Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PENYULUHAN GIZI DAN PELATIHAN PENGOLAHAN PRODUK BERBASIS JAGUNG SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISIR STUNTING DI DESA LABUAPI KABUPATEN LOMBOK BARAT Nurhayati, Nurhayati; Asmawati, Asmawati; Ihromi, Syirril; Marianah, Marianah; Saputrayadi, Adi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 5 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.653 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i5.2973

Abstract

Abstrak: Sumber pangan local yang melimpah di desa Labuapi adalah jagung, namun pengolahan hanya terbatas sebagai sayuran. Padahal pengolahan jagung menjadi berbagai olahan produk telah banyak dilakukan, salah satunya adalah pengolahan susu. Susu jagung menjadi alternative solusi untuk meningkatkan asupan gizi dalam mengatasi masalah stunting. Stunting kini menjadi salah satu prioritas yang ditangani pemerintah secara nasional, termasuk di NTB. Pencegahan stunting penting dilaksanakan dengan berkoordinasi pada semua lintas sector salah satunya perguruan tinggi. Tujuan pelaksanaan pengabdian ini adalah adalah untuk meningkatan pengetahuan tentang gizi, meningkatkan keterampilan pengolahan susu dan nuget pada ibu-ibu Rumah Tangga khususnya Ibu hamil dan menyusui, serta remaja-remaja putri. Tujuan tersebut dapat diwujudkan dengan berbagai tindakan solutif diantaranya: (1) Penyuluhan tentang pangan dan gizi secara umum, (2) Penyuluhan tentang komposisi nutrisi dan manfaat jagung, (3) Penyuluhan tentang berbagai olahan produk berbasis jagung, (4) Pelatihan pengolahan susu jagung dan nuget dari ampas susu jagung. Hasil kegiatan ini memperlihatkan bahwa (1) adanya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pangan dan gizi serta inovasi olahan jagung. (2) masyarakat memiliki keterampilan mengolah produk jagung menjadi susu dan nugget.(3) Pengetahuan dan keterampilan tersebut dapat dijadikan sebagai rintisan usaha dalam memenuhi kebutuhan hidup masyarakat, sehingga kasus stunting  yang terjadi dapat diminimalisir. Abstract: The abundant local food potential in the Labuapi Village is corn, but processing is limited to vegetables. The processing of corn into various products has been done a lot, one of which is processing milk. Corn milk is an alternative solution to increase nutritional intake in overcoming stunting problems. Stunting is one of the national priorities of the government, including in NTB. Prevention of stunting is important to implement by coordination with all cross-sectors, which one of higher education. This activity aims to increase nutrition knowledge, improve milk and nugget processing skills for housewives, especially pregnant and lactating mothers and young women. These objectives can be realized with various solutions, including (1) counseling about the food and nutrition, (2) Counseling about the nutritional composition and corn benefits, (3) counseling on various processing of corn-based products, (4) training on corn milk processing, and nuggets from corn milk waste. This activity shows that (1) the increasing community knowledge about food, nutrition, and corn processing innovation. (2) the community has the skills to process corn into milk and nuggets. (3) the knowledge and skills have given can be used as a pilot effort in business the community's needs, so that cases of stunting that occur can be minimized.
Kajian Penambahan Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas blackie) Terhadap Sifat Kimia dan Sensoris Yoghurt Susu Kedelai: The Fortification of Purple Sweet Potato (Ipomoea batatas blackie) on Chemical and Sensory Properties of Soygurt Irfan Irfan; Nurhayati Nurhayati; Asmawati Asmawati
Pro Food Vol. 7 No. 2 (2021): Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan)
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/profood.v7i2.209

