Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PROFIL USAHA, PENDAPATAN DAN KONSUMSI RUMAH TANGGA PEMBUDIDAYA IKAN DI DESA CIKIDANG BAYABANG, CIANJUR, JAWA BARAT Tenny Apriliani; Hakim Miftahul Huda; Zahri Nasution
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 5, No 2 (2010): DESEMBER (2010)
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1161.512 KB) | DOI: 10.15578/jsekp.v5i2.5803

Abstract

Waduk Cirata di Kabupaten Cianjur merupakan salah satu perairan umum dengan intensitas budidaya ikan yang tinggi di Provinsi Jawa Barat. Kegiatan budidaya di Waduk Cirata menggunakan teknologi budidaya ikan pada karamba jaring apung (KJA) yang saat ini sudah berkembang pesat di beberapa danau dan waduk seperti Saguling dan Jatiluhur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kegiatan usaha budidaya ikan dengan teknologi KJA di Desa Cikidang Bayabang dengan mengkaji perkembangan usaha, pendapatan dan konsumsi rumah tangga pembudidaya ikan. Desa Cikidang Bayabang merupakan salah satu desa terpilih mewakili tipologi perikanan budidaya pada KJA dari kegiatan riset PANELKANAS. Penelitian ini menggunakan metode survei dan wawancara untuk pengumpulan data serta metode statistik deskriptif untuk analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dilihat dari usaha, pendapatan dan konsumsinya budidaya ikan di KJA di Desa Cikidang Bayabang masih menjanjikan tetapi masih diperlukan dukungan pemerintah untuk lebih memajukan kegiatan budidaya perikanan. Tittle:  Profile of Business, Income and Consumption of Fish Culture Households Iin Cikidang Bayabang Village, Cianjur District, West Java Province.Cirata reservoir in Cianjur District is one of open water used for intensive fish culture in West Java province. Fish culture in Cirata reservoir uses a floating net cage (locally known as KJA) technology which now growing expansively in some lakes and reservoirs in West Java such as Saguling and Jatiluhur. This research aims to analyze fish culture activities with cage culture technology in Cikidang Bayabang Village by examining business development, income and consumption of fish farmers. This village is considered a selected site of the PANELKANAS research representing typology of fish cage aquaculture. This research uses a survey method and interviews to collect data in May 2010 and descriptive statistical methods for data analysis. This research confirms that fish culture business, income and consumption in the cage fish farming in Cikidang Bayabang is still promising activities but it need supports from government to improve it.
ANALISIS INDEKS DAN STATUS KEBERLANJUTAN PERAN SERTA WANITA DALAM PENGEMBANGAN USAHA PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN Hikmah Hikmah; Maharani Yulisti; Zahri Nasution
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 6, No 1 (2011): Juni (2011)
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2135.558 KB) | DOI: 10.15578/jsekp.v6i1.5758

