Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Konsentrasi Penambahan Gula Merah Terhadap Sifat Kimia dan Organoleptik Dendeng Ikan Lemuru (Sardinelle longiceps) Suwati Suwati; Syirril Ihromi; Asmawati Asmawati
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 12, No 1 (2019)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.23 KB) | DOI: 10.29239/j.agrikan.12.1.112-119

Abstract

Pada pembuatan dendeng, penambahan gula memberikan rasa manis yang dapat menambah kelezatan dan juga dapat menurunkan kadar air produk serta dapat menambah daya tahan bahan terhadap kerusakan mikroorganisme. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui pengaruh penambahan gula merah terhadap sifat kimia dan Organoleptik dendeng ikan lemuru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Rncangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap ( RAL ) dengan perlakuan satu faktor yaitu penambahan gula merah. Masing-Masing perlakuan membutuhkan berat sampel (ikan lemuru) sebanyak 250 gram. Data hasil pengamatan dianalisis dengan  analisis keragaman(Analysis of variance) pada taraf nyata 5 % dan diuji lanjut dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf nyata yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penambahan gula merah berpengaruh secara nyata terhadap semua parameter sifat kimia yang diamati yaitu kadar air, kadar protein, dan kadar gula reduksi dan sifat argonoleptik parameter warna, dan aroma, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap parameter tekstur dan rasa dendeng ikan lemuru yang diamati. Semakin tinggi penambahan gula merah yang digunakan maka kadar air, kadar kadar proteinnya dan kadar gula reduksi semakin tinggi. Semakin tinggi penambahan gula merah yang digunakan maka skor nilai warna, aroma, rasa dan tekstur cenderung semakin meningkat namun disukai oleh panelis. Perlakuan yang paling disukai oleh panelis yaitu pada perlakuan kelima dengan penambahan gula merah 10%.
Kajian Lama Pemasakan terhadap beberapa Komponen Mutu Ikan Lele Presto Asmawati Asmawati; Adi Saputrayadi; Marianah Marianah
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 12, No 1 (2019)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (612.664 KB) | DOI: 10.29239/j.agrikan.12.1.51-58

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama pemasakan terhadap beberapa komponen mutu lele presto. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Eksperimental dengan melakukan pecobaan di Laboratorium, dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan satu faktor yaitu pengaruh lama pemasakan terhdap beberapa komponen mutu lele presto yang terdiri dari lima perlakuan yaitu: L1= 60 menit, L2= 70 menit, L3= 80 menit, L4= 90 menit, dan L5= lama pemasakan 100 menit. Data hasil pengamatan dianalisis dengan  analisis keragaman(Analysis of variance) pada taraf nyata 5 %. Bila terdapat perlakuan yang berpengaruh secara nyata maka diuji lanjut menggunakan uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama pemasakan berpengaruh secara nyata terhadap semua parameter sifat kimia yang diamati yaitu kadar air, kadar protein dan sifat organoleptik yaitu warna, aroma, tekstur, dan rasa lele presto yang diamati. Semakin lama waktu pemasakan maka kadar air semakin menurun, kadar proteinnya semakin tinggi, sedangkan skor nilai warna, aroma, rasa dan tekstur semakin meningkat dan disukai oleh panelis. Perlakuan yang paling disukai oleh panelis yaitu perlakuan L5 dengan Lama pemasakan 100 menit dengan suhu 121 oC, dengan kriteria warna abu-abu, tekstur lunak rasa dan aroma disukai.
PENERAPAN TEKNOLOGI PROSES UNTUK KEBERLANGSUNGAN PRODUKSI MINYAK GORENG KELAPA DI DUSUN BILATEPUNG Nurhayati Nurhayati; Marianah Marianah; Desy Ambar Sari; Asmawati Asmawati; Desy Syafitri; Syirril Ihromi; Mursal Ghazali
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i2.9563