Abstract

ABSTRACT Yoghurt is a drink made from the fermentation process of milk (animal and vegetable) with the addition of probiotic bacteria. To enrich the nutritional value and taste, yoghurt can be added with various types of fruits, vegetables and tubers including purple sweet potato. This study aims to determine the effect of fortification of purple sweet potato paste on the chemical and sensory properties of soymilk yoghurt. This study was designed using a completely randomized design (CRD) with fortification treatment of purple sweet potato paste (0, 15%, 30%, 45%, 60% and 75%). Observational data were analyzed by Analysis of Diversity (Table ANOVA) at 5% significance level and further test with Honest Significant Difference (BNJ) 5% test. The results showed that purple sweet potato fortification significantly affected the chemical properties (protein content and lactic acid content), as well as the sensory properties of the parameter scores of color, taste and texture/thickness values, but had no significant effect on the aroma value of the soymilk yoghurt. observed. The best treatment was obtained at treatment T3 (fortified purple sweet potato paste 45%) with protein content of 2.81%, lactic acid 2.22%, light purple in color, slightly liked aroma and taste and slightly thick texture.   ABSTRAK Yoghurt adalah minuman yang terbuat dari proses fermentasi susu (hewani dan nabati) dengan penambahan bakteri probiotik. Untuk memperkaya nilai gizi dan cita rasanya, yoghurt dapat ditambahkan dengan berbagai jenis buah, sayuran dan umbi-umbian termasuk ubi jalar ungu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan pasta ubi jalar ungu terhadap sifat kimia dan sensoris yoghurt susu kedelai. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan penambahan pasta ubi jalar ungu sebesar (0, 15%, 30%, 45%, 60% dan 75%). Data hasil pengamatan di analisis dengan Analisis Keragaman (Tabel Anova) pada taraf nyata 5% dan uji lanjut dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ubi jalar ungu berpengaruh secara nyata terhadap sifat kimia (kadar protein dan kadar asam laktat), serta sifat sensorik parameter skor nilai warna, rasa dan tekstur/kekentalan, tetapi tidak berpengaruh secara nyata terhadap skor nilai aroma yoghurt susu kedelai yang diamati. Perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan T3 (penambahan pasta ubi jalar ungu 45%) dengan kadar protein 2,81%, asam laktat 2,22%, berwarna ungu muda, aroma dan rasa agak suka serta tekstur agak kental.
ANALISIS PERSENTASE PENAMBAHAN PUPUK KANDANG (Kotoran Sapi) DAN LIMBAH TAHU DALAM PEMBUATAN BIOGAS Muhammad Fitrah Fitrah; Budy Wiryono; Guyup Mahardian DP; Asmawati Asmawati
Jurnal Agrotek Ummat Vol 5, No 1 (2018): February
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.396 KB) | DOI: 10.31764/agrotek.v5i1.247

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui presentase penambahan Kotoran Sapi (kotoran sapi) dan limbah tahu yang tepat dalam pembuatan biogas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan percobaan laboratorium. data hasil penelitian diolah dengan analisis keragaman (analisys of variance) pada taraf 5 % dan jika ada perlakuan yang berpengaruh secara nyata, dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5 %. Perlakuan yang terbaik diperoleh pada perlakuan K1 dengan persentase campuran (Air 1,5 L + Limbah Tahu 1,5 kg + Kotoran Sapi 1 kg), yaitu, jumlah waktu pembentukan gas pada hari ke 3, jumlah gas yang dihasilkan 52,15 mm3, nilai pH 6,28, nilai suhu 30.97 oC dan nilai tekanan 100,32 Pa.This study aims to to know the percentage the addition of cow dung ( dirt cattle ) and waste know proper in the manufacture of biogas . The data the results of the study that it is processed from the analysis the diversity of ( analisys of variance ) the first 5 % and if there is a of being treated with influence significantly , when top flight sides enter by test bnt the first 5 %. Of being treated with best obtained the fire victims in k1 treatment being handed out with the percentage of a mixture of ( water 1,5 l + any type of waste you know 1,5 kg + you have cow manure 1 kg ) , pt pgn promised to supply , the amount of time the formation of gas on the th day of 3 , the amount of a gas that is produced 52,15 mm3 , ph values 6,28 , the value of the temperature of 30.97 oc network and value of pressure 100,32 pa.
KAJIAN PERSENTASE PENAMBAHAN GULA TERHADAP KOMPONEN MUTU SIRUP BUAH NAGA MERAH Asmawati Asmawati; Hamzan Sunardi; Syirril Ihromi
Jurnal Agrotek Ummat Vol 5, No 2 (2018): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.041 KB) | DOI: 10.31764/agrotek.v5i2.700

