Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PERAWATAN KESEHATAN RONGGA MULUT IBU HAMIL DI PUSKESMAS TRENGGALEK JAWA TIMUR Dian Rahmawati; Ovi Pifiana Mayong
Bahasa Indonesia Vol 6 No 1 (2017): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Oral health care is a series of activities to maintain oral health which are performed correctly in accordance with the individual condition. Particularly, oral care becomes a crucial activity for pregnant women. This study aims to describe the pregnant women’s oral health in TheHealth Center of Trenggalek of Jawa Timur. This study used descriptive research design with cross sectional approach. The study was implemented on 1-27 of May, 2017 in The Health Center of Trenggalek of Jawa Timur. The population comprises all pregnant women which amounted to 40 respondents. The samples were taken by using total sampling technique. The variable was the pregnant women’s oral health in The Health Center of Trenggalek of Jawa Timur. Check list used of the instrument. The data processing consists of editing, coding, scoring, and tabulating. The data was analyzed by using percentage. The study finding showed that there were 6 respondents (15%) who had Gingivitis, 15 respondents (37.5%) who had Granuloma, and 19 respondents (47.5%) who experienced Caries. From the study concluded that most pregnant women had poor oral health condition. Consequently, the health workers should perform oral health care counselor particularly for pregnant women.
PHBS Implementation in Pondok Pesantren During Covid-19 Pandemic In Kediri East Java, Indonesia, 2021 Nining Istighosah; Hengky Irawan; Aprilia Nurtika Sari; Dian Rahmawati; Lia Agustin; Widya Kusumawati
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2022): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.629 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v5i1.1886

Abstract

During the Covid-19 Pandemic, Pondok Pesantren environment can be a risky place for disease transmission because Pondok Pesantren are places where students gather in one room, such as sleeping, eating, studying and using shared bathrooms. With the condition of Pondok Pesantren with inadequate health support facilities and clean and healthy living behaviors that have not become the daily habits of the students, it takes commitment from the Pesantren Leaders and the active role of all students to make efforts to prevent disease transmission which can be done by increasing the application of Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). PHBS is a set of behaviors that are practiced such as washing hands with soap, wearing masks, not smoking, consuming balanced nutrition, staying in the boarding school, avoiding crowds, keeping the environment clean and others, on the basis of awareness as a result of learning that makes the pesantren community able to helping himself to play an active role in preventing the transmission of COVID-19 to realize the health of the pesantren community. The purpose of this activity is to establish cross-sectoral partnerships in increasing the knowledge and awareness of students and all residents of Pondok Pesantren in the application of PHBS. The methods used are surveys, needs analysis and health education. The result of this activity is the willingness and ability of the Pondok pesantren community in implementing PHBS and health protocols, especially during the COVID-19 pandemic.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKS BEBAS (Di Kelas X SMA Negeri 1 Dongko, Kec. Dongko Kab. Trenggalek) Dian Rahmawati; Cantika Hardyantari
JURNAL KEBIDANAN Vol 7 No 1 (2018): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.162 KB) | DOI: 10.35890/jkdh.v7i1.29

Abstract

Kurangnya informasi mengenai seks bebas, berdampak pada kurangnya pengetahuan remaja mengenai pendidikan seksual, terutama yang berhubungan dengan seks bebas. Informasi yang kurang tentang seks bebas dapat menyebabkan remaja berperilaku kearah seks bebas. Banyak remaja melakukan seks bebas karena rasa penasaran mereka. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan pengetahuan dengan sikap remaja tentang seks bebas. Penelitian ini menggunakan desain korelasi dengan pendekatan cross sectional. Tempat penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Dongko Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek. Jumlah populasi 150 responden, dengan menggunakan teknik sampling purposive ditentukan sejumlah 45 sampel. Variabel independen penelitian ini adalah pengetahuan remaja SMA kelas X tentang seks bebas dan variabel dependen penelitian ini adalah sikap remaja SMA kelas X tentang seks bebas. Penelitian telah dilaksanakan tanggal 19 Maret 2018. Pengumpulan data kedua variabel menggunakan kuesioner. Pengolahan data meliputi editing, coding, scoring dan tabulating. Hasil penelitian ini dianalisis menggunakan chi square. Hasil penelitian diperoleh 25 responden (55,6%) memiliki pengetahuan yang baik terhadap seks bebas dan 32 responden (71,1%) memiliki sikap positif terhadap seks bebas. Hasil perhitungan dengan uji statistik Chi Square diperoleh nilai p = value 0,000 < 0,05 (signifikan 5%) dan r = 0,523. Dari hasil uji statistik Ha diterima maka dapat disimpulkan ada hubungan pengetahuan dengan sikap remaja tentang seks bebas. Dari hasil penelitian ini perlu adanya peningkatan ilmu pengetahuan remaja tentang seks bebas dengan melakukan penyuluhan dari guru atau organisasi di sekolah seperti PIK R kepada seluruh remaja agar terhindar dari perilaku seks bebas.
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN MINAT PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF (Di Desa Banyakan Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri) Dian Rahmawati; Ake Herizza Ardianti
JURNAL KEBIDANAN Vol 6 No 2 (2017): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.397 KB) | DOI: 10.35890/jkdh.v6i2.40

