto; Kipa Jundapri; Muchti Yuda Pratama
JUMANTIK (Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan) Vol 5, No 1 (2020): Mei 2020
Publisher : Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.259 KB) | DOI: 10.30829/jumantik.v5i1.6839

Abstract

The risk factors of cardivasculer’s diseases it was caused by high blood presure. High blood presure was a factor who caused by hypertention and if blood presure was uncontrolling its caused heart attack and heart failuare. Walking exercise is a submaximal test who recomended for maintenence systolic and dyastolic blood pressure for hypertention. Literature review was collecting from 2010-2019. Data was perfomanced by using CINAHL, Proquest, and Science Direct. The result of this literature review was obtained 30 articles related about walking exercise and hypertention. There was five articles who relevant with this criteria of the study. These articles used quantitative and qualitatif designs. The conclusion was walking exercise can maintenance blood pressure.Keywords: walking exercise, blood presure, systolic dyastolic
Hipertensi Melalui Terapi Aktivitas Berjalan Kaki Dengan Pendekatan Keperawatan Keluarga Edy Bayudianto; Kipa Jundapri; Suharto Suharto
Jurnal Kesehatan Medika Udayana Vol. 8 No. 02 (2022): Oktober: Jurnal Kesehatan Medika Udayana
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kesdam IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.874 KB) | DOI: 10.47859/jmu.v8i02.269

Abstract

Background: Walking exercise is an exercise for hypertension patients which is useful for stabilizing the blood pressure of patients’ hypertension. Objective: walking exercise is expected to reduce the risk of complications due to increased blood pressure in patients’ hypertension. Methods: This research is a case study research with a family nursing care approach. The study was conducted by two hypertension patients who were given educational intervention and observation of walking exercises to stabilize blood pressure. Results: The study showed that there was a decrease in blood pressure in patients’ hypertension after a walking exercise intervention. In patient I, the blood pressure before the intervention was 160/90 mmHg, and after the intervention became 140 mmHg, while in patient II, the blood pressure before the intervention was 160/100 mmHg and after the intervention was 140/90 mmHg. Conclusion: Walking exercise can stabilize blood pressure and is safe to do in patients, so walking exercise is recommended for hypertension sufferers. The research recommendation is that walking exercise can be applied to patients’ hypertension so that blood pressure becomes stable. Keyword: Hypertension, walking exercise, blood presure
Perawatan Keluarga dengan Moist Wound Dressing pada Ulkus Diabetikum Kipa Jundapri; Rahmad Purnama; Suharto Suharto
PubHealth Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2023): Edisi Juli
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/pubhealth.v2i1.319

Abstract

Latar belakang: Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis dengan gangguan metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah (hypergliclemia) yang disebabkan oleh kerusakan pada pangkreas mengakibatkan menurunya produksi dan kinerja pada insulin sehingga tidak dapat digunakan dalam tubuh secara efektif. Kadar gula darah yang tinggi secara berkepanjangan dapat mengakibatkan komplikasi salah satunya adalah ulkus diabetikum. Tujuan: penelitian ini memberikan asuhan keperawatan keluarga dengan penerapan perawatan luka lembab untuk mengatasi gangguan integritas jaringan dengan tindakan perawatan luka wound dressing. Metode: penelitian ini adalah penelitian studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan keluarga. Penelitian dilakukan pada Maret 2022 pada dua orang pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan ulkus diabetikum yang diberikan implemntasi perawatan luka dengan teknik moist wound dressing selama seminggu. Kesimpulan: perawatan luka dengan moist wound dressing dapat dilakukan untuk proses penyembuhan luka diabetes mellitus tipe 2 serta perubahan luka yang cukup membaik hingga menunjukkan berkurangnya nyeri, cairan pus yang berkurang, tidak terdapat tanda- tanda infeksi, perfusi jaringan membaik serta ukuran luka mengecil. Tindakan perawatan luka dengan moist wound dressing dapat diterapkan pada penderita diabetes mellitus yang memiliki luka ulkus diabetikum.
Kegawatdaruratan Primary dan Secondary Survey pada Pasien Congestive Heart Failure (CHF) di Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan Dinda Restiani; Kipa Jundapri; Deni Susyanti
PubHealth Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2023): Edisi Juli
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/pubhealth.v2i1.322