Abstract

Buah naga (Dragon Fruit) merupakan tanaman musiman yang biasanya dikonsumsi dalam bentuk segar. Buah naga termasuk dalam buah yang eksotik karena penampilannya yang menarik ,rasanya asam manis menyegarkan dan memiliki beragam manfaat untuk kesehatan. Manfaat buah naga antara lain adalah sebagai anti hiperkolesterolemik, anti radikal bebas karena mengandung betasianin.Untuk meningkatkan nilai tambah dari buah naga merah ,maka dapat diolah menjadi beberapa jenis olahan,diantaranya jus, selai, es goyang, jelly dan sirup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu ipengaruh persentase penambahan gulaterhadap sifat kimia dan organoleptik sirup buah naga merah.Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan satu factor yaitu persentase penambahan gula dalam pembuatan sirup buah naga merah gula yang terdiri dari 5 perlakuan (P1: 45 %, P2 : 50 % P3 : 55 % P4 : 60 %, P5 : 65 %). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 (tiga) kali sehingga diperoleh 15 unit percobaan. Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisis keragaman (Analisis of variance) pada taraf nyata 5 %.Bila terdapat pengaruh bedanyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf nyata yang sama.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Persentase penambahan gula berpengaruh secara nyata terhadap sifat kimia yaitu kadar gula reduksi, kadar air, dan sifat organoleptik rasa dan kekentalan,  tetap tidak berpengaruh secara nyata terhadap sifat kimia vitamin c dan sifat organoleptik warna,dan aroma sirup buah naga merah yang diamati. Semakin tinggi persentase penambahan gula dalam pembuatan sirup  buah naga merah maka kadar gula reduksi semakin tinggi sedangkan kadar air semakin menurun. Persentase penambahan gula sampai perlakuan P5 (penambahan gula 65 %) cenderung masih disukai panelis dari segi aroma, rasa dan kekentalan.
FORMULASI TEPUNG TEMPE DAN SARI WORTEL PADA PEMBUATAN MIE BASAH KAYA GIZI Asmawati Asmawati; Adi Saputrayadi; Mulqan Bulqiah
Jurnal Agrotek Ummat Vol 6, No 1 (2019): February
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.469 KB) | DOI: 10.31764/agrotek.v6i1.954

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh formulasi tepung tempe dan sari wortel pada pembuatan Mie basah kaya gizi. Metode yang digunakan adalah Metode Eksperimental yang ditata dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap ( RAL) perlakuannya sebagai berikut : formulasi tepung tempe dan sari wortel dalam pembuatan mie basah kaya gizi yaitu 100%, 10%+30%,15%+25%, 20%+20%, 25%+15%, 30%+10%. Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis keragaman pada taraf nyata 5%, di uji lanjut dengan Uji Beda Nyata Jujur pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi tepung tempe dan sari wortel pada pembuatan mie basah kaya gizi berpengaruh secara nyata terhadap kadar protein dan semua sifat organoleptik (tekstur, warna, aroma dan rasa), tetapi tidak  berpengaruh secara nyata terhadap kadar air dan kadar betakaroten mie basah. Semakin tinggi formulasi tepung tempe yang diberikan maka kadar protein semakin meningkat, tetapi kadar air dan kadar betakaroten semakin menurun, skor nilai tekstur, aroma, warna, dan rasa semakin meningkat dan disukai oleh panelis. Perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan T5 (Formulasi tepung tempe 30%+10%) yaitu dengan nilai kadar air 4,33%, kadar protein 11,22%, dan mempunyai tekstur yang kenyal, berwarna kuning agak oranye, aroma sangat disukai dan rasa disukai panelis.
ANALISIS KANDUNGAN BORAKS DAN FORMALIN PADA BEBERAPA PEDAGANG BAKSO DI KOTA MATARAM Adi Saputrayadi; Asmawati Asmawati; Marianah Marianah; Suwati Suwati
Jurnal Agrotek Ummat Vol 5, No 2 (2018): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.481 KB) | DOI: 10.31764/agrotek.v5i2.701