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi keberlanjutan peranserta wanita dalam pengembangan usaha perikanan. Penelitian dilakukan pada tahun 2009 di Surabaya, Semarang, Palembang, Pelalawan, Kampar, Pelabuhan Ratu, Ogan Komering Ilir (OKI), dan Pandeglang. Penelitian ini menggunakan metoda survei dan analisis data menggunakan teknik ordinasi Rapfish melalui metode Multi Dimensional Scaling (MDS) untuk menilai indeks dan status keberlanjutan peran serta wanita dalam pengembangan usaha perikanan penelitian ini juga mengidentifikasi atribut sensitif yang berpengaruh terhadap indeks keberlanjutan masing- masing dimensi melalui leverage analysis. Dimensi yang diukur yaitu karakteristik individu, karakteristik keluarga, kemitraan, profil usaha serta akses dan kontrol. Hasil analisis menunjukkan nilai indeks setiap dimensi di setiap lokasi beragam sehingga prioritas pengelolaan dimensi berbeda. Bila ingin mempertahankan atau meningkatkan status keberlanjutan “cukup” menjadi “baik” perlu mengelola atribut sensitif yang berpengaruh terhadap kelima dimensi tersebut, kecuali di lokasi Kampar dan Pelabuhan Ratu pada dimensi profil usaha dan dimensi kemitraan dengan indeks lebih dari 75. Darisembilan (9) lokasi riset, dimensi akses dan kontrol mempunyai indeks relatif besar dibandingkan dimensi lainnya dengan indeks 62,41. Namun nilai tersebut berada pada status keberlanjutan “cukup”. Jika ingin meningkatkan status keberlanjutan “cukup” menjadi “baik” perlu mengelola atribut sensitif yang berpengaruh terhadap keberlanjutan dimensi akses dan kontrol, terutama variabel kontrol terhadap kredit, akses terhadap informasi pasar, dan akses permodalan/kredit. Tittle: Analysis of Index and Sustainability Status of Women Participation in the Business Development Fisheries Products ProcessingThis article is to identify the sustainability of women participation in fisheries development. This research was canduacd in 2009 in Surabaya, Semarang, Palembang, Pelalawan, Kampar, Pelabuhan Ratu, Ogan Komering Ilir (OKI), and Pandeglang. This research used survey method and RAPFISH ordination technical data analysis through Multi Dimensional Scaling method. The measured dimensions included individual characteristics, family characteristics, partnership, efforts profile and access and control. Results of this research showed index for each dimension in various locations was heterogeneous which had priority in different dimension management. To maintain or increase the sustainable status ‘enough’ to become ‘good’, it needs to incireash sustainability index all dimension by carrying out influent sensitive attributes towards the five dimensions, except for Kampar and Pelabuhan Ratu for dimension of efforts profile and partnership that had index more than 75. From nine (9) research locations, access and control dimensions had big index relatively comparing other dimensions with index value 62.41. However this value was in a moderate of sustainable. In order to increase the sustainable status to ‘good’, it requires to manage sensitive attributes that influence towards sustainable access and control dimension, especially control emphasis towards credit, access towards market information, and access to capital/credit.
POLA PEMBAGIAN KERJA DAN KONTRIBUSI GENDER TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA: STUDI KASUS RUMAH TANGGA NELAYAN DI DESA BATANJUNG KABUPATEN KAPUAS Hikmah Hikmah; Maharani Yulisti; Zahri Nasution
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 4, No 1 (2009): juni (2009)
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.215 KB) | DOI: 10.15578/jsekp.v4i1.5822

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan tahun 2007 dengan tujuan memberikan gambaran pola pembagian kerja dan kontribusi gender terhadap pendapatan rumah tangga serta strategi pemberdayaan gender dalam rangka menopang peningkatan pendapatan rumah tangga nelayan. Metode pendekatan secara kualitatif dalam bentuk studi kasus digunakan dalam penelitian ini. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Hasil penelitian menggambarkan bahwa pola pembagian kerja dan curahan waktu dalam aktivitas produktif pada rumah tangga nelayan di desa Batanjung Kabupaten Kapuas didominasi oleh perempuan. Sementara laki-laki umumnya terlibat sebagai tenaga pembantu saja. Pola pembagian kerja pada aktivitas produktif lebih didominasi oleh laki-laki. Namun demikian, istri juga terlibat dalam aktivitas penangkapan di perairan umum (rawa dan sungai) yang lokasinya dekat dengan pemukiman mereka. Istri nelayan memiliki kontribusi yang cukup besar dan memegang peranan penting dalam ekonomi rumah tangga. Meskipun jika dilihat dari curahan waktu produktifnya, istri nelayan jauh lebih sedikit dibandingkan suami. Namun demikian, tetap saja kedudukan istri dalam kegiatan produktif hanya dianggap membantu suami untuk menambah pendapatan keluarga. Tittle: Work Share Pattern and Gender Contribution to Fisher's Household Income: Case Study of Fisher's Household in Batanjung Village, Kapuas District.This research has been executed in 2007 aiming to give the description concerning with work share pattern and gender contribution to household income, and also to give description of gender empowerment strategy in effort to support increasing income of fisher's household. Descriptive analysis was used in this research. Results show that work share pattern and time spent in reproductive activities at fisher's household in Batanjung village, Kapuas district was dominated by women, whereas men generally were involved as assistant workers. Work share pattern at productive activities was dominated by men. But, women were also involved in fishing activities at inland fisheries (river and swamp) where the fishing ground nearby with their resident. Fisher's wife had a big contribution and hold important role in household economy. Even though wife had more time to spend on productive activities than husband, but wife's position in productive activities was still considered to be an assistant of husband in the household income.
MEKANISME PEMBERIAN BANTUAN KEPADA MASYARAKAT NELAYAN DI DESA LABUHAN BHAKTI, KABUPATEN SIMEULUE PROPINSI NANGGROE ACEH DARRUSSALAM Rizky Muhartono; Zahri Nasution
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 2, No 1 (2007): JUNI (2007)
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.733 KB) | DOI: 10.15578/jsekp.v2i1.5863

