Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS POLA MIGRASI DAN KONSUMSI RUMAH TANGGA DI DESA PESISIR TERKAIT KEMISKINAN DAN KERENTANAN PANGAN Armen Zulham; Subhechanis Saptanto; Retno E. Rahmawati; Lindawati Lindawati; Teuku Fauzi
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 4, No 2 (2009): DESEMBER (2009)
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.919 KB) | DOI: 10.15578/jsekp.v4i2.5829

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pola migrasi masyarakat pesisir, mengidentifikasi determinan migrasi, mengkaji keterkaitan antara arus tenaga kerja, uang, barang dan jasa karena migrasi. Penelitian dilakukan pada bulan September-Oktober 2009 dengan menggunakan metode survey pada migran di daerah asal dan daerah tujuan migrasi. Responden yang dipilih adalah migran berdasarkan daerah asal dan daerah tujuan migrasi berjumlah 45 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa migrasi dari daerah pesisir didorong oleh kelangkaan potensi ikan di perairan pesisir dan terbatasnya akses masyarakat terhadap perekonomian desa serta tersedianya pekerjaan di daerah tujuan migrasi. Keputusan bermigrasi karena jaminan pekerjaan. Pola migrasi umumnya adalah migrasi sirkulasi: mingguan dan bulanan. Migrasi itu mendorong terjadinya aliran tenaga kerja, uang dan barang antara daerah asal migrasi dan daerah tujuan migrasi. Secara ekonomi migrasi tersebut memberi dampak positif terhadap pertumbuhan perekonomian di desa asal migran dan daerah tujuan migran. Rata-rata jumlah yang bermigrasi per keluarga adalah sekitar 2 orang dan jumlah uang yang dikirim karena migrasi ke desa asal migran mencapai Rp. 500 juta per bulan. Migrasi cenderung mendorong terjadinya pengelompokanmasyarakat menurut pekerjaan dan tempat tinggal di daerah tujuan migrasi, karena adanya hubungan “patron client” antara pemilik modal (patron) dan migran (client). Migrasi merupakan salah satu alternatif masyarakat pesisir untuk keluar dari masalah kemiskinan dan memenuhi kebutuhan pangan rumah tangganya. Hasil penelitian ini merekomendasikan agar program-program bantuan termasuk corporate social responsibility (CSR) yang masuk ke desa pesisir harus dikonsolidasikan dengan modal/aset yang dihimpun oleh para migran untuk menjadi pengungkit perekonomian desa pesisir. Tittle: Analysis of Migration and Household Consumption Pattern in the Coastal Villages Related to Poverty and Food Resiliency.The purpose of this research was to study the migration pattern, to identify the determinant of migration, to investigate the dependency between labor movement, money, good and services. The data were collected in September 2009 and October 2009 by using survey method. Respondents were migrant based on migrant origin and migrant destination accounted for as 45 person. Results of the study showed as the following: migration from coastal villages where due to the depletion of fish in coastal water, limited access in local economic gain, and the availability of occupation in labor destination places. Weekly and monthly migration (periodic) pattern are common in both migrant destination and origin areas. Migration persuades the movement of labor, money, good and services between labor destination and origin places. From economic point of view, migration gives a positive impact to migrant destination and origin areas, respectively. In an average, 2 labors in each household in coastal villages were migrant, and Rp. 500 million were transfer to each respective village. Migration tends to push establishing society group according to type of recepation and residential place in the migration destination due to patron client relationship. Migration for the coastal community seems, to be one alternative to alleviate poverty and provide food for household. Results of the research recommend that aid’s programs including the corporate social responsibility (CSR) in coastal village should be consolidated with the accumulate asset of the migrant in stimulating economic development of their respective village.
ANALISIS MODEL EKSPOR KOMODITAS PERIKANAN INDONESIA DENGAN PENDEKATAN GRAVITY MODEL Subhechanis Saptanto; Widyono Soetjitpto
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 5, No 2 (2010): DESEMBER (2010)
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.726 KB) | DOI: 10.15578/jsekp.v5i2.5799