Abstract

Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui apakah terdapat  kandungan boraks dan formalin pada bakso yang dijual oleh pedagang yang memiliki warung bakso permanen di Kota Mataram melalui uji di Laboratorium Universitas Muhammadiyah Mataram. Hasil penelitian dapat menggambarkan penggunaan bahan tambahan pangan berbahaya oleh pedagang bakso yang ada di kota mataram. Lokasi  pengambilan sampel penelitian adalah beberapa tempat pedagang  bakso  di Kota Mataram dengan kriteria pedagang bakso  yang menetap bukan pedagang kaki lima dan bukan pedagang keliling. Metode penelitian ini adalah metode eksprimental dengan melakukan uji di laboratorium. Tahapan penelitian terdiri dari: (1) proses pengumpulan sampel dari 12 pedagang bakso di kota mataram, masing-masing kecamatan diwakili 2 pedagang bakso, (2) Uji kandungan boraks dan formalin, (3) analisis sifat organoleptik bakso. Berdasarkan hasil analisis, dari 12 sampel yang dikumpulkan menunjukkan bahwa tidak ada yang mengandung boraks (0%), tetapi 100 % mengandung formalin. Keberadaan formalin pada bakso tidak mempengaruhi sifat kadar air bakso. Pada penilaian terhadap sifat organoleptik bakso  terhadap parameter  aroma dan rasa menunjukkan bahwa keberadaan formalin tidak memberikan pengaruh nyata, sedangkan untuk parameter warna sampel dengan skor nilai warna terendah pada perlakuan B2 yaitu 1.87 dengan penggunaan formalin pada bakso tersebut sangat tinggi, sedangkan skor nilai warna tertinggi pada perlakuan B3 yaitu 3.67 dengan penggunaan formalin agak sedikit, sehingga dapat diketahui bahwa keberadaan formalin pada pedagang bakso diwilayah kota Mataram berpengaruh terhadap warna bakso. Parameter tekstur sampel dengan skor nilai tekstur terendah pada perlakuan B2 yaitu 2.00 dengan penggunaan formalin sangat tinggi, sedangkan skor nilai tekstur tertinggi pada perlakuan B11 yaitu 3.47 dengan penggunaan formalin agak sedikit. Sehingga dapat diketahui bahwa keberadaan formalin pada pedagang bakso diwilayah kota mataram berpengaruh terhadap tekstur bakso.
INOVASI PEMBUATAN COOKIES KAYA GIZI DENGAN PROPORSI TEPUNG BEKATUL DAN TEPUNG KEDELAI Lilis Rahmawati; Asmawati Asmawati; Adi Saputrayadi
Jurnal Agrotek Ummat Vol 7, No 1 (2020): February 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.932 KB) | DOI: 10.31764/agrotek.v7i1.1906

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan inovasi pembuatan cookies kaya gizi dengan berbagai proporsi tepung bekatul dan tepung kedelai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Eksperimental yang ditata dengan Rancangan  Acak  Lengkap  (RAL) dengan  perlakuan  proporsi tepung bekatul dan tepung kedelai dalam pembuatan cookies kaya gizi yang terdiri dari atas 6 perlakuan yaitu: P0 (100% tepung terigu), P1 (10% tepung bekatul+30% tepung kedelai), P2 (15% tepung bekatul+25% tepung kedelai), P3(20% tepung bekatul+20% tepung kedelai), P4 (25% tepung bekatul+15% tepung kedelai), dan P5 (30% tepung bekatul+10% tepung kedelai). Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan Analisis Keragaman (Analisis of Variance = Anova) pada tarafnyata 5% dan diuji lanjut dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf nyata sama yaitu 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi tepung bekatul dan tepung kedelai berpengaruh secara nyata terhadap kadar protein dan sifat organoleptik (warna, aroma, rasa dan tekstur) cookies, tetapi tidak berpengaruh secara nyata terhadap kadar air dan kadar abu cookies yang diamati. Semakin tinggi proporsi tepung bekatul yang ditambahkan dan semakin rendah tepung kedelainya maka kadar abu cookies semakin tinggi, sedangkan kadar protein dan kadar airnya semakin rendah. proporsi tepung bekatul dan tepung kedelai pada perlakuan P3 (20% tepung bekatul : 20% tepung kedelai)  menghasilkan  cookies  yang  disukai  panelis  dari  segi  warna coklat muda, aroma suka, tekstur agak renyah, dan rasa enak.
TEH BUBUK HERBAL DAUN ASHITABA DAN KULIT BUAH NAGA Syirril Ihromi; Asmawati Asmawati; Earlyna Sinthia Dewi; Muliatiningsih Muliatiningsih
Jurnal Agrotek Ummat Vol 6, No 2 (2019): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.814 KB) | DOI: 10.31764/agrotek.v6i2.1220