Abstract

Hormon prolaktin meningkat selama kehamilan dan kolostrum mulai diproduksi pada kehamilan trimester II dan III, sehingga segera setelah melahirkan setiap ibu seharusnya mampu menyusui bayinya. Pemberian ASI yang dianjurkan adalah ASI eksklusif selama 6 bulan karena ASI saja cukup memenuhi 100% kebutuhan bayi usia 0-6 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan tingkat pendidikan ibu hamil Trimester III dengan minat pemberian ASI eksklusif. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di Desa Banyakan Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri pada bulan Juni 2017. Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil trimester III. Dengan teknik Sampling Jenuh didapatkan sampel sebanyak 29 responden. Variabel independen yaitu tingkat pendidikan ibu hamil trimester III dan variabel dependen yaitu minat ibu hamil trimester III dalam pemberian ASI eksklusif. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner kemudian dianalisis dengan ujiSpearman Rank. Dari hasil penelitian 29 responden didapatkan responden dengan pendidikan dasar sebanyak 14 responden (48%) di mana 5 responden (36%) mempunyai minat tinggi dan 9 responden (64%) orang mempunyai minat sedang. Responden dengan pendidikan menengah sebanyak 8 responden (48%) di mana 8 responden (100%) mempunyai minat tinggi. Responden dengan pendidikan tinggi sebanyak 7 responden (24%) di mana 7 responden (100%) mempunyai minta tinggi. Hasil uji spearman’s rank diperoleh nilai p value sig < α. (2-tailed) (0,000 < 0,05), sehingga H1 diterima yang artinya ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu hamil trimester III dengan minat pemberian ASI eksklusif di Desa Banyakan Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri. Dari hasil penelitian, didapatkan ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan ibu hamil trimester III dengan minat pemberian ASI eksklusif. Bagi ibu hamil diharapkan aktif mencari informasi tentang masalah kesehatan ibu dan anak dalam hal ini pentingnya ASI eksklusif. Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Ibu Hamil, Trimester III, Minat, ASI eksklusif
PERAWATAN BAYI BARU LAHIR (BBL) PADA IBU USIA PERKAWINAN KURANG DARI 18 TAHUN (Di Wilayah Puskesmas Tiron Kabupaten Kediri) dian Rahmawati; Delialika Ady Meiferina
JURNAL KEBIDANAN Vol 6 No 1 (2017): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.552 KB) | DOI: 10.35890/jkdh.v6i1.50

Abstract

Bayi baru lahir (BBL) sangat rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh paparan virus dan kuman selama proses persalinan maupun beberapa saat setelah lahir. Perawatan BBL yang tidak tepat dapat menimbulkan masalah kesehatan pada bayi sampai kematian. Kesalahan tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan dan kesiapan ibu dalam perawatan BBL. Usia perkawinan ibu yang terlalu muda (kurang dari 18 tahun) memungkinkan kurangnya pengetahuan dan kesiapan ibu dalam perawatan BBL. Di Jawa Timur (2015), remaja yang menikah di usia dini sebanyak 53 per 1000 pernikahan dan angka rata-rata nasional 48 per 1000 pernikahan. Hasil wawancara terhadap 3 ibu BBL dengan usia kurang dari 18 tahun diketahui bahwa 2 orang (66,67%) belum mengetahui cara merawat bayinya yang benar. Perawatan BBL yang dimaksud antara lain perawatan tali pusat, memandikan bayi, memberi minum, membersihkan telinga, membersihkan alat kelamin, mengganti popok bayi, dan menggunting kuku. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perawatan BBL pada ibu usia perkawinan kurang dari 18 tahun di wilayah Puskesmas Tiron kabupaten Kediri. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu dengan usia perkawinan ≤ 18 tahun yang mempunyai BBL di wilayah puskesmas Tiron kabupaten Kediri. Dengan tehnik total sampling didapatkan sampel sebanyak 30 respoden ibu dengan usia perkawinan ≤ 18 tahun yang mempunyai BBL di wilayah puskesmas Tiron kabupaten Kediri. Pengumpulan data dengan kuesioner, wawancara dan observasi, kemudian dilakukan editing, coding,scoring, dan tabulating, selanjutnya data dianalisis dengan persentase. Penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 5 responden (17%) melakukan perawatan BBL dengan kriteria baik, 19 responden (63%) melakukan perawatan BBL dengan kriteria cukup, dan 6 responden (20%) melakukan perawatan BBL dengan kriteria kurang.di Wilayah Puskesmas Tiron Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri. Perawatan BBL pada ibu usia perkawinan ≤ 18 Tahun di wilayah Puskesmas Tiron kabupaten Kediri secara keseluruhan menunjukkan sebagian besar cara perawatannya cukup sebanyak 19 responden (63%).
Hubungan Aktivitas Fisik Ibu Saat Hamil Dengan Kejadian Seksio Sesarea Di Kediri Dian Rahmawati
JURNAL KEBIDANAN Vol 7 No 2 (2018): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.048 KB) | DOI: 10.35890/jkdh.v7i2.103