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekspor perikanan Indonesia di 28 negara tujuan ekspor dan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai ekspor perikanan dengan menggunakan pendekatan Gravity Model yang diaplikasikan dalam subsektor perikanan. Variabel-variabel yang digunakan antara lain nilai ekspor riil, GDP nominal, jumlah penduduk, jarak relatif, nilai tukar riil efektif dan interaksi antara tarif dengan dummy integrasi ekonomi. Metode analisis yang digunakan adalah analisis data panel dengan menggunakan fixed effect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum seluruh variabel berpengaruh secara signifikan kecuali untuk variabel nilai tukar riil efektif Indonesia. Tanda variabel yang berlawanan dengan hipotesis adalah variabel jumlah penduduk mitra dagang yang seharusnya bernilai positif dan interaksi antara tarif dengan APEC yang seharusnya bernilai negatif. Peningkatan jumlah penduduk mitra dagang menyebabkan penurunan nilai ekspor. Variabel interaksi tarif dan APEC bernilai positif karena tujuan ekspor perikanan Indonesia lebih banyak ke Amerika Serikat dan Jepang yang memang merupakan anggota dari APEC. Berdasarkan hasil estimasi model dengan menggunakan fixed effect diperoleh informasi bahwa terdapat lima negara yang menjadi tujuan ekspor komoditas perikanan Indonesia, yakni Amerika Serikat, China, Mesir, Inggris dan Jepang. Title: Analysis Model of Indonesian Fisheries Export Commodities by Gravity Model Approach.This research aims to analyze export of fisheries products to 28 countries as potentials market and related factors on fisheries commodities export values by using Gravity Model approach. It uses several variables including export value, nominal GDP, population, real effective exchange rate, relative distance and interaction between tariff and dummy of economic integration. Method of analysis uses a panel data analysis with fixed effect. Results of this research show that all variables provide significant influences, except for real effective exchange rates on Indonesian currency. Trade partner population and interaction between tariff and APEC dummy are not in favor of the hypothesis. Increasing of trade partner population decreases value export. Interaction between tariff and APEC dummy increase value export because large proportions of fish export go United States of America and Japan and members of APEC. It means Indonesia can still export fisheries commodities even in increasing tariff. By using fixed effect approach, this research estimate big five targeted export countries namely United States of America, China, Egypt, England and Japan.
DINAMIKA NILAI TUKAR : INTERVENSI KEBIJAKAN DALAM RANGKA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN NELAYAN DAN PEMBUDIDAYA IKAN Armen Zulham; Subhechanis Saptanto; Maharani Yulisti; Lindawati Lindawati
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 6, No 1 (2011): Juni (2011)
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (991.775 KB) | DOI: 10.15578/jsekp.v6i1.5752

Abstract

Nilai Tukar Rumah Tangga Perikanan (NTP) merupakan salah satu indikator ekonomi yang digunakan untuk melihat perkembangan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan. Indeks NTP mengambarkan proporsi harga yang diterima (IT) dan harga yang dibayar (IB) rumah tangga nelayan dan pembudidaya ikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika nilai tukar dalam perspektif intervensi kebijakan peningkatan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode desk study dengan menggunakan data sekunder yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Data yang digunakan adalah data bulanan indeks NTP periode 2008-2009. Metode analisis data menggunakan pendekatan ekonometrik persamaan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inflasi dan nilai tukar rupiah merupakan faktor yang sangat berperan dalam mempengaruhi indeks NTP dengan R2=0,90. Hal itu berarti harga barang konsumsi harga faktor produksi dan harga output sangat berperan dalam indeks NTP. Dengan demikian informasi tersebut dapat menjadi bahan rekomendasi bagi pemerintah untuk melakukan intervensi kebijakan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan. Tittle: Dynamics of Term of Trade : The Policy Intervention for Increasing Welfare of Fishers and Fish FarmersFisheries term of trade (NTP) is one of economic indicators usually use to measure the economic welfare of fishers and fish farmers. The NTP index represents the proportion of price received (IT) and price paid by fishers and fish farmers (IB). This research aims to analyze factors causing dynamic of term of trade in relation to policy intervention for increasing welfare of fishers and fish farmer. This research applied desk study method by analyzing secondary data of the Central Bureau of Statistics (BPS). This research used the monthly fisheries term of trade data for 2008 – 2009 period. An econometric approach with a quadratic regression model was used in this study. Results show that inflation an exchanger ate of IDR were an important factors enfluencing NTP index with R2 of 0,90. These mean that consumable good prices input price and output price play an important role in the NTP index. Thus, they can be used as basis for policy formulation by goverment in relation to improving welfare of fishers and fish farmer.
DAYA SAING EKSPOR PRODUK PERIKANAN INDONESIA DI LINGKUP ASEAN DAN ASEAN-CHINA Subhechanis Saptanto
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 6, No 1 (2011): Juni (2011)
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (826.507 KB) | DOI: 10.15578/jsekp.v6i1.5754

