Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Ukuran Jendela Observasi terhadap Kinerja Conditional Random Fields pada Pengenalan Fase Gerak Yulita, Intan Nurma; Suryani, Mira; Paulus, Erick
Jurnal Informatika Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Informatika
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (10.074 KB)

Abstract

Pengenalan gerak merupakan penelitian yang banyak dikaji. Tantangan di dalam melakukan penelitian iniadalah representasi data disajikan dalam bentuk sekuensial. Untuk dapat mengenali gerak tersebut makametode yang digunakan harus mampu merepresentasikan pola sekuensial  di dalam pemodelan.  Olehkarena itu, pada penelitian ini diajukan Conditional Random Fields.
Klasifikasi Newsgroup Menggunakan Vector Space Model dan Novel K Nearest Neighbors Suryani, Mira; Nasuha, Ayi Muhammad Iqbal; Yulita, Intan Nurma; paulus, erick
Jurnal Informatika Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Informatika
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.476 KB)

Abstract

Salah satu penelitian dalam bidang perolehan informasi yang hingga saat ini masih menjadi kajian adalah kategorisasi teks. Klasifikasi teks dapat membantu manusia untuk menemukan sekumpulan informasi yang relevan sesuai dengan kebutuhan secara cepat. Studi ini mengemukakan tentang proses mengkategorisasikan newsgroup. Data newsgroup dipilih sebagai dataset penelitian dikarenakan newsgroup sendiri merupakan aplikasi yang telah lama dan banyak digunakan oleh orang untuk berdiskusi di dunia maya, sehingga data newsgroup berada dalam jumlah besar dan perlu pengelolaan. Vector space model sebagai representasi fitur dari sebuah dokumen yang dihasilkan setelah melalui proses indexing dan pembobotan menggunakan term frequency. Representasi fitur kemudian diklasifikasikan ke dalam 3 kategori sesuai dengan kelas kategorinya. Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata precision sebesar 71% dengan jumlah data yang diklasifikasikan secara benar sebanyak 89 data. Hasil ini diperoleh dari penentuan jumlah k paling optimal yang berada pada nilai 30.
Pengembangan Personalisasi Gaya Belajar pada E-learning dengan Menggunakan Felder Silverman Learning Style Model untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nasuha, Ayi Muhammad Iqbal; Suryani, Mira
Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI) Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.594 KB)

Abstract

Saat ini perkembangan e-learning terus berkelanjutan. E-learning menjadi semakin adaptif dengan adanya personalisasi e-learning yang dapat mendeteksi karakteristik dan kebutuhan individu dari siswa. Dengan tujuan menciptakan sebuah personalisasi e-learning untuk lingkungan sekolah menengah kejuruan, dikembangkanlah personalisasi elearning yang mengadopsi dimensi visual/verbal dari Felder Silverman. Sistem memiliki sebuah algoritma yang dapat menentukan tipe materi pembelajaran (visual/verbal) yang dapat yang sesuai dengan gaya belajar siswa. Setelah tahapan pengembangan sistem, sistem diujicobakan ke siswa di SMK Insan Mandiri. Kuisioner disebar ke seluruh partisipan termasuk guru dan dosen sebagai ahli untuk mengetahui tingkat kelayakan dan kepuasan dari sistem yang diusulkan. Hasil yang diperoleh menunjukkan 82,14% siswa menyatakan bahwa sistem layak digunakan dalam pembelajaran dan memiliki fungsionalitas yang baik. Selain itu, para ahli menilai sistem memiliki kelayakan 75,79% untuk digunakan sebagai media yang mendukung pembelajaran di sekolah.
Binarization and Segmentation Framework for Sundanese Ancient Documents Paulus, Erick; Suryani, Mira; Hadi, Setiawan; Sopian, Rahmat; Hidayat, Akik
Jurnal Sains Dasar Vol 6, No 2 (2017): October 2017
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1207.239 KB) | DOI: 10.21831/jsd.v6i2.15314

