A’an Hardiyansyah Putra Wijaya
Universitas Pendidikan Mandalika

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGEMBANGAN BRIKET BERBAHAN DASAR ECENG GONDOK DAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN BAKAR OVEN TEMBAKAU Sukainil Ahzan; Dwi Pangga; Dwi Sabda Budi Prasetya; A’an Hardiyansyah Putra Wijaya
ORBITA: Jurnal Kajian, Inovasi dan Aplikasi Pendidikan Fisika Vol 7, No 1 (2021): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.691 KB) | DOI: 10.31764/orbita.v7i1.3444

Abstract

ABSTRAKTujuan dari penelitian ini yaitu untuk menghasilkan briket sebagai bahan bakar alternatif oven tembakau. Briket yang dihasilkan ada dua yaitu briket berbahan Dasar Eceng Gondok dan Briket berbahan dasar abu sekam padi. Kedua briket dibuat dengan variasi komposisi bahan perekat tepung tapioka 10% dan bahan dasar 90% untuk mendapatkan hasil briket terbaik untuk diterapakan sebagai alternatif bahan bakar pada proses pengovenan tembakau masyarakat.Selain variasi bahan dasar dilakukan juga variasi pada geometri pelet yang meliputi kotak pejal, kotak berongga, tabung pejal, dan tabung berongga. Masing-masing geometri dicetak dengan variasi tekanan 10 PSI, 20 PSI, dan 30 PSI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa briket dengan bahan dasar abu sekam padi menghasilkan kalor yang lebih tinggi dibandingkan dengan briket berbahan dasar eceng gondok. Geometri pelet briket berongga menghasilkan kalor yang lebih tinggi dibandingkan dengan briket pejal. Geometri kotak berongga mengasilkan kalor terbaik dibandingan dengan geometri tabung pejal. Tekanan optimum dalam pembuatan pelet briket dihasilkan pada tekanan 20 PSI. Kata kunci: briket; eceng gondok; abu sekam padi; oven tembakau. ABSTRACTThe purpose of this research is to produce briquettes as an alternative fuel for tobacco ovens. There are two briquettes produced, namely briquettes made from water hyacinth and briquettes made from rice husk ash. The two briquettes were made with a variation of the composition of 10% tapioca starch adhesive and 90% base material to get the best briquette results to be applied as an alternative material in the community tobacco oven process. In addition to variations in the basic material, variations in pellet geometry were also carried out, which included solid boxes, hollow boxes, solid tubes, and hollow tubes. Each geometry is printed with a pressure variation of 10 PSI, 20 PSI, and 30 PSI. The results showed that briquettes made from rice husk ash produced higher heat than water hyacinth briquettes. Hollow briquette pellet geometry produces higher heat compared to solid briquettes. Hollow box geometry produces the best heat compared to solid tube geometry. The optimum pressure in the manufacture of briquette pellets is produced at a pressure of 20 PSI. Keywords: briquettes; water hyacinth; rice husk ash; tobacco oven.
ANALISIS NILAI KALOR DAN LAJU PEMBAKARAN BRIKET TONGKOL JAGUNG SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF Dwi Pangga; Sukainil Ahzan; Habibi Habibi; A’an Hardiyansyah Putra Wijaya; Linda Sekar Utami
ORBITA: Jurnal Kajian, Inovasi dan Aplikasi Pendidikan Fisika Vol 7, No 2 (2021): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.373 KB) | DOI: 10.31764/orbita.v7i2.5552

Abstract

ABSTRAKTujuan dari penelitian ini yaitu untuk menghasilkan briket tongkol jagung sebagai alternative sumber energi yang memiliki nilai kalor yang tinggi. Briket tongkol jagung dibuat dari tongkol jagung yang sudah dikeringkan dan dihaluskan sebelumnya dengan ukuran 20 mesh. Masing-masing perlakuan dicetak dengan variasi persentase perekat tepung tapioka yaitu 5%, 10%, dan 15%. Selain variasi perekat dilakukan juga variasi tekanan pembentukannya untuk melihat komposisi terbaik yang menghasilkan nilai kalor yang tinggi dan laju pembakaran yang sesuai. Briket selanjutnya diuji nilai kalor dan laju pembakarannya dengan menggunakan alat bom calorimeter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara berturut-turut nilai kalor dan laju pembakaran briket dengan persentase komposisi perekat 5%, 10%, 15% yaitu 21,00 kJ, 22,68 kJ, 31,08 kJ, dan 12,00 gram/menit, 13,33 gram/menit, 13,50 gram/menit. Hasil terbaik dihasilkan pada komposisi persentase perekat 15% dengan nilai kalor mencapai 31,08 kJ, dan laju pembakaran 13,50 gram/menit yang tidak terlalu jauh meningkat dibandingkan dengan komposisi persentase perekat lainnya. Kata kunci: briket; tongkol jagung; nilai kalor; laju pembakaran  ABSTRACTThe purpose of this research is to produce corn cobs briquettes as an alternative energy source that has a high calorific value. Corn cobs briquettes are made from corn cobs that have been dried and previously mashed with a size of 20 mesh. Each treatment was printed with variations in the percentage of tapioca starch adhesive, namely 5%, 10%, and 15%. In addition to variations of the adhesive, variations in the formation pressure were also carried out to see the best composition that produced a high heating value and an appropriate combustion rate. The briquettes were then tested for calorific value and rate of combustion using a bomb calorimeter. The results showed that the calorific value and burning rate of briquettes with the percentage of adhesive composition 5%, 10%, 15%, were 21.00 kJ, 22.68 kJ, 31.08 kJ, and 12.00 gram/minute, respectively. 13.33 grams/minute, 13.50 grams/minute. The best results were obtained at 15% adhesive percentage composition with a calorific value of 31.08 kJ, and a burning rate of 13.50 gram/minute which was not significantly increased compared to other adhesive percentage compositions. Keywords: briquettes; corn cobs; calorific value; combustion rate