Abstract

Latar belakang: Congestive Heart Failure (CHF) atau Gagal Jantung Kongestif merupakan kondisi jantung mengalami kegagalan memompa aliran darah yang berguna untuk mencukupi kebutuhan metabolisme sel-sel di dalam tubuh. Tujuan: penelitian ini memberikan asuhan keperawatan kegawatdaruratan primary dan secondary survey pada pasien congestive heart failure (CHF). Metode: penilitian ini adalah penelitian studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan. Penelitian dilakukan pada Januari hingga Februari 2023 pada dua orang pasien congestive heart failure (CHF). Hasil: Berdasarkan penelitian ini, ditemukan data bahwa terjadi masalah penurunan curah jantung pada dua kasus tetapi dengan penyebab yang berbeda. Perbedaan ini terjadi karena adanya respon tubuh terhadap keadaan patofisiologis dari penyakit CHF itu sendiri sehingga dapat terjadi perbedaan antara individu pada kasus 1 dan 2.  Setelah perencanaan dibuat maka perawat dapat menerapkannya. Setelah dilakukan tindakan terhadap intervensi keperawatan pada kasus 1 dan kasus 2 maka dapat disimpulkan bahwa asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada pasien congestive heart failure (CHF) dengan primary dan secondary survey antara kasus 1 dan kasus 2 menunjukkan bahwa masalah yang dialami ke dua kasus dapat teratasi.
Pencegahan dan Perawatan Pressure Ulcer pada Pasien Stroke Non-Hemoragik di ICU Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan Dwi Pasma Setyo Wulandari; Muchti Yuda Pratama; Kipa Jundapri
PubHealth Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2024): Edisi Juli
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/pubhealth.v3i1.584

Abstract

Stroke non-hemoragik merupakan jenis stroke yang terjadi secara patologis dari 80% jenis stroke yang terjadi karena penyumbatan pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. Tujuan penelitian ini adalah melakukan asuhan keperawatan dengan implementasi 5 elemen kunci bundle care terhadap pressure ulcer pada pasien stroke non-hemoragik. Metode penelitian ini adalah desain studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan medikal bedah yang terdiri dari pembagian: anamnesis, identitas klien, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit terdahulu, riwayat penyakit keluarga, diagnosa keperawatan, intervensi dan implementasi 5 elemen bundle care yaitu: pengkajian risiko, pengkajian kulit, permukaan pendukung, nutrisi dan reposisi/alih baring serta melakukan evaluasi yang dilakukan pada dua pasien stroke non-hemoragik. Hasil penelitian diperoleh bahwa 5 elemen kunci bundle care dapat mencegah pressure ulcer dengan hasil pada kasus 1 yaitu sebelum implementasi luas luka tekan 2 Cm dan setelah implementasi menjadi 1 Cm sedangkan pasien 2 sebelum diberikan implementasi luka tekan bernilai 3 Cm dan setelah dilakukan implementasi menjadi 1 Cm. Kesimpulan dan saran penelitian ini diharapkan pencegahan dan perawatan dengan mengimplementasikan 5 elemen kunci bundle care dapat mengurangi pressure ulcer pada klien stroke non-hemoragik.
HEAD UP 30˚  PADA PASIEN CEDERA KEPALA Deni Susyanti; Kipa Jundapri; Baharuddin Siregar; Suharto; Nita Mayrani Siregar
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 12 No 2 (2023): Al-Asalmiya Nursing Jurnal Ilmu Keperawatan (Journal of Nursing Sciences)
Publisher : Institut Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35328/keperawatan.v12i2.2491

Abstract

Cedera kepala meningkatkan tekanan intracranial sehingga mengalami penekanan pada area otak sehingga menimbulkan nyeri. head up 30˚  dapat menurunkan nyeri kepala akibat peningkatan oksigen menuju ke otak maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang posisi head up 30˚  pada pasien cedera kepala untuk menurunkan nyeri. Metode penelitian ini adalah deksriptif dengan jumlah sampel 30 orang yang dilakukan di Rumah Sakit TK II Putri Hijau Medan. Hasil yang didapatkan adalah nilai p value 0.00 maka dapat disimpulkan bahwa posisi head up 30 dapat mengurangi nyeri pada pasien cedera kepala. Rekomendasi kepada perawat untuk menerapkan implementasi posisi head up 30˚  ini pada pasien cedera kepala untuk mengurangi nyeri