Abstract

Secara khusus tsunami berdampak besar terhadap kehidupan nelayan. Tulisan ini bertujuan mengkaji mekanisme pemberian bantuan terhadap masyarakat nelayan setelah terjadinya gempa dan tsunami di Desa Labuhan Bhakti Kabupaten Simeulue, Propinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Riset dilakukan menggunakan pendekatan studi kasus pada mekanisme pemberian bantuan kepada masyarakat nelayan. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan menggunakan pendekatan survei terhadap responden menggunakan cara wawancara semi terstruktur dengan panduan beberapa topik data. Data yang diperoleh baik data primer maupun data sekunder dianalisis secara deskriptif. Hasil riset menunjukkan bahwa gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Kabupaten Simeulue telah mengakibatkan rusaknya sarana dan fasilitas di sektor kelautan dan perikanan, bahkan korban jiwa pada masyarakat nelayan. Pemberian bantuan kepada masyarakat nelayan di Kabupaten Simeulue melalui beberapa tahapan, mulai dari menentukan lokasi penerima bantuan dankelompok pendamping, hingga pentahapan yang berupa kegiatan pendaftaran, pendaftaran ulang, penegasan, penguatan organisasi dan administrasi. Kemudian, dilanjutkan dengan penguatan modal, usaha produktif dan penguatan jaringan menuju tahap pengembangan usaha. Program pendampingan telah berhasil dilakukan pada nelayan setempat yang ditunjukkan oleh dua aspek yaitu respon masyarakat dan aspek ekonomi. Disarankan proses pemberian bantuan terhadap nelayan memperhatikan kondisi sosial budaya, adat dan kebiasaan dalam menangkap ikan, sehingga bantuan dapat berguna bagi nelayan, melalui proses need assessment yang dilakukan secara cepat, tepat dan terarah. Tittle: The Giving Aid Mechanism to the Fishers at Labuhan Bhakti Village, Simeulue District, Nanggroe Aceh Darrussalam Province.Specially, tsunami has big impact for fishers. The aim of this paper is to recite the aid mechanism for fishers after tsunami and earthquake at Labuhan Bhakti Village, Simeulue District Nanggroe Aceh Darrussalam Province. This reaserch was done by using case study approach in term to see fishers aid mechanism. Primary and secondary data was used. Data was collected by using survey approach to responden that contain semi-structure interview with some data topics as a guideline. Descriptive analysis was used to analize primary and secondary data. The result shows that earthquake and tsunami that happened in Simeulue District has destroyed facilities in marine and fisheries sector, include fishers victims. Steps in giving aid mechanism to the fishers at Simelue District; Choosing location for aid receiver and assistant group, arranging in phases that contents registers, re-registers, confirmation, administration and organization strenghten. Then, it was continued by capital strenghten, productive effort and network strenghten to the development phase. Assistance programe has been done successfully by the local fishers  that showed by two aspects : society response and economy aspect. The study suggests that donation or aid mechanism has to be considered with social-culture condition and customs in fishing, so that the aid can be useful for the fishers through need assessment process done quickly, exactly and directed.
PENGELOLAAN RUMAH TANGGA NELAYAN DITINJAU DARI PERSEPSI JENDER (Studi Kasus di Kelurahan Pasie Nan Tigo Kota Padang) Mursidin Mursidin; Hikmah Hikmah; Zahri Nasution
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 3, No 2 (2008): DESEMBER (2008)
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.672 KB) | DOI: 10.15578/jsekp.v3i2.5851