Abstract

ABSTRAKKegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi sehingga keberlangsungan produksi berlangsung secara kontinu, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para mitra terkait penerapan teknologi proses untuk menghasilkan minyak goreng kelapa yang berkualitas. Mitra kegiatan pengabdian ini adalah para pembuat atau pengolah dan penjual minyak goreng kelapa yang ada di Dusun bilatepung Desa Beleka Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat. Metode kegiatan yang digunakan adalah metode PRA (Partisipatory Rural Appraisal). Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan beberapa tahapan kegiatan diantaranya : (1) Koordinasi dan sosialisasi kegiatan, (2) Pelaksanaan kegiatan ini berupa penyuluhan dan pelatihan pengolahan minyak goreng kelapa serta alih teknologi penggunaan mesin parut portable mini, (3) Monitoring dan evaluasi. Hasil kegiatan penggabdian ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan mitra terkait penerapan teknologi proses, peningkatan keterampilan mitra dalam mengoperasikan mesin parut kelapa mini portable sehingga meningkatkan kapasitas produksi minyak goreng kelapa yang dihasilkan. Diharapkan kegiatan ini masih bisa dilaksanakan secara kontinu terutama untuk kegiatan pelatihan pengolahan limbah menjadi beberapa produk pangan yang inovatif. Kata kunci: teknologi proses; minyak goreng kelapa ABSTRACTThis service activity aims to increase production capacity so that production continuity takes place continuously and increase the knowledge and skills of partners regarding the application of process technology to produce quality coconut cooking oil. The partners of this service activity are the makers or processors and sellers of coconut cooking oil in Bilatepung Hamlet, Gerung District, and West Lombok Regency. The activity method used is the PRA (Participatory Rural Appraisal) method. This service activity is carried out in several stages of activity including: (1) Coordination and socialization of activities. (2) Implementation of this activity includes counseling and training on coconut cooking oil processing and technology transfer using mini portable grating machines. (3) Monitoring and evaluation. The results of this service activity indicate an increase in partner knowledge regarding the application of process technology and partner skills in operating a mini portable coconut grater machine to increase the production capacity of the produced coconut cooking oil. Hopefully, this activity can still be carried out continuously, especially for training activities on waste processing into several innovative food products. Keywords: process technology; coconut cooking oil 
Analisis Kandungan Boraks dan Formalin Pada Beberapa Pedagang Bakso di Kota Mataram Adi Saputrayadi; Asmawati Asmawati; Marianah Marianah
IJECA (International Journal of Education and Curriculum Application) 2018: Proceeding of The 1st International Conference on Halal Tourism, Products, and Services 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/ijeca.v0i0.1971

Abstract

This study aims to find out whether there are borax and formalin contents in meatballs sold by traders who have permanent meatball stalls in Mataram City. This is intended to have a better picture of the use of hazardous food additives by meatball traders in the city. The research sample was taken from several places of meatball traders in the city of Mataram. The sample consists of 12 meatball traders in Mataram city, representing six locations (sub-districts) in the city.  Sample members are meatball traders who have a permanent stall only, excluding street vendors and mobile traders. The study used an experimental method with laboratory testing. The procedure included the test of borax and formalin content and the analysis of organoleptic properties of meatballs. Based on the results of the analysis, of the 12 samples collected showed that none contained borax (0%), but 100% contained formaldehyde.
EDUKASI PEMANFAATAN DAUN KELOR SEBAGAI ALTERNATIF PENCEGAHAN GIZI BURUK DAN STUNTING PADA IBU-IBU RUMAH TANGGA DI DESA SELAT KABUPATEN LOMBOK BARAT Asmawati Asmawati; Marianah Marianah; Syirril Ihromi; Desy Ambar Sari; Nurhayati Nurhayati
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 2 (2022): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.249 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i2.7269

Abstract

Abstrak: Kelor adalah salah satu jenis sayuran yang sangat kaya akan nutrisi, terutama protein, vitamin A, vitamin C dan kalsium. Kelor juga mengandung senyawa bioaktif seperti polifenol yang dapat berfungsi sebagai antioksidan alami, sehingga sangat baik diberikan kepada anak sebagai tambahan dalam menu makanannya untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk  memberi edukasi dan tambahan ilmu pengetahuan kepada orang ibu – ibu rumah tangga di Desa Selat, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat khususnya yang memiliki balita. Peserta kegiatan ini berasal dari ibu – ibu warga Desa Selat yang memiliki balita, kader posyandu yang mewakili setiap Dusun yang ada berjumlah 12 0rang. Kegiatan dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu : 1). Sosialisasi persiapan kegiatan 2). Pre-test 3). Penyampaian materi tentang pemanfaatan daun kelor sebagai bahan alternative mencegah gizi buruk dan stunting 4). Post-test untuk mengevaluasi daya serap dan pengetahuan peserta. Hasil penyuluhan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan ibu-ibu peserta  sebesar  67,80% (selisih nilai 20,40%) dari nilai sebelum penyampaian materi hanya sebesar 47,40%. Hasil penyuluhan ini diharapkan dapat menjadi tambahan ilmu pengetahuan bagi ibu-ibu peserta dalam hal pemanfaatan daun kelor sebagai alternatif pencegahan  gizi buruk dan stunting pada anak balitanya.Abstract: Moringa is a very rich type of vegetable in nutrients, especially protein, vitamin A, vitamin C, and calcium. Moringa also contains bioactive compounds such as polyphenols that can function as natural antioxidants, so it is best given to children as an addition to their diet to optimize their growth and development. This service activity aims to provide education and additional knowledge to housewives, especially toddlers in Selat Village, Narmada District, West Lombok Regency. Participants in this activity came from 12 people Selat Village mothers who have toddlers and posyandu cadres representing each hamlet. Activities are carried out in several stages, namely: 1). Socialization of activity preparation 2). Pre-test 3). Counseling on the use of Moringa leaves as an alternative material to prevent malnutrition and stunting 4). Post-test to evaluate participants' absorption and knowledge. The counseling results showed an increase in the knowledge mother participants by 67.80% (20.40% difference in value) from the value before delivering the material, which was only 47.40%. The results of this counseling are expected to be additional knowledge for participating mothers in terms of using Moringa leaves as an alternative to preventing malnutrition and stunting in their children under five.
SOSIALISASI PROGRAM SERTIFIKASI HALAL GRATIS BAGI PELAKU USAHA MIKRO DAN KECIL Asmawati Asmawati; Dina Soes Putri; Adi Gunawan
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 2 (2024): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i2.21303

