Maharani Yulisti
Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS INDEKS DAN STATUS KEBERLANJUTAN PERAN SERTA WANITA DALAM PENGEMBANGAN USAHA PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN Hikmah Hikmah; Maharani Yulisti; Zahri Nasution
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 6, No 1 (2011): Juni (2011)
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2135.558 KB) | DOI: 10.15578/jsekp.v6i1.5758

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi keberlanjutan peranserta wanita dalam pengembangan usaha perikanan. Penelitian dilakukan pada tahun 2009 di Surabaya, Semarang, Palembang, Pelalawan, Kampar, Pelabuhan Ratu, Ogan Komering Ilir (OKI), dan Pandeglang. Penelitian ini menggunakan metoda survei dan analisis data menggunakan teknik ordinasi Rapfish melalui metode Multi Dimensional Scaling (MDS) untuk menilai indeks dan status keberlanjutan peran serta wanita dalam pengembangan usaha perikanan penelitian ini juga mengidentifikasi atribut sensitif yang berpengaruh terhadap indeks keberlanjutan masing- masing dimensi melalui leverage analysis. Dimensi yang diukur yaitu karakteristik individu, karakteristik keluarga, kemitraan, profil usaha serta akses dan kontrol. Hasil analisis menunjukkan nilai indeks setiap dimensi di setiap lokasi beragam sehingga prioritas pengelolaan dimensi berbeda. Bila ingin mempertahankan atau meningkatkan status keberlanjutan “cukup” menjadi “baik” perlu mengelola atribut sensitif yang berpengaruh terhadap kelima dimensi tersebut, kecuali di lokasi Kampar dan Pelabuhan Ratu pada dimensi profil usaha dan dimensi kemitraan dengan indeks lebih dari 75. Darisembilan (9) lokasi riset, dimensi akses dan kontrol mempunyai indeks relatif besar dibandingkan dimensi lainnya dengan indeks 62,41. Namun nilai tersebut berada pada status keberlanjutan “cukup”. Jika ingin meningkatkan status keberlanjutan “cukup” menjadi “baik” perlu mengelola atribut sensitif yang berpengaruh terhadap keberlanjutan dimensi akses dan kontrol, terutama variabel kontrol terhadap kredit, akses terhadap informasi pasar, dan akses permodalan/kredit. Tittle: Analysis of Index and Sustainability Status of Women Participation in the Business Development Fisheries Products ProcessingThis article is to identify the sustainability of women participation in fisheries development. This research was canduacd in 2009 in Surabaya, Semarang, Palembang, Pelalawan, Kampar, Pelabuhan Ratu, Ogan Komering Ilir (OKI), and Pandeglang. This research used survey method and RAPFISH ordination technical data analysis through Multi Dimensional Scaling method. The measured dimensions included individual characteristics, family characteristics, partnership, efforts profile and access and control. Results of this research showed index for each dimension in various locations was heterogeneous which had priority in different dimension management. To maintain or increase the sustainable status ‘enough’ to become ‘good’, it needs to incireash sustainability index all dimension by carrying out influent sensitive attributes towards the five dimensions, except for Kampar and Pelabuhan Ratu for dimension of efforts profile and partnership that had index more than 75. From nine (9) research locations, access and control dimensions had big index relatively comparing other dimensions with index value 62.41. However this value was in a moderate of sustainable. In order to increase the sustainable status to ‘good’, it requires to manage sensitive attributes that influence towards sustainable access and control dimension, especially control emphasis towards credit, access towards market information, and access to capital/credit.
DINAMIKA NILAI TUKAR : INTERVENSI KEBIJAKAN DALAM RANGKA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN NELAYAN DAN PEMBUDIDAYA IKAN Armen Zulham; Subhechanis Saptanto; Maharani Yulisti; Lindawati Lindawati
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 6, No 1 (2011): Juni (2011)
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (991.775 KB) | DOI: 10.15578/jsekp.v6i1.5752