Abstract

Aktivitas fisik saat hamil berpengaruh terhadap lamanya persalinan yang dapat mengakibatkan penyulit persalinan sehingga seksio sesarea perlu dilakukan jika persalinan normal tidak dapat dilakukan. Seksio sesarea memiliki risiko kematian maternal 4 kali lebih tinggi dibanding dengan persalinan normal. Di Kediri, angka kejadian seksio sesarea semakin meningkat, yaitu 8.5% pada tahun 2012 menjadi 15.3% pada tahun 2015. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan aktivitas fisik saat hamil dengan kejadian seksio sesarea di Kediri. Jenis penelitian adalah analitik observasional dengan pendekatan case control. Populasi penelitian adalah seluruh ibu bersalin dengan seksio sesarea di Kediri. Dengan tehnik Fixed Disease Sampling didapatkan sampel 50 ibu bersalin dengan seksio sesarea sebagai kelompok kasus dan 50 ibu bersalin normal sebagai kelompok kontrol. Alat ukur menggunakan kuesioner terpakai Baecke untuk mengukur variabel aktivitas fisik saat hamil dan diagnosis dokter dalam catatan rekam medik pasien. Analisis data dengan Chi Square (X2). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif dengan kekuatan sedang tetapi secara statistik tidak signifikan antara aktivitas fisik saat hamil dengan persalinan seksio sesarea . Aktivitas fisik yang kurang saat hamil meningkatkan kemungkinan seksio sesarea 1,63 kali daripada aktivitas yang baik saat hamil (OR=1.63; CI 95% = 0.736-3.589, p=0.229).
ANALISIS PERBEDAAN PARAMETER STIMULASI PSIKOSOSIAL PADA BALITA STUNTING DAN NORMAL Lia Agustin; Dian Rahmawati
JURNAL KEBIDANAN Vol 11 No 1 (2022): JURNAL KEBIDANAN ( JKDH )
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35890/jkdh.v11i1.253

Abstract

Pengaruh stimulasi psikososial pada balita sangat besar, hal ini dapat menentukan kemampuan balita dalam setiap tahapan perkembangan. Perkembangan dalam hal motorik kasar, motorik halus, kognitif, sosial emosi dan bahasa. Dari hasil riset kesehatan menunjukkan angka kejadian stunting mengalami peningkatan mulai dari tahun 2007 sampai 2013 yaitu dari 29,2 % sampai 40,9 %. Dampak dari stunting dapat menurunkan kecerdasan anak. Penelitian ini menganalisis perbedaan parameter stimulasi psikososial pada balita stunting dan normal. Rancangan penelitian ini adalah menggunakan metode observasional, dengan populasi seluruh balita di Bangkok kecamatan Gurah Kabupaten Kediri sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampel diambil 25 balita stunting dan 25 balita normal (tidak stunting). Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan instrument HOME. Kemudian data dianalisis menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan pada parameter stimulasi belajar balita stunting dengan normal dengan nilai Sig (2-sided) 0,046, variasi stimulasi pada anak dengan nilai Sig (2-sided) 0,008, hukuman positif dengan nilai nilai Sig (2-sided) 0,001 yang berarti nilai p value kurang dari 0,005. Pada parameter stimulasi bahasa didapatkan nilai nilai Sig (2-sided) 0,905, lingkungan fisik nilai nilai Sig (2-sided) 0,145, kehangatan dan penerimaan serta parameter stimulasi akademik nilai p value 0,652 dan parameter modeling nilai nilai Sig (2-sided) 0,694 dimana nilai p value yang > 0,005 berarti tidak terdapat perbedaan. Peran keluarga sangat penting dalam pemberian stimulasi pada anak balita guna untuk mengasah tahap perkemangan, selain itu pendampingan oleh nakes dan monitoring juga sangat dibutuhkan pada balita stunting.
EDUKASI KESEHATAN TENTANG KERAGAMAN PANGAN PADA PENDAMPING BALITA DI POSYANDU DESA BANGKOK KECAMATAN GURAH KABUPATEN KEDIRI Lia Agustin; Dian Rahmawati; Nining Istighosah; Aprilia Nurtika Sari; Widya Kusumawati; Yunda Dwi Jayanti; Suherni
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 5: Oktober 2021
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v1i5.380

