Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENDIDIKAN KESEHATAN DAN RAPID TEST COVID-19 BAGI GURU UNTUK MENCEGAH KEJADIAN TERPAPAR SARS-COV2 Hotman Sinaga; Pra Dian Mariadi; Bangun Dwi Hardika; Srimiyati Srimiyati; Dheni Koerniawan; Vausta Nurjanah
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 5 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.953 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i5.5245

Abstract

Abstrak: Sekolah dan guru sebagai penyelenggara dan pengelola pendidikan memiliki peranan penting dalam proses belajar, terutama ketika terjadi peralihan dari metode pembelajaran daring menjadi tatap muka. Oleh karena itu, screening menjadi prioritas dalam upaya mencegah penularan dan terbentuknya kluster Covid-19 baru. Masalah yang dihadapi mitra adalah belum dilaksanakannya screening tersebut serta terminologi baru dalam kasus Covid-19. Sehingga, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk melakukan rapid test antigen dan pendidikan kesehatan bagi guru serta memberikan media informasi terkait Covid-19. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan proses pemeriksaan rapid test antigen, penyuluhan, dan pemasangan media informasi. Hasil pengabdian didapatkan bahwa seluruh guru memiliki hasil rapid test antigen nonreaktif dan tingkat pengetahuan yang baik. Data evaluasi pengetahuan guru menunjukkan semua guru telah mengetahui virus penyebab Covid-19, meskipun yang menyebutkan secara spesifik sebanyak 20%. Seluruh guru mengetahui bahwa memegang benda yang telah disentuh orang lain juga termasuk cara penularan Covid-19 (100%). Demam (40%) dan anosmia (40%) menjadi gejala yang paling banyak dijawab oleh guru. Serta, cara pencegahannya dengan deteksi dini dengan Rapid test antigen (80%) dan Swab PCR test (20%), juga mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun (100%). Abstract: School and teacher as education organizer and manager has important role in learning process, especially when there is transition from online to offline learning. Thus, screening would be priority in order to prevent transmission and new cluster of Covid-19. Partner’s problem was there has not been any screening and also new term for latest Covid-19. So, this services aimed to screening with antigen rapid test, health education, and information media for latest Covid-19 condition. The test showed that all teachers has non-reactive result and they knowledge about Covid-19 was overall good. Evaluastion data from teachers showed all teachers knew the virus caused Covid-19 with specifi answers as 20%. All teachers knew touching things which had been touched by others be ways to spread the virus (100%). Fever (40%) and anosmia (40%) as symptoms are the most answered. Then, ways to prevent with initial detection with antigen rapid test (80%) and PCR test swab (20%), and also washing hands with flowing water and soap (100%). 
PENDAMPINGAN SENAM LANSIA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS TIDUR Bangun Dwi Hardika; Lilik Pranata
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 2, No 2 (2019): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.973 KB) | DOI: 10.31764/jces.v2i2.1474

Abstract

Abstrak: Peningkatan jumlah penduduk lansia menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan sekaligus sebagai tantangan dalam pembangunan, namun bisa menjadi masalah jika tidak di antisipasi dari sekarang, salah satu masalah adalah angka kesakitan lansia dan penyakit degeneratif seperti gangguan tidur, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk membantu pemerintah dalam menerapkan program pemerintah dengan mengurangi angka kesakitan dan meningkatkan derajad kesehatan lansia yaitu dengan kegiatan senam lansia untuk mengurangi gangguan tidur pada lansia. Metode yang gunakan dengan melakukan pendampingan kepada lansia, diawali dengan mengukur pola tidur kemudian di berikan senam secara berkala. Hasil tersebut dapat dirasakan lansia setelah dilakukan senam kualitas tidur lansia lebih baik dari pada sebelum dilakukan senam.Abstract: Increasing the number of elderly population is one indicator of development success as well as a challenge in development, but it can be a problem if it is not anticipated from now on, one of the problems is the morbidity of the elderly and degenerative diseases such as sleep disorders, this community service aims to assist the government in implementing government programs by reducing morbidity rates and increasing the health degree of the elderly, namely the elderly exercise activities to reduce sleep disorders in the elderly. The method used is to provide assistance to the elderly, beginning with measuring sleep patterns and then periodically given exercises. These results can be felt by the elderly after the elderly sleep quality is better than before the exercise.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK KELAS V TERHADAP TERJADINYA KARIES GIGI DI SD NEGERI 131 PALEMBANG Bangun Dwi Hardika
Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA (JKSP) Vol. 1 No. 2 (2018): Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Musi Charitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32524/jksp.v1i2.185