Abstract

Keunggulan komparatif dapat digunakan sebagai indikator besarnya daya saing suatu negara dalam perdagangan internasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya saing ekspor perikanan Indonesia di tingkat ASEAN dan ASEAN-China. Kajian ini menggunakan data sekunder time series yang dikeluarkan oleh United Nation Comtrade dari tahun2000 hingga 2008. Metode analisis yang digunakan adalah dengan metode Revealed Comparative Advantage (RCA). Hasil penelitian menunjukkan bahwadi tingkat ASEAN maupun ASEAN-China, produk perikanan Indonesia yang memiliki daya saing adalah produk dengan kode HS 03 (ikan, udang-udangan, hewan lunak, invertebrata perairan), HS 710110 (mutiara dari alam yang belum diolah), HS 710121 (mutiara budidaya yang belum diolah), dan HS 121220 (rumput laut dan alga lainnya). Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia masih lemah dalam hal ekspor produk yang memiliki nilai tambah. Tittle: Comparative Advantage of Indonesian Fisheries Product in ASEAN and ASEAN-China.Comparative advantage can used as indicator of trade level in international trade. This study aim to analyze comparative advantageof Indonesian fisheries product in both of ASEAN and ASEAN-China. This study used secondary data of UN Comtrade from 2000 until 2008 and revealed comparative advantage (RCA) method. Results of this study show that in both of ASEAN and ASEAN-China, for HS 03 (Fish, crustaceans, molluscs, aquatic invertebrates), HS 710110 (Pearls natural, not permanently mounted or set), HS 710121 (pearls cultured unprocessed), and HS 121220 (seaweeds and other algae), Indonesia still vave comparative advantage in fisheries product. This results indicate that Indonesia considers a weak position in the valued added export of the fisheries product.
PERAN IKAN DALAM POLA KONSUMSI PANGAN HEWANI RUMAH TANGGA INDONESIA: ANALISIS DATA SUSENAS 1996-2002 Siti Hajar Suryawati; Subhechanis Saptanto; Mewa Ariani; Sonny Koeshendrajana
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 11, No 9 (2005): (Vol. 11 No. 9 2005)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5561.888 KB) | DOI: 10.15578/jppi.11.9.2005.41-62

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran ikan dalam perkembangan pola konsumsi pangan hewani rumah tangga di Indonesia. Data yang dipublikasikan oleh BPS (Biro Pusat Statistik) untuk tahun 1996 sampai dengan 2002 seperti nilai konsumsi dan nilai pengeluaran untuk daging, telur, susu dan ikan digunakan dalam kajian ini. Hasil penelitian menunjukkan pola konsumsi pangan hewani di Indonesia pada tahun 1996 adalah Daging lkan-Telur-Susu.
KAJIAN TINGKAT PARTISIPASI DAN KONSUMSI IKAN DITINJAU DARI ASPEK REGIONAL KOTA DAN DESA DIINDONESIA Subhechanis Saptanto; Siti Hajar Suryawati; Sonny Koeshendrajana
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 11, No 9 (2005): (Vol. 11 No. 9 2005)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2291.908 KB) | DOI: 10.15578/jppi.11.9.2005.73-82

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat partisipasi dan konsumsi ikan di masyarakat perkotaan dan pedesaan berkaitan dengan pemenuhan gizi masyarakat. Metode yang digunakanadalah metode analisis deskriptif dan studi literatur. Data yang digunakan dalam kajian ini adalah data SUSENAS tahun 1996, 1999,2002. Hasil kajian menunjukkan bahwa tingkat partisipasikonsumsi ikan di wilayah perkotaan umumnya lebih tinggi daripada daerah pedesaan.