Abstract

Pertumbuhan dan perkembangan anak balita merupakan indikator status gizi bangsa. Kekurangan gizi pada balita akan berdampak panjang pada balita salah satunya resiko kecacatan, bahkan sampai dengan kematian. Asupan gizi balita dapat dipenuhi oleh keragaman pangan. Upaya yang dilakukan yaitu memberi edukasi kepada masyarakat, fokus penyelenggaraan di kegiatan posyandu di desa Gurah. Hasil dari recall di dapatkan persentase dari 100 balita dengan keragaman pangan yang tinggi yaitu 4%, sedang 16 %, rendah 5%. Keberhasilan dari kegiatan ini yaitu antusias peserta dilihat dari banyaknnya pertanyaan yang masuk, menanggapi materi yang diberikan, keseriusan dan juga keaktifan peserta melakukan kunjungan ke posyandu untuk mematau status gizi balitanya.
Hubungan Pendapatan Keluarga dengan Kejadian Stunting Lia Agustin; Dian Rahmawati
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 4 No. 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (18.408 KB) | DOI: 10.35473/ijm.v4i1.715

Abstract

Latar Belakang : Stunting adalah kondisi  tubuh anak yang pendek akibat dari kekurangan gizi yang kronis. Kegagalan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh balita disebabkan karena berbagai faktor seperti kemiskinan,  kurangnya kesadaran akan kesehatan, kecukupan gizi yang kurang dan juga pola asuh yang kurang benar. Dampak yang timbulkan akibat dari stunting yaitu pada menurunya tingkat kecerdasan dan  kerentanan terhadap penyakit. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pendapatan keluarga dengan kejadian stunting Subjek dan Metode: Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan case control. Populasi penelitian adalah seluruh balita usia 24-59 bulan di Desa Bangkok Kecamatan. Gurah Kabupaten Kediri pada bulan Agustus 2020. Dengan tehnik Fixed Disease Sampling didapatkan sampel 25 balita stunting usia 24-59 bulan sebagai kelompok kasus dan 25 balita normal usia 24-59 bulan sebagai kelompok kontrol. Variabel dependen adalah kejadian stunting, sedangkan variabel independen adalah pendapatan keluarga. Pengukuran stunting berdasarkan pengukuran Tinggi Badan/Umur yang dikonversikan dalam Z-score. Pengukuran pendapatan keluarga dengan kuesioner dan wawancara. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan uji Fisher’s exact test.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 76%  keluarga balita stunting memiliki pendapatan dibawah Upah minimum regional , sedangkan keluarga yang tidak stunting sebanyak 36% memiliki pendapatan dibawah UMR. Secara statistik pendapatan keluarga berhubungan dengan kejadian stunting p=0.001 (OR=5.63;CI 95% 1.65 hingga 19.23).Kesimpulan: Pendapatan keluarga berhubungan dengan kejadian stunting. Keluarga dengan pendapatan kurang dari Upah Minimum Regional  memiliki kemungkinan 6 kali mengalami stunting.
Pendidikan dan Pengetahuan Ibu Bekerja yang Tidak Memberikan ASI Eksklusif di Kediri Dian Rahmawati; Lia Agustin
JURNAL KEBIDANAN Vol 12 No 1 (2023): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35890/jkdh.v12i1.264

Abstract

ASI merupakan suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose, dan garam organik yang di sekresi oleh dua kelenjar payudara ibu dan berfungsi sebagai makanan utama bagi bayi. ASI eksklusif merupakan pemberian ASI pada bayi usia 0-6 bulan tanpa ada makanan tambahan. Beberapa faktor yang menyebabkan ibu bekerja tidak memberikan ASI eksklusif yaitu tingkat pendidikan ibu dan pengetahuan ibu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pendidikan dan pengetahuan ibu bekerja yang tidak memberikan ASI eksklusif. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan cross cektional. Penelitian dilakukan pada bulan April 2019 di Desa Joho Kecamatan Wates Kabupaten Kediri. Populasi penelitian adalah semua ibu bekerja yang tidak memberikan ASI eksklusif. Dengan teknik total sampling didapatkan sampel sebanyak 26 respoden. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Data yang terkumpul kemudian diolah dengan editing, coding, scoring dan tabuling dan kemudian dianalisis dengan persentase. Hasil penelitian yang didapat pendidikan 9 responden (34,6%) berpendidikan SMP, dan pengetahuan 20 responden (76,9%) berpengetahuan cukup. Dari penelitian ini diketahui dari 26 responden sebagian besar berpendidikan SMP, dan mempunyai pengetahuan yang cukup tentang pemberian ASI eksklusif. Sebaiknya untuk ibu yang bekerja lebih aktif untuk mencari informasi tentang ASI eksklusif.