Abstract

Health is the most important thing in people life, physically and mentally. Besides body?s health in general teeth and mouth health also must get special attention, because teeth and mouth health affects body?s health. Dental caries is a pathological process that occurs because of the interaction of factors inside and outside factors such as behavioral factors, knowledge and attitudes toward maintenance of teeth and mouth. The research aimed to understand the relationship between knowledge and attitude of grade V students of 131 elementary school Palembang toward the teeth caries. The method used in this research is analitical method by using cross sectional design, taking samples technique by using total population way and the samples are 167 student of grade V. From The result of this study it was know that, 33.5% of children who have a low knowledge, 43.1% of children have negative attitudes and 59.3% of children experienced dental caries. From Chi square test results showed no relationship between knowledge of children with dental caries with p value of 0.036; there is a correlation between the attitudes of children with dental ceries with p value, 0.000. In order to decrease the number of teeth caries among students, it is hoped that school make a school teeth health unit (UKGS) and some mediators and teachers need to make a teeth health socialization so that the students can get more knowledge about teeth and mout health.
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Anak Kelas V Terhadap Terjadinya Karies Gigi di SD Negeri 131 Palembang Bangun Dwi Hardika
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 13 No 1 (2018): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.017 KB) | DOI: 10.36086/jpp.v13i1.84

Abstract

Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, baik sehat secara jasmani dan rohani. Selain kesehatan tubuh secara umum, kesehatan gigi dan mulut juga perlu mendapat perhatian karena kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi kesehatan tubuh secara menyeluruh. Karies gigi adalah proses patologis yang terjadi karena adanya interaksi faktor dalam dan faktor luar diantaranya adalah faktor perilaku, pengetahuan dan sikap terhadap pemeliharaan gigi dan mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap anak kelas V terhadap terjadinya karies gigi di SD Negeri 131 Palembang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analitik dengan desain cross sectional, tehnik pengambilan sampel diambil dengan cara total populasi dengan sampel 167 anak yang duduk di kelas V SD. Hasil penelitian ini didapatkan 33,5% anak yang memiliki pengetahuan yang rendah, 43,1% anak mempunyai sikap yang negatif dan 59,3% anak mengalami karies gigi. Berdasarkan hasil uji chi square didapatkan ada hubungan antara pengetahuan anak dengan terjadinya karies gigi dengan p value 0,036; ada hubungan antara sikap anak dengan terjadinya keries gigi dengan p value 0,000. Dalam rangka menurunkan jumlah anak yang mengalami karies gigi diharapkan pihak sekolah untuk membentuk Usaha kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) dan Perlunya penyuluhan kesehatan gigi dan mulut terhadap para mediator penyuluhan kesehatan gigi dan mulut di sekolah dasar seperti guru UKS ataupun guru wali kelas agar dapat memberikan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut pada anak.
Penerapan Hand Hygiene Petugas di Ruang Perawatan Stroke Resmi Dinanti; Mira Suryani; Lilik Pranata; Bangun Dwi Hardika; M. K. Fitriani Fruitasari
INSOLOGI: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 1 No. 2 (2022): April 2022
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.015 KB) | DOI: 10.55123/insologi.v1i2.238

Abstract

Hand hygiene is one of the breakers of the chain of disease transmission in hospitals, so hand hygiene is very important in room management, especially if it is carried out correctly by officers, especially in special rooms where there are patients who are bedres or partial care to total care such as in stroke care. The purpose of the study was to photograph the Application of Hand Hygiene Officers in the Stroke Treatment Room. The research method is descriptive quantitative research design to see the description of the application of hand hygiene. The sample is an officer who provides services in the stroke care room, the study was conducted in a private hospital in Palembang City, primary data collection was carried out on November 1-03 2021, with a sample of 18 people, the instrument used was an observation sheet, and the sample criteria were in accordance with with the inclusion criteria of officers on duty in the stroke care room. The results showed that there were still officers who had not applied the five moments and 6 steps of washing hands properly. Suggestions for hospital institutions gave policies to room staff in getting used to doing hand hygiene. Meanwhile, health workers must realize the importance of hand hygiene for the patient's recovery process and improve hospital services.
Penerapan Pencegahan Risiko Jatuh Oleh Petugas di Ruang Perawatan Stroke Desi Aprianti; Mutiara Nitantri; Serly Apriani; Arnila Ousartika; Dwi Mulyantika; Bayu Aji; Sagita Agustina; Vega Pransiska; Oktarina Panggabean; Lilik Pranata; Bangun Dwi Hardika; M. K. Fitriani Fruitasari
Kampurui Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2022): Kampurui Jurnal Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Dayanu Ikhsanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55340/kjkm.v4i1.645