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang peranan keluarga dalam pengelolaan rumah tangga nelayan ditinjau dari persepsi jender. Metode yang digunakan adalah metode survey yang bersifat deskriftip. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data di analisis menggunakan metode Harvard dan dibahas secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada analisis kesetaraan jender masih adanya ketimpangan jender yang mewarnai pola kerja masyarakat nelayan setempat yakni adanya beban kerja, dimana istri memiliki peran ganda yaitu sebagai penanggung jawab dalam urusan rumah tangga dan juga membantu suami sebagai pencari nafkah. Persepsi jender yang paling banyak dianut oleh suami dan istri dalam keluarga nelayan pada masyarakat tersebut adalah istri dan suami menyadari bahwa perbedaan jenis kelamin tidak harus dipertentangkan dalam menghidupi keluarga, tetapi justru bersifat saling mendukung dan melengkapi. Sedangkan tugas berdasarkan jender yang paling banyak dianut baik oleh suami dan istri dalam keluarga nelayan pada masyarakat tersebut adalah tugas utama istri mengurus rumah tangga; tetapi boleh membantu tugas suami dalam mencari nafkah keluarga sedangkan tanggung jawab mencari nafkah utama tetap tugas suami. Tittle: Gender Perception of Fisheries Household Management (Case Study in Village of the Pasie Nan Tigo, Padang District)This research was conducted at the village of Pasie Nan Tigo, sub district of the Koto Tangah Padang, The research was aimed to analyze the role of family's member in of fisheries household management in gender perception point of view. Survey method was used in this research to collect the Primary and secondary data. Harvard method was used to analyze the data and the results were also briefly discussed descriptively. The results of the study showed that gender equity was unbalanced between wife and husband. That wives play a double roles; as a housewife and help their husband to generate income. In the perception of gender equity, wife has to be a housewife and help husband to get money, but husband hasa main responsibility to earn money for the household.
DAMPAK PEMBERITAAN PENYALAHGUNAAN FORMALIN DI SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN Yayan Hikmayani; Siti Hajar Suryawati; Agus Heri Purnomo; Zahri Nasution
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 2, No 1 (2007): JUNI (2007)
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.091 KB) | DOI: 10.15578/jsekp.v2i1.5864

Abstract

Riset dampak pemberitaan penyalahgunaan formalin di sektor kelautan dan perikanan telah dilakukan pada tahun 2006. Riset ini bertujuan untuk melihat sejauhmana dampak yang ditimbulkan akibat pemberitaan tentang penyalahgunaan formalin di sektor kelautan dan perikanan pada produsen dan konsumen. Pendekatan studi digunakan melalui analisis kebijakan. Data primer dan sekunder dirumuskan sesuai keperluan analisis kebijakan ini yaitu penelusuran terhadap dampak pemberitaan formalin terhadap produsen dan konsumen di sektor kelautan dan perikanan. Kemudian data hasil verifikasi dan survey lapang yang berasal dari kuesioner dan catatan lapangan (field notes) diolah secara deskriptif untuk mendapatkan interpretasi logis. Lokasi studi ditetapkan secara sengaja (purposive) dengan kriteria tersebut merupakan sentra penanganan dan pengolahan produk perikanan dan diberitakan banyak menggunakan bahan kimia formalin yaitu Jawa Barat (Karawang), Jawa Tengah (Semarang), DKI Jakarta dan Bandar Lampung. Hasil studi menunjukkan bahwa bagi produsen yang meliputi nelayan, pengolah dan pembudidaya ikan dampak negatif dari pemberitaan formalin adalah menurunnya permintaan ikan hasil tangkapan dan olahan sehingga pendapatan nelayan dan pengolah menjadi berkurang, sedangkan bagi konsumen dampak negatifnya konsumen jadi takut mengkonsumsi ikan laut dan hasil olahan sehingga lebih memilih mengkonsumsi tempe/tahu dan telur. Dampak positifnya bagi produsen baik nelayan dan pengolah yaitu sebagian dari mereka jadi mengetahui bahwa formalin tersebut membahayakan dan berusaha tidak menggunakan lagi. Dampak positif bagi konsumen bertambah pengetahuan tentang bahaya formalin sehingga mereka akan lebih hati-hati dalam mengkonsumsi ikan dan untuk sementara konsumsi ikan mereka dialihkan ke ikan hasil budidaya yang banyak dijual dalam kondisi hidup. Tittle: The Impact of Announcement on The Mis-used of Formalin in Marine and Fisheries SectorResearch on impact of mis-used of formalin in marine and fisheries sector have been done in 2006. The aim of the research was to show the impact of announcement on the mis-used of formalin to producers and consumers. Policy analysis approach was used as the method of study. Primary and secondary data were formulated accordingly to meet the requirement of the policy analysis, that is impact of media release on both side of producers and consumers. Verified data and field survey processed descriptively to build logical interpretation.The locations of study were specified in purpose to represent the center of handling and processing of fisheries product indicated with formalyn abuse. These location were West Java (Karawang), Central Java (Semarang), DKI Jakarta and Bandar Lampung. The results of study showed that the negative impacts of the news on formalin abuse to the producers were decreasing on demand of catch and processed fish products, which in turn reduce the income of the fisherman and fish processors. On the other side, the consumer shift their preference to other products such as tempe, tofu and eggs. The positive impacts to the fisherman and fish processors were the knowledge of the danger of formalin abuse on their products and they avoid to use the chemical. The positive impact on fish consumers were the awareness on formalin use on health arose and temporary their fish consumption shifted to the aqucultured fish which sold in living form.
UPAYA PERLINDUNGAN NELAYAN TERHADAP KEBERLANJUTAN USAHA PERIKANAN TANGKAP Hikmah Hikmah; Zahri Nasution
Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 7, No 2 (2017): DESEMBER 2017
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.444 KB) | DOI: 10.15578/jksekp.v7i2.6464