Abstract

Nilai Tukar Rumah Tangga Perikanan (NTP) merupakan salah satu indikator ekonomi yang digunakan untuk melihat perkembangan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan. Indeks NTP mengambarkan proporsi harga yang diterima (IT) dan harga yang dibayar (IB) rumah tangga nelayan dan pembudidaya ikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika nilai tukar dalam perspektif intervensi kebijakan peningkatan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode desk study dengan menggunakan data sekunder yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Data yang digunakan adalah data bulanan indeks NTP periode 2008-2009. Metode analisis data menggunakan pendekatan ekonometrik persamaan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inflasi dan nilai tukar rupiah merupakan faktor yang sangat berperan dalam mempengaruhi indeks NTP dengan R2=0,90. Hal itu berarti harga barang konsumsi harga faktor produksi dan harga output sangat berperan dalam indeks NTP. Dengan demikian informasi tersebut dapat menjadi bahan rekomendasi bagi pemerintah untuk melakukan intervensi kebijakan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan. Tittle: Dynamics of Term of Trade : The Policy Intervention for Increasing Welfare of Fishers and Fish FarmersFisheries term of trade (NTP) is one of economic indicators usually use to measure the economic welfare of fishers and fish farmers. The NTP index represents the proportion of price received (IT) and price paid by fishers and fish farmers (IB). This research aims to analyze factors causing dynamic of term of trade in relation to policy intervention for increasing welfare of fishers and fish farmer. This research applied desk study method by analyzing secondary data of the Central Bureau of Statistics (BPS). This research used the monthly fisheries term of trade data for 2008 – 2009 period. An econometric approach with a quadratic regression model was used in this study. Results show that inflation an exchanger ate of IDR were an important factors enfluencing NTP index with R2 of 0,90. These mean that consumable good prices input price and output price play an important role in the NTP index. Thus, they can be used as basis for policy formulation by goverment in relation to improving welfare of fishers and fish farmer.
DAMPAK SERTIFIKASI CBIB TERHADAP EFISIENSI TEKNIS PADA BUDIDAYA TAMBAK UDANG VANNAMEI Maharani Yulisti; Irwan Mulyawan; Rismutia Hayu Deswati; Estu Sri Luhur
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 16, No 1 (2021): JUNI 2021
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jsekp.v16i1.9775

Abstract

Sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) dalam budidaya perikanan dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing produk komoditas ekspor. Pengukuran efisiensi teknis dengan pendekatan slack-Based DEA diperlukan untuk mengetahui input apa saja yang harus diperhatikan untuk meningkatkan efisiensi usaha budidaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan efisiensi teknis antara tambak CBIB dan non CBIB, determinan yang mempengaruhi penerapan CBIB dan efisiensi, serta efek kontrafaktual penerapan CBIB. Penelitian ini menggunakan dua analisis, yaitu slack-based DEA untuk menghitung efisiensi teknis kedua kelompok CBIB dan non-CBIB, serta endogenous switching regression untuk mengestimasi determinan serta efek kontrafaktual dari penerapan CBIB. Hasil analisis menunjukkan bahwa tambak CBIB memiliki efisiensi lebih tinggi dibandingkan non-CBIB. Tambak CBIB memiliki efisiensi teknis lebih tinggi dalam penggunaan beberapa input produksi seperti benih, pakan, BBM dan tenaga kerja. Selain itu, tambak CBIB akan mengalami penurunan efisiensi jika tidak menerapkan CBIB, dan tambak non CBIB akan mengalami peningkatan jika mereka menerapkan sertifikasi CBIB. 
POLA PEMBAGIAN KERJA DAN KONTRIBUSI GENDER TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA: STUDI KASUS RUMAH TANGGA NELAYAN DI DESA BATANJUNG KABUPATEN KAPUAS Hikmah Hikmah; Maharani Yulisti; Zahri Nasution
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 4, No 1 (2009): juni (2009)
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.215 KB) | DOI: 10.15578/jsekp.v4i1.5822

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan tahun 2007 dengan tujuan memberikan gambaran pola pembagian kerja dan kontribusi gender terhadap pendapatan rumah tangga serta strategi pemberdayaan gender dalam rangka menopang peningkatan pendapatan rumah tangga nelayan. Metode pendekatan secara kualitatif dalam bentuk studi kasus digunakan dalam penelitian ini. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Hasil penelitian menggambarkan bahwa pola pembagian kerja dan curahan waktu dalam aktivitas produktif pada rumah tangga nelayan di desa Batanjung Kabupaten Kapuas didominasi oleh perempuan. Sementara laki-laki umumnya terlibat sebagai tenaga pembantu saja. Pola pembagian kerja pada aktivitas produktif lebih didominasi oleh laki-laki. Namun demikian, istri juga terlibat dalam aktivitas penangkapan di perairan umum (rawa dan sungai) yang lokasinya dekat dengan pemukiman mereka. Istri nelayan memiliki kontribusi yang cukup besar dan memegang peranan penting dalam ekonomi rumah tangga. Meskipun jika dilihat dari curahan waktu produktifnya, istri nelayan jauh lebih sedikit dibandingkan suami. Namun demikian, tetap saja kedudukan istri dalam kegiatan produktif hanya dianggap membantu suami untuk menambah pendapatan keluarga. Tittle: Work Share Pattern and Gender Contribution to Fisher's Household Income: Case Study of Fisher's Household in Batanjung Village, Kapuas District.This research has been executed in 2007 aiming to give the description concerning with work share pattern and gender contribution to household income, and also to give description of gender empowerment strategy in effort to support increasing income of fisher's household. Descriptive analysis was used in this research. Results show that work share pattern and time spent in reproductive activities at fisher's household in Batanjung village, Kapuas district was dominated by women, whereas men generally were involved as assistant workers. Work share pattern at productive activities was dominated by men. But, women were also involved in fishing activities at inland fisheries (river and swamp) where the fishing ground nearby with their resident. Fisher's wife had a big contribution and hold important role in household economy. Even though wife had more time to spend on productive activities than husband, but wife's position in productive activities was still considered to be an assistant of husband in the household income.