Abstract

Abstrak: Sertifikasi halal merupakan tahapan yang harus dilakukan oleh produsen, khususnya untuk produk-produk makanan dan minuman (mamin), agar konsumen Indonesia yang mayoritas muslim dapat mengkonsumsi produk-produk tersebut dengan rasa aman dan nyaman. Sayangnya, tidak semua produk, khususnya hasil UMKM, yang mencantumkan label halal MUI di kemasan produknya. Oleh karena itu, telah dilaksanakan kegiatan sosialisasi program sertifikasi halal gratis (SEHATI) dan pendampingan pengajuan sertifikasi halal melalui skema self-declare kepada para pelaku UMK anggota Ikatan Muslimah Indonesia (IPEMI) NTB. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kesadaran (awareness) para pelaku UMK untuk segera mengurus sertifikasi halal produknya, mengingat per 17 Oktober 2024 semua produk makanan dan minuman wajib bersertifikat halal. Selain itu, mitra juga dibekali dengan softskill (melalui bimtek) yang dapat digunakan untuk mengajukan sertifikasi halal produknya melalui skema self-declare. Mitra kegiatan ini adalah pelaku UMK yang merupakan anggota aktif IPEMI NTB sejumlah 10 orang. Metode pengabdian yang digunakan adalah Participatory Action Researh (PAR), dimana tim pengabdian memberikan sosialisasi program SEHATI yang dilanjutkan dengan pendampingan pengajuan self-declare. Sistem evaluasi yang dilakukan melalui kegiatan pengabdian ini adalah observasi langsung. Tema sosialisasi terdiri dari: “Urgensi Sertifikasi Halal Produk bagi Pelaku UMKM” dan “Teknis Pengajuan Sertifikasi Halal MUI Melalui Skema Self-declare”. Untuk mempermudah mitra dalam pengajuan berkas-berkas yang dibutuhkan, tim pelaksana telah membagikan modul bimbingan teknis yang bisa dipelajari secara mandiri. Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa tingkat keberhasilan program pengabdian ini adalah di atas 80%, ditandai dengan keaktifan dan pemahaman mitra (peserta) terhadap materi yang disampaikan yang ditunjukkan oleh antusiaisme dalam bertanya dan keinginan untuk segera mengajukan sertifikasi halal produk makanan dan minuman yang dimilikinya melalui program SEHATI.Abstract: Halal certification is a step that producers must take, especially for food and beverage products (mamin), so that Indonesian consumers, who are predominantly Muslim, can consume these products with a sense of security and comfort. Unfortunately, not all products, especially those produced by MSMEs, carry the MUI halal label on their product packaging. Therefore, the free halal certification programme (SEHATI) and assistance in applying for halal certification through a self-declaration scheme has been implemented for MSME members of the Indonesian Muslimah Association (IPEMI) NTB. The aim of this service is to raise awareness among MSMEs to start working on halal certification of their products immediately, as all food and beverage products must be halal certified by 17 October 2024. In addition, partners will be equipped with soft skills (through technical guidance) to apply for halal certification of their products through a self-declaration scheme. The partners of this activity are MSE actors who are active members of IPEMI NTB. The service methodology used is Participatory Action Research (PAR), where the service team provides socialisation of the SEHATI programme, followed by assistance in submitting the self-declaration. In addition, the activity participants were actively involved in discussions and mentoring activities. The theme of the socialisation will be: "The Urgency of Product Halal Certification for MSME Actors" and "Technical Application for MUI Halal Certification through the Self-Declare Scheme". To help partners submit the required documentation, the implementation team has distributed technical guidance modules that can be studied independently.