Abstract

Ashitaba (Angelica keiskei) merupakan salah satu tanaman introduksi yang berpotensi meningkatkan produksi sel darah merah, produksi hormon pertumbuhan serta meningkatkan pertahanan tubuh untuk melawan infeksi, kanker dan  juga sebagai sumber antioksidan. Selain daun ashitaba bahan potensial untuk dikembangkan menjadi teh herbal adalah kulit buah naga yang kaya polyphenol dan sumber antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi daun ashitaba dan kulit buah naga merah yang tepat  dan mengetahui pengaruh formulasi daun ashitaba dan kulit buah naga merah terhadap sifat kimia dan organoleptik teh bubuk herbal. Adapun formulasi perlakuan yaitu; perlakuan 1 (daun ashitaba 0%:kulit buah naga merah100%), 2 (daun ashitaba 25% : kulit buah naga merah 75%), 3 (daun ashitaba 50% : kulit buah naga merah 50%), 4 (daun ashitaba 75% : kulit buah naga merah 25%) dan 5 (daun ashitaba 100% : kulit buah naga merah 0%). Hasil penelitian menunjukkan formulasi daun ashitaba dengan kulit buah naga berpengaruh secara nyata terhadap kadar abu, antioksidan, skor nilai rasa, warna bubuk dan warna seduhan tetapi tidak berpengaruh pada kadar air da skor aroma teh herbal. Perlakuan terbaik didapatkan pada perlakuan  P2 (formulasi daun ashitaba 25% dengan kulit buah naga 75%) karena menghasilkan teh herbal yang memenuhi standar SNI.
PELATIHAN PEMBUATAN TEH KELOR SEBAGAI UPAYA MENJAGA IMUNITAS TUBUH SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 Nurhayati Nurhayati; Syirril Ihromi; Asmawati Asmawati; Marianah Marianah; Adi Saputrayadi; Muhammad Jahidin
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.078 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i2.4659

Abstract

ABSTRAKKegiatan pengabdan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam mengolah daun kelor menjadi teh. Metode kegiatan ini dilakukan dengan metode PRA yakni melibatkan masyarakat dalam proses kegiatan. Kegiatan ini telah dilakukan menjadi beberapa tahapan diantaranya : (1) Sosialisasi persiapan kegiatan, (2) Pre test, (3) Penyampaian materi cara pengolahan teh (4) Pelatihan dan demonstrasi pembuatan teh kelor (5) Uji sensoris teh kelor (6) Evaluasi keberhasilan kegiatan. Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa (1) pengetahuan peserta tentang teh dan bahan baku pembuatan teh meningkat berturut-turut sebesar 73% dan 82%, (2) keterampilan peserta tentang cara membuat teh kelor meningkat sebesar 95%. Kegiatan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bekal pengetahuan dalam memenuhi kebutuhan nutrisi keluarga, sehingga dapat menjaga imunitas tubuh dalam mencegah penyakit covid 19. Kata kunci: teh kelor; imunitas; covid-19; pelatihan ABSTRACTThis service activity aims to increase the knowledge and skills of participants in processing Moringa leaves into tea. The method of this activity is carried out by the PRA method, which involves the community in the activation process. This activity has been carried out into several stages, including (1) Socialization of preparation for activities, (2) Pre test, (3) Delivery of tea processing methods (4) Training and demonstration of Moringa tea making (5) Moringa tea sensory test (6) Evaluation of the success of activities. The results of the community service activities showed that (1) the participants' knowledge of tea and the raw materials for making tea increased by 73% and 82%, respectively, (2) the skills of the participants on how to make Moringa tea increased by 95%. This activity is expected to be used as a provider of knowledge in meetings of the family's nutritional needs so that it can maintain the body's immunity in preventing Covid 19. Keywords: moringa tea; body immunity; covid-19; training
The Quality Analysis Of Sambal Masin (Sumbawa Specialties) With Variation Concentrations Of Salt And Tamarind Asmawati Asmawati; Jumisayati Jumisayati; Adi Saputrayadi
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 13, No 2 (2020)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.13.2.403-411

Abstract

Masin is a type of chili sauce fermented by using rebon shrimp with the addition of salt and tamarind widely consumed in the West Nusa Tenggara, being particularly popular among the Sumbawa people. The aimed of this research was to determine the effect of salt and tamarind concentration on the quality of masin as the Sumbawa sauce. The experiment was conducted using a completely randomized design (CRD) with salt and tamarind concentration. The treatments were MU1 (8% salt: 10% tamarind), MU2 (salt 10 %: 8% tamarind), MU3 (12% salt: 6% tamarind), MU4 (14% salt: 4% tamarind), and MU5 (16% salt: 2% tamarind). Data was analyzed using Co-Stat software with 5% significance differences. The treatments that were significantly different was then analyzed using Honestly Significance Difference (HSD). The results showed that the treatment of salt and tamarind concentrations significantly affected the water content, protein content, acidity (pH) of the color, aroma, and masin flavor of Sumbawa. The best treatments was obtained at MU4 (14% salt: 4% tamarind) with 6% acidity (pH), 69.35% water content, 11.54% protein content, 4.45 (reddish-brown) color value score. Aroma 3.75 (like) and taste 3.55 (somewhat like)