Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENYULUHAN HIPERTENSI MELALUI WHATSAPP GROUP SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN HIPERTENSI Fakhriyah Fakhriyah; Noor Athiyya; Jubaidah Jubaidah; Lisa Fitriani
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.774 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i2.4479

Abstract

ABSTRAKArtikel ini merupakan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat di Desa Aluh-Aluh Besar Kecamatan Aluh-Aluh Kabupaten Banjar dalam mencegah penyakit hipertensi. Berdasarkan hasil diagnosa komunitas, masih banyak didapatkan masyarakat yang terkena hipertensi. Selain itu, berdasarkan informasi yang diperoleh menunjukan masih rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai hipertensi. Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah 1) perencanaan dan persiapan berupa perizinan, membuat whatsapp grup serta mengundang masyarakat sasaran. Selanjutnya tim menyusun kuesioner pre-post test, membuat materi dan media penyuluhan, 2) pelaksanaan dan proses berupa penyajian materi dan penutupan, 3) monitoring dan evaluasi, monitoring dari program ini adalah dengan selalu mem-booster pengetahuan dan sikap masyarakat, evaluasi dari program ini dapat dilihat dari peningkatan pengetahuan dan sikap masyrakat. Hasil penyuluhan menunjukan peningkatan pengetahuan mengenai penyakit hipertensi dari sebelum 76,9% dan setelah mendapatkan materi menjadi 100% dan terjadi peningkatan sikap dari sebelum 92,3% dan setelah mendapatkan materi menjadi 100%. Kata kunci: penyuluhan; hipertensi; whatsapp grup. ABSTRACTThis article is a community service that aims to improve the knowledge and attitudes of the community in Aluh-Aluh Besar Village, Aluh-Aluh District, Banjar Regency in preventing hypertension. Based on the results of community diagnosis, there are still many people affected by hypertension. It was, based on the information obtained, public knowledge about hypertension was still low. The methods used in this outreach are 1) planning and preparation in the form of licensing, creating whatsapp groups and inviting target communities. Furthermore, the team compiled a pre-post test questionnaire, made counseling materials and media, 2) implementation and process in the form of material presentation and closure, 3) monitoring and evaluation, monitoring of this program is to always increase community knowledge and attitudes, evaluation of this program can seen from the increase in knowledge and attitudes of the community. The results of counseling increased knowledge about hypertension before 76.9% and after the material became 100% and the attitude increased from before 92.3% and after getting the material to 100%. Keywords: counseling; hypertension; whatsapp group.
EDUKASI REMAJA SADAR GIZI UNTUK PENCEGAHAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DALAM MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) DI WILAYAH LAHAN BASAH Fakhriyah Fakhriyah; Isnaini Isnaini; Meitria Syahadatina Noor; Andini Octaviana Putri; Lisa Fitriani; Muhammad Hashfi Abdurrahman; Ranindy Qadrinnisa
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.5764

Abstract

ABSTRAKKekurangan Energi Kronik (KEK) pada remaja putri/wanita adalah suatu kondisi di mana remaja putri/wanita mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama atau menahun. Berdasarkan hasil Riskesdas 2018 angka kejadian KEK pada remaja putri sebesar 33,5 %. Data Riskesdas Kalimantan Selatan angka KEK paling banyak pada kategori usia remaja (15-19 tahun)  yaitu sebanyak 41,24% pada wanita hamil dan 38,27%  pada wanita yang tidak hamil. Berdasarkan survei pendahuluan terdapat 58,3 % remaja di Kecamatan Aluh-aluh mengalami KEK. Mitra sasaran kegiatan PKM adalah siswi SMAN 1 Aluh-aluh. Berdasarkan hasil survei dan diskusi dengan mitra, ada beberapa masalah yang dihadapi oleh mitra, yaitu mereka tidak pernah melakukan pemantauan status gizi dan rendahnya pengetahuan terhadap makanan dengan gizi seimbang. Metode pelaksanaan pengabdian adalah dengan memberikan edukasi remaja sadar gizi secara daring dengan cara diskusi menggunakan media ebooklet tentang gizi seimbang dan KEK. Berdasarkan hasil evaluasi terdapat peningkatan pengetahuan siswi SMAN 1  Aluh-aluh tentang gizi seimbang dan KEK. Sebanyak 62 % meningkat, 20% menurun dan 18% tetap. Rekomendasi kepada pihak sekolah adalah melaksanakan kegiatan edukasi tentang gizi seimbang dan KEK secara berkala untuk meningkatkan pengetahuan remaja dan dapat mengaplikasikannya dalam rangka mencegah terjadi KEK. Kata kunci: edukasi; pemberdayaan; siswi SMAN 1 Aluh-aluh; gizi seimbang; KEK; booklet.  ABSTRACTChronic Energy Deficiency (CED) in adolescent girls/women are young women/women who experience malnutrition (calories and protein) that lasts for a long time or are chronic. Based on the results of the 2018 Riskesdas, the incidence of CED in adolescent girls is 33.5%. Data from Riskesdas South Kalimantan has the highest number of CED in the category of adolescents (15-19 years) as many as 41.24% in pregnant women and 38.27% in women who are not pregnant. Based on the preliminary survey, there were 58.3% of adolescents in Aluh-aluh District experienced CED. The target partners of PKM activities are students of SMAN 1 Aluh-aluh. Based on the survey results and discussions with partners, there are several problems faced by partners, namely they have never monitored their nutritional status and have low knowledge of balanced nutrition. The method of implementing the service is to provide nutrition-aware youth education online by means of discussions using ebooklet media about balanced nutrition and CED and online quizzes about balanced nutrition. Based on the results of the evaluation, there was an increase in the knowledge of SMAN 1 Aluh-aluh students about balanced nutrition and CED. A total of 62% increased, 20% decreased and 18% remained. Recommendations to the school are to carry out educational activities about balanced nutrition and CED on a regular basis to increase adolescent knowledge and be able to apply it in order to prevent CED from occurring. Keywords: education; empowerment; students of SMAN 1 Aluh-aluh; balanced nutrition; CED; booklet.