Abstract

Prevention The risk of falling is very important, especially for patients with stroke disorders, this must be done by caring officers in order to achieve a holistic and comprehensive service. The purpose of the study was to see the application of Fall Risk Prevention by Officers in the Stroke Treatment Room. The research design used a descriptive survey with a questionnaire instrument, with a total of 13 research samples, with the results of the study that 13 (100%) samples had implemented Fall Risk Prevention by Officers in the Stroke Treatment Room. These results indicate that the officers have been able to prevent the risk of falling. Suggestions for continuous monitoring and training for stroke care room officers regarding fall risk screening.
PENGUATAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA Srimiyati Srimiyati; Bangun Dwi Hardika; Aprilia Susanty; Vincencius Surani; Nyoman Anda Resta
Jurnal Abdimas Musi Charitas Vol. 2 No. 1 (2018): Jurnal Abdimas Musi Charitas
Publisher : Universitas katolik Musi Charitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.924 KB) | DOI: 10.32524/jamc.v2i1.561

Abstract

Adolescence (11-20 years) is a special and important period, because it is the period of maturation of human reproductive organs (Widyastuti, 2009). Adolescence is in a very sensitive situation to the effect of new values, especially for those who have no power of deterrence. The most prominent issues among adolescents related to reproductive health today, such as reproductive health, early marriage, pregnancy out of wedlock and abortion to make adolescence become non-character (Caesarina, 2009). This activity was conducted on Tuesday, January 9, 2018 at SMA Sint Carolus Bengkulu. Through this activity, participants are expected to have good knowledge and attitude about reproduction health. The methods used are lectures, interactive discussions and individual consultations. Of the 51 participants who attended the event, it was found that after the activity, the majority of them stated that this activity was interesting, their understanding and attitude about reproductive health was good.
Analisis Faktor Penyebab Kejadian Stunting Ketut Suryani; Maria Tarisia Rini; Bangun Dwi Hardika; Ni Kadek Widiastari
Jurnal Keperawatan Florence Nightingale Vol 6 No 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52774/jkfn.v6i1.112

Abstract

Stunting adalah tinggi badan anak lebih pendek jika dibandingkan dengan anak seusianya atau panjang/tinggi badan menurut usia kurang dari -2SD.  Kejadian stunting masih menjadi permasalahan global, meskipun di Indonesia angka kejadian stunting terus mengalami penurunan namun angka kejadiannya masih tergolong tinggi. Banyak factor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak di Indonesia diantaranya yaitu pengetahuan dan sikap ibu terhadap asupan nutrisi baik selama hamil maupun seelah anak lahir terutama saat awal kehidupan anak. Factor lain yang juga menjadi penyebab stunting yaitu usia ibu, praktik pengasuhan yang kurang baik, keamanan makanan, Pendidikan ibu dan pekerjaan ibu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis factor-faktor penyebab stunting. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu ibu yang mempunyai anak usia balita,berjumlah 50 responden dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pengetahuan dan sikap. Alat yang digunkaan untuk menetukan stunting berupa timbangan, metlin dan grafik panjang/tinggi badan berdasarkan usia menurut WHO. Data penelitian dianalisis menggunakan uji statistic Kendal Tau. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan pengetahuan (p: 0,86, a: 0,05), sikap (p: 0,25, a: 0,05), usia (p: 0,531, a: 0,05),  dan Pendidikan ibu (p: 0,52, a: 0,05) dengan kejadian stunting. Ada hubungan pekerjaan (p: 0,039, a: 0,05) dengan kejadian stunting pada anak dan nilai korelasi 0,295. Disarankan ibu mempertahankan pengetahuan tentang kebutuhan gizi anak dan untuk peneliti selanjutnya disaranakan untuk meneliti lagi faktor lain yang dapat mempengaruhi stunting anak terutama melihat seribu hari pertama anak.
Perbandingan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Tekanan Darah Vegetarian dan Non-Vegetarian pada Komunitas Vihara Xian Zhi Ci Xuan Tatiana Agnes Sumarto; Lilik Pranata; Vincencius Surani; Ketut Suryani; Bangun Dwi Hardika
Detector: Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 3 (2023): Agustus : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1075.293 KB) | DOI: 10.55606/detector.v1i3.2103

