Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Riset Akuakultur

EVALUASI KERAGAMAN GENTIK IKAN KALUI (Osphronemus goramy) DARI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA, SUMATERA BARAT BERDASARKAN MARKA RANDOM AMPLIFIED POLYMORPHISM DNA (RAPD) Estu Nugroho; Azrita Azrita; Hafrizal Syandri; Refilza Refilza
Jurnal Riset Akuakultur Vol 11, No 4 (2016): (Desember 2016)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.325 KB) | DOI: 10.15578/jra.11.4.2016.313-319

Abstract

Ikan kalui merupakan nama lokal dari ikan gurami di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat termasuk jenis ikan ekonomis tinggi. Terdapat lima strain ikan kalui yang tersebar di pembudidaya, yaitu Tambago, Palapah, Krista, Jepun, dan Merah. Penelitian ini dilakukan untuk mengamati keragaman genetik strain ikan kalui atau gurami dengan menggunakan penanda RAPD. Sebanyak 50 sampel DNA ikan kalui diekstraksi dari sirip dan diamplifikasi secara random dengan menggunakan empat primer terbaik dari 20 primer OPA yaitu OPA-02, OPA-04, OPA-06, dan OPA-07. Hasil menunjukkan bahwa perbedaan yang nyata secara genetik hanya terdapat antara strain ikan kalui Merah dengan Tambago dan Krista. Variasi genetik tertinggi diamati pada ikan kalui strain Krista dengan nilai heterogenitas 0,1756 kemudian diikuti berturut-turut oleh strain Merah (0,1735); Palapah (0,1480); Jepun (0,0594); dan Tambago (0,0203). Jarak rata-rata Nei genetik adalah 0,407, dengan nilai terendah yang teramati antara strain Tambago dan Palapah.Kalui is a local name of giant gouramy fish in West Sumatera Province that categorized as an high economically fish. Five strains of kalui are distributed to farmers i.e. Tambago, Palapah, Krista, Jepun and Merah. This research was conducted to observe the genetic variation of Kalui strains using RAPD marker. A total of 50 samples of whole DNA was extracted from kalui-giant gouramy finclip and randomly amplified using four of the best 20 primers (OPA i.e. OPA-02, OPA-04, OPA-06 and OPA-07). The results showed that Significant genetic differences were only observed between strain Merah-Tambago and Merah-Krista. The highest variability was observed in Krista with heterogeneity value of 0.1735 followed by Merah (0,1735), Palapah (0,1480), Jepun (0,0594) and Tambago (0,0203). The average Nei genetic distance was 0.407, with the lowest was observed between Tambago and Palapah.
FEKUNDITAS, DIAMETER TELUR, DAN MAKANAN IKAN BUJUK (Channa lucius Cuvier) PADA HABITAT PERAIRAN BERBEDA Azrita Azrita; Hafrijal Syandri; Estu Nugroho; Dahelmi Dahelmi; Syaifullah Syaifullah
Jurnal Riset Akuakultur Vol 7, No 3 (2012): (Desember 2012)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.247 KB) | DOI: 10.15578/jra.7.3.2012.381-392

Abstract

Fekunditas, diameter telur, dan kebiasaan makanan ikan merupakan bagian dari aspek reproduksi ikan yang sangat penting diketahui. Informasi ini dapat digunakan untuk memprediksi rekruitmen dan pemulihan stok ikan bujuk dalam rangka domestikasi dan budidaya. Penelitian dilakukan dari bulan Januari-November 2010 pada habitat berbeda yaitu di Danau Singkarak-Sumatera Barat, perairan rawa banjiran Pematang Lindung Kabupaten Tanjung Jabung Timur-Jambi, dan perairan Mentulik Kabupaten Kampar-Riau. Jumlah sampel yang diamati 30 gonad ikan betina TKG III dan IV masing-masing lokasi penelitian. Fekunditas total ikan bujuk dari Danau Singkarak 1.996±568 butir dengan diameter telur 1,35±0,09 mm; rawa banjiran Pematang Lindung-Jambi 2.196±866 butir dengan diameter telur 1,53±0,11 mm; dan rawa banjiran Mentulik Kampar-Riau 2.539±716 butir dengan diameter telur 1,70±0,14 mm. Makanan utama ikan bujuk adalah ikan (70,78%-89,01%) dan makanan pelengkap udang (5,81%-16,13%), katak (1,77%-4,25%), dan makanan tambahan serangga air (3,98%-9,80%). Berdasarkan jenis makanan tersebut, maka ikan bujuk termasuk kelompok ikan karnivora murni yang bersifat predator.