Abstract

Binarization and segmentation process are two first important methods for optical character recognition system. For ancient document image which is written by human, binarization process remains a major challenge.In general, it is occurring because the image quality is badly degraded image and has various different noises in the non-text area.After binarization process, segmentation based on line is conducted in separate text-line from the others. We proposedanovel frameworkof binarization and segmentation process that enhance the performance of Niblackbinarization method and implementthe minimum of energy function to find the path of the separator line between two text-line.For experiments, we use the 22 images that come from the Sundanese ancient documents on Kropak 18 and Kropak22. The evaluation matrix show that our proposed binarization succeeded to improve F-measure 20%for Kropak 22 and 50% for Kropak 18 from original Niblack method.Then, we present the influence of various input images both true color and binary image to text-line segmentation. In line segmentation process, binarized image from our proposed framework can producethe number of line-text as same as the number of target lines. Overall, our proposed framework produce promised results so it can be used as input images for the next OCR process.
Uji Fungsional, ergonomis, dan usabilitas dental hypnosis monitoring device dalam mengelola kecemasan pasien selama prosedur perawatan gigi: studi experimental Muttaqin, Akmal; Yubiliana, Gilang; Suryani, Mira
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 9, No 1 (2025): February 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjdrs.v9i1.60596

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Dental Hypnosis Monitoring Device (DHMD) merupakan alat yang dirancang untuk memantau tingkat kesadaran pasien selama hipnosis gigi, bertujuan mengurangi kecemasan pasien pada prosedur perawatan gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi fungsionalitas, ergonomis, dan usabilitas DHMD dalam kecemasan pasien selama prosedur perawatan gigi Metode: penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan uji fungsional berbasis Black Box Testing, uji ergonomi melalui kuesioner skala Likert, dan uji usabilitas menggunakan user Experience Questionnaire (UEQ). Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut LADOKGI R.E Martadinata pada Januari-Februari 2024, dengan melibatkan 11 pasien berusia 20-58 tahun sebagai responden. Hasil: Dental Hypnosis Monitoring Device berhasil menampilkan fungsi utama, seperti gelombang otak, visual, dan audio, sesuai harapan ketika digunakan oleh semua responden. Tingkat ergonomi mendapat persentase kelayakan 84,85%, tergolong sangat layak, meskipun masih ada potensi peningkatan pada aspek desain fisik. Sementara itu, uji usabilitas menunjukkan skor ”excellent” pada hampir semua skala, seperti daya tarik, efisiensi, dan kejelasan, dengan skor kebaruan relatif lebih rendah. Simpulan: Dental Hypnosis Monitoring Device terbukti dari aspek fungsional, ergonomis, dan kegunaan dapat membantu pengelolaan kecemasan pasien selama perawatan gigi. Penelitian ini merekomendasikan pengembangan lebih lanjut pada aspek inovasi desain dan teknologi untuk meningkatkan pengalaman pengguna. KATA KUNCI: Dental hypnosis monitoring device (DHMD), hipnosis gigi, kecemasan pasien, uji fungsional, uji ergonomis, uji usabilitasFunctional, ergonomic, and usability testing of the dental hypnosis monitoring device: experimental studyABSTRACTIntroduction: The Dental Hypnosis Monitoring Device (DHMD) is a tool designed to monitor patients' consciousness levels during dental hypnosis, with the aim of reducing  anxiety during dental procedures. This study was conducted to evaluate the functionality, ergonomics, and usability of the DHMD through a series of structured tests. This study aims to evaluate the functionality, ergonomics, and usability of the DHMD in relation to patient anxiety during dental treatment procedures. Methods: The research employed a quantitative approach, with functional testing based on Black Box Testing, ergonomic evaluation utilized a Likert-scale questionnaire, and usability testing was performed using the User Experience Questionnaire (UEQ). The study took place at the LADOKGI R.E. Martadinata Dental and Oral Hospital from January to February 2024, involving 11 patients aged 20–58 years as respondents. Results: The Dental Hypnosis Monitoring Device successfully performed its primary functions, including the display of brainwaves, visual output, and audio features, meeting the expectations of all respondents. The ergonomic assessment yielded a feasibility percentage of 84.85%, classified as highly feasible, though some improvements in physical design are still required. The usability test produced excellent scores across most scales, such as attractiveness, efficiency, and clarity, with a comparatively lower score in novelty. Conclusion: The Dental Hypnosis Monitoring Device has demonstrated functionality, ergonomic suitability, and effectiveness in helping to manage patient anxiety during dental treatments. This study recommends further advancements in design and technology to enhance the user experience.KEYWORDS: Dental hypnosis monitoring device (DHMD), dental hypnosis patient anxiety, functional testing, ergonomic testing, usability testing