Abstract

Studi ini menilai kemungkinan adanya perbandingan indeks massa tubuh antara vegetarian dan non-vegetarian pada komunitas vihara xian zhi ci xuan: Sebanyak 40 sehat (14-78 tahun) peserta terdaftar dalam penelitian ini dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu vegetarian (n=20) dan non-vegetarian (n=20). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kuantitatif dengan pendekatan potong lintang. Analisis menggunakan uji Mann Whitney U. Hasil: Hasil kami dalam penelitian ini adalah tidak ada perbandingan indeks massa tubuh antara dua kelompok ini (CI 95%; Z=-1,341; p=0,512) dan tidak ada perbandingan rerata tekanan darah antara dua kelompok (Z=-1,341; p=0,180)
Pendampingan Lansia Melalui Pemberian Teknik Relaksasi Progresif sebagai Upaya Mengontrol Tekanan Darah dan Menurunkan Insomnia Vincencius Surani; Keristina Ajul; Lilik Pranata; Ketut Suryani; Maria Tarisia Rini; Bangun Dwi Hardika; Shela Handayani
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 3 (2024): Volume 7 No 3 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i3.12794

Abstract

ABSTRAK Lanjut usia (lansia) adalah individu yang telah mencapai usia tua dan dimana kemampuan jaringan untuk memperbaiki atau mengganti dirinya sendiri dan perlahan-lahan mempertahankan fungsi normalnya sedemikian rupa sehingga perbaikan dari kerusakan dan infeksi yang dideritanya tidak cukup untuk menangani lebih lanjut. Seiring bertambahnya usia, prevalensi penyakit yang berkaitan dengan proses degeneratif meningkat, termasuk hipertensi, diabetes, penyakit ginjal kronis, dan stroke. Di antaranya masalah kesehatan yang paling umum terkait dengan proses penuaan lansia adalah tekanan darah tinggi dan gangguan tidur. Tujuan kegiatan Pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengontrol tekanan darah dan sebagai upaya untuk menurunkan tingkat insomnia pada lansia. Metode dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode demonstrasi tindakan yaitu dengan melakukan tindakan relaksasi otot progresif. Nilai tekanan darah dan tingkat insomnia diukur sebelum dan sesudah dilakukan tindakan relaksasi otot progresif. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu adanya perubahan kategori nilai tekanan darah lansia yang sebelumnya mayoritas hipertensi stadium 1 dan setelah tindakan mayoritas berada pada kategori normal. Tingkat insomnia lansia tidak banyak mengalami perubahan, antara sebelum dan sesudah tindakan mayoritas berada pada kategori insomnia ringan. Relaksasi otot progresif membantu untuk merilekskan otot-otot dan pikiran sehingga dapat membuat nilai tekanan darah dan insomnia pada lansia berada pada rentang normal. Tindakan ini dapat dilakukan secara mandiri di panti karena relaksasi otot progresif mudah untuk dilakukan dan tanpa mengeluarkan biaya. Kata Kunci: Insomnia, Relaksasi Otot Progresif, Tekanan Darah  ABSTRACT Elderly are individuals who have reached old age and where the ability of the tissue to repair or replace itself and slowly maintain its normal function is such that the repair of the damage and infection suffered by them is not sufficient to treat further. As we age, the prevalence of diseases related to degenerative processes increases, including hypertension, diabetes, chronic kidney disease, and stroke. Among the most common health problems associated with the aging process of the elderly are high blood pressure and sleep disorders. The aim of this community service activity is to control blood pressure and as an effort to reduce the level of insomnia in the elderly. The method in this community service activity uses the action demonstration method, namely by carrying out progressive muscle relaxation actions. Blood pressure values and levels of insomnia were measured before and after progressive muscle relaxation. The results obtained from this community service activity were a change in the blood pressure value category of the elderly, previously the majority had stage 1 hypertension and after the action the majority were in the normal category. The elderly's level of insomnia did not change much, between before and after the procedure the majority were in the mild insomnia category. Progressive muscle relaxation helps to relax the muscles and mind so that blood pressure and insomnia values in the elderly can be within the normal range. This procedure can be done independently in a nursing home because progressive muscle relaxation is easy to do and costs nothing. Keywords: Insomnia, Progressive Muscle Relaxation, Blood Pressure