Abstract

Nelayan memiliki peran yang sangat strategis pada sektor kelautan dan perikanan. Peran tersebut sudah semestinya dihargai dalam bentuk perlindungan dan pemberdayaan baik untuk kehidupan maupun usaha nelayan. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran tetang bagaimana kondisi eksisting dan permasalahan dalam upaya perlindungan nelayan. Lokasi penelitian di Kabupaten Indramayu, Cilacap, Merauke dan Buton. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis data yang dikumpulkan meliputi aspek perlindungan nelayan yang tercantum dalam undang-undang perlindungan nelayan yang meliputi: Ketersediaan sarana dan prasarana perikanan; kepastian usaha pada masyarakat nelayan; peningkatan kemampuan dan kapasitas nelayan; penguatan kelembagaan dalam mengelola sumber daya Ikan dan mengembangkan prinsip kelestarian lingkungan; sistem dan kelembagaan pembiayaan yang melayani kepentingan usaha; perlindungan nelayan terhadap risiko bencana alam, perubahan iklim, serta pencemaran; dan sistem jaminan keamanan dan keselamatan serta bantuan hukum bagi nelayan. Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kemudian dilakukan pembahasan. Selanjutnya berdasarkan hasil pembahasan diambil kesimpulan sebagai jawaban dari rumusan masalah. Berbagai persoalan masih sering menghimpit nelayan terutama para ABK dan buruh seperti ketidakpastian usaha, ketidakadilan dalam pembagian upah, resiko usaha yang tinggi, dan kurangnya jaminan serta pendampingan hukum. Rekomendasi disarankan perlu pengembangan investasi secara terpadu, baik pengembangan perikanan di sentra-sentra usaha perikanan tangkap, peningkatan operasional pelabuhan perikanan sesuai peran dan fungsinya, sosialisasi dan pembinaan terhadap nelayan tentang pentingnya asuransi nelayan sebagai jaminan resiko dalam usaha penangkapan ikan, pemerintah perlu meningkatkan jaminan dan pendampingan hukum bagi nelayan, terutama anak buah kapal di kapal-kapal besar.Title: Fisher’s Safeguard to Capture Fisheries Business SustainabilityFisher’s have a strategic role in the marine and fisheries sector. That role should be appreciated in the form of protection and empowerment life and fishing effort. This study aims to provide an overview of the existing conditions and problems in the protection of fishermen. The research locations are Indramayu, Cilacap, Merauke and Buton. The research method was used a qualitative approach. The types of data collected include fishing protection aspects contained in the fishing protection laws that include: availability of facilities and infrastructure to fisheries; business certainty on fishing communities; increasing of fishermen capability and capacity, strengthening institutional capacities in managing fish resources and develop the principles of environmental sustainability; financing systems and institutions that serve the interests of the business; fishing protection against the risk of natural disasters, climate change, and pollution; and security and safety system as well as legal aid for fishermen. The data were analyzed qualitatively and then be discussed. The conclusions were used as an answer of any problems. Various problems still often choke the fishermen, especially the crew and workers as business uncertainty, injustice in the distribution of wages, high business risk, and the lack of guarantees as well as legal assistance. Recommendations suggested are integrated investation development, both in the development of fisheries in the centers of fishery business, improvements of fishing ports operational based on role and function, socialization and training to the fishermen about the importance of insurance fisherman as security risk in fishing effort. The government needs to increase the guarantee and legal aid for fishermen, especially the crews of large vessels..
REKLAMASI DI TELUK JAKARTA DAN PERUBAHAN SOSIAL PADA MASYARAKAT NELAYAN DI CILINCING JAKARTA UTARA Hikmah Hikmah; Armen Zulham; Zahri Nasution
Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 8, No 1 (2018): JUNI 2018
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (744.944 KB) | DOI: 10.15578/jksekp.v8i1.6849

