M Yusuf
Poltekkes Kemenkes Palembang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Identifikasi Zat Pewarna Pada Makanan Jajanan, Frekuensi Jajan, Pengetahuan Gizi Dan Hubungannya Dengan Status Kesehatan Dan Status Gizi Murid Sekolah Dasar Di Wilayah Kelurahan Sukajaya Palembang Tahun Yulianto Yulianto; Nyimas Nur Khotimah; M Yusuf
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 1 No 13 (2014): Jurnal Kesehatan
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.494 KB)

Abstract

Kebiasaan jajan merupakan bagian dari keseharian hampir semua kelompok usia dan kelas sosial, termasuk anak usia sekolah dan golongan remaja. Hampir semua anak usia sekolah suka jajan (95%). Hasil penelitian yang dilakukan oleh BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) di Palembang pada tahun 2009 terhadap makanan jajanan anak sekolah menunjukkan sebesar 26,67% positif mengandung pewarna tekstil Rhodamin B dan siklamat yang berlebihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi zat pewarna pada produk makanan jajanan, Frekuensi jajan, pengetahuan Gizi dan hubungannya dengan stastus Gkesehatan dan status Gizi Murid Sekolah Dasar di wilayah Kelurahan Sukajaya Palembang Tahun 2013. Subyek penelitian untuk jenis makanan dan minuman adalah sosis, nugget, saos, es cendol, agar – agar, es dawet dan es serut yang dibeli pada Sekolah Dasar di Kelurahan Sukajaya Palembang dan sebagai sampel adalah murid Sekolah DasarKelas IV dan kelas V. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan uji kualitatif zat pewarna pada produk makanan jajanan yang dijual pada Sekolah Dasar Kelurahan Sukajaya Palembang, selanjutnya peneliti menentukan ada atau tidaknya pewarna sintetis makanan dan pewarna sintetis tekstil pada makanan jajanan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Makanan dan Minuman jajanan yang di jual di sekitar lokasi penelitian tidak ditemukan mengandung zat pewarna Tekstil. Terdapat hubungan yang bermakna antara frekuensi jajan dengan status kesehatan Murid, terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan gizi dan Kesehatan dengan status Kesehatan murid, terdapat hubungan yang bermakna antara status kesehatan dengan status gizi murid Sekolah Dasar di wilayah Kelurahan Sukajaya Palembang tahun 2013. Kepada petugas Gizi Puskesmas dan Guru UKS di Sekolah setempat disarankan untuk meningkatkan kegiatan penyuluhan tentang makanan jajanan kepada murid dan guru di lingkungan Sekolah Dasar Negeri di wilayah Kelurahan Sukajaya Palembang.
Pengaruh Konseling Gizi Pada Ibu Batita Gizi Kurang Terhadap Perubahan Status Gizi Batita Di Wilayah Kerja Puskesmas Dempo Kecamatan Ilir Timur I Kota Palembang Tahun 2012 M Yusuf; Jont Marson; Rossiana Dewi
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 1 No 14 (2014): Jurnal Kesehatan
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.836 KB)

Abstract

Tingkat pendidikan penduduk dan pengetahuan serta kesadaran masyarakat dibidang kesehatan yang relatif rendah diduga merupakan penyebab utama timbulnya masalah gizi. Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk membantu permasalahan gizi adalah melalui konsdeling gizi (Depkes, 2000). Tujuan penelitian ini diketahuinya Pengaruh Konseling Gizi pada Ibu batita gizi kurang Terhadap Perubahan Status Gizi Anak Batita Metode penelitian adalah kuasi eksprimen dengan pre test dan post test dengan kontrol. Konseling dilakukan satu kali seminggu selama enam minggu. Hasil uji statistik univariat menunjukkan bahwa pengetahuan ibu batita kelompok eksprimen, sebelum intervensi konseling gizi, sebesar 30 % baik kemudian meningkat menjadi 70 % setelah dilakukan intervensi konseling gizi. Sebaliknya kelompok kontrol 60 % baik menjadi 50 % baik. Hasil penelitian tentang sikap, sebelum intervensi kelompok eksprimen, 40% menyatakan baik menjadi 30 % . Pada sikap ibu batita kelompok kontrol pada saat pre test 60 % menyatakan baik menjadi 70% . Hasil uji bivariat (uji T) kelompok eksprimen menunjukkan bahwa ada perubahan pengetahuan ibu batita secara signifikan dengan = 0,00227108. Sedangkan pada kontrol tidak ada perubahan pengetahuan ibu dengan = 0,823857. Tidak ada perubahan sikap ibu batita sebelum dan sesudah konseling gizi pada kelompok eksprimen dengan = 0,068. Begitu juga, dengan kelompok kontrol tidak ada perubahan sikap ibu dengan = 0,49610156 Secara statistik ada pengaruh konseling gizi pada ibu batita terhadap perubahan status gizi batita yang sangat bermakna dsengan < 0. Disarankan untuk meningkat status gizi perlu dilakukan konseling gizi.
Determinan Pemberian Asi Ekslusif Ibu Menyusui di Puskesmas 7 Ulu Kota Palembang M Yusuf; Sriwiyanti Sriwiyanti; Muzakar Muzakar; Eliza Eliza
JGK:Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 2 No 1 Juni (2022): Jurnal Gizi dan Kesehatan
Publisher : Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.369 KB)

Abstract

Latar Belakang: Di kota Palembang cakupan pemberian ASI ekslusif untuk tahun 2017 sebesar 72,76%. Cakupan di Kecamatan Seberang Ulu sebesar 66,15%. Kecamatan ini ada 3 (tiga) Puskesmas, cakupan yang terendah adalah Puskesmas 7 Ulu Palembang sebesar 43,9 %. Cakupan ini masih jauh di bawah target pencapaian pemberian ASI ekslusif Indonesia yaitu 80%. Untuk meningkatkan cakupan ASI ekslusif, dilakukan dengan mencari faktor determinan perilaku ibu dalam pemberian ASI ekslusif ibu menyusui di Puskesmas 7 Ulu Palembang. Diharapkan dengan diketahui penyebab perilaku ibu dalam pemberian ASI ekslusif dapat meningkatkan cakupan pemberian ASI ekslusif di daerah tersebut. Tujuan: Untuk mengetahui Determinan pemberian ASI ekslusif ibu menyusui di Puskesmas 7 Ulu Palembang. Metode: Menggunakan Cross Sectional. Sampel berjumlah 35 responden yang memilki bayi (0-6) bulan. Pengumpulan data dengan wawancara serta dokumentasi, dianalisis menggunakan uji chisquare. Hasil: Ada hubungan antara Sikap dengan pemberian ASI ekslusif. Tidak ada hubungan antara Pengetahuan, pekerjaan, pendidikan, jumlah anak, inisiasi menyusui dini, dan pertolongan melahirkan dengan pemberian ASI ekslusif. Manfaat: Dapat digunakan petugas kesehatan puskesmas 7 Ulu untuk meningkatkan capaian program pemberian ASI ekslusif di Kota Palembang, meningkatnya kesadaran ibu memberikan ASI ekslusif pada bayi. Kata Kunci: ASI ekslusif , Ibu menyusui.