Abstract

Pembangunan pulau N di Teluk Jakarta telah mempengaruhi kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Cilincing yang terkait dengan perubahan sumber pendapatan, pola aktivitas penangkapan ikan, serta sistem gender pada masyarakat perikanan. Penelitian ini merupakan studi kasus yang menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode triangulasi guna memperoleh kombinasi data yang akurat. Pemilihan informan melalui teknik bola salju dan dilakukan secara sengaja yaitu memilih orang-orang yang dianggap mengetahui secara detail mengenai gejala perubahan sosial akibat adanya pembangunan reklamasi Teluk Jakarta. Analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas hingga datanya jenuh. Hasil penelitian menggambarkan adanya perubahan sosial yang terjadi akibat adanya pembangunan pulau reklamasi di sekitar Teluk Jakarta antara lain perubahan jenis sumber pendapatan, perubahan pola aktivitas penangkapan, perubahan struktur sosial masyarakat nelayan dan perubahan sistem gender. Tulisan ini merekomendasikan agar pemerintah melakukan asistensi pada masyarakat nelayan yang tidak mampu beradaptasi terhadap perubahan karena pulau reklamasi dengan program mata pencaharian alternatif. Dan bagi masyarakat nelayan yang mampu beradaptasi dengan perubahan yang ada, Harus disiapkan skema bantuan yang jelas, sehingga perekonomian masyarakat nelayan dapat berkembang.Title: Reclamation in The Jakarta Bay and Social Change of Fishing Community In the Cilincing of North JakartaThe development of the N-island of the Jakarta bay has affected on socio-economic life of the community in Cilincing, especially related to changes in income sources, patterns of fishing activities, and gender systems in fisheries communities. This research was a case study using qualitative method. Data collection techniques use a triangulation method to obtain accuracy data combinations. Informants were selected through snowball techniques and carried out intentionally was chosen for person who were considered understood in detail about the symptoms of social change due to the development of the Jakarta Bay reclamation. Qualitative data analysis was carried out interactively and ended continuously until complete until the data was saturated. Results of the study illustrate that social changes that occur due to the development of reclamation islands around the Bay of Jakarta include changes in the type of income sources, changes in patterns of fishing activities, changes in the social structure of fishing communities and changes in the gender system. This paper recommends that the government do assistant to fishermen communities who are unable to adapt to changes due to reclamation islands with alternative livelihood programs. And for fishing communities who are able to adapt to existing changes, a clear assistance scheme must be prepared, so that the economy of the fishing community can develop.
IMPLIKASI PERSEPSI HAK KEPEMILIKAN TERHADAP TINDAKAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERIKANAN LAUT (STUDI KASUS DI DESATELUK, KABUPATEN PANDEGLANG, PROPINSI BANTEN) Fatriyandi Nur Priyatna; Tjahjo Tri Hartono; Zahri Nasution
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 11, No 9 (2005): (Vol. 11 No. 9 2005)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9493.57 KB) | DOI: 10.15578/jppi.11.9.2005.15-26

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persepsi hak kepemilikan, dasar pengambilan keputusan dalam bertindak dan implikasinya terhadap model pengelolaan sumberdaya perikanan (SDP). Metode penelilian yang dipilih adalah metode triangulasi, yaitu gabungan dari studi kasus, observasi dan studi pustiaka. Penelitian dilakukan di Desa Teluk, Kabupaten Pandeglang, Propinsi Banten selama Bulan April-Juni 2004.